Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Kota Malang
Kota Malang memiliki luas 110.06 Km. Kota dengan jumlah penduduk sampai pada
tahun 2013 sebesar diperoleh berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2013 sebesar
836.373 jiwa yang terdiri dari 418.100 jiwa penduduk laki-laki, dan penduduk perempuan
sebesar 418.253 jiwa. Tingkat kepadatan pendatang penduduk kurang lebih sebesar 7.521
jiwa/km, tersebar di 5 kecamatan (klojen dengan jumlah penduduk sebesar 107.212 jiwa,
Blimbing sebesar 185.187 jiwa, Sukun sebesar 191.229 jiwa, Lowokwaru sebesar 160.894
jiwa dan juga Kecamatan Kedung Kandang yang memilik jumlah penduduk tertinggi yaitu
191.851 jiwa). Terdiri dari 67 Desa atau Kelurahan, 509 unit RW (Rukun Warga) dan 3783
unti RT (Rukun Tetangga). (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang Tahun 2013)
Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, Kota Malang
telah menjadi daerah yang semakin berkembang karena semakin banyaknya penduduk dan
juga pendatang dari luar Malang yang datang dengan berbagai tujuan seperti pendidikan,
bisnis, pariwisata, dan sebagainya. Bertambahnya penduduk dan kegiatan yang salah satunya
adalah kegiatan dalam bidang ekonomi semakin membutuhkan beberapa fasilitas umum
untuk mendukung kegiatan tersebut, misalnya restoran, hotel, mall, bank, perkantoran dll.
fasilitas tersebut dapat tersebar merata dan mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya,
terutama untuk bertemu dan membicarakankegiatan perekonomian dan transaksi bisnis. Salah
satu tempat penunjang aktivitas dan transaksi bisnis adalah bangunan hotel. Persebaran hotel,
khususnya City Hotel di Kota Malang sebagai fasilitas penunjang pertumbuhan ekonomi
belum banyak yang diperhatikan. Padahal dengan adanya tempat eksklusif untuk bertransaksi
bisnis dan pengadaan kontrak kerja, maka kegiatan bisnis dapat semakin giat dilakukan dan
akhirnya menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
1.1.2 Pariwisata di Kota Malang
Pada sektor pariwisata, bagian pokok yang perlu diperhatikan adalah obyek
wisatanya, transportasi, tempat tinggal sementara dan fasilitas-fasilitas lainnya, baik yang
disediakan oleh pemerintah maupun swasta. Objek wisata terkait dengan sesuatu yang ingin
dituju oleh wisatawan domestik maupun orang asingseperti tempat-tempat rekreasi alam,
kerajinan dan seni, hal-hal berbau tradisional, tempat bersejarah, kebudayaan, dan

sebagainya. Transportasi berkaitan dengan alur yang harus ditempuh oleh wisatawan, apakah
jalur darat, laut, atau udara. Tempat tinggla sementara bagi wisatawan baik domestik maupun
asing harus diperhatikan secara baik oleh penyedia jasa tempat tinggal sementara seperti
hotel. Hotel vang dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tidaklah terlepas
dari hal-hal tersebut harus dipertimbangkan sehingga pada pendirian hotel nantinya akan
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan bagi semua pihak dan berfungsi semaksimal
mungkin.
Sebagai kota kedua terbesar di Jawa Timur, Malang merupakan kota pendidikan,
pariwisata, dan perdagangan maka kota Malang harus memiliki program pembangunan kota
untuk memajukan kehidupan kota, progam tersebut kita kenal dengan sebutan Tri Bina Cita
Malang. Ketiga sektor ini yang harus diperhatikan perkembangannya, agar dapat tercapai
tujuan, fungsi dan hasil yang maksimal. Kota Malang sebagai kota pendidikan, pariwisata
dan perdagangan telah berkembang pesat dari tahun ke taahun yang dapat dilihat dari
bertambahnya jumlah pengunjung, baik yang berkunjung utnuk rekreasi maupun menetap,
bertambahnya tempat tinggal sementara maupun tetapm seperti; losmen, kos, hotel,
perumahan, serta bertambahnya jumlah transportasi, semuanya itu bertambah dan
berkembang sangat pesat.
Peningkatan jumlah wisatawan tersebut baik untuk keperluan rekreasi, berlibur,
sekolah, bisnis atau tugas kantor perlu disikapi dengan memperhatikan masalah tempat
tinggal sementara. Tempat tinggal sementara ini sangat diperlukan oleh pengunjungpengunjung yang memiliki keperluan seperti disebutkan diatas karena pada umumnya sangat
jarang pengunjung tersebut memiliki tempat tinggal tetap dan mereka hanya membutuhkan
tempat tinggal sementara untuk istirahat. Pentingnya tempat tinggal sementara maka perlu
untuk didirikan salah satu fasilitas tersebut yaitu hotel.
Hotel bagi wisatawan maupun pengunjung dengan keperluan yang bevariasi perlu
ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang mampu memenuhi segala kebutuhan akomodasi bagi
para wisatawan dan pengunjung-pengunjung tersebut, dengan adanya fasilitas akomodasi
yang lengkap, diharapkan hotel dapat berfungsi secara maksimal sehingga tercapai tujuan
pembangunan kota malang sebagai kota pendidikan, pariwisata, dan perdangan
mmeningkatkan dan memajukan kehidupan masyarakat kota malang.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN


1.2.1 Tujuan
Merancang City Hotel dengan penekanan tema arsitektur High-Tech yang
berklasifikas bintang 4, sebagai sarana akomodasi penginapan khususnya bagi para
wisatawan dari kalangan pelaku bisnis, investor, tenaga kerja asing ataupun
wisatawan.
Merancang City Hotel yang memiliki sarana dan prasarana fasilitas yang modern dan
mengikuti perkembangan teknologi saat ini.
1.2.2 Sasaran
Menyediakan fasilitas tempat tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk
kepentingan wisata maupun kepentingan lain seperti bisnis, kantor dan sebagainya.
Perencanaan City Hotel diperioritaskan bagi kalangan pebisnis, wisatawan, dinas atau
tuntutan pekerjaan, baik dalam negeri maupun dalam negeri yang ingin melakukan
wisatawan didalam Kota Malang, dengan tidak menutup kemungkinan bagi para
pengungjung yang hanya ingin menggunakan fasilitas penunjang hotel.
1.3 PENGERTIAN JUDUL DAN TEMA
1.3.1 City Hotel
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi dari yang dikelola secara komersial, disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makanan dan minuman
(berdasarkan SK Mentri Perhubungan No. PM 16/PW 301/PHB 77 tanggal 22 Desember
1977 pada bab 1 pasal 7 ayat a). Berdasarkan pengertian ini, hotel memerlukan pengelolaan
secara menerus untuk melayani konsumennya. Hal ini juga sesuai dengan rumusan dari aspek
pariwisata yang menyatakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan
sebagian atau seluruh bagian dari bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan
minuman serta jasa lainnya bagi kepentingan umum yang dikelola secara komersial
(Keputusan Mentri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi RI).
City Hotel adalah Hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu
yang bertujuan bisnis atau dinas. Letak hotel ini tidak selalu berada di pusat kota, tetapi dapat
juga menyebar di seluruh bagian kota. Oleh karena konsumen sasarannya adalah tamu
pebisnis atau urusan dinas, lokasi yang dipilih sebaiknya mendekati kantor-kantor atau area
bisnis yang terdapat di kota tersebut. Jika dilihat dari tuntutan tamu yang datang untuk urusan
bisnis, biasanya akan berperilaku efisien. Demikian juga halnya dengan tamu yang bertujuan

untuk urusan dinas. Namun, seperti juga halnya business hotel, fasilitas-fasilitas rekreasi
standar (kolam renang, restoran, dan lain-lain).
1.3.2 Arsitektur High-Tech
High-Tech merupakan paduan kata berbahasa inggris, high dan technologi.
High memiliki arti umum ketinggian, tinggi. Sedangkan dangan kata technologi
memiliki arti technologi, ilmu tentang teknologi. (kasir, 2007:149,224)
Arsitektur High-Tech merupakan suatu kejuruan yang menyatakan dengan jelas
fungsi-fungsi elemen bangunannya, misalnya yang mana tangga, lift, ducting, dan lain-lain
sebagainya. Perkembangan lebih lanjut, arsitektur berteknologi tinggi bukan saja tercermin
dari struktur bangunan tetapi juga pada sistem utilitas bangunan sehingga muncul istilah
smart building dangan karakter-karakter High-tech Architectur.
1.4 BATASAN MASALAH
Luasan adalah tapak 8091 m.
Merancang dan merencanakan City Hotel berklasifikasi bintang 4.
Merancang sistem keamanan yang optimal, bagi sarana dan prasarana yang representativ,
serta sistem sirkulasi yang nyaman pada bangunan City Hotel.
Penerapan sistem photovoltalic system (pv) atau disebut juga Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS), serta sistem manajemen dan struktur yang menggunakan teknologi
modern pada bangunan sebagai wujud pengaplikasian arsitektur High-Tech pada
bangunan.
Sebagai bangunan komersial yang menyediakan jasa penginapan bagi wisatawan,
pebisnis, investor, maupun tenaga kerja asing atau lokal.
Perancangan lebih mengutamakan eksterior.
Single building atau building style.

1.5 TAPAK
Lokasi

: terletak dijalan jendral ahmad yani, kec. Blimbing, Malang, Jawa Timur

Luas Tapak

: 8091 m

DAFTAR PUSTAKA

City hotel di malang, Umbu Saingu P., Februari 2005.


Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Penerbit Andi, yogyakarta,
tahun 2008.
Ardiyan Adhi W., Jurnal of Architecture, rental office di semarang dengan penekanan
arsitektur High-Tech, tahun 2012.
Moh. Arsyad Bahar, ST, High-Tech Architecture (Airport Desain) Terminal Penumpang
Bandara Udara Domestik, November 2010.
Rutes, W. & Penner, R., 1992.
http://thesunanhotelsolo.com/
Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi, Wolfagang Schueller.
Dictinoary.com
Media Matrasain, Vol. 8 No. 2 Agusturs 2011.
City hotel di kota malang, Sukmawati Syarifuddin, 2013.

Anda mungkin juga menyukai