Dalam kehidupan ini kita selalu dihadapkan kepada dua pilihan, kita harus
memilih untuk maju atau mundur, untuk kalah atau menang, untuk
mencoba atau tidak, untuk istiqomah atau labil dan lain sebagainya.
Kadang ketika kita mulai melakukan sesuatu, kita sudah tekadkan dalam
hati untuk terus melakukannya agar bisa selalu berada dijalan yang telah
kita tentukan. tapi pada kenyataannya selalu gagal ditengah jalan, mulai
dari godaan dari diri sendiri, dari lingkungan, sampai dengan pekerjaan.
semua itu sampai membuat kita memutar balik sesuatu yang telah kita
niatkan dari awal untuk berhasil menjadi sesuatu yang mustahil
Mungkin hal ini yang selalu dialami oleh orang yang belum paham dan
mengerti siapa dirinya, belum menemukan tujuan hidupnya dan belum
tahu kenapa dia ada didunia ini. hal ini juga sering terjadi pada saya
sendiri, kadang saya menanyakan kepada diri saya, apa yang salah
dengan saya, sampai selalu gagal dipertengahan jalan.
saya selalu gagal untuk bertahan istiqomah dengan apa yang sudah saya
lakukan. bila pun harus melanjutkan saya harus mulai menyusun semua
keinginan saya dari awal, saya harus menempuk jidat saya sendiri dan
mengatakan, "Hei !!!, bangunlah, kamu sudah terlalu jauh berjalan dari
tujuan mu". kadang saya bertanya kepada diri saya sendiri, apakah saya
ini benar-benar tidak mengerti tujuan saya sendiri?
saya selalu mengeluh kepada diri saya sendiri, kenapa saya sama sekali
tidak bisa istiqomah dengan apa yang telah saya lakukan dari awal.
wahh,, hidup saya sepertinya benar-benar tidak terurus, sunguh
mengenaskan..
ketika ada sesuatu yang telah diistiqomahkan dari awal namun pada
kenyataannya dipertengahan jalan, selalu gagal untuk bertahan, marilah
coba direnungkan apa sebenarnya yang salah dengan semua yang telah
di rencanakan. Mari kembali dari pertama memulai dan kembali
menyusunnya. Pahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh diri ini.
Berikut hal-hal yang kembali hari dilakukan untuk kembali membangun
sesuatu yang tidak bisa di istiqomahkan
Pahami dan intropeksi.
Tanyakan kepada diri kita sendiri, apa sebenarnya tujuan yang kita
inginkan dari tujuan yang telah kita tetapkan tersebut. Apa goal yang
ingin didapatkan kedepannya. Setelah tahu semuanya jawabanya, lihatlah
diri kita sendiri, apa kita pantas untuk mendapatkannya. Apa tujuan
tersebut bisa kita wujudkan atau memang itu sesuatu yang diluar kendali
kita.
Saya ingin memberikan contoh sesuatu hal yang pernah terjadi dalam
hidup saya sendiri pastinya. Saya mempunyai impian untuk melanjutkan
study di luar negeri. Saya tanyakan kepada diri saya sendiri, apa tujuan
saya dengan mimpi itu, apa yang saya dapatkan kedepannya. Kemudian,
setelah semua terjawab, kembali saya tanyakan kepada diri saya sendiri,
apakah saya pantas dan mampu untuk mewujudkan semua itu. Jawaban
pertama saya dapatkan adalah tidak. Tidak dan tidak. Akhirnya saya
memantaskan diri saya sendiri untuk mendapatkan itu semua
Contohnya ketika saya sudah menetapkan agar bisa kuliah di luar, saya
mulai menyusun rencana apa yang harus saya lakukan, mulai mencari
beasiswa, memahami persyaratannya, mengikuti les toefl dan lain
sebagainya.
jiwa kita sehingga kita akan terus bergerak untuk meraih tujuan dan
mimpi-mimpi kita
Ketika kita rutin shalat dhuha setiap hari, insyaAllah semua urusan kita
akan dimudahkan oleh Allah.
Saya selalu menekankan kepada diri saya sendiri untuk selalu rajin shalat
tahajud dan shalat dhuha. Karena saya tahu Allah akan menolong setiap
kehidupan yang saya jalani. Hanya Allah yang tahu sesuatu yang terbaik
untuk kita. Kita sebagai manusia hanya bisa menyusun rencana, Allah