BAHAN AJAR
PENGELASAN
(MENGELAS POSISI 1F, 1G, 2F DAN 2G MENGGUNAKAN LAS
OAW)
OLEH:
MUNAWIR
12503249004
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C. Manfaat dan Tujuan................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................... 3
A. Pengertian Oxygent Acetylene Welding (OAW)...................... 3
B. Peralatan, Bahan, Alat Bantu, dan Peralatan Keselamatan Kerja
............................................................................................... 4
C. Teknik dan Proses Pengelasan................................................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................. 12
A. Kesimpulan............................................................................ 12
B. Saran...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya teknologi industri saat ini,
tidak
bisa
mengesampingkan
pentingnya
penggunaan
logam
mampu
memanfaatkan
logam
sebagai
alatbantu
dengan
pengelasan.Teknik
penyambungan
logam
teknik
teknik
diharapkan
menjadi
bahan
rujukan
sebagai
dasar
Welding)
2.
Alat apa saja yang digunakan dalam praktik las OAW?
3. Bagaimana teknik dan proses pengelasannya khususnya untuk
posisi 1F,
pengertian
dari
las
OAW
(Oxygent
Acetylene
Welding)
2. Mengetahuai alat-alat yang digunakan dalam proses Pengelasan
3. Mengetahui teknik dan proses pengelasan khususnya untuk
posisi 1F, 1G, 2F dan 2G?
BAB II
PEMBAHASAN
pengisi.
Proses
pengelasannya
dilakukan
dengan
pengelasan
menggunakan
karbit/carbide
yang
berbentuk
seperti
Gas
bahan
bakar
yang
paling
popular
dan
paling
pemrosesan
umumnya
minyak
digunakan
bumi
sebagai
atau
bahan
gas
bakar
alam.
untuk
Propana
mesin,
Alat bantu:
1. Sikat kawat
2. Palu las
3. Tang penjepit
5. Gerinda tangan
Peralatan keselamatan:
1.
Topeng las
2. Kacamata las
3. Jaket kulit
4. Sepatu
5. Sarung tangan
luar,
nyala
diarahkan
ke
tengah
sambungan
dan
Peralatan Keselamatan :
1.
2.
3.
4.
Sarung tangan
Kaca mata
Sepatu
Tabung pemadam
Saat peralatan telah siap semua letakkan tabung bahan
bakar agak jauh dari tempat kita mengelas, kemudian buka kran
tabung oksigen sampai terbuka penuh.
Periksa tekanan kerja gas oksigen pada regulator tekanan kerja.
Atur tekanan kerja gas oksigen dengan memutar kran regulator
pengatur tekanan kerja, pengaturan ini dilakukan dengan
memutar keran pada mixer sampai gas oksigen keluar. Tekanan
kerja gas oksigen antara 40 bar - 60 bar, biasanya digunakan
nilai tengah 50 bar.
10
6. Buka sedikit demi sedikit kran gas oksigen hingga nyala api
menjadi bagus
7. Atur komposisi nyala api sesuai yang dikehendaki
8. Proses pengelasan siap dilakukan
c. Proses Pengelasan
1. Atur posisi duduk kita
2. Letakkan benda kerja pada posisi sambungan 1F dan 1G
3. Posisikan sudut ujung pembakar (brander) terletak diantara
60 dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengan sudut
antara 30 - 40 dengan benda kerja. Kedudukan ujung
pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 3 mm agar
terjadi panas maksimal pada sambungan
untuk
posisi
itu
ayunan
brander
sebaiknya
sekecil
mungkin.
POSISI PENGELASAN:
11
SAMBUNGAN 1 F
SAMBUNGAN 1 G
SAMBUNGAN 2 F
SAMBUNGAN 2 G
d. Proses Mematikan
1. Ketika kita telah selesai melakukan proses pengelasan maka
jauhkan ujung nosel dari benda kerja
2.
penuh.
6. Tiup api kecil yang masih menyala di ujung nosel.
7. Biarkan benda kerja dan ujung nosel hingga dingin
12
8.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Las oksi asetilin merupakan pengelasan yang dilakukan dengan
membakar gas asetilen dengan oksigen sehingga menimbulkan
nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan
logam
pengisi.
Proses
pengelasannya
dilakukan
dengan
13
Dalam materi ajar ini dibahas 2 jenis posisi pengelasan yaitu posisi
pengelasan dibawah tangan (1F & 1G) dan posisi mendatar (2F &
2G).
1. Posisi pengelasan di bawah tangan (1F & 1G)
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan
yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas
bidang datar. Sudut ujung pembakar (brander) terletak diantara
60 dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengan sudut
antara 30 - 40 dengan benda kerja. Kedudukan ujung
pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 3 mm agar
terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan
sudut
luar,
nyala
diarahkan
ke
tengah
sambungan
dan
B. Saran
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam menyusun
materi ajar ini, dapat kiranya siswa lebih pro-aktif lagi untuk
mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan materi ajar ini,
demikian pula kami mengharapkan bimbingan yang intensif dari
pihak dosen, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Sutarjo. Petunjuk Praktik Las Asetilin dan Las listrik. SIC Surabaya,
Cetakan Pertama. Surabaya: 1997
http://hmmftum.blogspot.com/2012/Pengelasan.com
http://Teknik Mesin 2011 Unila.blogspot.com
16