Ukhuwah Islamiah
Ukhuwah Islamiah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara dengan multi agama, yaitu negara
majemuk yang memiliki banyak kepercayaan. Misalnya, Hindu, Budha,
Konghucu, Kristen Protestan, Katolik dan agama Islam. Namun
demikian, agama Islam memilki jumlah pemeluk yang paling banyak
dari agama-agama lainnya di Indonesia. Alhasil, di Indonesia memiliki
banyak tempat ibadah, seperti masjid-masjid, musola, langgar, surau
dan lain sebagainya. Hal inilah yang memicu perhatian dari masyarakat
untuk menghidupkan (memakmurkan) masjid-masjid itu dengan
kegiatan-kegiatan, demi tegaknya masyarakat yang agamis, khususnya
di Indonesia dan umumnya di seluruh bumi Tuhan.
Kehadiran masjid yang begitu banyak itu, sebagai sarana
ibadah khususnya bagi agama Islam. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah akses untuk melakukan ritual kepada Sang Kholiq.
Menurut Dewan Masjid Indonesia (DMI), dewasa ini tercatat di
Indonesia sekitar 700 ribu masjid dan musala yang tersebar di berbagai
tempat di penjuru Tanah Air.1 Mengingat jamaah penduduk Muslim
semakin bertambah, dari masa ke masa dan tahun ke tahun masjid pun
semakin bertambah, baik jumlahnya maupun bangunan fisiknya yang
semakin besar dan luas.
Jika dilihat dari kacamata semiotika, keadaan di atas
menandakan sebuah cerminan dari semangat religius dari masyarakat
Indonesia. Namun demikian, semangat dan tanda itu akan mempunyai
kesan dan nilai, manakala bangunan berupa fisik itu (masjid) dihiasi
dengan ayat-ayat-Nya, diwarnai dengan kajian-kajian, disinari dengan
1
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah
diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di
dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (QS. an-Nur/24:
36)
Semestinya masjid menjadi pusat spiritual dan tempat
membangun persatuan. Melalui berbagai kegiatan silaturrahmi untuk
meningkatkan sikap kepedulian, baik sebagai hamba Tuhan ()
maupun sebagai anggota masyarakat () . Dua sisi kehidupan
manusia tersebut (hubungan manusia dengan Allah dan hubungan
manusia dengan sesama) sepantasnya berjalan dalam satu rel.
Meskipun kesadaran diri sebagai hamba Allah Swt dan anggota
masyarakat juga merupakan dalil untuk senantiasa meramaikan dan
memakmurkan masjid. Selain itu, keberadaan masjid bisa mewujudkan
tujuannya yakni membangun sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan
2000), 53
4
B. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini akan difokuskan pada masalah yang akan
dikaji terkait pendekatan sosial dalam meningkatkan ukhuwah
islamiah. Fokus masalahnya adalah Peran Dewan Kemakmuran
Masjid Baiturrahmah (MBR) dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiah.
C. Rumusan Masalah
Setelah menguraikan latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah yang ingin diangkat sebagai berikut:
1. Bagaimanakah bentuk-bentuk program yang disajikan DKM
Baiturrahmah?
2. Apakah program-program DKM Baiturrahmah mampu
menciptakan ukhuwah islamiah?
D. Tujuan Penelitian
a. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri peran atau kontribusi
DKM Baiturrahmah (MBR) dalam upaya meningkatkan
ukhuwah antar masyarakat
b. Menggali data-data tentang Masjid Baiturrahmah kaitannya
dengan program-program yang disajikan
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah selain memberikan
informasi dalam bentuk teoritis juga terdapat manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
a. Diharapkan penelitian ini bisa memberikan manfaat pada
dunia akademisi
b. Penelitian ini nantinya diharapkan bisa dijadikan sumber
rujukan
2. Manfaat praktis
a. Diharapkan pembaca bisa meningkatkan kepedulian terhadap
pentingnya ukhuwah
b. Diharapkan akan terlahir remaja-remaja yang senantiasa
terpaut hatinya untuk memakmurkan masjid