PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cooling Tower adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran
air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Cooling
Tower menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang
bergerakdan kemudian dibuang ke atmosfer. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan
secara signifikan.Cooling Tower mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan
yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan
olehkarena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya. Fungsi Cooling Tower yaitu
sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung
dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan atau kipas. Cooling Tower salah satu
alat yang juga mengolah air untuk mengatasi masalah polusi lingkungan.
Pada cooling tower melibatkan proses heat transfer dimana transfer latent heat yang
disebabkan oleh penguapan air dalam porsi kecil, dan juga transfer sensible heat yang
disebabkan oleh perbedaan temperatur antara air dan udara. Diperkirakan 80% dari transfer
heat itu adalah kalor latent dan 20% sisanya adalah kalor sensible.Sebuah cooling tower bisa
digunakan sebagai penghilang panas dalam proses thermodynamics konvensional seperti
pendinginan atau generasi tenaga steam atau biasa digunakan dalam berbagai proses dimana
air digunakan untuk penukar panas dan ini baik atau diinginkan untuk membuat penolak
panas pada udara atmosfer. Air bekerja sebagai fluida penukar panas, menghilangkan panas
ke udara atmosfer kemudian didinginkan dan disirkulasi pada sistem untuk menghasilkan
operasi yang ekonomis. Kemungkinan teoritis dari perpindahan panas per pound dari
sirkulasi udara dalam suatu cooling tower bergantung pada temperatur dan uap air dari udara
(moisture content of the air). Suatu indikasi uap air dari udara adalah temperatur wetbulbnya.Idealnya, temperatur wet-bulb harus lebih rendah dari temperatur teoritis dimana air
dapat didinginkan.
Persyaratan menara pendingin biasanya dinyatakan dalam range dan approach.
Range adalah perbedaan suhu antara tingkat suhu air masuk menara pendingin dengan tingkat
suhu air yang keluar menara pendingin atau selisih antara suhu air panas dan suhu air dingin,
sedangkan approach adalah perbedaan antara temperatur air keluar menara pendingin dengan
temperatur wet bulb udara yang masuk atau selisih antara suhu air dingin dan temperatur wet
bulb dari udara.
Sistem pendingin yang paling banyak digunakan adalah sistem kompresi uap. Secara
garis besar komponen sistem pendingin siklus kompresi uap yaitu:
1) Kompresor, berfungsi untuk mengkompresi refrigeran dari fasa uap tekanan rendah pada
evaporator hingga ke tekanan tinggi pada kondensor.
2) Kondensor, berfungsi untuk mengondensasi uap refrigeran kalor yang keluardari
kompresor.
3) Katup ekspansi, berfungsi untuk mencekik (throttling) refrigeran bertekanan tinggi yang
keluar dari kondensor dimana setelah melewati katup ekspansi ini tekanan refrigeran
turun sehingga fasa refrigeran setelah keluar dari katup ekspansi ini adalah berupa fasa
cair dan uap.
4) Evaporator, berfungsi untuk menguapkan refrigeran dari fasa cair dan uap menjadi fasa
uap.
Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan
temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang
terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak
antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur
fluida. Sedangkan cooling water adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan
peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam cooling tower. Pada cooling tower sebagian air
menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari air panas ke udara yang lebih dingin.
Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya temperatur air dan untuk menjaga
keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air (make up water) untuk menggantikan
air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh udara.
Penerapan yang nyata dari operasi ini adalah dengan cooling tower. Biasanya cooling
tower ini menyerupai kotak kayu, dimana alat ini mengontakkan air panas sisa dari proses
pendingin ke udara sehingga terjadi proses pendinginan air. Fungsi kayu yang ada pada
bagian cooling tower adalah untuk memperluas wilayah pertemuan antara air dan udara.
Suatu cooling tower biasanya dapat menekan kebutuhan akancooling water sebanyak 98%
walau ada juga resiko terkontaminasi yang disebabkan oleh penjenuhan air oleh uap air. Pada
cooling tower udaradingin dari atmosfer dilewatkan ke bagian bawah cooling tower dan
terjadi panas antara air panas dengan udara dingin. Bila zat cair panas dikontakkan kepada
gas tak jenuh, sebagian dari zat cair tersebut akan menguap dan suhu zat cair menjadi