Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN
1.

Pembuatan Larutan Etanol Berbagai Konsentrasi


Konsentrasi etanol yang tersedia yaitu 96%. Maka untuk mendapatkan

etanol dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60% dilakukan
pengenceran.
V1.N2

= V2.N2

Dimana : V1 = Volume etanol yang tersedia (ml)


V2 = Volume etanol yang diinginkan (ml)
N1 = Konsentrasi etanol yang tersedia
N2 = Konsentrasi etanol yang diinginkan
Membuat 100 ml larutan Etanol 10% :
V1.N2

= V2.N2

V1 x 0,96

= 100 x 0.1

V1 x 0,96

= 10

V1

= 10/0.96

V1

= 10.41 ml

Maka untuk membuat 100 ml etanol 10% adalah dengan mengambil 10.41 ml
etanol 96% kemudian memasukkan etanol tersebut kedalam labu ukur 100 ml dan
menambahkan akuades hingga batas labu ukur (miniskus cekung).
Perhitungan konsentrasi selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama
hingga diperoleh data di bawah ini :
a. 10 %

V1 = 10,41 ml

b. 20 %

V1 = 20,83 ml

c. 30 %

V1 = 31,25 ml

d. 40 %

V1 = 41,67 ml

e. 50 %

V1 = 52,08 ml

f. 60 %

V1 = 62,50 ml

Menghitung xw dan yd

2.

A. Menghitung xw
xw merupakan fraksi massa etanol fasa cair. Dari kurva hubungan komposisi
etanol dengan 0Brix diperoleh persamaan linear : y = 10,143x + 0,3667
Maka

x=

y 0 ,3667
1 0,143

Dimana : y = Konsentrasi etanol (0Brix)


x = Komposisi etanol (% volume)
xw etanol 15% dapat ditentukan sebagai berikut :
y 0 ,3667
x=
1 0,143
x=

1 0 ,3667
1 0,143

x=0.06 2

Jadi, volume etanol = 100 ml x 0.062 = 6,2 ml


Massa etanol = etanol . Vetanol
= 0.789 gr/cm3 x 6,2 ml
Massa air

= 4,892 gr
= air . Vair
= air . (100 - Vetanol)
= 1 gr/cm3 x (100 6,2) ml
= 93,8 gr

x w=

Massa e tanol
Massaetanol + Massaair

x w=

4.892 gr
4.892 gr + 93,8 gr

x w= 0.0 5

Perhitungan xw untuk konsentrasi etanol lainnya dilakukan dengan cara yang sama
sehingga diperoleh data seperti terlihat pada tabel 3.3

B. Menghitung yd
yd merupakan fraksi massa etanol fasa uap. Nilai yd dapat ditentukan dengan
memprediksikan terlebih dahulu tekanan uap etanol. Satuan T (suhu) adalah OK
karena satuan Psat = mmHg, sehingga suhu dalam OC diubah dengan (OC +273)
3803.98
ln Psat =18.9119
T 41.68
yd etanol 15% dapat ditentukan sebagai berikut :
T = 98,5 0C = 371,5 K

ln ( Psat ) = A

[
[

B
T C

]
]

Psat =exp 18.9119

3803.98
T 41.68

Psat =exp 18.9119

3803.98
371,541.68

Psat = 1.601,02 mmHg


xw . P
y d=
total
P
y d=

sat

0 ,05 x 1.601,02 mmHg


760 mmHg

y d=0. 105
Perhitungan yd untuk konsentrasi etanol lainnya dilakukan dengan cara yang sama
sehingga diperoleh data seperti terlihat pada tabel 3.3

3. Mencari konstanta kesetimbangan (K) percobaan


Untuk menghitung konstanta kesetimbangan berlaku persamaan sebagai
berikut :
K = y/x
Harga K untuk etanol 15% dengan temperatur kesetimbangan 98,5 0C yaitu:
Yd = 0.105 dan Xw = 0.05 maka K = 2.1 (K percobaan).
Harga K literatur dengan temperatur kesetimbangan 98.1 0C yaitu:
y = 0.192 dan x = 0.020 maka K = 9.6000 (K literatur).
Perhitungan harga K untuk konsentrasi etanol lainnya dilakukan dengan cara yang
sama sehingga diperoleh data seperti terlihat pada tabel 3.4.

LAMPIRAN C
DOKUMENTASI

Gambar C.1 Pengukuran


Volume Etanol

Gambar C.3 Pengambilan


Sampel

Gambar C.2 Etanol yang


Sudah

Gambar C.4 Rangkaian Alat


Praktikum

Anda mungkin juga menyukai