Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai kasus HIV-AIDS yang terjadi pada NY. S.J.l yang
dirawat di SHKJ Jakarta. Ny. S.J.L mulai timbul keluhan sejak awal bulan September 2016 setelah 22
tahun menikah dengan suaminya. Klien mempunyai 1 orang anak yang sudah berusia 21 tahun yang
tidak terdeteksi HIV.
Saat dibawa ke RS pada bulan september 2016 klien terdiagnosa TB paru dan HIV. Klien
mengetahui dia mendapatkan penyakit tersebut dari suaminya. Karena selama ini klien tidak pernah
menggunakan obat-obatan terlarang, tidak pernah melakukan seks bebas, serta belum pernah
mendapatkan transfuse darah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan klien tertular
penyakit tersebut melalui cairan semen dari orang yang menderita HIV, dan kemungkinan berasal dari
suaminya, karena suaminya juga positif menderita HIV. Setelah mengetahui kondisi sakitnya klien
pada tahap marah dan menolak dengan mengatakan saya masih belum bisa terima dengan penyakit
hina ini, Klien juga mengatakan setelah terkena penyakit hina ini dia tahu bahwa tidak ada harapan
hidup lagi. Klien juga merasa marah kepada suaminya karena dia pasien tertular sakitnya tersebut
Hal ini menandakan bahwa pasien mengalami keputusasaan.

Setelah mengetahui penyakitnya pasien mengatakan saya masih belum terima dengan
penyakit saya dan Pasien mengatakan saya selalu kepikiran dengan penyakit saya ini.
semenjak saya sakit penyakit hina ini, saya tidak didengarkan anak saya lagi. Hal ini
menandakan bahwa klien juga mengalami tahap dukacita. Bahkan setelah mengetahui penyakit
pasien, klien merasa keluarga kurang memberikan dukungan dan penguatan kepada dirinya
karena anaknya sudah tidak mau lagi mendengarkan saran dari dirinya. Dan sudah tidak mau
memikirkan keadaan nya lagi.
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami klien dimana tubuhnya semakin lemah, BB
semakin menurun, kencing banyak, tidak bisa makan-minum sama sekali, mulut kotor dan
berjamur,tampak jamur pada kemaluan ,serta infeksi oportunistis yaitu TB paru sehingga dapat
disimpulkan bahwa klien menderita HIV yang sudah terdeteksi dari 31 agustus. Masalah
keperawatan yang terjadi pada Ny. S.J.l juga sangat kompleks. Namun dari semua masalah
keperawatan yang muncul, tidak dapat dilakukan implementasi secara keseluruhan dikarenakan
ketidak hadiran keluarga disaat perawatan.
Saat ini penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny. S.J.I adalah dengan mengobati infeksi
Oportunistik yang terjadi dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara memberikan nutrisi yang
seimbang. Therapi ARV belum diberikan, dikhawatirkan akan menambah kondisi klien lebih buruk
karena dengan pemberian ARV akan menyebabkan daya tahan tubuh semakin lemah. Sehingga bisa
menyebabkan infeksi oportunistik makin bertambah.

Anda mungkin juga menyukai