Anda di halaman 1dari 13

Tugas

LOPORAN HASIL STUDI KHALAYAK PETERNAKAN SAPI SERTA


PEMLIHARAANNYA DI DESA AMOITI, KEC. RANOMETO, KAB. KONSEL

OLEH:
JURNI
D1A1 15 105
AGB- B

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan manusia tampaknya
semakin meningkat, baik kebutuhan akan pangan diantaranya meliputi kebutuhan
energi dan protein. Untuk mencukupi kebutuhan protein asal hewani maka budidaya
sapi untuk ternak sangat besar peranannya.
Sapi potong merupakan penghasil daging dan juga merupakan salah satu
penghasil sumber protein hewani yang merupakan bahan pangan bagi masyarakat,
oleh karena itu untuk mengimbangi permintaan daging asal sapi pada masyarakat
sebagai bahan pangan, maka daging asal sapi ini selalu tersedia setiap waktu.
Ketersediaan daging asal sapi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produksi
daging sapi
Peningkatan produksi sapi harus dibarengi dengan sistem pemeliharaan yang
baik. Pemeliharaan sapi di Indonesia dilakukan degan cara pemeliharaan yaitu, secara
ekstensif, semi intensif dan intensif. Pada umumnya sapi-sapi yang dipelihara secara
intensif hampir sepanjang hari berada dalam kandang dan diberikan pakan yang
cukup, sehingga cepat proses penggemukan, sedangkan cara ekstensif sapi-sapi
tersebut dilepas dipadang pengembalaan dan digembalakan sepanjang hari. Selain itu
juga bibit (genetik) dan asal bakalan sapi potong yang dipelihara harus mengimbangi
dengan kondisi linggkungan pemeliharaan atau lokasi kandang sapi.
selain dari bibit yang digunakan, faktor penentu dalam keberhasilan usaha
pemeliharaan sapi adalah bahan pakan yang digunakan. Hijauan merupakan bahan
pokok bagi ternak ruminansia, namun kandungan gizi yang terdapat pada hijauan
belum mampu memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh sapi baik
untuk hidup pokok maupun untuk produksi,oleh karena itu sangat diperlukan pakan
tambahan seperti konsentrat.

Usaha penggemukan sapi merupakan salah satu usaha yang sudah


berkembang secara pesat dan telah menyebar di wilayah Indonesia. Dalam setiap
usaha peternakan harus memperhatikan 3 hal yang sangat penting untuk keberhasilan
usaha penggemukan ternak sapi yaitu 1) breed, 2) feed, dan 3) manajemen, ketiga hal
tersebut harus berkaitan dan berhubungan satu sama lain.
Untuk keberhasilan usaha penggemukan sapi, maka yang harus diperhatikan
adalah manajemen pemeliharaan yang terarah dan pengelolah yang professional.
Usaha penggemukan sapi sangat berkembang pesat karena masyarakat sadar akan
kebutuhan hewani, sehingga permintaan akan daging terus meningkat. Usaha
penggemukan sapi tidak hanya diusahakan oleh industri-industri besar tetapi juga
diusahakan oleh petani peternak meskipun dalam hal manajemen pemeliharannya
petani peternak masih relative sederhana. Usaha penggemukan sapi berkembang
sangat pesat karena sapi sebagai ternak yang mempunyai nilai ekonomis cukup
tinggi.
B. Tujuan
Untuk mengetahui studi khalayak manajemen pemeliharaan sapi
Untuk mengetahui permasalahan yagn dihadapi dalam usaha
penggemukan sapi
Untuk membandingkan teori dan kondisi nyata dilapangan
C. Sasaran
Manajemen pemeliharaan sapi meliputi perkandangan, pembibitan,
kesehatan, recording, pakan dan pemberiannya, penaganan limbah dan
pemasaran.
Mendapat pengalaman yang riil di lapanga

BAB II
HASIL STUDI KHALAYAK
1. DESA
Dalam hasil studi khalayak di Desa Amoito, Kec. Ranometo, Kab. Konawe
selatan, kami mewawancarai peternak yaitu peternak sapi atas nama responden:

Nama responden : Bapak bahrum


Umur
: 28 tahun
Pendidikan terahir : SMP
Pekejaan
: sebagai petani/peternak

2. GEOGRAFI (perbetasan kondisi)


Dalam hasil studi khalayak di desa amito kec ranometo kab konawe selatan
mempunyai ternak sapi atau milik sendiri dan tidak pernah bergabung atau
berkelompok pada masyarakat ternak lainnya dan tidak pernah juga mengikuti
pelatihan mengenai peteranakan sapi. Dalam mengelolah tenaga kerja usaha ternak
sapi berjumlah tiga orang dengan pemilik ternak sapi yaitu tenaga kerja dalam
keluarga satu orang sedangkan tenaga kerja luar terdiri dua orang.total biaya
penjualan kotoran ternak sapi yang diperoleh rp 30 ribu perkarung. Biaya pembuatan
ternak kandang sapi sebanyak rp 40 juta dan luas kandang ternak sapi 10 x 50 meter
3. PERMASALAH
Peternak Sapi, adalah salah satu anak rantai penyediaan bahan kebutuhan
makanan berupa daging. Peternak adalah penyedia bahan baku daging, dengan
menyediakan ternak dalam keadaan hidup. Melalui dia akhirnya masyarakat yang lain
bisa menikmati bakso, sosis, burger, steak, abon, rawon, soto, dan masih banyak lagi
kebutuhan makanan yang dipenuhi.Peternakan sapi di Indonesia umumnya berada
dalam sistem usahatani rumahtangga. Hampir sebagian besar usaha ternak sapi
dilakukan oleh petani atau peternak dengan skala usaha kecil. Rumah tangga petani
sebagai produsen produk pertanian secara umum, berada dalam skala usaha kecil,
tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi. Ternak sapi merupakan pilihan utama
bagi petani (jika mereka memiliki modal yang cukup) dijadikan sebagai tabungan,
investasi atau penyedia modal usaha terutama usahatani subsisten.

Jumlah kepemilikian ternak sapi dalam satu rumah tangga petani tidak banyak
hanya sekitar 2-5 ekor. Keterbatasan petani hanya mampu untuk memelihara pada
jumlah yang kecil. Skala usaha yang besar tentu membutuhkan modal yang lebih
besar pula. Keterbatasan pemilikan sapi tiap rumahtangga petani mengindikasikan
jumlah populasi ternak sapi cenderung mengukuti perubahan jumlah rumahtangga
petani Keeratan hubungan antara populasi ternak sapi dengan jumlah rumah tangga
petani menjadi tolok ukur dinamika populasi ternak sapi. pogram daging sapi dengan
penekanan pada peningkatan populasi untuk meningkatkan produktivitas belum
cukup. Kendala perkembangan populasi ternak sapi tidak hanya disebabkan oleh
serangan penyakit menular, mortalitas yang tinggi atau gangguan reproduksi, tetapi
bagaimana merubah kondisi sosial ekonomi rumahtangga petani untuk dapat
meningkatkan jumlah sapi yang dimiliki atau yang dipeliharanya. Pendekatan secara
teknis untuk meningkatkan produktivitas perlu dengan pertimbangan kemampuan
sebuah rumahtangga untuk menambah jumlah ternak sapinya. Dengan demikian ada
peluang peningkatan populasi yang lebih signifikan.
4. TUJUAN MENDESAIN
Secara teknis seorang petani atau peternak mampu memelihara ternak sapi
dengan baik dan ternak dapat berproduksi optimum, tetapi ketika mereka berhadapan
dengan sistem manajemen rumah tangganya, maka mereka berhadapan persoalan
yang sangat kompleks dalam usahataninya. Hal ini terkait dengan alokasi sumberdaya
yang dimiliki yaitu sumber daya manusia (tenaga kerja keluarga) dan sumberdaya
finansial (modal). Untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga petani harus membagi
waktu untuk bekerja di lahan pertanian, beternak dan usaha lain di luar pertanian.
Semakin banyak usaha yang dilakukan maka semakin kompetitif penggunaan
sumberdaya tersebut dan menjadi pertimbangan penting untuk menentukan keputusan
dari setiap langkah yang harus dilakukan.
Dalam program jangka pendek pengembangan peternakan sapi belum bisa
beranjak dari peternakan rakyat, karena sebagian besar masih dilakukan oleh petani
dan peternak skala kecil. Pengembangan usaha ternak sapi untuk memenuhi
kebutuhan daging sapi tentu diharapkan adanya peningkatkan populasi ternak sapi.
Jika demikian kondisinya maka pesimis tujuan dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Perlu kajian yang mendalam dan evaluasi bertahap, sehingga perbaikan dapat
dilakukan secepatnya. Pengalaman kegagalan dari program sebelumnya menjadi
bahan evaluasi untuk dapat diperbaiki pada progam berikutnya.

BAB III
KERANGKA PESAN
A. PENGERTIAN
Ternak sapi potong adalah salah satu jenis ternak penghasil daging yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi dan penting artinya bagi kehidupan masyarakat,
sebab ternak bisa menghasilkan berbagai macam produk guna mencukupi kebutuhan
manusia, terutama sebagai bahan pangan berupa daging, disamping hasil ikutan lain
seperti pupuk kandang, kulit dan tulang. Budidaya peternakan perlu dilakukan karena
dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat tetapi dalam usaha
tersebut terdapat salah satu persoalan sampingan yang patut diperhatikan yakni
limbah ternak. Limbah ternak terdiri dari feses, urine dan sisa pakan. Apabila limbah
tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan
seperti pencemaran udara, air, tanah dan sebagai media berkembangnya penyakit
yang pada akhirnya akan menggangu usaha pemeliharaan ternak dan menyebabkan
berbagai kerugian.
alah satu usaha dalam dunia peternakan yaitu usaha sapi yang akhir-akhir ini
telah memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat dan memberikan sumbangan
ekonomi terbesar. Usaha ini akan terus berkembang sepanjang manusia masih
memiliki bahan pakan, misalnya limbah-limbah pertanian yang dikonsumsi oleh
ternak untuk diubah menjadi protein dan energy yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia sebagai bahan pangan. Selain sebagai penghasil bahan pangan, sapi potong
juga memeberikan hasil ikutan berupa kulit, tulang dan limbah yang dapat diolah
menjadi barang lain maupun sumber energi dan juga berguna bagi manusia contohnya
: pembuatan sepatu kulit, pakan ternak dan biogas.
B. MAINFAAT
Ternak sapi potong memiliki peranan yang penting bagi manusia. Hal itu karena
ternak sapi potong memiliki manfaat yang sangat besar dan meliputi berbagai bidang
kehidupan manusia. Bukan hanya sebagai bahan makanan, namun juga sebagai
sumber usaha. Ternak sapi potong sangat mendukung dan mampu menutupi
kebutuhan pasar jika pengelolaan atau manajemen sistemnya itu baik.

Sapi juga memiliki fungsi dan manfaat yang cukup banyak bagi manusia
seperti sebagai sumber protein hewani yang berkualitas tinggi, sebagai penunjang
ekonomi keluarga dan tabungan jangka panjang, sebagai pupuk kandang
(kotorannya), sebagai sumber bahan baku industri, dan juga sering digunakan sebagai
hewan yang dibutuhkan dalam upacara keagamaan.
1. Sebagai sumber protein yang berkualitas tinggi
Daging sapi memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia akan protein. Daging sapi memiliki komoditi kalori dan protein lebih tinggi
dari pada ternak-ternak ruminansia lainnya seperti ternak kerbau dan kambing serta
ternak lain seperti unggas dan kelinci. Pada tubuh makluk hidup seperti manusia,
protein merupakan penyusun bagian besar organ tubuh, seperti: otot, kulit, rambut,
jantung, paru-paru, otak, dan lain-lain. Adapun fungsi protein yang penting bagi
tubuh manusia.
2. Sebagai penunjang ekonomi yang tinggi
Sapi potong selain sebagai sumber protein juga sebagai penunjang atau sumber
pendapatan keluarga. Peternak yang lebih maju menjadikan usaha peternakan sebagi
sumber pendapatan utama, dan biasanya menjadi sumber pendapatan keluarga. Mulai
dari hasil penjualan dagingnya, yang memang dibutuhkan di pasaran, sampai dengan
kotorannya pun bernilai ekonomis. Selain dapat memberikan keuntungan material,
usaha sapi potong juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja
terutama pada usaha peternakan yang semi-komersial dan peternak komersial.
Orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam berbisnis dapat
menjadikan usaha sapi potong untuk usaha bisnis tanpa perlu berternak. Dengan
melakukan kerjasama dengan peternak, pebisnis dapat mendapatkan keuntungan
dalam hal penjualan, baik itu di daerah tersebut ataupun didistribusikan ke daerah
lain, tergantung dari variasi harga yang tinggi. Selain itu, terutama bagi peternak
konvensional tradisional biasanya memanfaatkan sapi potong untuk tabungan jangka
panjang dan akan dipergunaakan jika ada kebutuhan penting dan mendadak yaitu
dengan menjual sapi tersebut. Selain itu juga di beberapa suku, sapi potong
merupakan lambang status sosial karena harganya yang cukup mahal.

BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari segi manfaat dan peranannya, sapi sangat penting bagi manusia karena
memiliki manfaat yang cukup besar. Dari penjelasan tersebut kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa:

Sapi memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia yang


meliputi berbagai bidang seperti di bidang ekonomi dan industri.
Sapi memiliki manfaat yaitu sebagai sumber protein tinggi, sumber
pendapatan keluarga, sebagai sumber pupuk kandang, sebagian digunakan
dalam acara-acara adat dan keagamaan serta masih banyak lagi seperti halnya
di bidang industri.
Sapi memiliki manfaat yang sangat besar sehingga ternak sapi sangat penting
bagi kehidupan dan kebutuhan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Hafid, H. dkk. 2011. Ilmu Produksi Ternak Potong . Jurusan Petenakan, Fakultas
Pertanian. Universitas Haluoleo : Kendari.www.slideshare.net/gufroni/pemeliharaanternak-sapi.
http://ternakonline.wordpress.com/.../analisis-penggemukan-sapi-potong
www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/sapi_potong.pdf

Anda mungkin juga menyukai