Pada bayi-bayi kurang bulan, umur dua bulan atau yang lebih muda dan bayi-bayi kecil
Untuk suntikan subkutan pada lengan atas, dapakai jarum ukuran 25 dengan panjang 16
mm, untuk bayi-bayi kecil dipakai jarum ukuran 27 dengan panjang 12 mm.
3.
Untuk suntikan intradermal pada vaksin BCG dipakai jarum ukuran 25-27 dengan
panjang 10 mm.
6. Arah Sudut Jarum pada Suntikan Intramuskular
Jarum suntik harus disuntikkan dengan sudut 45o sampai 60o ke dalam otot vastus
lateralis atau otot deltoid (lengan atas). Untuk otot vastus lateralis, jarum harus diarahkan ke arah
lutut dan untuk deltoid jarum harus diarahkan ke pundak. Kerusakan saraf dan pembuluh
vaskular dapat terjadi apabila suntikan diarahkan pada sudut 90o. pada suntikan dengan sudut
jarum 45o sampai 60o akan mengalami hambatan ringan pada waktu jarum masuk ke dalam otot.
7. Tempat Suntikan yang Dianjurkan
Paha anterolateral adalah bagian tubuh yang dianjurkan untuk vaksinasi pada bayi-bayi
dan anak-anak umur dibawah 12 bulan. Regio deltoid adalah alternatif untuk vaksinasi pada
anak-anak yang lebih besar (mereka yang telah dapat berjalan) dan orang dewasa.
Daerah anterolateral paha adalah bagian yang dianjurkan untuk vaksinasi bayi-bayi dan
tidak pada pantat (daerah gluteus) untuk menghindari risiko kerusakan saraf ischiadica (nervus
ischiadicus). Risiko kerusakan saraf ischiadica akibat suntikan didaerah gluteus lebih banyak
dijumpai pada bayi karena variasi posisi saraf tersebut, masa otot lebih tebal, sehingga pada
vaksinasi dengan suntikan intramuskular di daerah gluteal dengan tidak sengaja menghasilkan
suntikan subkutan dengan reaksi lokal yang lebih berat.
Sedangkan untuk vaksinasi BCG, harus disuntik pada kulit di atas insersi otot deltoid
(lengan atas), sebab suntikan-suntikan diatas puncak pundak memberi risiko terjadinya keloid.
8. Posisi Anak dan Lokasi Suntikan
Vaksin yang disuntikkan harus diberikan pada bagian dengan risiko kerusakan saraf,
pembuluh vaskular serta jaringan lainnya. Penting bahwa bayi dan anak jangan bergerak saat
disuntik, walaupun demikian cara memegang bayi dan anak yang berlebihan akan menambah
ketakutan sehingga meningkatkan ketegangan otot. Perlu diyakinkan kepada orang tua atau
pengasuh untuk membantu memegang anak atau bayi, dan harus diberitahu agar mereka
memahami apa yang sedang dikerjakan.
Alasan memilih otot vastus lateralis pada bayi dan anak umur dibawah 12 bulan adalah :
1.
2.
Daerah deltoid pada bayi dianggap tidak cukup tebal untuk menyerap suntikan secara
adekuat.
3.
4.
Menghindari risiko reaksi lokal dan terbentuk pembengkakan di tempat suntikan yang
menahun.
5.
Menghindari lapisan lemak subkutan yang tebal pada paha bagian anterior.
permukaan kulit, dengan jarum kearah lutut, maka jarum tersebut harus menembus kulit selebar
ujung jari di atas (ke arah proksimal) batas hubungan bagian atas dan sepertiga tengah otot.
Anak atau bayi diletakkan di atas meja periksa, dapat dipegang oleh orang tua/pengasuh
atau posisi setengah tidur pada pangkuan orang tua atau pengasuhnya. Celana (popok) bayi harus
dibuka bila menutupi otot vastus lateralis sebagai lokasi suntikan, bila tidak demikian vaksin
akan disuntikkan terlalu bawah di daerah paha. Kedua tangan dipegang menyilang pelvis bayi
dan paha dipegang dengan tangan antara jempol dan jari-jari. Posisi ini akan mengurangi
hambatan dalam proses penyuntikan dan membuatnya lebih lancar.
Lokasi suntikan pada vastus lateralis :
1.
Letakkan bayi di atas tempat tidur atau meja, bayi ditidurkan terlentang.
2.
3.
Cari trochanter mayor femur dan condylus lateralis dengan cara palpasi, tarik garis yang
menghubungkan kedua tempat tersebut. Tempat suntikan vaksin ialah batas sepertiga bagian atas
dan tengah pada garis tersebut (bila tungkai bawah sedikit menekuk, maka lekukan yang dibuat
oleh tractus iliotibialis menyebabkan garis bagian distal lebih jelas).
4.
Supaya vaksin yang disuntikkan masuk ke dalam otot pada batas antara sepertiga bagian
atas dan tengah, jarum ditusukkan satu jari di atas batas tersebut.
10. Deltoid, Posisi Anak dan Lokasi Suntikan
1.
Posisi seorang anak yang paling nyaman untuk suntikan di daerah deltoid ialah duduk di
Lengan yang akan disuntik dipegang menempel pada tubuh bayi, sementara lengan
Lokasi deltoid yang benar adalah penting supaya vaksinasi berlangsung aman dan
berhasil.
4.
Posisi yang salah akan menghasilkan suntikan subkutan yang tidak benar dan
akromnion. Bila bagian bawah deltoid yang disuntik, ada risiko trauma saraf radialis karena saraf
tersebut melingkar dan muncul dari otot trisep.
11.Pengambilan Vaksin dari Botol (Vial)
Untuk vaksin yang diambil menembus tutup karet atau yang telah dilarutkan, harus
memakai jarum baru. Apabila vaksin telah diambil dari vial yang terbuka, dapat dipakai jarum
yang sama. Jarum atau semprit yang telah digunakan menyuntik seseorang tidak boleh
digunakan untuk mengambil vaksin dari botol vaksin karena risiko kontaminasi silang, vaksin
dalam botol yang berisi dosis ganda (multidosis) jangan digunakan kecuali tidak ada alternatif
lain.
12. Penyuntikan Subkutan
Perhatian untuk suntikan subkutan :
1.
2.
3.
4.
2.
3.
Tekan kulit sekitar tempat suntikan dengan ibu jari dan telunjuk saat jarum ditusukkan.
4.
Aspirasi semprit sebelum vaksin disuntikkan, untuk meyakinkan tidak masuk ke dalam
vena. Apabila terdapat darah, buang dan ulangi dengan suntikan baru.
5.
14. Pengenceran
Vaksin kering yang beku harus diencerkan dengan cairan pelarut khusus dan digunakan
dalam periode waktu tertentu. Apabila vaksin telah diencerkan, harus diperiksa terhadap tandatanda kerusakan (warna dan kejernihan). Perlu diperhatikan bahwa vaksin campak yang telah
diencerkan cepat mengalami perubahan pada suhu kamar. Jarum ukuran 21 yang steril
dianjurkan untuk mengencerkan dan jarum ukuran 23 dengan panjang 25 mm digunakan untuk
menyuntikkan vaksin.