Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bulk density atau berat isi, menunjukkan perbandingan berat tanah kering
dengan volume termasuk dari pori-pori tanah. Berat isi memiliki arti penting
diantara sifat-sifat fisika tanah karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pertumbuhan tanaman yang tumbuh pada tanaman tersebut. Dimana porositas,
aerasi dan kandungan air sangat dipengaruhi oleh nilai berat isi dari tanah (Foth,
2001).
Bulk density mencakup pada volume padatan tanah dan pori-pori diantara
zarah-zarah tanah, atau dengan kata lain mencakup seluruh volume tanah. Jadi
berbeda dengan partikel density yang hanya meliputi padatan tanah saja, tidak
dengan pori-porinya. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar didalam
tanah, retensi, air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Selain itu juga
mempengaruhi sifat-sifat kimia dan biologi. Kerapatan massa ditentukan oleh
banyaknya pori tanah maupun oleh butir-butir padatan tanah. Tanah-tanah yang
renggang mempunyai bobot kecil persatuan volume (Maulana, 2010).
Tanah bertekstur halus mempunyai jumlah pori-pori tetapi berat isinya lebih
rendah daripada tanah bertekstur kasar. Jadi semakin banyak ruang pori tanah
akan semakin kurang pada tanah tersebut, yang berarti pula drainasenya semakin
baik. Tanah yang lebih padat mempunyai nilai kerapatan yang lebih besar dari
tanah yang telah diolah. Ini berarti makin padat suatu tanah maka semakin sulit
menentukan air atau ditembus akar tanaman. Sedangkan tanaman itu sendiri
akan membutuhkan ruang dalam tanah yang akan digunakan sebagai tempat
untuk menyerap air dan udara (Foth, 2001).
Bulk density sangat berhubungan erat dengan particle density jika particle density
tanah sangat besar maka bulk density juga besar pula, hal ini dikarenakan partikel
density berbanding lurus dengan bulk density, namun apabila sebuah tanah
memilki tingkat kadar air yang tinggi maka partikel density dan bulk density akan
rendah hal ini dikarenakan partikel density berbanding terbalik dengan kadar air,
dapat kita buktikan apabila di dalam suatu tanah memilki tingkat kadar air yang
tinggi dalam menyerap air maka kepadatan tanah juga akan rendah karena poripori di dalam tanah besar sehingga tanah yang memilki pori yang besar akan lebih
mudah memasukkan air di dalam agregat tanah (Hanafiah, 2004).
Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa penentuan Bulk Density
mempunyai manfaat untuk mengetahui kandungan bahan organik tanah dan untuk
mengetahui lebih lanjut hal tersebut, laporan ini akan membahas dan memaparkan
sesuai dengan tujuan yang ada.
B.
1.
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bulk Destiny dan Particle Destiny
Bulk density
atau biasa disingkat dengan (BD) merupakan petunjuk
kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi tingkat bulk density, maka
penting untuk mengetahui tingkat kepadatan suatu tanah karena makin padat
suatu tanah, maka makin sulit air untuk meneruskan atau menembus akar
tanaman. BD juga berbeda dengan partikel density (PD) (kerapatan jenis zarah),
tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat ) tanah (jadi tidak termasuk
pori-pori tanah, tanah mineral mempunyai partikel density = 2,65 g/cm 3 dengan
mengetahui besarnya bulk density dan partikel density maka dapat dihitung
banyaknua persen (%) pori-pori total tanah (Muntohar, 2005).
Pori-pori tanah bagian dari tanah yang tidak terisi oleh bahan padat (terisi
udara dan air). Pori terdiri atas kasar berisi udara atau air gravitasi dan halus berisi
udara atau air kapiler tetapi tidak dapat menyimpan atau menahan air. Peredaran
air ini disebut aerase sehingga pori makro dinamakan juga pori aerase. Pori-pori
berukuran kecil (pori mikro), memiliki gaya kapiler yang dapat menahan air dan
menaikkan air dari permukaan air tanah ke zona perakaran tanaman. Sehingga
berdasarkan fungsinya pori-pori ini dinamakan pori kapiler. Porositas adalah
jumlah pori aersi dan pori kapiler (Hanafiah, 2004).
Bulk density atau berat jenis suatu tanah adalah bobot massa tanah kondisi
lapangan yang dikering ovenkan per satuan volume. Nilai kerapatan massa tanah
berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah makin kasar
akan makin berat (Hanafiah, 2004).
Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
pengolahan tanah, bahan organik, tekstur, struktur, dan kandungan air tanah. Nilai
ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-perhitangan seperti dalam penentuan
kebutuhan air irigasi pemupukan dan, pengolahan tanah (foth, 2001).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah
disbanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu
diperhatikantergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. ,Erat isi
menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik
tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat
isi tanah (Hardjowigeno, 2003).
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume
tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar
tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga
mempengaruhi kerapatan limbah. Bahan organik ini berperan dalam
pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin
a. Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah
berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa
tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah.
b. Bahan Organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan
organik komposisinya didalam taha memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi
pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik
dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus .
c. Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat
melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped
(terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi
terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan
pisau dan sebagainya) .
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan
udara, keseimbangan antara udara dan air yang menempati ruang pori ditentukan
oleh ukuran pori dan ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori yang seperti
yang di paparkan oleh, (Arsyad S, 2000) antara lain.
a. Kandunan bahan organic
b. Struktur tanah
c. Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur
granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah
dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai poripori makro sehingga sulit menahan air, (Hardjowigeno,1987).
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Field Capacity
Kapasitas lapang (field capacity) menunjukkan keadaan tanah yang cukup
lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah
terhadap gaya gravitasi. Kapsitas lapang ini sangat dipengaruhi tingkat
kelembaban tanah yang sangat penting bagi pertumbuhhan tanaman, (Hanafiah,
2005).
D.
tanah saling tergantung, apabila tanah di jenuhi air maka kandungan udara nol
kecuali udara yang larut dalam larutan tanah: pada kondisi tanah kering seluruh
ruang pori terisi udara. Kandungan udara pada kapasitas lapangan di sebut
kapasitas udara, dan ini sesuai dengan bagian pori tanah yang tidak terisi air (pori
> 10 m). kapasitas udara bervariasi tergantung pada volume pori dan kandungan
air pada kapasitas lapangan dengan nilai rerata kurang lebih 40% untuk pasir, 20%
untuk geluh dan debu, dan 10% untuk lempung, (Maulana, 2010).
Berat isi (Bulk Density) adalah berat (massa) satu satuan volume tanah
kering, umumnya dinyatakan dalam g/cm 3. Volume tanah termasuk volume butiran
padat dan ruang pori. Berat jenis tanah ditentukan oleh porositas dan padatan
tanah. Tanah yang renggang pori-pori mempunyai bobot kecil per satuan volume
dan tanah yang padat berbobot tinggi dan berat jenis yang lebih rendah daripada
tanah berpasir. Bulk Density berguna untuk menghitung berat tanah di lapangan
(Maulana, 2010).
Berat jenis tanah atau Bulk Density adalah berat satuan volume tanah
kering yang umumnya dinyatakan dalam gram/cm3. Bulk density menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume
pori tanah. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatu
tanah maka makin tinggi pula bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air
atau ditembus akar tanaman (Hardjowigeno, 1995).
Tanah lebih padat mempunyai berat jenis dan bulk density tinggi dari tanah
yang sama kurang padat. Bulk density di lapisan-lapisan tanah mineral umumnya
berkisar 1-1,6 g/cm3 tanah organic mempunyai bulk density yang rendah misalnya
mencapai 0,1 g/cm3 pada tanah organic apapun juga (Foth, 1994).
Faktor yang mempengaruhi kerapatan massa selain dari banyaknya pori
tanah juga dipengaruhi oleh butiran tanah padat. Kerapatan massa lempung, geluh
lempung dan geluh debu tanah permukaan umumnya dapat berkisar 1,0 sampai
1,60 gram/cm3 tergantung pada keadaan terdapat suatu kecenderungan jelas.
Kerapatan massa naik makin klorofil (Maulana, 2010) Timbulnya proses
pembentukan stuktur dilapisan-lapisan bagian atas dari bahan induk itu sendiri,
jadi tanah-tanah organic memiliki kerapatan isi yang lebih rendah dibandingkan
dengan bahan mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organic yang menyusun
tanah organic dan kandungan air pada saat pengambilan contoh (Hakim, 1986).
Volume tanah disini meliputi padatan tanah dan pori-pori diantara zarahzarah tanah. Ruang pori merupakan komponen dalam tanah yang diisi air dan
udara. Penyediaan air dan O 2 untuk pertumbuhan tanaman dan jumlah air yang
bergerak melalui tanah sangat berkaitan erat dengan jumlah dan ukuran pori-pori
tanah. Maka berat tanah berhubungan erat dengan jumlah ruang pori, sehingga