PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma, yang
menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi secara teratur
sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan internasional. HAM melekat pada
setiap diri manusia. Hak asasi manusia meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga,
hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak-hak berkomunikasi,
hak keamanan, dan hak kesejahteraan yang tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh
siapapun.
Di Indonesia terdapat tiga masa atau orde pemerintahan, yaitu orde lama, orde
baru, dan reformasi. Dalam penyelenggaraannya sering terjadi penyimpangan dalam
menegakkan Hak Asasi Manusia yang merupakan hak pokok dari setiap manusia,
khususnya pada masa orde baru yang di dalamnya banyak pelanggaran Hak Asasi
Manusia, yaitu pada rakyat. Untuk itulah, makalah ini akan membahas tentang
bagaimana penegakan HAM yang terjadi di masa orde baru dan apa saja pelanggaran
HAM yang terjadi pada masa orde baru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia menurut para ahli?
2. Apa yang dimaksud dengan masa orde baru?
3. Apa saja peraturan yang mengatur Hak Asasi Manusia?
4. Bagaimana penegakkan Hak Asasi Manusia pada masa orde baru?
5. Apa saja pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi pada masa orde baru?
6. Apa dampak yang ditimbulkan dari pelanggaran Hak Asasi Manusia pada masa
orde baru ?
C. Tujuan
Makalah ini disusun oleh kelompok kami untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Memberikan pengetahuan mengenai pengertian Hak Asasi Manusia menurut
para ahli dan pasal-pasal yang mengaturnya.
3. Memberikan pengetahuan mengenai pengertian masa orde baru.
1
D. Manfaat
1.
Mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia menurut para ahli dan pasal-pasal
yang mengaturnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai Hak Asasi Manusia menurut para
ahli, antara lain :
Menurut John Locke, HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan yang bersifat kodrati. Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia
menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan hakikatnya, sehingga sifatnya adalah
suci.
Menurut Miriam Budiarjo, hak asasi manusia adalah hak yang harus dimiliki pada
setiap orang yang dibawa sjak lahir ke dunia dan menurut Miriam Budiarjo hak
tersebut memiliki sifat yang universal, hal ini karena dimiliki tanpa adanya perbedaan
ras suku, budaya, agama, kelamin, dan sebagainya.
Menurut Oemar Seno Adji, hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada setiap
martabat manusia sebagai insan dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
sifat tidak boleh dilanggar oleh siapapun itu.
Menurut Komnas HAM, HAM adalah hak asasi manusia yang mencakup dari
berbagai bidang kehidupan manusia, baik itu sipil, politik, sosial dan kebudayaan,
ataupun ekonomi. Bidang-bidang tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dan
yang lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak paling dasar dan
pokok yang dimiliki oleh manusia sejak ia lahir tanpa membedakan bangsa, ras, suku,
agama, dan jenis kelamin dan tidak dapat direnggut oleh orang lain.
Istilah orde baru ini digunakan untuk menyebut masa pemerintahan Presiden Soeharto
sejak tagun 1967 sampai 1998.
Dalam bidang pendidikan, masa Orde Baru menampilkan kinerja yang positif.
Pemerintah Orde Baru bisa dianggap sukses memerangi buta huruf dengan beberapa
program unggulan, yaitu gerakan wajib belajar dan gerakan nasional orang tua asuh
(GNOTA). Dengan demikian, masyarakat Indonesia mendapatkan hak asasinya
untuk mendapatkan pendidikan.
E. Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Terjadi pada Masa Orde Baru
Harus diakui pada masa Orde Baru dari segi pembangunan fisik memang ada dan
keamanan terkendali, tetapi pada masa Orde Baru demokrasi tidak ada, kalangan
intelektual dibelenggu, pers di daerah di bungkam, KKN dan pelanggaran HAM terjadi
di mana-mana . Secara garis besar ada lima keburukan Orde Baru, yaitu:
1. Kekuasaan Pemerintah yang Absolute
Suharto, presiden Republik Indonesia ke-2, menduduki tahta kepresidenan
Indonesia selama 32 tahun. Itu berarti, Suharto telah memenangkan sekitar enam kali
pemilihan umum (Pemilu). Pada waktu itu, kekuasaan Suharto didukung oleh partai
Golongan Karya yang dibayang-bayangi oleh Partai Demokasi Indonesia dan Partai
Persatuan Pembangunan. Tampak jelas dalam pemerintahan Suharto di mana
pemerintahan dijalankan secara absolut. Presiden Suharto mengkondisikan
kehidupan politik yang sentralistik untuk melanggengkan kekuasaan. Salah satu hak
sebagai warga negara untuk mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan menjadi
hak yang sulit didapatkan tanpa melakukan kolusi dan nepotisme.
2. Rendahnya Transparansi Pengelolaan
Rendahnya transparansi pengelolaan negara juga menjadi salah satu keburukan
pemerintahan Orde Baru. Transparansi merupakan bentuk kredibilitas dan
akuntabilitasnya. Suatu undang-undang tidak mengikat jika tidak diundangkan
melalui lembaran negara. Suatu sidang pengadilan dianggap tidak sah apabila tidak
dibuka untuk umum. Penelitian yang dilakukan oleh lembaga peneliti yang
menyangkut kepentingan masyarakat harus dipublikasikan. Pada masa Orde Baru,
hak penyiaran dikekang. Berita-berita televisi dan surat kabar tidak boleh
membicarakan keburukan-keburukan pemerintahan, kritik terhadap pemerintah, dan
berita-berita yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan nasional.
Keuangan negara juga menjadi rahasia internal pemerintahan. Hutang negara
menjadi terbuka jelas pun saat krisis dunia melanda. Indonesia tidak mampu
membayar hutang luar negeri yang bertumpuk-tumpuk. Lebih dari itu, nilai tukar
5
rupiah terhadap dolar Amerika yang menurun tajam memaksa perusahaanperusahaan memecat sebagian karyawannya untuk mengurangi biaya produksi.
Bahkan, banyak perusahaan tumbang dan gulung tikar karena negara tidak mampu
membayar hutang luar negeri. Bila dirunut lebih dalam, semua itu berakar dari
rendahnya transparasi pemerintah terhadap masyarakat.
3. Lemahnya Fungsi Lembaga Perwakilan Rakyat
Lemahnya fungsi lembaga perwakilan rakyat menjadi salah satu keburukan
Orde Baru. Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat menjadi
semacam boneka yang dikendalikan oleh pemimpin negara. Dalam hal ini, aspirasiaspirasi dan keinginan rakyat tidak mampu diwujudkan oleh pemerintah. Programprogram pemerintah seperti LKMD, Inpres desa tertinggal, dan seterusnya, menjadi
semacam program penjinakan yang dilakukan oleh penguasa agar rakyat miskin tidak
berteriak menuntut hak-hak mereka.
4. Hukum yang Diskriminatif
Hukum yang diskriminatif menjadi keburukan Orde Baru selanjutnya. Hukum
hanya berlaku bagi masyarakat biasa atau masyarakat menengah ke bawah. Pejabat
dan kelas atas menjadi golongan yang kebal hukum. Hak masyarakat untuk
mendapatkan perlakukan yang sama di depan hukum menjadi hal yang sangat langka.
Hak asasi sosial dilanggar oleh pemerintah.
Berikut ini adalah kekurangan pada masa orde baru, antara lain :
o Semaraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
o Pembangunan Indonesia yang tidak merata.
o Timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, karena kekayaan
daerah sebagian besar disedot ke pusat.
o Munculnya
rasa
ketidakpuasan
di
sejumlah
daerah
karena
kesenjangan
teroris,
menjadi catatan hitam Orde Baru. Diskriminasi terhadap hak-hak asasi kaum minoritas
dan Chinese pun menjadi pelanggaran HAM yang tidak bisa dilupakan. Meski demikian,
Orde Baru memperlihatkan peran yang besar untuk menjaga stabilitas nasional. Stabilitas
nasional ini memungkinkan negara untuk menjaga terlaksananya pelaksanaan
perlindungan HAM bagi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak
paling dasar dan pokok yang dimiliki oleh manusia sejak ia lahir tanpa membedakan
bangsa, ras, suku, agama, dan jenis kelamin dan tidak dapat direnggut oleh orang lain.
Pada masa orde baru, masa pemerintahan Presiden Soeharto, terdapat banyak
pelanggaran Hak Asasi Manusia. Secara umum yaitu kekuasaan pemerintahan yang
absolut, rendahnya transparansi pengelolaan, lemahnya fungsi lembaga perwakilan
rakyat, dan hukum yang diskriminatif. Selain itu pada masa orde baru juga banyak
kekurangannya, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dari pelanggaran Hak Asasi
Manusia tersebut juga menimbulkan dampak positif dan negatif bagi negara.
B. Saran
Hak Asasi Manusia merupakan hak kodrati manusia yang harus dijunjung tinggi
dan tegakkan. Penegakan HAM di Indonesia tidak hanya menjadi tanggungjawab
pemerintah tetapi juga tanggungjawab rakyat.
Untuk dapat menegakkan HAM di Indonesia, ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu :
1. Kesadaran rasa kemanusiaan yang tinggi,
2. Aparat hukum yang bersih, dan tidak sewenang-wenang,
3. Sanksi yang tegas bagi para pelanggara HAM, dan
4. Penanaman nilai-ilai keagamaan pada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarso, dkk. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : UNY Press
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/06/9-pengertian-ham-hak-asasi-manusiamenurut-para-ahli.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru
http://tugassekolah123.blogspot.com/2014/05/pengertian-orde-baru-adalah.html
http://sekitarkita.com/2009/05/pelanggaran-hak-asasi-manusia-pada-masa-orde-baru/
http://peristiwa-id.com/search/contoh-kasus-pelanggaran-ham-pada-masa-orde-baru/