KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan
Buku Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama
yang berisi Petunjuk Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor untuk Implementasi Kurikulum
2013 di SMP.
Buku Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama ini
disusun sebagai salah satu upaya Direktorat Pembinaan SMP membantu guru melakukan
penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dengan berbagai teknik. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa kompetensi
sikap dinilai dengan teknik observasi, jurnal, penilaian antarpeserta didik, dan penilaian
diri; penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan; dan
penilaian keterampilan dilakukan dengan praktik, projek, dan portofolio.
Walaupun teknik-teknik penilaian tersebut telah lama dikenal di Indonesia, banyak di antara
guru SMP yang belum dapat melaksanakannya dengan baik. Petunjuk teknis ini disusun
dengan maksud menyajikan informasi praktis mengenai teknik-teknik penilaian tersebut,
bentuk-bentuk instrumen, contoh-contoh butir soal beserta rubrik penilaian dan langkahlangkah pengolahan nilai. Selain itu, dalam petunjuk teknis ini juga diuraikan cara mengisi
rapor untuk Kurikulum 2013. Contoh-contoh rumus penghitungan nilai akhir dan prinsipprinsip penulisan deskripsi pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
juga diberikan.
Direktorat Pembinaan SMP menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran
serta berbagai pihak dalam penyelesaian penulisan buku model penilaian ini. Semoga
kontribusi tersebut merupakan ilmu yang bermanfaat yang tiada putus amalnya.
Model Penilaian ini memerlukan masukan dari berbagai pihak terutama guru, wali kelas,
kepala sekolah, dan orang tua peserta didik untuk penyempurnaan lebih lanjut.
Jakarta, Maret 2014
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
Tujuan
Ruang Lingkup
Sasaran Pengguna Pedoman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Implementasi Kurikulum 2013, termasuk untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) berimplikasi model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaian
pencapaian kompetensi merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasi informasi untuk menentukan sejauhmana peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perkembangan pencapaian kompetensi
peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan
secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada
pendidik agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan
dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau
indikator yang akan dinilai. Melalui proses tersebut, diperoleh potret/profil kemampuan
peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
dirumuskan dalam kurikulum masing-masing satuan pendidikan (SMP).
Penilaian oleh pendidik merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui
sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan,
dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik.
Penilaian pencapaian kompetensi dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan,
sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu
dikerjakannya. Pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam periode waktu
tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya dan
tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian
peserta didik tidak merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai
kompetensi atau indikator yang diharapkan.
Penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil penilaian, serta
pemanfaatannya merupakan rangkaian kegiatan yang utuh dan merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Agar guru dapat
melakukan serangkaian kegiatan tersebut dengan baik, perlu ada model penilaian yang
dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau referensi bagi mereka.
B. Tujuan
Model Penilaian ini bertujuan untuk:
1. Memberikan orientasi kepada para pendidik tentang penilaian
pencapaian
kompetensi sesuai Kurikulum 2013;
2. Memberikan rambu-rambu penilaian kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
3. Memberikan prinsip-prinsip pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.
C. Ruang Lingkup
Isi model penilaian ini meliputi antara lain penilaian pencapaian kompetensi peserta
didik pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta model rapor beserta
petunjuk pengisiannya. Hal tersebut mencakup pengertian, cakupan, perumusan
indikator, teknik penilaian dan bentuk instrumen, pelaksanaan penilaian, dan
pengolahan hasil penilaian.
D. Sasaran Pengguna Model
Model ini diperuntukkan terutama bagi:
1. Para pendidik di SMP sebagai pedoman dalam menyusun rancangan dan
pelaksanaan penilaian serta laporan pencapaian kompetensi;
2. Pelaksana pengawasan pendidikan (pengawas dan kepala sekolah) untuk merancang
program supervisi pendidikan yang berkaitan dengan penilaian di sekolah;
3. Pihak-pihak lain yang terkait dengan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik.
BAB II
TEKNIK DAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
A. Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap
1. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam
merespons sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan
hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga menjadi perilaku
atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan
ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu
program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau
sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap
sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) kemajuan sikap peserta
didik secara individual.
2. Cakupan Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang
terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman, bertakwa, dan bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan
peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Sikap spiritual merupakan perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan
Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial merupakan perwujudan eksistensi
kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.
Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial
mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, penilaian sikap pada jenjang SMP/MTs
mencakup hal-hal seperti pada tabel berikut:
Sikap
1.
Penilaian sikap
spiritual
2.
Sikap spiritual pada KI-1 dan sikap sosial pada KI-2 merupakan kompetensi sikap
yang akan dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkat/ kelas pada jenjang
SMP/MTs. Oleh karena itu, sikap ini bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh
materi pokok. Pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-4 memberikan hasil pada
tumbuh dan berkembangnya sikap-sikap generik pada KI-1 dan KI-2, sehingga proses pembelajaran pada KD pada KI-3 dan KD pada KI-4 dirancang sedemikian rupa
sehingga mampu menumbuhkan dan membiasakan sikap-sikap tersebut pada peserta didik.
Selain sikap dalam KI-1 dan KI-2 yang bersifat generik, terdapat juga sikap yang termuat di KD pada KI-1 dan KD pada KI-2. KD pada KI-1 (aspek sikap spiritual) untuk
mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh KD (materi
pokok), dan pada mata pelajaran yang lain ada yang langsung ditunjukkan oleh KD
(materi pokok) tertentu. Sedangkan KD pada KI-2 (aspek sikap sosial) untuk mata
pelajaran tertentu juga bersifat generik, dan pada pada mata pelajaran yang lain ada
yang langsung ditunjukkan oleh KD (materi pokok) tertentu. Kompetensi sikap yang
ada di KD-KD tersebut merupakan sikap yang ada di KI-1 dan KI-2 atau penjabaran
lebih lanjut dari sikap pada KI-1 dan KI-2. Sikap pada KD-KD khusus (tidak generik)
diarahkan untuk tercapainya sikap pada KI-1 dan KI-2 yang generik. Misalnya, pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sikap menunaikan shalat
wajib merupakan penjabaran dari sikap bertakwa pada KI-1, pada mata pelajaran
PPKn sikap menghargai perilaku sesuai norma merupakan penjabaran dan diarahkah pada pencapaian sikap disiplin pada KI-2, dan pada mata pelajaran PJOK sikap
menghargai perbedaan merupakan penjabaran sikap peduli pada KI-2. Semua sikap
yang terkandung dalam KD pada dasarnya merupakan penjabaran sikap pada KI-1
dan KI-2.
Oleh karena itu, pendidik dapat menambahkan sikap-sikap tersebut menjadi
perluasan cakupan penilaian sikap sesuai KD pada KI-1 dan KI-2. Perluasan cakupan
penilaian sikap didasarkan pada karakterisitik KD pada KI-1 dan KI-2 setiap mata
pelajaran. Berikut disajikan tabel contoh sikap spiritual dan sosial di KD pada KI-1
dan KI-2 yang secara spesifik ada pada mata pelajaran tersebut. Perlu diperhatikan
bahwa sikap yang ada di tabel berikut adalah tambahan atau rician dari sikap yang
ada dalam KI-1 dan KI-2. Sehingga sikap yang perlu dibiasakan adalah sikap pada
KI-1 dan KI-2, ditambah sikap yang ada di KD pada KI-1 dan KD pada KI-2. Sikap
yang memiliki makna sama atau merupakan rincian dari sikap pada KI-1 dan KI-2,
tidak dicantumkan karena sudah terintegrasi dengan KI-1 dan KI-2.
Tabel 2. Sikap-sikap Khusus dari KD pada KI-1 dan KI-2 Mata Pelajaran
Butir-butir Nilai Sikap dalam Mata Pelajaran
No.
Mata Pelajaran
1.
Pendidikan
Agama dan
Budi Pekerti
2.
Pendididikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
3.
Bahasa
Indonesia
4.
Matematika
Spiritual
Sosial
1. Sikap-sikap spiritual di
sini dapat diambilkan dari
KD-KD yang ada di mata
pelajaran Pendidikan
Agama (Islam. Kristen,
dll.).
2. Misalnya dalam Islam:
beriman kepada Allah,
menunaikan shalat wajib,
dst.; dalam Kristen:
menerima hanya Allah
yang dapat mengampuni,
menghayati nilai-nilai
Kristiani, dst.; dll.
1. Menghargai perilaku
beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia dalam
kehidupan di: sekolah,
masyarakat, bangsa,
negara, dan pergaulan
antarbangsa.
1. Mensyukuri keberadaan
bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan untuk
mempersatukan bangsa
Indonesia dan untuk
memahami serta
menyajikan informasi
lisan dan tulis.
1. Menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Logis
Kritis
Analitik
Konsisten
Ketelitian
Responsif
Tidak mudah menye-
10
5.
1. Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan
6.
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
7.
Bahasa Inggris
8.
Seni Budaya
9.
Pendidikan
Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan
10.
Prakarya
1. Menghargai karunia
Tuhan YME yang telah
menciptakan waktu,
manusia, dan
lingkungannya.
2. Menghargai ajaran
agama dalam berfikir
dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia.
1. Mensyukuri kesempatan
dapat mempelajari bahasa
Inggris sebagai bahasa
pengantar komunikasi
internasional.
1. Bersyukur kepada Tuhan
dengan menerima,
menanggapi, dan
menghargai keragaman
dan keunikan karya seni
rupa.
1. Pembiasaan perilaku
berdoa.
2. Selalu berusaha secara
maksimal.
3. Tawakal dengan hasil
akhir.
4. Membiasakan berperilaku
baik dalam berolahraga
dan latihan.
1. Menghargai keberagaman
produk kerajinan sebagai
anugerah Tuhan
rah
8. Rasa ingin tahu
9. Objektif
10. Terbuka
1. Rasa ingin tahu
2. Objektif
3. Teliti
4. Cermat
5. Tekun
6. Hati-hati
7. Terbuka
8. Kritis
9. Kreatif
10. Inovatif
11. Bijaksana
1. Rasa ingin tahu
2. Terbuka
3. Kritis
4. Menghargai pendapat
5. Cinta tanah air
1. Cinta damai
1. Motivasi internal
2. Peduli lingkungan
dalam berkarya seni
1. Sportif
2. Menghargai perbedaan
3. Menerima kekalahan
dan kemenangan
4. Berperilaku hidup sehat
Sikap Sosial
1. Jujur
adalah perilaku dapat
dipercaya dalam
perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
2. Disiplin
adalah tindakan yang
menunjukkan
perilaku tertib dan
patuh pada berbagai
ketentuan dan
peraturan.
3. Tanggung Jawab
adalah sikap dan
perilaku seseorang
untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban
yang seharusnya
dilakukan terhadap
diri sendiri,
masyarakat,
lingkungan (alam,
sosial dan budaya),
negara, dan Tuhan
Yang Maha Esa
4. Peduli
adalah sikap dan
tindakan yang selalu
berupaya mencegah
dan memperbaiki
penyimpangan dan
kerusakan (manusia,
alam, dan tatanan) di
sekitar dirinya
5. Toleransi
adalah sikap dan
tindakan yang
menghargai
keberagaman latar
belakang, pandangan,
dan keyakinan
6. Gotong Royong
adalah bekerja
bersama-sama
dengan orang lain
untuk mencapai
tujuan bersama
dengan saling berbagi
tugas dan tolongmenolong secara
ikhlas.
Indikator sikap spiritual dan sosial yang diambil dari KD-KD pada KI-1
dan KI-2 dapat dicontohkan sebagai berikut:
Tabel 4. Contoh Indikator Sikap Spiritual dan Sosial dari KD-KD
pada KI-1 dan KI-2
Butir Nilai Sikap
Spiritual dan Sosial
Sikap Spiritual
Contoh Indikator
Menghargai karunia
Tuhan YME
Tawakal
Sikap Sosial
Demokratis
Kreatif
Rendah hati
Suka bertanya
Suka mengamati sesuatu
Tidak puas pada jawaban yang ada
Menyusun gagasan baru
Menciptakan karya baru
Mampu memecahkan masalah
Menyukai kebersamaan.
Bergaul tanpa membeda-bedakan kepentingan,
agama, atau yang lainnya.
Tidak suka bertengkar.
Melibatkan warga sekolah dalam setiap
pengambilan keputusan.
Menciptakan suasana sekolah yang menerima
perbedaan.
Mengambil keputusan secara bersama-sama
Tidak sombong.
Tidak suka pamer.
Menghargai kelebihan orang lain.
sesuai
Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala
semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
d.
2)
3)
5. Contoh Instrumen
a.
Observasi
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar
Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas
Semester
TahunPelajaran
PeriodePengamatan
Butir Nilai
:
:
: ...
:Tanggal s.d. ...
:Menghargai keberagaman produk pengolahan di
daerah setempat sebagaia nugerahTuhan.
Indikator Sikap
: CONTOH
1. Bersemangat mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di
daerah setempat.
2. Serius mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di daerah
setempat.
No.
1.
2.
Nama Peserta
Didik
JumlahPerolehan
Skor
Skor
Akhir
Tuntas
/ Tidak
Tuntas
Ani.
...
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Guru Mata Pelajaran,
_____________________________
NIP.
b. Penilaian Diri
INSTRUMENPENILAIANSIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR PENILAIAN DIRI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri.
2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai dirinya sendiri.
B. Petunjuk Pengisian
1. Berdasarkan perilaku kalian selama dua minggu terakhir, nilailah sikap
diri kalian sendiri dengan memberi tanda centang () pada kolom skor 4,
3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian Diri dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang dinyatakan
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang dinyatakan
2 = apabila KADANG-KADANG melakukanperilakudinyatakan
1= apabilaTIDAKPERNAHmelakukanperilaku yang dinyatakan
2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.
C. Lembar Penilaian Diri
LEMBAR PENILAIAN DIRI
Nama
: ...
NomorUrut/Kelas
:
Semester
: ...
TahunPelajaran
:
Hari/TanggalPengisian :
Butir Nilai
:Menghargai keberagaman produk pengolahan di
daerah setempat sebagai anugerah Tuhan.
Indikator Sikap
: CONTOH
1. Bersemangat mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di
daerah setempat.
2. Serius mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di daerah
setempat
Skor
No.
Pernyataan
1.
Saya bersemangat
mempelajari
keberagamanprodukolahan
minumansegar di
daerahsetempat.
2.
_____________________________
c. Penilaian Antarteman
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
(LEMBAR PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Penilaian Diri.
2. Instrumen ini diisi oleh PESERTA DIDIK untuk menilai PESERTA DIDIK
LAIN/TEMANNYA.
B. Petunjuk Pengisian
1. Berdasarkan perilaku teman kalian selama dua minggu terakhir, nilailah
sikap temanmu dengan memberi tanda centang () pada kolom skor 4, 3,
2, atau 1 pada Lembar Penilaian Antarpeserta Didik dengan ketentuan
sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang dinyatakan
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang dinyatakan
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku dinyatakan
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang dinyatakan
2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.
10
1
Sikap
Santun
Skor
2 3
Pernyataan
Peroleh
-an
Skor
Skor
Akhir
Tuntas/
Tidak
Tuntas
1. Temanku
menggunakan bahasa
yang baik saat
berkomunikasi secara
lisan dengan teman.
2. Temanku tidak
menyela pembicaraan
pada saat
berkomunikasi secara
lisan dengan teman.
Jumlah
Yang menilai,
_______________________________
11
d. Jurnal
1) Model 1
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati!
b) Tulislah tanggal pengamatan!
c) Tulislah aspek sikap yang diamati oleh guru!
d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik
yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan kompetensi inti!
e) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati!
f) Tulislah setiap kejadian peranak pada kartu yang berbeda!
g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta
didik!
Format:
Nama Peserta Didik
Nomor peserta Didik
Tanggal
Aspek yang diamati
Kejadian
Jurnal
: .
: .
: .
: .
: .
Guru:
.
.
.
2) Model 2
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati!
b) Tulislah tanggal pengamatan!
c) Tulislah aspek sikap yang diamati oleh guru.
d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh peserta didik baik
yang merupakan kekuatan peserta didik maupun kelemahan peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan kompetensi inti!
e) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati!
f) Tulislah setiap kejadian peranak pada kartu yang berbeda!
g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing peserta
didik!
12
No.
6.
Hari/ Tanggal
Kejadian
Keterangan
Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh pendidik setiap
mata pelajaran untuk dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya dapat
dijadikan sebagai laporan penilaian satuan pendidikan. Secara umum,
pelaksanaan penilaian sikap sama dengan penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan yaitu harus berlangsung dalam suasana
kondusif, tenang, dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif,
adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan
akuntabel.
Tahap pelaksanaan penilaian kompetensi sikap adalah sebagai berikut:
a. Pada awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi
sikap yang akan dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggung
jawab, toleransi, gotong royong, santun atau sopan, dan percaya diri,
dan/atau sejumlah sikap lain sesuai karakteristik mata pelajaran. Penilaian sikap pada periode tertentu tidak harus meliputi seluruh sikap di
atas, melainkan disesuaikan dengan tuntutan sikap pada KD yang terkait.
b. Pendidik mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator kompetensi sikap sesuai mata pelajaran yang diampu dan telah ditetapkan dalam RPP.
Bentuk instrumen yang dikembangkan disesuaikan dengan jenis aspek
yang akan dinilai. Pendidik tidak harus menerapkan keempat bentuk
instrumen yang direkomendasikan oleh Permendikbud Nomor 66 Tahun
2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu observasi, penilaian
diri, penilaian antar teman, dan jurnal secara serentak, tetapi pendidik
disarankan
minimal menerapkan dua bentuk instrumen agar hasil
penilaiannya akurat.
c. Pendidik menyusun rencana penilaian kompetensi sikap yang memuat
teknik dan waktu/periode penilaian untuk setiap materi pokok, misalkan:
13
: .
: .
: .
Teknik Penilaian
Observasi
Penilaian Diri
Antarpeserta didik
Jurnal
Periode Penilaian
1
2
3
4
v
v
v
v
v
v
Keterangan
14
Pengolahan Penilaian
Data penilaian sikap bersumber dari hasil penilaian melalui teknik observasi,
penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan/atau jurnal. Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Sedangkan instrumen yang digunakan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Pada akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban
melaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial
secara integratif. Laporan penilaian sikap dibuat dalam bentuk nilai akhir,
dinyatakan dalam bentuk nilai capaian dan deskripsi. Nilai capaian dinyatakan dalam bentuk predikat: sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang
(K). Deskripsi sikap pada setiap mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap
peserta didik dan sikap yang masih perlu ditingkatkan. Contoh uraian
deskripsi sikap dalam mata pelajaran, misalnya sebagai berikut:
15
Konversi nilai sikap sesuai dengan Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 bisa
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Konversi Nilai Sikap
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
A
4
4
SB
(Sangat Baik)
A3,66
3,66
B+
3,33
3,33
B
B
3
3
(Baik)
B2,66
2,66
C+
2,33
2,33
C
C
2
2
(Cukup)
C1,66
1,66
D+
1,33
1,33
K
(Kurang)
D
1
1
Contoh Pengolahan Nilai Sikap
a. Pengolahan Nilai Sikap Mata Pelajaran
1) Nilai Sikap
Suatu penilaian sikap peduli menghasilkan skor 3,6 dengan teknik
penilaian antarpeserta didik, dan skor 2,8 dengan observasi guru.
Apabila bobot penilaian antarpeserta didik adalah 1, sedangkan
observasi 2, maka perolehan skor akhir adalah :
(3,6 1) + (2,8 2)
=
= 3,066667 = 3,07
3
Karena skor akhir adalah 3,07 maka nilainya adalah Baik (B).
2) Deskripsi Sikap
Deskripsi sikap dirumuskan berdasarkan akumulasi capaian sikap selama pembelajaran sejumlah kompetensi dasar (KD) pada semester
berjalan. Rumusan deskripsi sikap berdasarkan kecenderungan perolehan capaian sikap. Contoh nilai sikap pada suatu mata pelajaran
adalah sebagai berikut:
Periode penilaian
Sikap
Beriman
Bertakwa
Bersyukur
Peduli
Disiplin
Percaya diri
Kreatif
1
B
B
B
SB
B
C
C
2
B
B
B
B
SB
B
B
16
3
B
B
SB
B
SB
C
B
Nilai
4
B
B
SB
B
SB
C
B
B
B
SB
B
SB
C
B
B
Berdasarkan nilai capaian di atas, deskripsi sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu menunjukkan sikap baik, terutama dalam bersyukur
dan kedisiplinan, perlu ditingkatkan sikap percaya diri.
b. Pengolahan Nilai Sikap Antarmata Pelajaran
1) Deskripsi sikap antarmata pelajaran dirumuskan oleh wali kelas setelah berdiskusi dengan guru mata pelajaran.
2) Deskripsi sikap antarmata pelajaran bersumber pada nilai capaian
dan deskripsi setiap mata pelajaran.
3) Contoh pengolahan nilai sikap antarmata pelajaran sebagai berikut:
Peserta didik memperoleh nilai sebagai berikut:
No.
Nama
Siswa
1.
2.
8.
Mata Pelajaran
1
sikap baik,
terutama
dalam bersykur dan
kedisiplinan,
perlu ditingkatkan
sikap percaya diri
sikap baik,
terutama
dalam kejujuran, perlu
ditingkatkan
sikap percaya diri
10
sikap baik,
terutama
dalam kreativitas, perlu
ditingkatkan
sikap percaya diri
sikap baik,
terutama
dalam kedisiplinan,
perlu ditingkatkan
sikap percaya diri
Deskripsi
antarmata
pelajaran
Menunjukkan
sikap baik,
terutama dalam kedisiplinan, perlu
ditingkatkan
sikap percaya
diri
17
18
Pengetahuan Faktual
19
c. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana urutan
langkah-langkah dalam melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural meliputi
pengetahuan dari umum ke khusus dan algoritma, pengetahuan metode dan
teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan
prosedur yang tepat. Contoh pengetahuan prosedural antara lain:
pengetahuan tentang prosedur pemanfaatan panas matahari sebagai
sumber tenaga;
pengetahuan tentang prosedur pendirian organisasi sosial;
pengetahuan tentang mengartikan kata yang didasarkan pada analisis
struktur kalimat;
pengetahuan tentang langkah-langkah pembuatan gambar peta tematik;
pengetahuan tentang langkah-langkah pengukuran tegangan listrik;
pengetahuan tentang pola makan yang baik dan sehat;
pengetahuan tentang tata cara pemilihan kepala desa;
pengetahuan tentang langkah-langkah yang benar dalam start pada nomor lari pendek dan nomor lari jauh;
pengetahuan tentang pola dan menggunakannya untuk menduga dan
membuat generalisasi;
pengetahuan tentang teknik-teknik penerapan dan pembuatan karya
lukis menggunakan cat air di atas kanvas;
pengetahuan tentang tatacara melakukan ibadah yang benar.
3. Perumusan Indikator Pencapain Kompetensi dan Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
menggunakan kata kerja operasional. Kata kerja operasional pada indikator
digunakan sebagai acuan dalam penentuan butir soal seperti dicontohkan
pada Tabel 2.5.
20
tuliskan penilaianmu
buatlah suatu perhitungan
buatlah suatu pengelompokan
tentukan kategori yang dipakai
bandingkan
bedakan
buatlah suatu diagram
21
Kemampuan mengevaluasi
Kemampuan merancang
No.
1.
22
No.
Mata Pelajaran
(Hindu)
(Buddha)
(Khonghucu)
2.
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaran
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu
Pengetahuan
Alam
Kompetensi Dasar
Indikator
keindahan
kondisi fisiknya.
3.1.1 Menyebutkan
makna Avatara,
Deva, dan
Bhatara dalam
agama Hindu.
1.1.1 Menjelaskan lima
sila dari Pancasila
Buddhis secara
berurutan.
3.1.1 Menjelaskan
makna Agama
secara etimologis
dan terminologis.
3.1.1 Menjelaskan latar
belakang pembentukan BPUPKI untuk mempersiapkan dasar negara Indonesia
merdeka.
3.1.1 Menyusun teks
hasil observasi
secara tertulis.
3.1.1 Mengurutkan
empat bilangan
pecahan yang diberikan dari terkecil hingga terbesar.
3.1.1 Menjelaskan
langkah-langkah
pengukuran
panjang dengan
menggunakan
jangka sorong.
23
No.
24
Mata Pelajaran
6.
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
7.
Bahasa Inggris
8.
Seni Budaya
Kompetensi Dasar
Indikator
(baku) dalam
pengukuran.
3.1 Memahami aspek
3.1.1Mencontohkan
keruangan dan
konektivitas
konektivitas
antarruang,
antarruang dan waktu
antarwaktu, dan
dalam lingkup regional
pengaruhnya
serta perubahan dan
terhadap
keberlanjutan
kehidupan
kehidupan manusia
manusia
(ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan
dan politik).
3.1 Memahami fungsi
3.1.1 Memberikan consosial, struktur teks,
toh ungkapan
dan unsur kebahasaan
sapaan, pamitan,
pada ungkapan
ucapan terima
sapaan, pamitan,
kasih, dan
ucapan terima kasih,
permintaan maaf.
dan permintaan maaf,
serta responsnya,
sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.1 Memahami konsep dan 3.1.1Menjelaskan langprosedur menggambar
kah-langkah
flora, fauna dan benda
menggambar floalam (Seni Rupa).
ra yang terdapat
di sekitar sekolah
3.1 Memahami teknik
3.1.1 Menjelaskan tekvokal dalam bernyanyi
nik vocal lagu
lagu secara unisono
yang dinyanyi(Seni Musik).
kan secara unisono
3.1 Memahami gerak tari
3.1.1 Mengidentifikasi
berdasarkan unsur
keragaman gerak
ruang waktu dan
tari dari berbagai
tenaga (Seni Tari).
suku di
Indonesia.
3.1 Memahami teknik olah 3.1.1 Mengidentifikasi
tubuh, olah suara, dan
teknik dasar
olah rasa (Seni Teater).
akting teater
berdasarkan olah
tubuh, olah
suara, dan olah
rasa.
4.
9.
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga, dan
Kesehatan
10.
Prakarya
3.1.1 Membandingkan
keterampilan gerak dalam cabang
olahraga yang
menggunakan
bola besar.
3.1.1 Mengidentifikasi
keragaman karya
kerajinan dari
bahan alam.
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan,
dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu
yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan
dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik
Penilaian
Tes tulis
Tes lisan
Penugasan
Bentuk Instrumen
Catatan
Instrumen uraian
dilengkapi dengan
pedoman penskoran
dalam format rubrik
Tugas yang diberikan sebatas pada
tuntutan kompetensi
pengetahuan bukan
portofolio keterampilan
Tabel 2.8 menyajikan contoh bentuk instrumen dengan teknik penilaian tes
tulis, tes lisan, maupun penugasan.
25
No.
1.
Mata Pelajaran
Pendidikan
Agama dan Budi
Pekerti
Islam
Kristen
Tes tulis
Uraian
C2
Contoh Instrumen
Ahmad anak yang rajin beribadah dan selalu
menyempatkan diri untuk berdoa sebelum dan
sesudah melakukan suatu pekerjaan. Ketika
berdoa teman-teman Ahmad sudah terbiasa
membaca doa dengan keras, sedangkan Ahmad
selalu berdoa dengan suara pelan bahkan tidak
terdengar oleh teman-temannya. Ahmad sangat
yakin bahwa meskipun doanya tidak terdengar
oleh teman-temannya, Allah pasti
mendengarnya, karena Allah memiliki
sifat/asma:
A. Al-Alim
B. Al-Khabir
C. As-Sami
D. Al-Bashir
Kunci: C. As-Sami
Mengapa Allah harus mengutus Yesus datang
ke dunia untuk mengampuni manusia?
Kunci:
Ada beberapa alasan mengapa Allah harus
mengutus Yesus datang ke dunia mengampuni
serta menyelamatkan manusia: 1) Karena Allah
mengasihi manusia. Allah mengasihi semua
ciptaan-Nya dan Dia selalu memberi
kesempatan untuk bertobat dan kembali pada-
22
No.
Mata Pelajaran
Katolik
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Tes tulis
Bentuk
Instrumen
Jenjang
Pengetahuan
Uraian
C2
Contoh Instrumen
Nya; 2) Allah Maha Pengampun. Dia bersedia
mengampuni manusia yang bertobat dan
berbalik pada-Nya. Kristus telah mengampuni
dan menyelamatkan kamu. Karena itu, kamu
wajib mengampuni orang lain, juga mohon
ampunan pada orang lain jika kamu bersalah
sebagaimana yang dilakukan Yesus Kristus; 3)
Allah adalah penyelamat. Dia sudah berulang
kali menyelamatkan manusia melalui para nabi
yang diutus-Nya, akhirnya Dia rela hadir ke
dunia dalam diri Yesus Kristus, putra-Nya.
Allah turun ke dalam dunia untuk
menyelamatkan manusia.
Coba jelaskan beberapa keunikan diri manusia
sebagai citra Allah yang baik!
Kunci:
Manusia adalah citra Allah. Allah menciptakan
manusia menurut gambar-Nya. Manusia
serupa dan segambar dengan Allah. Ia
mempunyai relasi istimewa dengan Allah.
Sebagai citra Allah, ia dipanggil untuk mampu
memancarkan diri Allah, sedemikian rupa
sehingga melalui dirinya Allah semakin dikenal
dan dirasakan daya penyelamatan-Nya.
Hindu
Buddha
Khonghucu
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Pilihan
ganda
C1
Uraian
C2
Uraian
C2
24
2.
3.
4.
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Tes tulis
Matematika
Tes tulis
Tes tulis
Ilmu Pengetahuan
Alam
Jawaban
singkat
C4
Isian
C3
Uraian
C3
5.
Ilmu Pengetahuan
Sosial
Tes tulis
Uraian
C3
6.
Bahasa Inggris
Tes lisan
Daftar
pertanyaan
C3
26
Seni Budaya
(Seni Rupa)
Tes tulis
Uraian
(Seni Musik)
Tes tulis
Uraian
(Seni Tari)
Tes tulis
Uraian
C2
C1
C1
8.
9.
Pendidikan
Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
Tes tulis
Prakarya
3.1.2
Penugasa
n
Mengidentifikasi
keragaman karya
kerajinan dari bahan
alam.
Jawaban
singkat
C3
Pekerjaan
Rumah
C4
28
5.
Kompetensi Dasar
3.8 Mendeskripsikan interaksi
antar makhluk
hidup dan
lingkungannya
Kunci Jawaban
Skor*)
b. (2 macam)
a. (air, pasir, dan
batu)
3. b. (ikan,
serangga, dan
katak)
4. d. (burung dan
pohon)
5. a. (komunitas)
1
1
1.
2.
1
1
Kompetensi Dasar
Indikator
Teknik
Penilaian
Jenjang
Pengetahuan
Butir Soal
Kunci Jawaban
Skor*)
30
Kompetensi Dasar
Indikator
Menjelaskan
persamaan dan
perbedaan antara
herbivor,
karnivor, dan
omnivor beserta
contohnya.
Teknik
Penilaian
Tes tulis
uraian
Jenjang
Pengetahuan
C2
Butir Soal
d. populasi
6. Jelaskan satu persamaan dan satu
perbedaan organisme herbivor,
karnivor, dan omnivor dan
berikan satu contoh masingmasing organisme.
Kunci Jawaban
6.
Persamaan
antara herbivor,
karnivor dan
omnivor adalah
kesemuanya
termasuk dalam
konsumen yang
menyusun
ekosistem
Perbedaannya
adalah bahwa
herbivor adalah
konsumen yang
hanya
memakan
produsen
(tumbuhan),
karnivor adalah
konsumen yang
makan hewan
lain, sedang
omnivor adalah
konsumen
(tumbuhan)
Skor*)
Kompetensi Dasar
Indikator
Teknik
Penilaian
Jenjang
Pengetahuan
Butir Soal
Kunci Jawaban
Skor*)
yang memakan
produsen dan
juga memakan
hewan lain
Membuat
kesimpulan
tentang pengaruh
faktor abiotik
terhadap
makhluk hidup
berdasarkan data
eksperimen
Tes tulis
isian
singkat
9.
7.
abiotik
8.
suhu yang
rendah dapat
memperlambat
kecepatan
bernafas ikan
mas
32
Kompetensi Dasar
Indikator
Teknik
Penilaian
Jenjang
Pengetahuan
Butir Soal
bernafas lebih lambat?
___________________________
Menyusun
hubungan
interaksi dalam
bentuk rantai dan
jaring makanan
Tes tulis
uraian
Membandingkan
beberapa rantai
Tes tulis
uraian
C5
C5
9.
Kunci Jawaban
Skor*)
Karena
persediaan
oksigen di air
kurang
10. Alternatif
jawaban peserta
didik bervariasi
(lebih dari satu)
tetapi harus
menekankan
pada hubungan
makan
memakan yang
logis. jawaban
yang rasional,
misalnya:
Paditikusular
elang
11. Semua rantai
makanan
Kompetensi Dasar
Indikator
Teknik
Penilaian
Jenjang
Pengetahuan
makanan untuk
menemukan
kesamaan
struktur
Memprediksi
perubahan pada
hubungan
interaksi bila
salah satu
komponennya
musnah
Memprediksi
perubahan pada
hubungan
interaksi bila
salah satu
komponennya
mengalami
Butir Soal
rantai makanan mirip?
Tes tulis
uraian
C4
Tes tulis
uraian
C4
Kunci Jawaban
dimulai dari
tumbuhan,
setelah itu
hewan pemakan
tumbuhan yang
disebut
konsumen
tingkat 1,
konsumen
tingkat 2, dan
seterusnya
12. Jumlah
tumbuhan akan
menurun dan
mengakibatkan
jumlah hewan
juga menurun
13. Kemungkinan
jawaban; lebih
banyak
tumbuhan yang
tersedia, jumlah
hewan
pemakan
Skor*)
34
Kompetensi Dasar
Indikator
Teknik
Penilaian
Jenjang
Pengetahuan
peningkatan
populasi
Butir Soal
Kunci Jawaban
umbuhan
(Konsumen I)
meningkatn dan
jumlah hewan
pemakan
daging juga
meningkat
Skor Maksimal
Misal Skor Maksimal adalah 48, dan seorang peserta didik memperoleh skor 34, maka nilai yang diperoleh adalah,
34
Nilai peserta didik = --------------- x 100
48
=
70,83
Catatan
Tanda bintang: Besarnya skor ditentukan oleh tiap guru mata pelajaran berdasarkan jenjang pengetahuan yang diukur (C1-C6) dan
tingkat kesulitan soal.
Skor*)
48
No.
1.
2.
Uraian Tugas
Pengetahuan Faktual
Dengan menggunakan potongan
lidi, bentuklah segitiga-segitiga
dengan sisi-sisi sebagai berikut:
a. 7 cm, 5 cm, dan 10 cm
b. 6 cm, 12 cm, dan 9 cm
c. 15 cm, 6 cm, dan 7 cm
d. 10 cm, 13 cm, dan 8 cm
e. 17 cm, 8 cm, dan 9 cm
Manakah tripel bilangan yang dapat
membentuk segitiga?
Pengetahuan Konsepsional
Coba tuliskan syarat tripel bilangan,
agar merupakan ukuran sisi-sisi
segitiga.
Uraian Jawaban
Tripel bilangan yang dapat membentuk
segitiga adalah:
a. 7 cm, 5 cm, dan 10 cm
b. 6 cm, 12 cm, dan 9 cm
c. 10 cm, 13 cm, dan 8 cm
Sedangkan tripel bilangan berikut tidak dapat
membentuk segitiga
d. 15 cm, 6 cm, dan 7 cm
e. 17 cm, 8 cm, dan 9 cm
Kriteria/Skor*
Bila tiap tripel
bilangan dapat
ditetapkan sebagai suatu segitiga atau bukan dengan
benar, diberi
skor 5
5
5
5
5
36
Indikator
No.
3.
Uraian Tugas
Pengetahuan Prosedural
Gunakan syarat yang kalian
simpulkan, untuk menentukan tripel
bilangan berikut yang merupakan
ukuran sisi-sisi suatu segitiga
a. 3 cm, 4 cm, dan 5 cm
b. 6 cm, 10 cm, dan 10 cm
c. 11 cm, 11 cm, dan 23 cm
d. 27 cm, 12 cm, dan 15 cm
e. 16 cm, 25 cm, dan 20 cm
Uraian Jawaban
+7
e. 17 cm, 8 cm, dan 9 cm, bukan
merupakan sisi-sisi segitiga sebab 17 = 8
+9
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, suatu
tripel bilangan akan merupakan ukuran sisisisi segitiga apabila, ukuran bilangan terbesar
kurang dari jumlah dua bilangan lainnya.
Tripel bilangan yang merupakan ukuran sisisisi suatu segitiga adalah
a. 3 cm, 4 cm, dan 5 cm
b. 6 cm, 10 cm, dan 10 cm
16 cm, 25 cm, dan 20 cm
Kriteria/Skor*
5
Bila siswa dapat membuat
rumusan syarat
triple bilangan
segitiga dengan
benar diberi
skor 25
Bila tiap tripel
bilangan dapat
ditetapkan sebagai suatu segitiga atau bukan dengan
benar, diberi
skor 5
Catatan
Tanda bintang (*): besarnya skor ditentukan oleh tiap guru mata pelajaran berdasarkan
jenjang pengetahuan yang diukur (C1-C6) dan tingkat kesulitan soal.
Butir-butir soal dikembangkan menjadi enam tingkatan, yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6). Proporsi di antara
jenjang pengetahuan tingkat SMP untuk C1 C2 berkisar 20%, C3-C4 berkisar 55%, C5 berkisar
15%, dan C6 berkisar 10%.
1) Pengetahuan (C1)
Ranah pengetahuan merupakan tingkat kemampuan yang terendah. Pada tingkatan ini
soal dibuat untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali materi
yang pernah diterimanya. Soal pengetahuan lebih menuntut peserta didik dalam mengingat sesuatu (hafalan).
Contoh soal:
Angka kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia secara aritmatik terdapat di... .
A. DKI Jakarta dan Sumatra Utara
B. Provinsi Bali dan DKI Jakarta
C. Provinsi Banten dan Jawa Barat
D. Jawa Barat dan Jawa Tengah
Contoh soal tersebut hanya bersifat hafalan, Dalam soal pengetahuan peserta didik cukup
menghafal dari materi ajar/buku yang telah dibicarakan di kelas.
2) Pemahaman (C2)
Pada tingkatan ini peserta didik dituntut untuk memahami/mengerti materi yang telah diajarkan dan tidak sekedar hafalan. Soal pemahaman menuntut jawaban berupa pernyataan
atau contoh dari suatu konsep dengan bahasa sendiri.
Contoh soal:
Penggunaan tanaman dan sisa-sisanya untuk mengurangi daya rusak curah hujan yang
jatuh pada permukaan tanah dan mengurangi daya rusak aliran permukaan disebut teknik
konservasi .
A. Vegetative
B. Mekanik
C. Fisika
D. Kimiawi
Soal tersebut menuntut kemampuan peserta didik dalam memahami materi karena alternatif jawaban dalam soal tidak tersurat dalam materi secara langsung.
3)
Penerapan (C3)
Dalam tataran penerapan, peserta didik dituntut untuk mengimplementasikan prinsip,
konsep dalam situasi tertentu, dan umumnya belum pernah dikenal atau disampaikan
guru di kelas.
Contoh soal:
Pak Firman mengadakan perjalanan berangkat dari Surabaya pukul 10.00 WIB menuju kota
Menado dengan menggunakan pesawat udara. Jika kecepatan pesawat udara rata-rata 800
38
km per jam, dan pesawat mendarat di Menado Pukul 13.00 WIB, maka berapa jarak antara
Surabaya ke Menado?
A. 1040 Km
B. 2400 Km
C. 3000 Km
D. 3900 Km
Soal penerapan menuntut peserta didik untuk memahami suatu keputusan kemudian menerapkan keputusan tersebut dalam situasi berbeda
4) Analisis (C4)
Pada tataran Analisis, peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan
hubungan sebab akibat.Soal analisis menuntut jawaban informatif, penemuan asumsi, dan
penemuan sebab akibat.
Contoh soal:
Dibawah ini adalah tabel pertumbuhan pendudukdunia.
Tahun
Jumlahpenduduk(juta)
1
1650
1830
1930
1976
1990
250
500
1000
2000
4000
5321
Berikut ini adalah kesimpulan jika ditinjau dari jumlah peningkatan penduduk yang terjadi, kecuali
A. Penduduk dunia akan terus bertambah
B. Pertambahan penduduk selalu berlipatdua
C. Waktu yang diperlukan untuk menjadi dua kali lipat semakin pendek
D. Waktu yang diperlukan untuk menjadi dua kalilipat semakin lama
Soal analisis menuntut peserta didik untuk menemukan asumsi dan mencari keterkaitan
suatu fenomena terhadap kemungkinan akibat yang terjadi.
5) Evaluasi (C5)
Jenjang soal evaluasi (C5) merupakan ranah pengetahuan menuntut peserta didik melakukan evaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan keputusan terhadap hasil analisis untuk suatu kebijakan.Soal tingkat evaluasi menuntut jawaban berupa keputusan dan penentuan suatu nilai informasi.
Contoh soal:
Salah satu yang mempengaruhi masalah penempatan suatu industri adalah ketersediaan
bahan mentah atau bahan baku. Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi ketersediaan bahan
mentah/baku adalah seperti di bawah ini, kecuali
A. Kualitas dan kuantitasnya
B. Keterjangkauan dan kemudahan aksesnya
40
Waktu
Pelaksanaan
Penilaian
Ulangan Harian (Penilaian Proses)
Ulangan
Tengah
Semester
Ulangan
Akhir
Semester
7. Pengolahan/Analisis Skor
a. Nilai Harian (Penilaian Proses)
Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian dengan teknik tes tulis, tes lisan dan
penugasan yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes tertulis dapat
berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, uraian, jawaban singkat.
Jawaban dari instrumen bentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat
diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol)
bagi setiap butir soal yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes
pilihan ganda dihitung dengan rumus:
Jawaban dari instrumen bentuk uraian dapat diskor secara objektif berdasarkan kunci
jawaban dan bobot jawaban yang berbeda dari tiap soal, seperti dicontohkan pada Tabel 2.12
berikut.
Bobot Skor
5
5
3
25
Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan
rumus:
Penilaian lisan dinyatakan dalam skor yang diperoleh mengacu pada kriteria penilaian
yang ditetapkan. Pengolahan nilai tes lisan serupa dengan pengolahan nilai tes tulis.
Penilaian proses juga dapat dilakukan melalui penugasan atau pemberian tugas oleh
pendidik. Hasil penugasan dapat digunakan untuk mengukur proses tercapainya kompetensi
pengetahuan. Kompetensi pengetahuan dapat dilatihkan melalui serangkaian topik yang
diajarkan berdasarkan urutan kompetensi dasar dalam kurikulum. Contoh dalam IPA dari
beberapa KD dapat digunakan untuk melatihkan kompetensi pengetahuan, seperti pada Tabel
2.13.
Tabel 2.13. Pengembangan Kompetensi Pengetahuan
Tugas mengembangkan kompetensi
Kompetensi Dasar
pengetahuan
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup
Mengidentifikasi komponen ekosisdari benda-benda dan makhluk hidup yang
tem.
ada di lingkungan sekitar
Mengidentifikasi dan menggolong3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makkan ciri-ciri makhluk hidup untuk
hluk hidup dan benda-benda tak-hidup semengklasifikasikan makhluk hidup.
bagai bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan bendabenda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati
42
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta komposisi utama
penyusun sel.
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk
hidup dan lingkungannya.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem.
Hasil penugasan yang telah dibuat peserta didik baik secara individu ataupun kelompok ditulis
dalam bentuk jawaban tugas yang dilaporkan dan dikumpulkan. Untuk menilai hasil penugasan, pendidik harus mengembangkan rubrik atau kriteria penilaian, sebagaimana contoh
berikut.
Tabel 2.14. Contoh Rubrik Penilaian Tugas
Kompetensi
yang diukur
Pengetahuan
Deskripsi
Menyajikan data atau fakta dengan lengkap.
Data atau fakta tersaji dengan rapi, dan jelas.
Menampilkan ulasan sebab akibat dari data-data yang
diperoleh.
Memberikan interpretasi data atau fakta berdasarkan
konsep yang dimiliki.
Total Skor
Skor
1
1
3
3
8
Nilai tugas yang dikerjakan oleh peserta didik dihitung dengan rumus:
Berikut juga disajikan contoh penugasan beserta rubrik dari mata pelajaran matematika, terkait
dengan: pemahaman terhadap masalah, perencanaan penyelesaian, dan penerapan rencana.
Contoh Tugas:
Dalam sebuah kandang ada dua jenis binatang, yaitu kambing dan ayam. Jika jumlah matanya
18 dan jumlah kakinya 28, berapakah banyaknya kambing dan ayam?
Perencanaan penyelesaian
Penerapan Rencana
Skor
Deskripsi
2
1
0
Catatan: konversi skor yang diperoleh sesuai dengan bobot soal dengan rumus berikut:
Nilai
Jumlah skor
100
6
Ulangan tengah semester dilakukan dengan teknik penilaian tertulis, dapat berbentuk pilihan
ganda, benar salah, menjodohkan, uraian, maupun jawaban singkat. Pendidik dapat melakukan
penilaian dengan cara yang relevan untuk tiap teknik yang dipilih, seperti telah diuraikan pada
bagian penilaian proses pada alinea terdahulu.
Dari hasil ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, pendidik
dapat mengolah pencapaian kompetensi pengetahuan untuk dilaporkan melalui Laporan Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik.
44
2)
Nama
NISN
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
N
o
1
2
3
4
5
Kompetensi Dasar
Tes Tulis
(TT)
Penugasan
(NTgs)
KD 3.1
Dst
Nilai UH
(Rentang 0-100)
NUH =
{(NU)+ (NTgs)}/2
Rerata
...
Catatan
46
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami
pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahua, teknologi,
seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
I&II
84/A-
I&II
77/B+
I &II
90/A
II
SMT
NILAI
SMT II
I
82/A-
78/B+
DES-KRIPSI
NILAI MAPEL
Tingkat pemahaman rerata
adalah BAIK.
Memiliki pemahaman
SANGAT
BAIK terutama
pada KD permainan bola
besar (3.1),
nomor atletik
(3.3), gerak
ritmik (3.7),
akan tetapi
masih PERLU
PENGUATANpada KD
pemahaman
P3K (3.10).
47
KELAS VII
KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI DASAR
3.6 Memahami konsep gabungan pola
gerak dominan dalam bentuk
rangkaian keterampilan dasar
senam lantai.
3.7 Memahami konsep keterampilan
gerak fundamental (langkah dan
ayunan lengan) dalam bentuk
rangkaian keterampilan dasar aktivitas gerak ritmik.
3.8 Memahami konsep keterampilan
dasar dua gaya renang yang berbeda (bebas, dada, punggung, kupu-kupu).
3.9 Memahami tindakan P3K pada
kejadian darurat, baik pada diri
sendiri maupun orang lain.
3.10 Memahami konsep gaya hidup
sehat untuk mencegah berbagai
penyakit.
SMT
NILAI
SMT II
79/B+
II
83/A-
I&II
76/B+
II
54/D
I
77/B+
DES-KRIPSI
NILAI MAPEL
Catatan:
Rerata Nilai 7 KD = (84 + 77 + 90 + 82+78 + 83 + 76 + 54+77) : 10 = 78 (B+ = BAIK)
48
49
50
51
Mapel/Kelas/
Semester
KI-4
Kompetensi Dasar
(A-3)
Bahasa Indonesia/
VII/1
Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
(A-4)
Matematika/
VII/1
Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
4.3.
Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah
nyata yang berkaitan
dengan persamaan dan
pertidaksamaan linier
satu variabel
(A-5)
IPA/VII/1
52
Indikator Pencapaian
Kompetensi
UUD Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945 oleh
PPKI tanggal 18
Agustus 1945.
1. Menulis judul teks
dengan tidak
menyontek karya
orang lain
2. Menulis kalisifikasi
umum teks hasil
observasi sesuai
dengan fakta yang
ditemukan
3. Menulis deskripsi
penciri teks hasil
observasi secara
detail sesuai dengan
data yang
dikumpulkan
4. Menyusun teks deskriptif hasil observasi
1. Membuat model matematika dari permasalahan terkait dengan dunia nyata
2. Menyelesaikan masalah dari model
yang sudah dirumuskan
3. Menginterpretasikan
hasil penyelesaian
masalah
4. Mempresentasikan
penyelesaian masalah yang dilakukan
4.1.
Menyajikan hasil 1. Menyajikan hasil
pengukuran terhadap
pengamatan, inferensi,
besaran-besaran pada
dan
diri, makhluk hidup,
mengomunikasikan
dan lingkungan fisik
hasilnya.
dengan menggunakan
2. Melakukan
satuan tak baku dan sapengukuran besarantuan baku.
besaran panjang,
Mapel/Kelas/
Semester
KI-4
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori.
(A-6)
IPS/VII/1
Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
Indikator Pencapaian
Kompetensi
massa, waktu dengan
alat ukur yang sering
dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Melakukan
pengukuran besaranbesaran turunan
sederhana yang sering
dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Menerapkan
pengamatan
(termasuk
pengukuran) untuk
memecahkan masalah
yang relevan.
5. Melakukan
pengukuran besaranbesaran panjang,
massa, waktu dengan
alat ukur yang sering
dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengobservasi dan 1. Mengamati bentukmenyajikan bentukbentuk dinamika
bentuk dinamika
interaksi manusia
interaksi manusia
dengan lingkungan
dengan lingkungan
alam, sosial, budaya,
alam, sosial, budaya,
dan ekonomi
dan ekonomi di
2. Memaparkan hasil
lingkungan masyarakat
pengamatan bentuksekitar
bentuk dinamika
interaksi manusia
dengan lingkungan
alam, sosial, budaya,
dan ekonomi
3. Menganalisis hasil
pengamatan bentukbentuk dinamika
interaksi manusia
dengan lingkungan
alam, sosial, budaya,
dan ekonomi
4. Menyajikan
rancangan kegiatan
sosial dengan tema
Upaya-upaya
Kompetensi Dasar
53
Mapel/Kelas/
Semester
(A-7)
Bahasa
Inggris/ VII/1
(B-1)
Seni Budaya/
VII/2
(B-2)
Penjasorkes/
VII/1
54
Indikator Pencapaian
Kompetensi
pencegah terjadinya
bencana banjir.
Mencoba, mengolah,
4.1. Menyusun teks
1. Menyusun teks lisan
dan menyaji dalam
lisan untuk
tentang ungkapan
ranah konkret
mengucapkan dan
sapaan, pamitan,
(menggunakan,
merespon sapaan,
ucapan terima kasih,
mengurai, merangkai,
pamitan, ucapan terima
dan permintaan maaf
memodifikasi, dan
kasih, dan permintaan
sesuai dengan konmembuat) dan ranah
maaf, dengan unsur
teks
abstrak (menulis,
kebahasaan yang benar 2. Menggunakan unmembaca, menghitung, dan sesuai konteks.
gkapan sapaan, pamenggambar, dan
mitan, ucapan terima
mengarang) sesuai
kasih, dan permindengan yang dipelajari
taan maaf sesuai
di sekolah dan sumber
dengan konteks
lain yang sama dalam
3. Merespon ungkapan
sudut pandang/teori.
sapaan, pamitan,
ucapan terima kasih,
dan permintaan maaf
sesuai dengan konteks
Mencoba, mengolah, dan 4.3 Memperagakan
1. Mempraktikkan
menyaji dalam ranah
gerak tari berdasarkan
gerak tari berdasarkonkret (menggunakan,
level, dan pola lantai
kan level
mengurai, merangkai,
sesuai iringan
2. Mempraktikkan
memodifikasi, dan
gerak tari dengan
membuat) dan ranah abberdasarkan pola
strak (menulis, membalantai
ca, menghitung, meng3. Mengombinasikan
gambar, dan mengarang)
gerak tari dengan
sesuai dengan yang dilevel dan pola lantai
pelajari di sekolah dan
4. Memperagakan
sumber lain yang sama
gerak tari sesuai
dalam sudut pandengan iringan
dang/teori
Mencoba, mengolah,
4.1 Mempraktikkan
1. Menendang bola
dan menyaji dalam rateknik dasar permainan
dengan berbagai
nah konkret (menggubola besar dengan mevariasi.
nakan, mengurai, menekankan gerak dasar
2. Mengontrol/member
rangkai, memodifikasi,
fundamental.
hentikan bola dengan
dan membuat) dan raberbagai variasi.
nah abstrak (menulis,
3. Menggiring bola
membaca, menghitung,
dengan berbagai
menggambar, dan menvariasi.
garang) sesuai dengan
4. Menggombinasikan
yang dipelajari di sekoteknik dasar
KI-4
Kompetensi Dasar
Mapel/Kelas/
Semester
KI-4
lah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/ teori
(B-3)
Prakarya/
VII/2
Indikator Pencapaian
Kompetensi
menggiring dan
menendang dengan
berbagai variasi
5. Mengkombinasikan
teknik dasar
mengontrol dan
menendang dengan
berbagai variasi.
6. Menerapkan
berbagai teknik dasar
dalam permainan
sepak bola
4.3
Mencoba
1. Membuat desain
membuat karya
karya kerajinan
kerajinan dan
fungsional dari
pengemasan dari bahan
bahan lunak buatan
buatan sesuai desain
2. Membuat karya
dan bahan buatan yang
kerajinan fungsional
ada di wilayah
dari bahan lunak
setempat
buatan
3. Membuat kemasan
produk kerajinan
dari bahan buatan
yang praktis dan
ekonomis
Kompetensi Dasar
55
56
Projek
Projek adalah tugas belajar yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis dan lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau
waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian projek
dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
penyelidikan dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran dan
indikator/topik tertentu secara jelas.
Pada penilaian projek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan: (a)
kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih indikator/topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan, (b)
57
Tugas dan rubrik merupakan instrumen dalam penilaian projek. Berikut ini akan
diuraikan standar tugas dan rubrik pada penilaian projek.
58
Penilaian portofolio
59
60
Lembar Kerja 1
a. Potong kertas hisap atau kertas tisu dengan
ukuran 4 x12 cm!
b. Gambarlah garis dengan spidol (atau pena)
hitam 2 cm dari ujung kertas hisap tersebut!
c. Ambil beaker glass atau gelas bekas air
mineral, dan isi dengan air setinggi 1 cm!
d. Masukkan kertas hisap sampai ujungnya menyentuh dasar gelas!
e. Amati apa yang terjadi pada tinggi resapan
air pada kertas hisap!
f.
Celupkan kertas tisu di air, dengan posisi garis berada sedikit di atas
permukaanair!
Presentasikan hasil pengamatanmu!
61
No.
Indikator
Hasil Penilaian
3
2
Rubrik Penilaian
No
1
2.
62
Indikator
Menyiapkan alat
dan bahan
Deskripsi
pengamatan
Rubrik
1. Menyiapakan semua alat dan bahan yang diperlukan sesuai spesifikasi.
2. Menyiapakan semua alat dan bahan yang diperlukan tetapi sebagian tidak sesuai spesifikasi
3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
tetapi tidak lengkap.
4. Tidak menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
1. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan secara lengkap (100%) sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
2. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang lengkap ( 75%) sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
3. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang lengkap ( 50%) sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
4. Tidak memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
3.
4.
5.
3.
X4
63
2) Prakarya
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Materi Pokok
: SMP ...
: Prakarya (Teknologi Pengolahan)
: VII / Satu
: Pengolahan Minuman Segar
Kompetensi Dasar
4. 1. Mencoba membuat
olahan pangan buah
dan sayuran menjadi
minuman segar sesuai rancangan dan
bahan yang ada di
wilayah setempat
Aspek
Proses
Produk
Keselamatan Kerja
Indikator
1. Ide
2. Kreativitas
3. Kesesuaian materi,
teknik dan prosedur
1. Uji karya/rasa/gizi
2. Kemasan/penyajian
4. Kreativitas bentuk
laporan
3. Presentasi/penampilan
1. Penggunaan Alat
2. Penerapan Prosedur
Deskriptor
Ide rancangan tertulis
Menemukan ide yang baru
Kesesuaian materi, teknik dan
prosedur
Rasa dan kandungan gizi produk
Bentuk kemasan
Kreativitas penyusunan laporan
Penampilan produk
1. Menggunakan alat dengan aman
2. Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur
64
Nama Siswa :
Aspek Kinerja yang
No.
Dinilai
A. Proses (50%)
1 Ide gagasan
2 Kreativitas
Kesesuaian materi, teknik,
3
dan prosedur
B. Produk (35%)
1 Uji karya
2 Kemasan
3 Kretivitas laporan
4 Presentasi
C. Sikap (15%)
1 Mandiri
2 Disiplin
3 Tanggung jawab
Kelas:
Skor
1
Bobot
(%)
Perolehan
Skor
20
15
15
10
5
10
10
5
5
5
Total
100
Keterangan:
1. Rumus Nilai
65
2. Rubrik Penilaian
No
Indikator
PROSES
1.
Ide
2.
Kreativitas
3.
Kesesuaian
materi,
teknik dan
prosedur
PRODUK
1. Uji karya
3.
66
Kemasan
4.
Kreativitas
bentuk
laporan
5.
Presentasi
b. Projek
1)
2.
3.
: ........................................
: .........................................
:..........................................
:...........................................
Aspek Penilaian
Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
Pelaksanaan
a. Sistematika Kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
Laporan
a. Performans
b. Penguasaan
Total Skor
Skor (1-4)
67
Penilaian
Skor Akhir =
X4
68
Kriteria
Menunjukkan keakuratan yang tinggi dalam pengamatan kejadian/benda;
Kejelasan atau keterangan jawaban sangat lengkap;
Kerjasama kelompok sangat baik;
Penggunaan strategi benar dan tepat;
Kerapian penyajian sangat baik.
Menunjukkan keakuratan yang tinggi dalam pengamatan kejadian/benda;
Kejelasan atau keterangan jawaban cukup lengkap;
Kerjasama kelompok cukup baik;
Penggunaan strategi benar dan tepat;
Kerapian penyajian cukup baik.
Menunjukkan keakuratan yang sedang dalam pengamatan kejadian/benda;
Kejelasan atau keterangan jawaban kurang lengkap;
Kerjasama kelompok cukup baik;
Penggunaan strategi kurang tepat;
Kerapian penyajian cukup baik.
Menunjukkan keakuratan yang kurang dalam pengamatan kejadian/benda;
Kejelasan atau keterangan jawaban kurang lengkap;
Kerjasama kelompok kurang baik;
Penggunaan strategi tidak benar dan kurang tepat;
Kerapian penyajian kurang baik.
Tidak melakukan tugas proyek
69
Kriteria
Kelompok
4
5
Keakuratan pengukuran
Kejelasan atau keterangan
jawaban lengkap
Kerjasama dengan sesama
anggota kelompok
Penggunaan strategi benar
dan tepat
Kerapian
JUMLAH SKOR
Perhitungan nilai akhir kompetensi ketrampilan, sebagai berikut:
Nilai Akhir =
c. Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Pendidik perlu menjelaskan kepada peserta didik bahwa portofolio tidak hanya
merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh pendidik untuk
penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri untuk refleksi. Dengan
melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui perkembangan kemampuan,
keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi
membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian
mereka sendiri.
b. Pendidik bersama peserta didik menentukan sampel-sampel hasil pekerjaan apa saja
yang akan dibuat. Dapat pula disepakati untuk dipilih beberapa sampel hasil kerja
yang terbaik untuk dinilai. Portofolio peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama
bisa pula berbeda.
c. Pendidik bersama peserta didik mengumpulkan dan menyimpan karya-karya tiap
peserta didik dalam satu map atau folder di sekolah.
d. Pendidik bersama peserta didik memberi tanggal pembuatan pada setiap hasil kerja
peserta didik sehingga dapat diketahui perkembangannya dari waktu ke waktu.
e. Pendidik merumuskan deskripsi pencapaian kompetensi keterampilan pesera didik.
6. Pengolahan Hasil Penilaian Kompetensi Ketrampilan
Proses pengolahan penilaian kompetensi ketrampilan secara umum sama dengan
pengolahan penilaian kompetensi pengetahuan. Contoh pengolahan nilai:
(1) Nilai
Sebagai contoh, untuk menentukan nilai akhir berdasarkan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio seorang peserta didik dalam satu semester, digunakan skala 1 100 dan
skala 1 4 sebagai berikut. Pada contoh di bawah ini ketiga teknik penilaian kompetensi
70
keterampilan tidak harus digunakan pada semua KD. Hal ini perlu menjadi perhatian
dan harus disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi dasarnya.
Penggunaan ketiga teknik penilaian ini diperlukan untuk memperoleh gambaran secara
utuh tentang kompetensi keterampilan yang dicapai peserta didik.
KD
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
Rata-Rata
Tes Praktik
3,0
2,8
Skor
Projek
3,5
2,9
3,1
2,9
Portofolio
3,3
3,0
2,5
3,2
2,8
3,0
3,5
2,8
3,33
Untuk penilaian portofolio, misalnya diambil tiga nilai terbaik yaitu 3,3, 3,2, dan 3,5, dan
rerata dari ketiga nilai terbaik tersebut sebesar 3,33. Apabila kriteri bobot penilaian
adalah sama untuk semua teknik penilaian maka skor akhir untuk KD 4.1 adalah:
Nilai Akhir =
Nilai Akhir =
= 3,11
Jika dibuat pembobotan, perlu diperhatikan tingkat kesulitan, volume tugas, dan/atau
lama waktu yang dibutuhkan. Jika dirasakan bahwa komponen tes praktik lebih banyak
menggambarkan kompetensi keterampilan peserta didik, dapat digunakan pembobotan
sebagai berikut.
Teknik
Tes Praktik
Projek
Penilaian Portofolio
Jumlah Bobot
Bobot
2
1
1
4
Nilai akhir untuk penilaian kompetensi keterampilan dengan pembobotan tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Nilai Akhir =
71
Penilaian projek
Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
Intensitas pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD. Berikut ini adalah beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian projek.
1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik
2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian
3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik
4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan
5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan projek
72
6)
Memonitor pengerjaan projek peserta didik dan memberikan umpan balik pada
setiap tahapan pengerjaan projek
7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian
8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal
9) Mencatat hasil penilaian
10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik
c.
Penilaian portofolio
73
diupayakan dalam skala 1-4 dan dapat dibandingkan dengan nilai KKM untuk tiap-tiap
KD, dengan nilai KKM terendah 2,66. Apabila peserta didik tidak mendapatkan nilai
sempurna pada KD, harus dilengkapi dengan deskripsi bagain mana yang belum
sempurna. Sehingga dalam rekap skor/nilai per siswa per KD keterampilan berisi angka
dengan skala 1-4 dan deskripsi kompetensi yang mencerminkan dari nilai tiap-tiap
peserta didik.
Ketuntasan Belajar keterampilan, ditentukan dengan kriteria minimial sebagai berikut:
Seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai kompetensi
dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 67 (skala 0-100) atau
kurang dari 2,66 (skala 1-4) dari hasil tes formatif; dan dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai kompetensi dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator
nilai lebih besar atau sama dengan 75 (skala 0-100) atau lebih besar atau sama dengan 2,66
(skala 1-4) dari hasil tes formatif.
Implikasi dari kriteria ketuntasan belajar keterampilan tersebut adalah sebagai
berikut:
Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, maka tindakan yang
dilakukan adalah pemberian bimbingan secara individual, misalnya bimbingan
perorangan oleh pendidik dan tutor sebaya dengan perlakuan pembelajaran terhadap
peserta didik yang belum mencapai KKM, kemudian dilakukan penilaian kembali.
Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%,
maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian tugas terstruktur baik secara kelompok
dan tugas mandiri. Tugas yang diberikan berbasis pada berbagai kesulitan belajar yang
dialami peserta didik dan meningkatkan kemampuan peserta didik mencapai kompetensi
dasar tertentu;
Jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50%, maka tindakan yang
dilakukan adalah pemberian pembelajaran ulang secara klasikal dengan model dan
strategi pembelajaran yang lebih inovatif berbasis pada berbagai kesulitan belajar yang
dialami peserta didik yang berdampak pada peningkatan kemampuan untuk mencapai
kompetensi dasar tertentu. Bagi peserta didik yang telah tuntas diberikan materi
pengayaan.
c. Bahan Nilai Rapor
Untuk merekap nilai menjadi nilai rapor, setiap nilai KD dapat dibobot dengan lamanya
waktu yang diperlukan untuk menuntaskan satu KD tersebut. Jadi KD yang memerlukan
waktu pencapaian lebih lama diberi bobot lebih besar. Selanjutnya nilai tersebut dapat
dirata-rata dengan memperhitungkan bobot menjadi nilai rata-rata KD untuk satu
semester. Nilai tersebut perlu dilengkapi dengan deskripsi yang menggambarkan
kompetensi yang dicapai oleh peserta didik tersebut. Jadi nilai kompetensi keterampilan
persemester persiswa disajikan dalam bilangan dengan skala 1-4 dan deskripsi
kompetensi yang telah dicapainya.
Nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai hasil tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Dapat pula dipertimbangkan pembobotan, misalnya tes praktik lebih tinggi dibandingkan dengan projek dan penilaian portofolio.
74
75
BAB III
BUKU LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SMP
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
A. Model Buku Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMP
1.
Landasan Hukum
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh
pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian
kompetensi kepada orang tua dan pemerintah. Standar Penilaian Pendidikan tersebut
menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
a. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematikterpadu.
b. Deskripsi sikap diberikan untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.
c. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Pencapaian kompetensi
Peserta Didik.
Pengembangan Laporan pencapaian Kompetensi Peserta Didik pada dasarnya
merupakan wewenang sekolah yang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Namun demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar memandang
perlu disusunnya Buku Panduan Pengisian Laporan pencapaian Kompetensi Peserta
Didik dan Model Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah
Pertama untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Pencapaian Kompetensi
Peserta Didik.
Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik dan
Model Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMP diharapkan dapat
membantu sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan
format Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik.
2.
Pengertian
Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik adalah buku laporan resmi yang berisi
hasil pencapaian kompetensi peserta didik di sekolah dan berfungsi sebagai laporan
sekolah kepada orang tua atau wali. Buku tersebut dipergunakan selama peserta didik
mengikuti pelajaran di di sekolah tempat peserta didik tersebut bersekolah. Apabila
peserta didik pindah sekolah, buku Laporan Pencapaian kompetensi tersebut dibawa
oleh peserta didik untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian kompetensi peserta
didik yang bersangkutan. Apabila buku laporan tersebut hilang, buku tersebut dapat
diganti dengan buku Laporan Pencapaian Kompetensi Pengganti. Buku Laporan
Pencapaian Kompetensi Pengganti tersebut diisi dengan nilai-nilai yang dikutip dari
Buku Induk Sekolah asal tempat peserta didik bersekolah dan disahkan oleh Kepala
Sekolah yang bersangkutan.
Laporan Pencapaian kompetensi peserta didik merupakan dokumen penghubung
antara sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang
berkepentingan untuk mengetahui kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, laporan
76
77
LAPORAN
HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP)
No. Induk/NISN:
78
LAPORAN
HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP)
Nama Sekolah
NIS/NSS/NDS
Alamat Sekolah
:
:
:
Kelurahan/Desa
Kecamatan
Kota/Kabupaten
Provinsi
Website
E-mail
:
:
:
:
:
:
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
Kode Pos ___________Telp.____________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
___________________________________
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Buku Laporan Pencapaian Kompetensi ini dipergunakan selama peserta didik
mengikuti pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2. Apabila peserta didik pindah sekolah, buku Laporan Pencapaian kompetensi
tersebut dibawa oleh peserta didik untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian
kompetensi peserta didik yang bersangkutan.
3. Apabila buku laporan tersebut hilang, maka dokumen ini dapat diganti dengan
buku Laporan Pencapaian Kompetensi Pengganti.
4. Buku Laporan Pencapaian Kompetensi Pengganti diisi dengan nilai-nilai yang
dikutip dari Buku Induk Sekolah asal tempat peserta didik bersekolah dan
disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan.
5. Buku Laporan Pencapaian Kompetensi peserta didik ini harus dilengkapi dengan
pas foto ukuran 3 cm x 4 cm.
6. Pengisian Buku Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik dilakukan oleh wali
kelas.
7. Nilai dalam Buku Laporan Pencapaian Kompetensi peserta didik sbb:
79
PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D
80
PENGETAHUAN (KI3)
3,66 < Nilai 4,00
3,33 < Nilai 3,66
3,00 < Nilai 3,33
2,66 < Nilai 3,00
2,33 < Nilai 2,66
2,00 < Nilai 2,33
1,66 <
Nilai 2,00
1,33 <
Nilai 1,66
1,00 <
Nilai 1,33
0,00 Nilai 1,00
NILAI KOMPETENSI
KETERAMPILAN (KI4)
3,66 <
Nilai 4,00
3,33 < Nilai 3,66
3,00 < Nilai 3,33
2,66 < Nilai 3,00
2,33 <
Nilai 2,66
2,00 < Nilai 2,33
1,66 <
Nilai 2,00
1,33 <
Nilai 1,66
1,00 <
Nilai 1,33
0,00
Nilai 1,00
Cukup (C)
Kurang (K)
14.
15.
16.
17.
:
:
:
:
:
:
:
:
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
: ..........................................................................
: ..........................................................................
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
.....................................................................
...........................................................................
..........................................................................
......................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
...................., ............20.......
Kepala Sekolah,
Pas Foto
3x4
NIP
81
:
:
:
:
____________________
____________________
____________________
____________________
MATA PELAJARAN
Pengetahuan
(KI 3)
Kelas
Semester
Tahun Pelajaran
Keterampilan
(KI 4)
: ________
: 1 (Satu)
: ________
Kelompok A
1
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
3 Prakarya
2
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keterangan
Sakit
Ketidakhadiran
: _____ hari
Izin
: _____ hari
Mengetahui:
Orang Tua/Wali,
......................................, ...............20......
Wali Kelas,
__________________________
______________________________
NIP ...................................... .............
82
KOMPETENSI
Kelas
: ________
Semester
: 1 (Satu)
Tahun Pelajaran
: ________
CATATAN
Kelompok A
Pengetahuan
1
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Kelompok B
1
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan Kesehatan
Prakarya
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
............., .........................20.......
Mengetahui
Orang Tua/Wali
________________________
Wali Kelas,
_______________________________
NIP.......................................................
83
:
:
:
:
____________________
____________________
____________________
____________________
MATA PELAJARAN
Pengetahuan
(KI 3)
Kelas
Semester
Tahun Pelajaran
Keterampilan
(KI 4)
: ________
: 2 (Dua)
: ________
Kelompok A
1
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
3 Prakarya
2
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keterangan
Sakit
Ketidakhadiran
: _____ hari
Izin
: _____ hari
Mengetahui:
Orang Tua/Wali,
......................................, ...............20......
Wali Kelas,
__________________________
______________________________
NIP ...................................... .............
84
KOMPETENSI
Kelas
: ________
Semester
: 2 (Dua)
Tahun Pelajaran : ________
CATATAN
Kelompok A
1
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Kelompok B
1
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan Kesehatan
Prakarya
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan Sosial
Mengetahui:
Orang Tua/Wali,
Wali Kelas,
.........................................
.........................................
Keputusan:
Berdasarkan hasil yang dicapai pada semester ke1 dan ke-2, peserta didik ditetapkan:
naik ke kelas ............ (...............................)
tinggal di kelas .......... (................................)
.................................., ..........................., 20.....
Kepala SMP ..........
..................................................
NIP
85
MUTASI KELUAR
Kelas yang
Ditinggalkan
............................, .........................
Kepala Sekolah,
___________________________
NIP
Orangtua/Wali
___________________________
............................, .........................
Kepala Sekolah,
___________________________
NIP
Orangtua/Wali
___________________________
86
N
O.
1
2
3
4
MUTASI MASUK
Nama Peserta Didik
Nomor Induk
Nama Sekolah
Masuk di Sekolah ini:
a. Tanggal
b. Di Kelas
Tahun Pelajaran
............................, .........................
Kepala Sekolah,
___________________________
NIP
1
2
Nama Sekolah
Masuk di Sekolah ini:
c. Tanggal
d. Di Kelas
Nomor Induk
............................, .........................
Kepala Sekolah,
Tahun Pelajaran
___________________________
NIP
1
2
Nama Sekolah
Masuk di Sekolah ini:
e. Tanggal
f. Di Kelas
Tahun Pelajaran
..........................., .........................
Kepala Sekolah,
___________________________
NIP
87
Prestasi yang
Pernah Dicapai
:
:
:
..........................
..........................
..........................
Keterangan
Kurikuler
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
Ekstrakurikuler
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
Prestasi Lainnya
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
...........................................................................................
............................................................................................
88
B.
1.
Penilaian setiap mata pelajaran terdiri atas kompetensi (a) pengetahuan, (b) keterampilan, dan (c) sikap. Nilai pencapaian kompetensi aspek pengetahuan dan keterampilan
menggunakan skala 14 (kelipatan 0,33) yang selanjutnya dikonversi ke dalam predikat
A sampai dengan D; nilai pencapaian kompetensi aspek sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). Nilai aspek kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap disajikan pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 : Konversi Kompetensi Aspek Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
(Berdasarkan Permendikbud No. 81A Tahun 2013)
PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D
PENGETAHUAN
4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1
NILAI KOMPETENSI
KETERAMPILAN
4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1
SIKAP
SB
B
89
Nilai
Predikat
D+
C-
C+
B-
B+
A-
10
25
dengan 25 karena dari nilai maksimal 100 diubah ke nilai
maksimal 4
6) Contoh
Kidung memperoleh nilai Mata Pelajaran Matematika di semester I sebagai
berikut:
Nilai Ulangan 1, 2 dan 3
adalah 60, 75, 65 NU = (60+75+65) : 3 = 66,67
Nilai Penugasan 1, 2, dan 3 adalah 75, 70, 80 NP = (75+70+80) : 3 = 75
Jika bobot NU dan NP sama (yaitu 1), maka Nilai Ulangan Harian (NUH)
sebagai berikut:
NUH = (1x66,67 + 1x75) : 2 = 70,84
90
3.
Nilai
Predikat
0,00 Nilai
D+
C-
C+
1,00
91
B-
B+
A-
10
(a x NPRA + b x NPOR) : (a + b)
25
5)
92
(a x NPRA + c x NPRA ) : (a + c)
25
Contoh Penghitungan
Narwastu memperoleh nilai pada suatu mata pelajaran tertentu sebagai
berikut :
Nilai Praktik (NPRA) setelah dihitung diperoleh skor akhir 80
Nilai Portofolio
(NPOR) setelah dihitung diperoleh skor akhir 75
Bobot untuk NPRA = 2, sedangkan bobot untuk NPOR = 1
NA =
(a x NPRA + b x NPOR) : (a + b)
25
(2 x 80 + 1 x 75 ) : (2 + 1)
25
93
4.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
94
Karena skor akhir adalah 3,07 maka nilainya adalah Baik (B).
2) Deskripsi Sikap:
Deskripsi sikap dirumuskan berdasarkan akumulasi capaian sikap selama pembelajaran sejumlah kompetensi dasar (KD) pada semester berjalan. Rumusan deskripsi sikap berdasarkan kecenderungan perolehan capaian sikap. Contoh nilai
sikap pada suatu mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Sikap
Periode penilaian
Nilai
Peduli
3,8
3,0
3,1
2,8
Disiplin
3,0
3,6
3,4
3,5
3,375
2,6
2,1
1,7
2,1
Percaya diri
3,175
2,88
95
Sikap
Nilai
Peduli
SB
Disiplin
SB
SB
SB
SB
Percaya diri
Berdasarkan nilai capaian di atas, deskripsi sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu bisa ditulis sebagai berikut: Asiyah menunjukkan sikap baik,
utamanya dalam kedisiplinan, namun sikap percaya diri perlu ditingkatkan.
Banyak bergaul dan berani tampil di depan umum akan dapat mengantarmu
untuk lebih percaya diri!
2.
96
Mata Pelajaran
1
sikap baik,
terutama
dalam kedisiplinan,
perlu ditingkatkan
sikap percaya diri
sikap baik,
terutama
dalam kejujuran dan
kreativitas,
perlu ditingkatkan
sikap percaya diri
10
sikap baik,
terutama
dalam kreativitas, perlu
ditingkatkan
sikap percaya diri
sikap baik,
terutama
dalam kedisiplinan,
perlu ditingkatkan
sikap percaya diri
97
CONTOH PENGISIAN
Nama Sekolah
: SMP .
Alamat
:
Nama
:
Nomor Induk/NISN : 000065
Kelas
: VII
Semester
: 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2013/2014
CAPAIAN
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1
Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti
A-
SB
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
A-
B+
Bahasa Indonesia
SB
Matematika
A-
Ilmu Pengetahuan
Alam
Ilmu Pengetahuan
Sosial
B+
B+
Bahasa Inggris
A-
A-
SB
Seni Budaya
B+
B+
Pendidikan
Jasmani,Olah
Raga,dan Kesehatan
Prakarya
SB
B-
6
7
Kelompok B
1
2
3
98
Faris menunjukkan
sikap konsisten dan
sungguh-sungguh
dalam menerapkan
sikap spiritual, jujur
, dan kerjasama,
terutama dalam
mapel Pendidikan
Agama dan Budi
pekerti, Bahasa
Indonesia dan
bahasa Inggris serta
PJOK
: 1 hari
Izin
: - hari
Kompetensi
Pengetahuan
Keterampilan
Catatan
Sangat Baik, sudah memahami
seluruh kompetensi, terutama
dalam memahami tujuan, dan
susunan teks namun perlu lebih
teliti dalam menggunakan unsur
kebahasaan yang baik dan benar
Sudah
terampil
dalam
menggunakan
ungkapanungkapan yang telah dipelajari,
namun perlu lebih berani lagi dan
99
percaya diri
Sikap Spiritual dan Sudah konsisten menunjukkan
Sosial
sikap beriman bertaqwa, jujur,
disiplin, kerjasama namun perlu
peningkatan rasa percaya diri.
Kelompok B
Pengetahuan
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
100
Pengetahuan
C/2.2
B/3.0
B+/3.2
Keterampilan
B/3.0
C/2.00
C+/2.1
Sikap
B
B
B
Keterangan
NAIK KELAS
Anna dinyatakan NAIK KELAS, karena tidak memiliki LEBIH DARI dua mata
pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilannya di bawah KKM. Tegasnya, meski pun terdapat tiga nilai
kurang dari KKM pada tiga mata pelajaran, nilai-nilai yang kurang tersebut
tidak pada kedua kompetensi pengetahuan dan keterampilan sekaligus pada
masing-masing mata pelajaran dari tiga mata pelajaran tersebut.
2. Nilai Anto baik untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada tiga
mata pelajaran (yaitu Agama, Matematika, dan IPA) ternyata kurang dari
KKM. Selain itu terdapat satu kompetensi sikap yang kurang (pada mata
pelajaran IPA).
Mata Pelajaran
Agama
Matematika
IPA
Pengetahuan
C/2.2
C/2.0
C+/2.1
Keterampilan
C/2.00
C/2.00
D+/1.2
Sikap
C+
A
B+
Keterangan
TIDAK
NAIK KELAS
Anto dinyatakan TIDAK NAIK KELAS karena memiliki nilai kurang dari
KKM baik untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada lebih dari
dua mata pelajaran.
3. Berikut adalah nilai Riko.
Mata
Pelajaran
Agama dan
Budi Pekerti
Matematika
Bahasa
Inggris
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
B-/2.5
B/2.8
B+/3.2
B/2.8
C/2.00
B+/3.1
B
A
Keterangan
NAIK KELAS
Riko dinyatakan NAIK KELAS karena TIDAK memiliki lebih dari dua mata
pelajaran yang masing-masing nilainya baik untuk kompetensi pengetahuan
dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM. Meskipun terdapat satu
nilai kurang pada mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, rata-rata nilai
sikap Niko berada pada kategori Baik (B).
101
102
BAB IV
PENUTUP
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya
keefektifan pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh peserta didik
secara optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik.
Melalui pedoman ini diharapkan para guru sebagai pendidik dapat menguasai penilaian
pencapaian kompetensi peserta didik, baik konsep, pengembangan dan penerapannya
sesuai mata pelajaran yang diampunya. Guru yang baik tidak akan pernah berhenti belajar
guna meningkatkan kompetensi dan performansinya.
Semoga, para guru diberi kemudahan dan hikmat dalam memahami pedoman ini dan
menerapkannya untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran dan penilaian. Pada
akhirnya, peserta didik dapat mencapai kompetensi mata-mata pelajaran secara bermakna,
luas dan mendalam serta dapat menerapkannya pada berbagai konteks kehidupan sesuai
dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian, upaya peningkatan mutu pendidikan
yang berkeadilan dapat tercapai.
103
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New
York: Longman.
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E., Pintrich,
P.R., Raths, J., Wittrock, M.C. (2000). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing:
A revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Pearson, Allyn &
Bacon.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pedoman Penilaian Hasil Belajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta
Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., et.al. 2010. Assesment and Teaching of 21st Century Skill.
Melbourne: The University of Melbourne Press.
Charles, Randall, Lester, Frank and O'Daffer, Phares. 1991. How to Evaluate Progress in
Problem Solving. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics, 1987. In
Stenmark, Jean, Mathematics Assessment: Myths, Models, Good Questions and
Practical Suggestions. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics.
Daniel J. Mueller (1992). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi
Aksara. Jakarta.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Performance Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1996). Portfolios Assessment Resource Kit. Camberwell,
Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1998). Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Forster, Margaret, dan Masters, G. (1999). Paper amd Pen Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Gronlund, E. Norman. (1982). Constructing Achievement Tests. London: Prentice Hall.
Hamzah B. Uno dan Satria Koni.(2012). Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Linn, R.L., dan Gronlund, N.E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey:
Prentice Hall.
Morrison, G.R., Ross, S.M., Kalman, H.K., kemp, J.E. Kemp. 2011. Designing Effective
Instruction, Sixth Edition. New York: John Wiley&Sons, INC.
Paul, Richard & Linda Elder. 2007. Critical Thinking Competency Standards, Principles,
Performance Indicators, and Outcomes With a Critical Thinking Master Rubric, The
Foundation for Critical Thinking. Foundation for Critical Thinking Press.
www.criticalthinking.org
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan
104
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013
tentang Standar Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum
Popham, W.J. (1995) Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn & Bacon.
Puskur Balitbang. (2006). Model Penilaian Kelas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.
Saifuddin Azwar (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Stevenson, N. , 2006, Young Persons Character Education Hand Book, Indianapolis, Jist Life.
105