BAB 1. PENDAHULUAN
berbagai
bidang
diantaranya
dalam bidang
bisnis, perkantoran,
sebuah proposal yang berjudul Prototype dan Analisi Antena Mikrostrip Patch
Lungs Array Berbasis Motor Servo Sebagai Integrasi Penguat Transmitter Vsat CBand Pada Frekuensi 6 GHz.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mendesain antena mikrostrip patch lungs array yang
bekerja pada frekuensi 6 GHz ?
2. Bagaimana membuat rancangan antena mikrostrip patch lungs array
berbasis motor servo ?
3. Bagaimana membuat desain antena mikrostrip patch lungs array agar
memiliki nilai gain yang besar ?
1.3 Batasan Masalah
1. Bahan dari antenna yang digunakan adalah FR-4
2. Menggunkan motor servo
1
3. Perancangan menggunakan software HFSS v13
4. VSWR < 2
5. Tidak membahas link buget VSAT C-band
6. Pacth berbentuk lungs (paru-paru)
7. Tidak membahas perhitungan secara detail
8. Gain target > 5dB
9. Pola radiasi mengikuti gerak motor servo (180o)
1.4 Tujuan
1. Mampu membuat rancang bangun antena mikrostrip patch lungs array
yang bekerja pada frekuensi 6 GHz
2. Mampu menganalisa pengaruh letak sudut antena mikrostrip patch lungs
array terhadap pola radiasi antenna tersebut
3. Mampu membuat desain rancangan antena mikrostrip patch lungs array
yang memiliki gain besar
1.5 Manfaat
Adapuan manfaat yang diperoleh dari penulisan proposal ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengembangkan riset tentang perancangan desain dan prototype antena
mikrostrip berbasis motor servo
b. Dari perancangan prototype antena mikrostrip patch lungs array tersebut
diharapkan dapat implementasikan dan diintegrasi dengan transmitter Vsat
C-band.
Rumusan
Metode
Hasil
Daftar pustaka
Circular
Microstrip
Patch Array
Antenna for
C-Band
Altimeter
System
Four
Elements
Array of
Lungs Shape
Patch
Antenna
for
Nanosatellite
Telemetry
Analisa
Koneksi
Jaringan
Komputer
Di PTI (Pusat
Teknologi
Informasi)
UNSRAT
Dengan
VSAT (Very
Small
Aperture
Terminal)
masalah
Bagaimana
membuat
rancangan
antena
microstrip
patch circular
array yang
bekerja pada
sistem altimetri
C-band
Bagaimana
membuat
sistem
rancang
bangun
antenna
microstrip
lungs shape
patch yang
bekerja pada
nanosatelit
telemetri
Menggunakan
pencatuan
coaxial feed.
Dan path
array n=4
Metode yang
digunakan
dalam
pencatuan
antenna
mengggunka
n line feed
dan board
antena
disusun
secara shape
Dari hasil
desain
perancanga
n antena
bekerja
dada
frekuensi
4.3 GHz
dengan
gain
diperoleh
12dB
Rancanga
n bangun
antenna
mikrostrip
lung
shape
bekerja
pada
sistem
telemetri
nanosateli
t yaknik
pada
frekuensi
2.4 GHz
dengan
gain
sebesar
5dB
Mengetahui
Metode yang Pada
performasi
digunakan
analisa
(kinerja)
dalam
frekuensi
koneksi
analisa
TX
jaringan Vsat di performasi
diperoleh
PTI UNSRAT
jaringan
nilai data
Vsat
rate
menggukan
sebesar
teknik
12 kbps
pointing
dengan
antena Vsat
power
level
-10.000
dBm
Asghar
Keshtkar,1
Ahmad
Keshtkar,2
and A. R.
Dastkhosh3
Circular
Microstrip
Patch Array
Antenna for
C-Band
Altimeter
System
Elyas Palantei
and
Syafruddin
Syarif, Bayu
Topalaguna
and Zakiy
Ubaid Four
Elements
Array of
Lungs Shape
Patch Antenna
for
Nanosatellite
Telemetry
La Gapo, M.
E. I. Najoan,
ST, MT.,
Analisa
Koneksi
Jaringan
Komputer
Di PTI (Pusat
Teknologi
Informasi)
UNSRAT
Dengan VSAT
(Very Small
Aperture
Terminal)
ALL BAND
VSAT
ANTENNA
RADOMES;
A NEW
PERSPECTI
VE
jaringan VSAT
broadband
memberikan
kecepatan data
yang tinggi
untuk
terpercaya
mendukung
berbagai
aplikasi kritis
Tetapi
penggunaan
antena
SATCOM kecil
yang terkait
dengan VSAT
dan bergerak ke
arah Ka Band
frekuensi
memperkenalk
an sejumlah
pertimbangan.
Menggunaka
n metode
estimasi
performasi
untuk semua
Band Vsat
Diperole
h
data
dari
estimasi
untuk
semua
Band
Vsat
pada
condisi
one ply
outer
pada
keadaan
Uplink
frekuensi
6.15
GHz
memiliki
nilai loss
sebesar
-0.017
dB
Dr. Dennis J.
Kozakoff1,
Sean Johnson2
and Barry
Meyers3
ALL BAND
VSAT
ANTENNA
RADOMES;
A NEW
PERSPECTIV
E
4
Pada jurnal kedua dengan judul Four Elements Array of Lungs Shape
menggunakan line feed. Adapun dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh
bahwa rancang bangun antena 4 elemen array lung shape bekera pada frekeunsi
telemtri nanosatelit yakni pada frekuensi kerja 2.4 GHz namun antena ini juga
bekerja pada frekeunsi 5GHz dengan gain sebesar 5db.
2.2
awalnya VSAT merupakan sebuah merek dagang (trade mark) dari sebuah Stasiun
Bumi Kecil (SBK) yang dipasarkan pada tahun 80-an oleh Telecom General di
USA. VSAT sendiri mempunyai arti terminal satelit dengan diameter antena yang
kecil dalam suatu jaringan yang dihubungkan dengan Hub system atau tanpa hub
system yang mana diantara terminal tersebut dapat berkomunikasi. Pada umumnya
VSAT diletakan langsung di site pengguna (user). Diameter antena VSAT
berukuran antara 0,6-3,8 meter (La Gapo, 2011, hal. 1-2).
Ketersediaan sistem baru dan baik ditandai kerugian yang sangat rendah
materi yang beroperasi ke frekuensi gelombang milimeter menciptakan kelayakan
semua radomes band antena meliputi baik semua uplink dan downlink bagian dari
Very Small Aperture Terminal band (VSAT) frekuensi ditunjukkan pada Tabel 1
Mayoritas antena VSAT memiliki diameter antena kurang dari 2 meter, dan
beberapa sekecil 0,5 meter, yang mendukung kecepatan data hingga setidaknya 16
Mb / s untuk aplikasi seperti akses internet, VOIP atau video. sistem mobile,
seperti
maritim, harus menggunakan antena mekanis menunjuk untuk mengimbangi
gerak kendaraan (Kozakof, Johnson, & Meyers, 2013, hal. 1).
Tabel 2.1
2.3
Satelit
Satelit adalah suatu benda di ruang angkasa yang mengintari benda lain
didalam lingkup tata surya dalam periode dan ketinggian tertentu. Satelit
komunikasi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai stasiun pengulang (repeater)
2. Memperkuat sinyal RF (radio frekuensi)
3. Mengubah sinyal RF up link stasiun bumi menjadi sinyal RF down link stasiun
bumi (La Gapo, 2011)
2.2.1 Gangguan Pada Sistem Komunikasi Satelit
Dalam fungsinya sebagai repeater, transponder satelit menghadap antena
ke daerah atau bagian yang dikehendaki pengawasanya. Gangguan-gangguan
yang terjadi pada komunikasi satelit sangat beragam selain disebabkan
diantaranya dinamakan dengan Interferensi dan Impairment (La Gapo, 2011, hal.
3)
a. Interferensi
Perlu diketahui bahwa tiap-tiap carrier dari sebuah stasiun bumi
memerlukan Up-Link EIRP (Equivalent Isotropically Radiated Power) tertentu
agar ditrima oleh transponder. Dikarenakan carrier yang berlebihan dari stasiun
bumi tersebut mengakibatkan gangguan pada system komunikasi yang digunakan
dan gangguan ini disebut interferensi.
b. Impairment
Yang dimaksud dengan impairment adalah termaksud cacat pada komunikasi
satelit terutama oleh keberadaan satelit diangkasa raya dan juga karena adanya
gejala alamiah.
2.4
Tipe Antena
Kita sekarang akan memperkenalkan dan membahas secara singkat beberapa
bentuk berbagai jenis antena yang bersumber dari buku yang berjudul ANTENNA
THEORY ANALYSIS AND DESIGN diantaranya ;
2.3.1 Wire Antennas
Wire antennas (antena kawat) antena ini sangat akrab bagi orang awam
karena mereka terlihat hampir di mana-mana-pada mobil, bangunan, kapal,
pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan sebagainya. Ada berbagai bentuk
antena kawat seperti kawat lurus (dipole), lingkaran, dan helix yang ditunjukkan
pada (Gambar 2.1.) loop antena perlu tidak hanya melingkar. Mereka mungkin
mengambil bentuk persegi panjang, persegi, elips, atau konfigurasi lainnya. Loop
melingkar adalah yang paling umum karena kesederhanaan dalam konstruksi
(Balanis, 2005, hal. 4).
Gambar 2.1
Gambar 2.2
terutama
rendah. Antena
mikrostrip
yang
low
profile,
comformable untuk planar dan permukaan nonplanar, sederhana dan murah untuk
membuat menggunakan teknologi cetak-sirkuit modern, mekanis kuat jika
dipasang pada permukaan kaku, kompatibel dengan desain MMIC, dan sangat
fleksibel dalam hal frekuensi resonansi, polarisasi, pola, dan impedansi. Antena
ini dapat dipasang pada permukaan pesawat kinerja tinggi, pesawat ruang
angkasa, satelit, rudal, mobil, dan telepon seluler genggam (Balanis, 2005, hal.
5).
10
Gambar 2.3
11
Gambar 2.4
Gambar 2.5.
Singkatnya, antena yang ideal adalah salah satu yang akan memancarkan semua
daya yang dikirim untuk itu dari pemancar yang diinginkan directionor arah.
Inpractice, namun, seperti pertunjukan yang ideal tidak dapat dicapai tetapi
mungkin erat mendekati. Berbagai jenis antena yang tersedia dan masing-masing
jenis dapat mengambil bentuk yang berbeda untuk mencapai karateristik radiasi
yang diinginkan untuk aplikasi tertentu. Sepanjang buku ini, karakteristik radiasi
dari sebagian besar antena ini dibahas secara rinci (Balanis, 2005, hal. 7).
12
Gambar 2.5
Antenna Microstrip
Antena microstrip menjadi sangat populer di tahun 1970-an terutama
untuk aplikasi ruang angkasa. Hari ini mereka digunakan untuk aplikasi
pemerintah dan komersial. Antena ini terdiri dari sebuah patch metalik pada
substrat membumi. Patch logam dapat mengambil banyak konfigurasi yang
berbeda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 Namun, persegi panjang dan
patch melingkar, pada gambar 2.3, yang paling populer karena kemudahan
analisis dan fabrikasi, dan karakteristik radiasi yang menarik mereka, radiasi
cross-polarisasi
terutama
rendah. Antena
mikrostrip
yang
low
profile,
comformable untuk planar dan permukaan nonplanar, sederhana dan murah untuk
membuat menggunakan teknologi cetak-sirkuit modern, mekanis kuat jika
dipasang pada permukaan kaku, kompatibel dengan desain MMIC, dan sangat
fleksibel dalam hal frekuensi resonansi, polarisasi, pola, dan impedansi. Antena
ini dapat dipasang pada permukaan pesawat kinerja tinggi, pesawat ruang
angkasa, satelit, rudal, mobil, dan telepon seluler genggam (Balanis, 2005, hal.
5).
2.4.1 Struktur Dasar Antena Mikrostrip
Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro
(sangat tipis/kecil) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip dapat
13
didefenisikan sebagai salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk seperti
bilah/potongan yang mempunyai ukuran sangat tipis/kecil. Secara umum, antena
mikrostrip terdiri atas 3 bagian, yaitu patch, substrat, dan ground plane. Patch
terletak di atas substrat, sementara ground plane terletak pada bagian paling
bawah.
Gambar 2.6
14
Gambar 2.7
15
Kekurangan
Sistem pencatuan yang kompleks
untuk array
Ukuran antena mikrostrip yang
fleksibel
Dapat beroprasi pada sigle band, dual
baik (mahal)
16
Gambar 2.8
Juga, patternis listrik biasanya diplot pada skala logaritmik atau lebih
umum dalam desibel (dB). skala ini biasanya diinginkan karena skala logaritmik
dapat menonjolkan secara lebih rinci bagian-bagian dari :
a) pola medan (dalam skala linear) biasanya merupakan plot besarnya medan
listrik atau magnet sebagai fungsi dari ruang sudut.
b) pola kekuasaan (dalam skala linear) biasanya merupakan plot kuadrat besarnya
medan listrik atau magnet sebagai fungsi dari ruang sudut.
c) pola kekuasaan (dalam dB) merupakan besarnya medan listrik atau magnet,
indecibels, sebagai functionof ruang sudut.
17
Gambar 2.9
18
U = r2 Wrad
(2-2)
19
Gambar 2.10 Tiga dan dua dimensi pola radiasi (dalam skala linear)
Sumber : (Balanis, 2005, hal. 42)
Beamwidth antena adalah bagian yang sangat penting
dan sering
digunakan sebagai trade-off antara itu dan tingkat sisi lobus; yaitu sebagai
beamwidth berkurang, sisi lobus meningkat dan sebaliknya. Selain itu, beamwidth
antena juga digunakan untuk menggambarkan kemampuan resolusi antena untuk
membedakan antara dua sumber radiasi yang berdekatan atau target radar. Kriteria
resolusi yang paling umum menyatakan bahwa kemampuan resolusi antena untuk
membedakan antara dua sumber adalah sama dengan setengah pertama-null
Beamwidth (FNBW / 2), yang biasanya digunakan untuk mendekati kekuatan
beamwidth setengah (HPBW). Artinya, dua sumber yang dipisahkan oleh jarak
sudut yang sama atau lebih besar thanFNBW / 2 HPBW dari antena dengan
distribusi seragam dapat diselesaikan. Jika pemisahan lebih kecil, maka antena
akan cenderung memperlancar jarak di sudut (Balanis, 2005, hal. 42).
2.5.5 Directivity (Pola Radiasi)
Di tahun 1983 versi dari IEEE Standard Definisi Istilah untuk Antena, ada
memiliki terjadi perubahan substantif dalam definisi directivity, dibandingkan
dengan definisi dari versi 1973. Pada dasarnya directivity istilah dalam versi baru
1983 telah digunakan untuk menggantikan keuntungan jangka direktif yang lama
versi 1973. Dalam baru 1983 versi pada gain direktif jangka telah usang. Menurut
penulis baru standar tahun 1983, "perubahan ini membawa standar ini sejalan
dengan penggunaan umum antara antena insinyur dan dengan standar
20
(2-3)
U0 Prad
Jika arah tidak ditentukan, itu berarti arah intensitas radiasi maksimum
(Directivity maksimum) dinyatakan sebagai berikut,
U0
(2-4)
Prad
D = directivity (berdimensi)
D0 = maksimum directivity (berdimensi)
U = intensitas radiasi (W / unit sudut padat)
Umax = intensitas radiasi maksimum (W / unit sudut padat)
U0 = intensitas radiasi dari sumber isotropic (W / unit sudut padat)
Prad = Total daya radiasi (W)
2.5.6 Antenna Efficiency
Terkait dengan antena sejumlah efisiensi dan dapat didefinisikan
menggunakan Gambar 2.11. Total efisiensi antena e0 digunakan untuk
memperhitungkan losses di terminal input dan dalam struktur antena. kerugian
tersebut mungkin karena, mengacu pada Gambar 2.11 (b), untuk
1. Refleksi karena ketidakcocokan antara saluran transmisi dan antena
2. I2.R losses (konduksi dan dielectric)
21
Gambar 2.11
e0 = er ec ed
(2-5)
e0 = er ed = ec (1- ||)
(2-6)
22
2.5.7 Gain
Ukuran lain yang berguna menggambarkan kinerja antena adalah gain.
Meskipun gain dari antena berkaitan erat dengan directivity, itu adalah ukuran
yang memperhitungkan efisiensi antena serta kemampuan directional nya. Ingat
bahwa directivity adalah ukuran yang menggambarkan hanya sifat directional
antena, dan karena itu dikendalikan hanya dengan pola (Balanis, 2005, hal. 66).
Gain dari antena (dalam arah tertentu) didefinisikan sebagai "rasio
intensitas, dalam arah tertentu, dengan intensitas radiasi yang akan diperoleh jika
daya yang diterima oleh antena yang terpancar isotropically. Intensitas radiasi
yang sesuai dengan kekuatan isotropically terpancar adalah sama dengan daya
yang diterima (input) oleh antena dibagi dengan 4. "Dalam equati pada
persamaan ini dapat dinyatakan sebagai
Gain = 4 radiation intensity = 4 U(,)
total input power
(dimensionless)
(2-7)
Pin
(dimensionless)
(2-8)
23
ditunjuk a-b. Rasio tegangan untuk arus di terminal ini, tanpa beban terpasang,
mendefinisikan impedansi dari antena sebagai, (Balanis, 2005, hal. 80)
ZA = RA + jXA
(2-9)
ZA = impedansi masukan
RA = tahanan terminal antena
Xin = reaktansi masukan
2.7 Feeding Methods (Teknik Pencatuan)
Ada banyak metode feeding antena microstrip. Metode yang paling populer
adalah:
1. Microstrip Line.
2. Coaxial Probe (pakan coplanar).
3. Kedekatan Coupling.
4. Aperture Coupling
Karena antena memancar dari satu sisi substrat, sehingga mudah untuk
memberi makan itu dari sisi lain (tanah pesawat), atau dari sisi elemen. Hal yang
paling penting yang harus dipertimbangkan adalah transfer maksimum daya
(pencocokan dari garis pakan dengan impedansi input antena), ini akan dibahas
kemudian dalam bagian dari Impedance Matching. Banyak desain yang baik telah
dibuang karena makan buruk mereka. perancang dapat membangun sebuah antena
dengan karakteristik yang baik dan baik parameter radiasi dan efisiensi yang
tinggi tetapi ketika makan buruk, efisiensi total dapat dikurangi ke tingkat rendah
yang membuat seluruh sistem harus ditolak (Alsager, 2011, hal. 17-23).
2.6.1 Microstrip Line Feed
Metode feeding sangat banyak digunakan karena sangat sederhana untuk
merancang dan menganalisis, dan sangat mudah untuk memproduksi. Gambar
2.12 menunjukkan patch dengan pakan microstrip baris dari sisi patch
24
Posisi titik pakan (yo) patch pada gambar (2.12b) telah dibahas secara rinci dalam
bagian dari Impedance Matching. teknik patch pada gambar (2.12a) dan angka
(2,17) akan dibahas dalam metode selanjutnya . Hal ini banyak digunakan dalam
(array) antena baik satu patch antena dan multi-patch. Impedansi dari patch
diberikan oleh :
Za = 90
r 2
r 1
( W )2
(2-10)
50+Za
(2-11)
60
r
8 d Wt
ln ( Wt + 4 d )
(2-12)
dari :
(2-14)
Panjang garis transisi seperempat panjang gelombang yang :
(2-15)
25
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
26
microstrip feed". Prinsip mekanisme ini adalah bahwa perilaku antara patch dan
garis pakan strip kapasitif. Analisis dan desain antena tersebut adalah sedikit lebih
rumit dari pada 21 orang lain yang dibahas dalam bagian sebelumnya karena
perancang harus memperhitungkan efek dari kapasitor coupling antara garis pakan
strip dan patch serta setara RL- C sirkuit resonansi yang mewakili patch dan
perhitungan jika dua substrat (r1 dan r2). Kopling kapasitor antena ini dapat
dirancang untuk pencocokan impedansi dari antena (Alsager, 2011, hal. 20).
2.6.4 Aperture Coupling
27
Gambar 2.17
Microstrip line
(saluran transmisi yang lebih luas) ini akan membantu kita untuk
28
Hy).
29
harus setidaknya satu panjang gelombang, artinya sebagai panjang patch sama
atau kurang dari setengah panjang gelombang (L / 2) sehingga bidang tanah
akan memperpanjang / 4 dari tepi patch.
o =
vo
fr
(2-16)
Dimana ;
0 = adalah panjang gelombang di ruang bebas.
0= adalah kecepatan cahaya dalam ruang bebas (3 00000000 m / s)
fr = adalah frekuensi resonansi (1,57542 GHz).
o =
vo
fr
reff
(2-17)
Dimana ;
eff adalah panjang gelombang efektif dalam substrat.
eff adalah panjang gelombang efektif dalam substrat.
eff = 96.5857mm
eff /4 = 24.146 mm
2.9 Antena Mikrostrip circular patch
Selain patch persegi panjang, yang konfigurasinya paling populer diantaranya
pacth circular (melingkar), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14,22. Hal ini
juga telah menerima banyak perhatian tidak hanya sebagai elemen tunggal [6],
[10], [13], [46], [47], [51], tetapi juga dalam array [65] dan [74] (Balanis, 2005,
hal. 843-863).
30
mn0
menggunakan persamaan,
(2-18)
empat mode pertama, di urutan menaik, yang TM Z
110
, TMZ
, TMZ
210
, dan TMZ
010
310
(2-19)
dimana 0 adalah kecepatan cahaya dalam ruang bebas.
Frekuensi resonansi (2-19) tidak memperhitungkan fringing. Seperti patch
persegi panjang, fringing membuat patch terlihat elektrik yang lebih besar dan itu
diperhitungkan dengan memperkenalkan faktor panjang koreksi, Demikian pula
untuk patch melingkar koreksi diperkenalkan dengan menggunakan jari-jari e
efektif, untuk menggantikan yang sebenarnya jari-jari, adapun persamaan dari jari
jari ae.
(2-20)
Oleh karena itu frekuensi resonansi (2-19) untuk TMZ
110
(2-21)
2.8.2 Design
Berdasarkan rumusan model rongga, prosedur desain dijelaskan yang
mengarah ke desain praktis melingkar microstrip antena untuk dominan TMZ110
modus. Itu prosedur mengasumsikan bahwa informasi yang ditentukan meliputi
konstanta dielektrik substrat (r), frekuensi resonansi (fr) dan ketinggian substrat h.
31
(2-22)
Dimana :
(2-23)
2.8.3 Input Impedance
Sejauh
impedansi
yang
bersangkutan,
dinding
magnetik
dapat
Gambar 2.21 Variasi khas resistensi dan reaktansi dari persegi panjang
antena microstrip terhadap frekuensi
Sumber : (Balanis, 2005)
2.10Antena mikrostrip lungs
32
(2-24)
2.11 Array dan Jaringan Feed
Antena microstrip digunakan tidak hanya sebagai elemen tunggal tetapi
sangat populer di array [17], [23], [30], [31], [50], [51], [54], [63] - [65] , dan [74]
- [77]. array seri-fed dapat mudah dibuat menggunakan photolithography untuk
kedua memancar elemen dan jaringan pakan.
Gambar 2.22
33
simulator struktural. Ini adalah salah satu dari beberapa alat komersial yang
digunakan untuk desain antena, dan desain kompleks RF sirkuit elektronik elemen
termasuk filter, jalur transmisi, dan kemasan. Ini pada awalnya dikembangkan
oleh Profesor Zoltan Cendes dan murid-muridnya di Carnegie Mellon University.
Prof. Mendes dan saudaranya Nicholas Csendes didirikan Ansoft dan dijual HFSS
berdiri sendiri di bawah hubungan pemasaran tahun 1989 dengan HewlettPackard, dan dibundel menjadi produk Ansoft. Setelah berbagai hubungan bisnis
selama periode 1996-2006, HP (yang menjadi Agilent EEsof EDA divisi) dan
Ansoft berpisah: Agilent dengan kritis diakui FEM Element dan Ansoft dengan
produk HFSS mereka, masing-masing. Ansoft kemudian diakuisisi oleh ANSYS
(wikipedia.org, 2016).
Software ANSYS HFSS adalah standar industri untuk simulasi 3-D, penuh
gelombang, medan elektromagnetik. Its akurasi standar emas, pemecah maju dan
kinerja tinggi teknologi komputasi membuat alat penting untuk insinyur yang
bertugas mengeksekusi desain yang akurat dan cepat dalam frekuensi tinggi dan
perangkat elektronik kecepatan tinggi dan platform. HFSS menawarkan state-of
the-art teknologi solver berdasarkan elemen hingga, persamaan integral, metode
hybrid asymptotic dan maju untuk memecahkan berbagai microwave, RF dan
aplikasi digital berkecepatan tinggi. Desain tanda-off akurasi disediakan oleh
HFSS melalui terobosan dan industri terkemuka teknologi meshing adaptif. Yang
kuat meshing dan pemecah teknologi memungkinkan Anda untuk merancang
dengan percaya diri, mengetahui hasil yang diberikan oleh HFSS dapat
diandalkan. alat lain hanya memberikan jawaban tanpa umpan balik mengenai
keakuratan dari solusi, yang mengarah ke ketidakpastian. Ketika dikombinasikan
dengan ANSYS teknologi HPC, seperti dekomposisi domain atau frekuensi
didistribusikan, HFSS dapat mensimulasikan pada kecepatan dan skala yang
belum pernah berpikir mungkin, lanjut memungkinkan Anda untuk lebih
mengeksplorasi dan mengoptimalkan kinerja perangkat Anda. Dengan HFSS
Anda tahu desain Anda akan memenuhi janji produk mereka.
34
BAB 3
35
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kendali Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Jember, Jl Slamet Riyadi No.62 Patrang, Jember 68111.
3.1.2
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan. Pada bulan Desember 2016
35
36
37
38
39
2. Impedansi terminal
3. VSWR
4. Gain
: > 5 dBi
Jenis substrate
Konstanta Dielektrik Relatif (r)
Dielektri Loss Tangent (tan)
FR4-Epoxy
4,4
0,02
40
1.6 mm
2
1900
(2-22)
Dimana :
(2-23)
Dengan nilai,
fr = 6 GHz , r = 4.4, h = 1.6 mm,
Dimana,
41
F = 0,698
Maka,
=
{1+2 h/3.14 x 4.4 x 0.698
0.698
0.697
1.00275
= 6.97 cm
42
W
=1.87>1
h
Karena W/h >1, maka nilai konstanta dielektrik efektif (ef) menggunakan
persamaan berikut.
(eff)
r +1
2
r 1
2
1
1+12 h/W
= 3.34 mm
Dari persamaan diatas,
g =
o
eff
dimana
o =
C
f
o = 125 mm
g = 68.41 mm
maka panjang saluran pencatu mikrostrip 50 adalah,
l=
g
2
l = 34.5 mm
3.9 Perancangan Desain Antena Mikrostrip patch Lungs Array
Pada perancangan ini, perlunya sebuah program simulator untuk membantu
proses rancang bangun antena microstrip patch lungs array. simulasi dilakukan
untuk melihat apakah perhitungan yang dilakukan telah cocok dengan VSWR
yang diinginkan atau tidak dengan frekuensi kerja 6 GHz. Simulasi dilakukan
dengan perangkat lunak simulator Ansoft High Frequency Structure Simulator
v13.
3.9.1 Memulai Software HFSS v13
Pertama double-click di HFSS icon di desktop Windows sehingga
muncul tampilan seperti Gambar 3.10.
43
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Perancangan subtrat
44
Gambar 3.3
setelah
substrate
adalah
Gambar 3.4
Perncangan patch
45
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Desaian 1 elemen
46
Pada desain antena mikrostrip patch lngs ini didesain secara 1 elemen.
Adapun desain gambar terlihat pada gambar 3.7
Gambar 3.7
Desain 2 elemen
Gambar 3.8
Desain 4 elemen
47
DAFTAR PUSTAKA
48