PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial
di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan
populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta
permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberi tekanan kepada setiap
negara untuk segera memproduksi dan mempergunakan energi terbarukan.
Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti tenaga air
(termasuk minihidro), panas bumi, biomassa, angin dan surya (matahari)
yang bersih dan ramah lingkungan, tetapi pemanfaatannya belum optimal.
Belum optimalnya pemanfaatan energi terbarukan disebabkan biaya
pembangkitan pembangkit listrik energi terbarukan, seperti tenaga surya,
tidak dapat bersaing dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik
berbahan bakar energi fosil seperti bahan bakar minyak, gas bumi, dan
batubara.
(Dikutip
dari
http://www.bppt.go.id/layanan-informasi-
m2
kosong kelapa sawit ) yang dihasilkan juga akan semakin banyak. (Dikutip
dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/1075/Indonesia-Produsen-
Pada bab ini hasil yang didapatkan dari penelitian akan dibahas dan
dianalisa. Sehingga didapatkan informasi-informasi dari data yang telah
diperoleh, dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah Rambut Manusia
2.1.1 Definisi Limbah
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan
atau kegiatan manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang
sudah tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang.
Limbah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga,
limbah bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh
kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak
berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit
atau merugikan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi, baik dari proses industri maupun domestik (rumah tangga, yang
lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis atau bersifat merugikan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
limbah memiliki beberapa pengertian yakni : (1) limbah adalah sisa proses
produksi, (2) limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai/tidak
berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan/pemakaian, (3)
limbah adalah barang cacat atau rusak dalam proses produksi. Menurut UU
No. 32/2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah didefinisikan
sebagai sisa suatu usaha dan atau kegiatan.
2.1.2 Rambut Manusia
Rambut memiliki daya tahan yang tinggi baik terhadap kerusakan
akibat faktor kimia maupun fisika. Jika dilihat dari tingkat ketahanan rambut
dari faktor fisika, maka dapat dilihat bahwa rambut mampu bertahan pada
suhu hingga 180C yang dapat diamati dari ketahanan rambut saat dicatok
dengan suhu yang cukup tinggi (Makarizo,2010). Dilihat dari struktur
rambut, sebagian besar rambut terdiri dari protein. Komponen rambut terdiri
dari 70-80% keratin, 3-6% senyawa minyak, 1% zat warna melanin dan
pheomelanin (pigmen warna lebih muda), 15% kelembaban air dan sisanya
adalah karbohidrat dan unsur-unsur mineral.
Sedangkan komposisi kimiawi batang rambut adalah 44,5% karbon,
30% Oksigen, 14% Nitrogen, 6,5% Hidrogen, serta 5% Belerang. Unsurunsur ini terutama terdapat dalam zat tanduk (keratin) (Anonim:2008).
Rambut pada mamalia khususnya manusia memiliki struktur yang sangat
kompleks, terdiri dari beberapa bagian yang berlapis-lapis serta memiliki
berbagai kandungan yang secara tak langsung membentuk sifat-sifat fisik
rambut. Sedangkan jika dilihat dari tingkat ketahanan rambut dari faktor
kimia, maka dapat diketahui dari ikatan sulfida yang terdapat dalam korteks
bersama dengan ikatan hidrogen. Secara bersama-sama ikatan hidrogen dan
ikatan sulfida membuat rambut menjadi elastis, kuat, dan memberi bentuk
(keriting atau lurus). Ikatan hidrogen mudah terpatahkan hanya oleh air,
tetapi ikatan sulfida sangat kuat dan hanya dapat dipatahkan oleh larutan
kimiawi (seperti proses pengeritingan dan pelurusan rambut). Dalam hal ini,
90 % struktur rambut merupakan korteks sehingga rambut dapat dikatakan
sangat kuat dan tahan terhadap air (Sonikiawan Irianto.2010).
Jaringan luar rambut (kutikula) memiliki komponen khusus keratin
dan sistein yang sangat kuat terhadap kerusakan yang timbul dari bahan
kimia (asam dan basa) maupun fisika (panas, dingin dan tekanan). Keratin
merupakan derivat polipeptida yang memiliki struktur khas, keratin banyak
ditemukan dikuku maupun di rambut. Lapisan-lapisan yang tersususn oleh
keratin dalam rambut tak hanya selapis tapi hingga sepuluh lapis yang
memiliki kekhususan dalam menahan kerusakan.
persambungan
antara
semikonduktor
dan
elektrolit.
Sel
buah segar yang baru dipanen setelah diproses di pabrik kelapa sawit
menyisakan limbah yang dapat didaur ulang yaitu tankos (tandan kosong
kelapa sawit), serat atau sabut sawit, dan cangkang (Gumbira,1996).
Nilai konversi tandan buah segar kelapa sawit dapat dilihat pada table 2.1
Tabel 2.1 Nilai Konversi Tandan Buah Kelapa Sawit
No
Bahan
Bobot (Ton)
1
Tandan buah segar
4462
2
Palm Kernel Oil (PKO)
187
3
Tanda Kosong (basah)
1258
4
CPO
794
5
Sabut
339
Sumber : Hartley (1967) dalam Gumbira (1996)
Persentase (%)
100
17.80
4.20
28.20
7.60
selulosa,
hemiselulosa
dan
lignin
(Gulmbira,1996).
Selulosa
Lignin
Hemiselulosa
Pratiwi et.al
(1998)
35.81
15.70
27.01
Kandungan lignoselulosa
Hasil penelitian:
Trisyulianti
(1996)
44.19
16.19
19.28
Azeml et.al
(1994)
40
21
24
Tanpa perendaman
Perendaman 3 jam
(air panas)
23.781
4.032
Zat ekstraktif
terlarut dalam air
panas (%)
19.97
3.887
Tandan kosong
Sabut
Sabut
Perendaman
3hari
(air dingin)
Tanpa perendaman
Perendaman 3 jam
(air dingin )
4.684
5.876
20.625
4.065
25.370
5.618
Sabut
4.807
5.560
Perendaman 3 hari
(air dingin)
Sumber : Mahyudan (2000) dalam penelitian Mulyani Efendi (2006)
Tanda kosong dan cangkang kelapa sawit mempunyai potensi yang
besar untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan arang aktif
maupun briket arang sehingga dapat digunakan untuk menyerap dan
menyimpan panas serta bisa berfungsi sebagai katalisator.
demikian disebut sebagai arang aktif. Luas permukaan arang aktif berkisar
antara 300-3500
m2
diperoleh berupa residu yaitu arang dan destilat yang terdiri dari campuran
metanol dan asam asetat. Residu yang dihasilkan bukan merupakan karbon
murni, tetapi masih mengandung abu dan tar. Hasil yang diperoleh seperti
metanol, asam asetat dan arang tergantung pada bahan baku yang digunakan
dan metode destilasi. Proses aktivasi merupakan hal yang penting
diperhatikan di samping bahan baku yang digunakan. Yang dimaksud
dengan aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk
memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau
mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami
perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya
bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Metoda aktivasi
yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah :
a. Aktivasi Kimia: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan pemakaian bahan-bahan kimia.
b. Aktivasi Fisika: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan bantuan panas, uap dan CO2.
Untuk aktivasi kimia, aktivator yang digunakan adalah bahan-bahan
kimia seperti: hidroksida logam alkali, garam-garam karbonat, klorida,
sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl 2 asam-asam
anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4. Arang aktif sebagai pemucat dapat
dibuat dengan aktivasi kimia. Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan
kimia, kemudian campuran tersebut dipanaskan pada temperatur 500-900C.
Selanjutnya didinginkan, dicuci untuk menghilangkan dan memperoleh
kembali sisa-sisa zat kimia yang digunakan. Akhirnya, disaring dan
dikeringkan. Bahan baku dapat dihaluskan sebelum atau setelah aktivasi.
Cheremisinoff dan A. C. Moressi (1978), mengemukakan bahwa
proses pembuatan arang aktif terdiri dari tiga tahap yaitu:
a. Dehidrasi: proses penghilangan air. Bahan baku dipanaskan sampai
temperatur 170 C.
b. Karbonisasi: pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.
Temperatur di atas 170C akan menghasilkan CO, CO2 dan asam
asetat. Pada temperatur 275C, dekomposisi menghasilkan tar, metanol
5. Waktu Kontak
Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu
untuk mencapai kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik
dengan jumlah arang yang digunakan. Selain ditentukan oleh dosis arang
aktif, pengadukan juga mempengaruhi waktu singgung. Pengadukan
dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada partikel arang aktif untuk
bersinggungan dengan senyawa serapan. Untuk larutan yang mempunyai
viskositas tinggi, dibutuhkan waktu singgung yang lebih lama (Sembiring,
2003).
bahan yang sejenis (common junction) diterangi radiasi foton. Gambar 2.5
dan Gambar 2.6 merupakan simbol dan rangkaian ekuivalen sel surya.
Fisik dari sel surya sangat mirip dengan bentuk klasik dioda p-n
(Gambar 2.7). Ketika cahaya diserap oleh junction, energi foton yang
diserap di transfer ke sistem elektron dari materi dioda, menghasilkan
penciptaan dari pembawa muatan mungkin saja sepasang elektron-ion
dalam cairan elektrolit, atau sepasang elektron-hole didalam materi
semikonduktor solid.
yang hanya sama dari awal perbedaan dari vermi level potensial ini
mendorong photocurrent.
Sel
Modul
Array
Gambar 2.9 Beberapa Sel Menjadi Modul dan Beberapa Modul Menjadi Array
E = h.f
Keterangan :
E adalah energi elektron (eV)
h adalah konstanta Planck, h = 6,63.10-34 (Js)
f adalah frekuensi elektron (Hz)
2.3.4 Penjelasan Singkat Konversi Energi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Desain atau Jenis Penelitian
Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode percobaan
(eksperimen). Metode percobaan yang dimaksud yaitu dengan membuat
produk yang diteliti serta dapat menjelaskan hubungan sebab akibat antara
Nama Bahan
Tandan kosong kelapa sawit
Asam sulfat (H2SO4)
Minyak tanah
Volume
5 Kg
500 mL
10 mL
No
Nama Alat
Jumlah
1
Alat-alat gelas seperti gelas kimia, erlemneyer dan lainnya
1 Buah
2
Alat-alat tajam seperti pisau, gunting dan lain-lain
1 Buah
3
Oven atau pengering
1 Buah
4
Kaleng
1 Buah
5
Neraca Analitik
1 Buah
6
Spatula atau sendok
2 Buah
7
Penyaring
1 Buah
2. Bahan dan Alat Pembuatan Sel Surya
No
Nama Bahan
Volume/Jumlah
1 Limbah rambut manusia
1 Kg
2 Wadah plastik (20 X 20 cm)
1 Buah
3 Lempengan tembaga (12 X 12 cm)
2 Buah
4 Kawat tembaga
1 Gulung
5 Paku paying
40 Buah
6 Larutan elektrolit (larutan garam/NaOH)
500 mL
7 Jaring besi ( 20 X 20 cm)
3 Buah
8 Jepit buaya
6 Buah
No
1
2
3
4
5
Nama Alat
Voltmeter
Ammeter
Power Supply
Charge Controller
Lampu
Jumlah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
Volume/Jumlah
5,46 g
Aquades
No
Nama Alat
1
Gelas Kimia
2
Spatula atau Sendok
3
Botol
3.4 Perlakuan atau Rancangan Percobaan
500 mL
Jumlah
1
1
1
Secara umum dalam penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilakukan
yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Tahap pengarangan/Karbonisasi
3. Tahap pencampuran arang aktif dengan limbah rambut manusia
4. Tahap perakitan dan pembuatan sel surya
5. Tahap pengujian sel surya
3.5 Alur Penelitian
Penelitian ini dilakukan seperti diagram alur proses yang dapat
dilihat pada (Gambar 3.2) Untuk langkah-langkah yang lebih jelas dan lebih
detail dapat dijelaskan pada bagian prosedur penelitian.
3.6 Prosedur Percobaan atau Penelitian
Prosedur pembuatan sel surya dari bahan limbah rambut manusia
paduan arang aktif dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Pembuatan karbon aktif
2. Pembuatan sel surya dari limbah rambut manusia paduan arang aktif
3. Pembuatan larutan garam
a) Prosedur pembuatan karbon aktif
Pembuatan karbon aktif yakni proses dimana bahan baku direndam
terlebih dahulu dengan zat aktivator sebelum dilakukan karbonisasi.
Prosedur kerja pembuatan karbon aktif tersebut adalah sebagai berikut :
1) Tandan kosong kelapa sawit dipotong dengan ukuran yaitu antara 60
sampai 120 mm.
2) Tandan yang telah dipotong-potong dicuci untuk menghilangkan
bahan-bahan yang tidak diinginkan.
3) Tandan kosong selanjutnya dikeringan dengan bantuan sinar
matahari untuk menghilangkan kelembapannya.
aktif
yang
telah
dicampur
dengan
sagu
dengan
perbandingan antara rambut dan arang aktif (3:2) lalu bagian atas
arang aktif ditutup lagi dengan jaring besi sampai semuanya
menjadi satu kesatuan.
5) Sesudah semuanya disatukan, paku payung yang tersedia
ditancapkan dipermukaan secara teratur sebanyak 35 buah untuk
ukuran 20 X 20 cm.
6) Paku payung yang telah tertancap dililitkan dengan kawat
tembaga pada bagian atas dan juga bagian bawah sehingga
membentuk dua ujung kawat tembaga.
PEMOTONGAN
PENCUCIAN
PENGERINGAN
PEMBAKARAN
ARANG
LIMBAH RAMBUT
MANUSIA
PENCAMPURAN
LIMBAH RAMBUT
DENGAN LARUTAN
NACL
PEMADUAN
LIMBAH RAMBUT
DENGAN ARANG
AKTIF
PERAKITAN DAN
PEMBUATAN SEL
SURYA
PERENDAMAN
DENGAN (H2so4)
PENGERINGAN PADA
SUHU 100-200C
ARANG AKTIF
SKRIPSI
Optimalisasi Pembuatan Sel Surya Menggunakan Limbah
Rambut Manusia Paduan Arang Aktif dari Tandan Kosong
Kelapa Sawit
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Program Studi Teknik Elektro
Disusun Oleh :
NOVRIZAL EKA PUTRA
03041181520001
2016