Anda di halaman 1dari 3

SKRIPSI

BAB V ANALISIS

BAB V
ANALISIS

5.1 Hambatan-hambatan Kerja yang Terdapat Pada Alat Bantu Muat dan Alat
Angkut
Hambatan kerja yang memiliki nilai waktu tertinggi adalah pada saat proses trimming
cargo, berdasarkan pengamatan dilapangan untuk proses trimming cargo menggunakan
1 unit alat bantu muat yaitu wheel loader, untuk proses trimming cargo membutuhkan
waktu rata-rata sebesar 200 menit. Trimming cargo bisa dikerjakan lebih cepat
sebagaimana saat ini PT KALOG memiliki 2 unit wheel loader. Penggunaan 2 unit
wheel loader diperkirakan akan mempercepat proses trimming cargo sebesar 50%.
Sehingga untuk proses ini menjadikan nilai waktu hambatannya menjadi 100 menit.
Perubahan yang cukup signifikan ini mempengaruhi produktivitas alat lainnya. Dump
truck merupakan salah satu alat yang mengalami dampak terbesar dari proses trimming
cargo. Waktu hambatan berkurang itu artinya waktu efektif dump truck akan meningkat.
Waktu efektif dump truck meningkat dari 902 menit menjadi 1002 menit, nilai efisiensi
juga akan meningkat dari yang semula sebesar 75% menjadi 83,5%. Seiring dengan
peningkatan efisiensi kerja maka akan meningkatkan produktivitas per jam yakni
menjadi 250 ton per jam, dengan menggunakan 5 unit dump truck masing-masing berat
isi kontainer 18 ton.

5.2 Waktu Kerja Efektif Alat Bantu Muat


Reach stacker merupakan alat bantu muat yang memiliki waktu kerja efektif yang
tertinggi yaitu sebesar 1185 menit dengan nilai efisiensi kerja sebesar 99%. Tingginya
nilai waktu kerja efektif dan efisiensi reach stacker disebabkan oleh rendahnya dampak
waktu hambatan terhadap alat tersebut. Waktu hambatan yang terkait dengan reach
stacker sebesar 15 menit. Peran Reach stacker sangat mutlak dibutuhkan untuk proses

Basten Rikardo Hutagalung - 0508017

56

56

SKRIPSI

BAB V ANALISIS

bongkar muat kereta. Kemampuan per jam Reach stacker adalah 18 kontainer per jam
dan dalam sehari Reach stacker mampu menaikkan dan menurunkan kontainer sebanyak
375 kontainer. Sementara excavator merupakan alat bantu muat yang memiliki nilai
waktu kerja efektif terendah yakni sebesar 920 menit denga efisiensi kerja sebesar 77%.
Fungsi excavator tidak hanya sebagai alat untuk mengisi batubara ke dalam hopper pada
belt conveyor, namun excavator juga memiliki fungsi lainnya yang sangan penting bagi
kelancaran pengisian batubara dengan menggunakan sistem trucking yakni memasang
pintu tongkang dan jembatan ramp door. Pemasangan pintu ini hanya bisa dilakukan
oleh excavator jadi, apabila excavator rusak maka pengisian tongkang dengan
menggunakan sistem trucking tidak bisa dilakukan. Penyebab rendahnya waktu kerja
efektif dari excavator ini di sebabkan oleh kegiatan trimming cargo. Pada saat proses
trimming cargo excavator tidak berproduksi karena proses pengisian baik dengan sistem
trucking maupun sistem belt conveyor untuk sementara dihentikan selama proses
trimming berlangsung.

5.3 Waktu Kerja Efektif Alat Angkut


Dump truck memiliki nilai waktu kerja efektif tertinggi sebesar 902 menit dan efisiensi
kerja sebesar 75%. Sementara belt conveyor memiliki nilai waktu kerja terendah dengan
nilai waktu kerja efektif sebesar 420 menit dan efisiensi kerja sebesar 35%. Penyebab
dari rendahnya tingkat efektivitas maupun efisiensi kerja belt conveyor disebabkan oleh
faktor lingkungan. Lokasi kerja yang terbuka dan sangat dekat dengan lingkungan
masyarakat menjadi faktor utama rendahnya waktu kerja efektif belt conveyor. Faktor
lainnya adalah posisi belt conveyor yang statis mengakibatkan pengisian di tongkang
hanya dapat dilakukan pada satu titik saja. Berdasarkan pengamatan dilapangan
penggunaan rata-rata belt conveyor untuk pengisian batubara ke tongkang adalah selama
7 jam. pemakaian belt conveyor dioptimalkan saat pengisian batubara dimalam hari.
Meskipun penggunaan belt conveyor lebih sering dioperasikan pada malam hari namun
operator belt conveyor tetap standby selama 2 shift.

Basten Rikardo Hutagalung - 0508017

57

SKRIPSI

BAB V ANALISIS

5.4 Produktivitas Alat Angkut


Produktivitas alat angkut dump truck saat ini sebesar 3354,83 ton per hari dengan
menggunakan 5 unit dump truck. Pada saat ini target pemenuhan kouta batubara yang
dimuat ke tongkang sebesar 1.500.000 ton per tahun, dengan jumlah hari kerja selama
setahun adalah 341 hari maka jumlah batubara yang harus didistribusikan dari Sukacinta
sebesar 4398,82. Artinya dengan produktivitas saat ini yang baru mencapai 3354,83
maka akan menyebabkan penumpukan batubara di stockpile karena alat angkut dump
truck tidak mampu untuk melakukan pengangkutan seluruh batubara ke tongkang pada
hari yang sama.

5.5 Upaya Peningkatan Produktivitas


Upaya peningkatan produktivitas hingga tercapai pengisian tongkang dengan kapasitas
7500 ton per hari adalah dengan cara:
1. Penambahan kapasitas kontainer yang datang dari Sukacinta menjadi 20 ton.
sebagaimana diketahui rata-rata isi tiap kontainer saat ini sebesar 18 ton, dengan
penambahan ini maka akan meningkatkan produktivitas per jam dump truck dari 225
per jam meningkat menjadi 250 ton per jam. penigkatan produktivitas adalah 25 ton
per jam.
2. Penambahan jumlah curah bucket alat bantu muat wheel loader pada saat
mengumpan batubara dari stockpile ke dump truck sebagaimama yang awalnya
hanya 6 bucket ditambah menjadi 7 bucket. Artinya kapasitas setiap dump truck
menjadi 21 ton diketahui bahwa kapasitas 1 bucket wheel loader adalah 3 ton per
bucket.
3. Penambahan jumlah alat angkut dump truck sebanyak 2 unit dengan spesifikasi yang
sama dengan 5 unit dump truck lainnya. Penambahan 2 unit alat angkut dump truck
ini meningkatkan produktivitas per jam menjadi 350 ton per jam. produktivitas per
hari dengan penambahan kapasitas kontainer dan jumlah curah bucket serta
penambahan alat angkut adalah sebesar 5982,16 ton per hari. Sementara
produktivitas belt conveyor adalah 1898,12 ton per hari. Jika ditotal produktivitas
alat angkut dump truck dengan belt conveyor maka hasilnya adalah 7880,28 ton per
hari. Target pemenuhan tongkang 7500 ton dapat terpenuhi dalam satu hari.

Basten Rikardo Hutagalung - 0508017

58

Anda mungkin juga menyukai