Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MULTIBUSINESS COMPANY)
Pada bab ini, penjelasan naik satu level dalam hirarki pembuatan strategi, dari pembuatan
strategi dalam single-business enterprise ke pembuatan strategi diversifikasi perusahaan.
Perusahaan yang diversifikasi merupakan kumpulan dari bisnis individual, sehingga tugas dalam
pembuatan strategi menjadi lebih rumit.
(1)
tetap terikat dengan lini bisnis existing dan mengejar peluang dari tiap bisnis. (2)
memperluas diversifikasi dengan masuk ke industri lain. (3) mengecilkan lingkup
diversifikasi dengan mengeluarkan unit bisnis yang underperform. (4) restrukturisasi
perusahaan secara keseluruhan dengan melakukan divestasi bisnis dan invest ke bisnis
lain.
Selam perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk pertumbuhan profit pada suatu industri
saat ini, mengejar diversifikasi bukan lah menjadi hal yang mendesak. Namun kesempatan
pertumbuhan umumnya terbatas pada industri dewasa (mature) dan pasar yang menurun.
Waktu yang tepat untuk melakukan diversifikasi adalah saat:
1. Industri di fase mature dengan growth yang terbatas dan market yang turun
2. Perubahan selera pembeli
3. Peningkatan intensitas persaingan
Diversifikasi dilakukan dengan masuk ke bisnis yang berhubugan, atau bisnis yang tidak
berhubungan dengan exisiting business (unrelated diversification). Perusahaan dapat meraih
diversifikasi dengan cara melakukan akuisisi perusahaan yang sudah ada, memulai bisnis baru,
atau membentuk perusahaan patungan (joint ventures) dengan satu atau lebih perusahaan untuk
memasuki bisnis baru
BUILDING
SHAREHOLDER
VALUE:
THE
ULTIMATE
JUSTIFICATION
FOR
DIVERSIFYING
Pada prinsipnya, diversifikasi itu dikatakan berhasil ketika ada tambahan econoic value jangka
panjang bagi shareholders.
Tiga test of corporate advantage dapat dilakukan untuk melihat apakan shareholder value dapat
ditingkatkan dalam diversifikasi yang dilakukan:
1. The industri attractiveness test. Industri yang ingin dimasuki harus atraktif dari sisi 5
forces.
2. The cost of entry test. Biaya dari memasuki target industri harus tidak teralu tinggi.
3. The better-off test. Diversifikasi ke bisnis baru harus menawarkan peluang atau potensi
ke existing business perusahaan dan bisnis baru berjalan lebih baik secara bersamaan
dalam satu korporasi atau dikenal dengan synergy.
a) Perusahaan induk telah memiliki sendiri sumber daya dan kapabilitas yang dibutuhkan
untuk menjalankan bisnis baru agar dapat berkompetisi dengan efisien.
b) Terdapat waktu yang cukup untuk meluncurkan bisnis.
c) Biaya internal masuk ke dalam bisnis baru lebih rendah dibanding akuisisi.
d) Tambahan kapasitas produksi baru tidak berdampak negatif terhadap keseimbangan
penawaran dan permintaan di industri.
e) Perusahaan petahana terlihat lambat atau tidak efisien dalam merespon usaha pendatang
baru untuk membuka pasar.
3. Using joint ventures to achieve diversification
Joint venture cocok dalam tiga situasi: (1) peluang terlalu kompleks, uneconomical, terlalu
berisiko untuk dikejar satu perusahaan. (2) jika peluang yang dihadapkan memerlukan
kompetensi dan know-how yang lebih luas. (3) ketika diversifikasi berujung pada perlunya
operasi dilakukan di negara lain.
Metode ini biasanya cara yang paling tidak bertahan lama dari cara memasuki industri baru,
biasanya bertahan sampai masing-masing partner menentukan caranya sendiri dalam
menjalankan bisnisnya.
masih dapat diatasi dengan internal development ketika perusahaan memiliki resources dan
capabilites untuk melewati barrier itu. Jika kondisi menghadapi entry barriers tidak
memungkinkan, maka perusahaan dapat melakukan akuisisi atau joint venture.
3. Apakah mempercepat faktor penting dalam kesempatan perusahaan untuk masuk
secara sukses?Ketika kecepatan penting dalam industri, dimana fast movers dapat
mengamankan keuntungan positioning jangka panjang, akuisisi lebih cocok dilakukan.
Ketika lebih baik menunggu ketidakpastian pasar untuk memasuki suat pasar, maka internal
development atau joint venture lebih cocok.
4. Mana yang memiliki biaya paling efektif, dengan pertimbangan tujuan perusahaan?
Akuisisi dapat menjadi mode yang berbiaya tinggi dikarenakan perusahaan harus membayar
premium melebihi nilai pasar perusahaan target. Joint ventures menyediakan cara untuk
melindungi biaya masuk namun harus mempertimbangkan biaya koordinasi dan dan biaya
transaksi termasuk menetapkan ketentuan pada perjanjian.
a. Menyalurkan keahlian, pengetahuan, atau aset penting lain dari suatu value chain bisnis ke
bisnis lain.
b. Sharing costs antar bisnis dengan mengkombinasikan aktivitas value chain yang
berhubungan dalam satu operasi tunggal.
c. Memanfaatkan penggunaan brand name yang terkenal.
d. Sharing resources lain yang mendukung value chaing activities antar bisnis
e. Melibatkan kolabirasi cross-business dan knowledge sharing untuk membuat resources dan
capabilites baru yang berharga.
Related diversification dilakukan berdasarkan kesamaan key value chain sehingga sharing atau
transfer dari resources dan capabilites mungkin dilakukan. Resources dan capabilites yang
digunakan dan ditingkatkan dala m diversifikasi dapat dikatakan menjadi specialized resources
and capabilites, yang penggunaanya dalam jangkauan terbatas di konteks bisnis. Hal ini berbeda
dengan general resources and capabilites (misalkan capabilities manajemen SDM, general
accounting services, general management capabilites) yang dapat diaplikasikan ke lingkup luas
industri atau tipe bisnis.
Kesempatan penghematan biaya bervariasi muncul dari melakukan diversifikasi bisnis dengan
aktivitas penjualan dan pemasaran yang terkait dengan sangat dekat. Saat produk dijual langsung
ke konsumen yang sama, biaya penjualan umumnya dapat ditekan dengan menggunakan
kekuatan penjualan tunggal dibanding dua orang penjual yang berbeda pada konsumen yang
sama. Produk dapat dipasar dengan media website, iklan dan brosur penjualan yang sama.
Distribution-related strategic fit
Bisnis dengan aktivitas bisnis dengan terkait sangat dekat dapat berperforma lebih baik
dibandingkan terpisah dikarenakan potensial penghematan biaya pada fasilitas distribusi sama
yang saling dibagi atau menggunakan distributor wholesale dan retail dealer yang sama
Strategic fit in customer service activities
Strategic fit dalam hal customer service activites dapat menghemat biaya atau memberikan
differentiation advantages. Misalkan, penghematan biaya dapat dilakukan karena adanya
penggabungan after-sales service untuk produk yang mirip atau berhubungan ke dalam satu
operasi.
besar potensial strategi diversifikasi bisnis terkait untuk memberikan perusahaan multi bisnis
keuntungan biaya dibandingkan rival.
From strategic fit to competitive advantage, added profitability, and gains in shareholder
value
Sharing/transferring aset-aset yang menjadi keahlian antar bisnis dapat membantu bisnis
melakukan aktivitas value chain lebih baik sehingga dapat menjadi competitive advantage, hal
ini dapat dilakukan dalam dua cara: (1) unit-unit bisnis berkontribusi terhadap efisiensi yang
lebih baik dan menurunkan biaya, dan/atau (2) unit-unit bisnis memberikan basis untuk
diferensiasi sehingga konsumen rela membayar lebih untuk produk itu.
Lima hal yang perlu diperhatikan dan ditanamkan dalam pikiran yaitu:
1. Mengambil keuntungan dari cross-business strategic fit melaui strategi related
diversification membangun shareholder value.
2. Menangkap keuntungan dari cross-business strategic fit hanya didapatkan lewat strategi
related diversification.
3. Semakin erat tingkat hubungan (relatedness) antar bisnis yang terdiversifikasi, semakin
besar pula kemungkinan menjadikan strategic fit menjadi suatu competitive advantage.
4. Keuntungan kecocokan strategis lintas bisnis datang dari mentransfer atau membagikan
sumber daya dan kapabilitas bernilai secara kompetitif diantara bisnis sumber daya dan
kapabilitas spesialis terhadap aplikasi tertentu dan memiliki nilai hanya dalam tipe
spesifik industri dan bisnis.
5. Keuntungan dari cross-business strategic fit tidak secara otomatis terealisasi saat
perusahaan melakukan related diversification; keuntungan didapatkan hanya setelah
manajemen berhasil melakukan aksi internal untuk mendapatkan keuntungan itu.
10
operasi, dengan adanya support seperti ini perusahaan dapat menurunkan companywide
overhead costs.
Brand korporasi tidak dapat berarti pada tipe spesifik produk ataadalah tipe lain sumber daya
korporasi umum dimana dapat dibagi diantara bisnis tidak terkait. Seperti contoh brand GE,
diaplikasikan pada bisnis berbeda yaitu pelayanan finansial (GE Capital), pencitraan medis (GE
medical diagnostics), dan pencahayaan (GE Lightbulbs). Brand korporasi yang digunakan untuk
berbagai bisnis ini disebut dengan umbrella brand.
Judicious cross-business allocation of financial resources
Perusahaan induk dapat membuat value dengan mengalokasikan cash flow dari unit bisnis yang
surplus ke bisnis lain (internal capital market). Kemampuan perusahaan induk untuk berfungsi
sebagai internal capital market menambah performa korporasi secara keseluruhan dan
meningkatkan shareholder value selama (1) top managers memiliki akses lebih baik mengenai
kesempatan atau peluang investasi di dalam perusahaan (2) dapat menyediakan dana ketika tidak
tersedia dari lual karena kondisi keuangan yang buruk.
Acquiring and restructuing undervalued companies
Cara lain perusahaan induk menambahkan value ke bisnis yang unrelated adalah dengan
mengakuisisi perusahaan yang performanya buruk kemudian merestruktur operasi (overhauling
dan streamlining operasi bisnis) yang meningkatkan profitabilitas. Restrukturisasi merujuk pada
merombak dan meluruskan operasi bisnis mengombinasikan pabrik dengan kapasitas
berkelebihan, menjual aset yang tidak terutilisasi, mengurangi pengeluaran yang tidak penting,
membenahi penawaran produk, mengonsolidasi fungsi administratif untuk mengurangi overhead
cost, dan meningkatkan efisiensi operasi dan profitabilitas perusahaan. Restrukturisasi umumnya
diambil oleh perusahaan diversifikasi yang mengakuisisi bisnis baru dimana berperforma dengan
level dibawah perusahaan indut percaya dapat diraih. Perusahaan diversifikasi yang memiliki
kapabilitas dalam merestrukturisasi (beberapa disebut turnaround capabilities) dapat secara
signifikan meningkatkan performa bisnis lemah dalam rentang luas industri secara relatif.
Kesuksesan restructuring perlu keahlian perusahaan induk dalam mengidentifikasi target
perusahaan yang underperform kemudian bernegosiasi dalam harga akuisisi yang murah.
11
12
Pengurangan resiko.
Pertumbuhan.
Stabilisasi.
Dikarenakan strategi diversifikasi pada saat terbaik hanya memiliki potensial terbatas untuk
membuat economic value jangka panjang untuk perusahaan, hal ini esensial bagi manajer tidak
menggabungkan pendekatan sesat terhadap diversifikasi tidak terkait, dalam mengejar tujuan
dimana dapat menghancurkan nilai pemegang saham dibandingkan membuatnya
1. Menilai seberapa atraktif industri yang ingin dimasuki untuk diversifikasi, secara individual
dan group;
2. Menilai keuatan unit bisnis dan menggambar 9 kolom matrix untuk menggambarkan tingkat
atraktif industri dan kekuatan unit bisnis;
3. Mengevaluasi sejauh mana cross-business strategic fit di dalam value chain perusahaan yang
memiliki berbagai unit bisnis;
4. Memeriksa apakah resources perusahaan memenuhi kebutuhan unit-unit bisnis;
5. Memberikan peringkat prospek perfoma bisnis dari yang terbaik ke terburuk dan menentukan
prioritas perusahaan induk dalam mengalokasikan resources di tiap bisnis;
6. Membuat strategi baru untuk meningkatkan performa koroprasi secara keseluruhan.
Semakin tinggi keatraktifan industri (baik secara individual maupun group) perusahaan
diversifikasi masuki maka semakin tinggi prospek untuk performa baik jangka panjang.
Calculating industry-attractiveness scores
Pengukuran seberapa atraktif industri dilakukan dengan mengukur (menggunakan pembobotan)
aspek-aspek berikut ini:
Tingkat persaingan;
Kebutuhan resources;
Profitabilitas industri;
16
perusahaan memiliki kebutuhan sumber daya spesialis yang cocok pada titik sepanjang value
chain mereka yang kritis untuk kesuksesan bisnis di pasar. Pada perusahaan yang mengejar
diversifikasi tidak terkait, kecocokan sumber daya eksis saat perusahaan memiliki sumber daya
atau kapabilitas mengasuh dasar umum dimana dapat dibagikan atau ditransfer pada komponen
bisnis.
flow yang dihasilkan dari operasi internal tidak cukup besar untuk mendanai ekspansi. Untuk
tetap menjaga naiknya permintaan, bisnis yang bertumbuh cepat biasanya membutuhkan capital
investment tahunan untuk mendanai fasilitas, pengembangan produk baru, atau untuk ekspansi
operasi.
Berbeda halnya dengan unit bisnis yang bergerak di industri yang mature atau dikenal dengan
cash cows bisnis yang menghasilkan surplus cash lebih dari yang dibutuhkan untuk mendanai
operasi bisnis itu sendiri. Bisnis di kelas cash cows biasanya memutuhkan investment yang lebih
kecil. Surplus dana dari cash cows ini kemudian dapat disalurkan ke bisnis di kelas cash hogs.
Di samping dari pertimbangan cash flows, ada dua faktor lain yang digunakan untuk menentukan
apakah perusahaan yang terdiversifikasi menyajikan good financial fit:
a. Apakah tiap unit bisnis cukup memberikan kontribusi dalam mencapai performance target
perusahaan secara keseluruhan?
b. Apakah perusahaan memiliki kekuatan keuangan yang cukup untuk mendanai bisnis yang
berbeda dan menjaga credit rating yang baik?
Nonfinancial resource fit.
Dua pertanyaan ini akan membantu menentukan apakah perusahaan yang terdiversifikasi
memiliki nonfinancial resources yang cukup:
1. Apakah perusahaan memiliki (atau dapat mengembangkan) sumber daya dan kapabilitas
spesifik yang diperlukan untuk setiap bisnis menjadi sukses?
2. Apakah sumber daya perusahaan menjadi terbentang terlalu tipis oleh keperluan sumber
daya satu atau lebih bisnis.
Step 5: ranking business units and assigning a priority for rseource allocation
Business subsidiaries dengan prospek profit dan pertumbuhan paling baik, posisi yang atraktif di
matriks 9 kolom, serta strategic dan resource fit yang kuat harus menjadi prioritas utama dalam
alokasi corporate resources. Bagaimanapun juga, dalam memberikan peringkat prospek bisnis
yang berbeda dari terbaik ke terburuk, perlu melihat performa tiap bisnis periode-periode
sebelumnya sebagai penanda apakah binsis itu telah perform dengan baik atau ada masalah yang
harus diselesaikan.
19
20
1. Tetap dekat dengan lini bisnis existing dan mengejar peluang dari bisnis itu.
2. Memperluas lingkup bisnis dengan akuisisi industri baru.
3. Divestasi pada bisnis tertentu dan memperkecil basis operasi bisnis.
4. Melakukan restruktur lini bisnis dan membuat tampilan baru bisnis.
Pilihan strategis dipersingkat menjadi empat aksi kategori luas seperti gambar dibawah ini
1. Tetap dekat dengan lini bisnis existing dan mengejar peluang dari bisnis itu.
Pilihan ini logis saat bisnis perusahaan yang telah berjalan menawarkan kesempatan
pertumbuhan atraktif dan dapat diperhitungkan untuk membuat nilai ekonomis bagi
pemegang saham.
2. Memperluas lingkup bisnis perusahaan dengan membuat akuisisi baru dalam industri
baru.
Motivasi penting adalah untuk melengkapi dan memperkuat posisi pasar dan kapabilitas satu
atau lebih bisnis perusahaan saat ini. Sebagai contoh P&G mengakuisisi Gillette (meliputi
Oral-B dan Duracell).
21
22
mendukung
imbalan
cash
melalui
pengeluaran
modal
(CAPEX/Capital
Expenditures) secara cermat dan akuisisi serta fokus pada operasi yang baik. Performa PepsiCo
dengan rencana tujuan mengutilisasi investasi dalam otomisasi manufaktur, sebuah rencana
manufaktur global terasionalisasi, sistem distribusi yang direkayasa ulang, dan menyederhanakan
struktur organisasi untuk mendorong efisiensi.
Sebagai tambahan, perusahaan berfokus pada meminimalisir dampak perusahaan terhadap
lingkungan alam dengan merendahkan energy dan konsumsi air serta mengurangi material
pembungkusan, menyediakan tempat kerja yang aman dan inklusif untuk karyawan, dan
mendukung dan menginvestasi komunitas lokal tempat beroperasi. Walau begitu, pertumbuhan
perusahaan melambat sejak tahun 2011 sampai dengan 2013 (berdasarkan data tabel kasus).
Company history
PepsiCo, Inc. berdiri tahun 1965 dari merger Pepsi-Cola dan Frito-Lay menajdi perusahaan yang
bergerak di makanan dan minuman ringan sekaligus. Lima tahun pertama PepsiCo sebagai
perusahaan makanan dan minuman ringan, PepsiCo memperkenalkan produk baru seperti
Doritos dan Funyuns. Perusahaan terus mengejar pertumbuhan lewat akuisisi , tetapi akuisisi
Pizza Hut di tahun 1977 secara signifikan membentuk arah stratejik PepsiCo 20 tahun ke depan.
Akuisisi Taco Bell di 1978 dan KFC di tahun 1986 membuat portfolio bisnis yang stabil menurut
Wayne Calloway (CEO tahun 1986-1996).
23
PepsiCo memperkuat portfolio makanan ringan dan minuman ringan dengan akuisisi Mug Root
Beer, 7-Up International, Smartfood, Walkers Crisp, Smiths Crisp, Gamesa, dan Sunchips.
Calloway juga menambah restoran cepat saji seperti California Pizza Kitchens, East Side
Marios, dan lainnya. Ekspansi lainnya adalah ekspansi jus, air botolan, dan kopi siap minum.
Pada 1996 manajemen PepsiCo melihat adanya keuntungan dari strategic-fit antara restoran dan
minuman ringan dan makanan ringan utama yang dikelola PepsiCo sehingga memenangkan
persaingan. Pada tahun 1997, CEO Roger Enrico melakukan spin-off restoran perusahaan
menjadi independen agar perusahaan fokus di makanan dan minuman ringan. Setelah melakukan
spin-off, PepsiCo mengakuisisi Cracker Jack, Tropicana, Smiths Snackfood Company, SoBe,
Tasali Snack Foods, dan Quaker Oats Company.
lainnya. Perusahaan juga membentuk joint venture dengan Strauss Group di 2007 untuk
memasarkan Sabra. Perusahaan juga mengakuisisi peursahaan minuman Rusia, yaitu
Lebedyansky, juga perusahaan keripik kentang Serbia, Marbo.
Pada 2010 dan 2011, perusahaan mengakuisisi Pepsi Bottling Group dan PepsiCo Americas
senilai $8.26 milyar dalam bentuk cash dan saham PepsiCo. Akuisisi ini dilakukan untuk
integrasi yang lebih baik dalam hal sistem distribusi global minuman ringannya. Kombinasi
akuisisi dan kekuatan PepsiCo di makanan ringan dan minuman ringan membuat pendapatan
meningkat hingga $66 milyar di 2013.
25
26
dua pasar internasional terbesar untuk makanan ringan. Sedangkan UK diharapkan menjadi pasar
internasional terbesar ketiga.
Mengembangkan
pemahaman
akan
pilihan
selera
konsumen
adalah
kunci
untuk
mengembangkan bisnis ke pasar internasional. Pilihan rasa untuk salty snack lebih mirip dari
suatu negara ke negara lainnya sehingga PepsiCo dapat melakukan modifikasi sederhana.
PepsiCo Europe
Semua brand global PepsiCo dijual juga di Eropa, termasuk brand khusus negara atu daerah di
Eropa seperti Domik v Derene, Chjudo, dan Agusha. PepsiCo Europe mengoperasikan 125
pabrik dan sekitar 525 gudang, distribution centers, dan kantor di Eropa barat dan timur.
Manajemen PepsiCo Europe percaya ada peluang yang lebih jauh di pasar internasional untuk
menyalurkan brand produk baru dan formulasi produk di seluruh Eropa
27
telah
mengembangkan
struktur
divisional
baru
pada
tahun
2008
untuk
mengkombinasikan makanan dan minuman di Amerika Latin menjadi divisi yang sama. Selain
itu juga melakukan reorganisasi bisnis internasional untuk mendorong profit margin di berbagai
belahan dunia. Bagaimanapun juga, lima tahun setelah reorganisasi, performa binsis
28
internasionalnya di Amerika Utara masih lamban dari sisi margin. Beberapa analis industri
menilai perlu adanya perubahan corporate strategy untuk meningkatkan profitabilitas PepsiCo
dalam operasi internasionalnya dan mengembalikan angka pertumbuhan keuntungan dan
pendapatan yang didapat dulu. Rendahnya marjin profit bisnis internasional PepsiCo membuat
kebutuhan untuk menguji strategi dan operasi untuk mengeksploitasi kecocokan strategis
diantara unit bisnis internasional perusahaan.
29