Anda di halaman 1dari 3

Bronchitis Akut

Dinas Kesehatan
Kabupaten
Pringsewu

SOP UKP

No. Dokumen :

UPT Puskesmas
Fajar Mulya

Tanggal terbit :

Disetujui oleh,
Ka UPT Puskesmas Fajar Mulya

No. Revisi

Elita Yanti, SKM


NIP 19730728 199903 2 006
Bronchitis akut adalah suatu peradangan pada bronchus (saluran udara ke
paru-paru), radang dapat berupa hipersekresi mucus dan batuk produktif
kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun
Sebagai acuan penatalaksanaan pasien dengan bronkitis akut
Halaman

A Pengerti
an
B Tujuan
C Kebijaka
n

D Referens
i

:
:

Adanya ketentuan tentang penatalaksanaan pengobatan pasien dengan


bronkhitis akut sesuai dengan Permenkes No.5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
Permenkes No 5 tahun 2014
KMK 514 Tahun 2015

E Prosedur :
Anamnesa : Keluhan utama : dapat ditemui adanya demam, nyeri kepala, nyeri otot, selama 34 hari diikuti batuk. Pada awalnya batuk bersifat kering dank eras kemudian berkembang
menjadi batuk yang produktif dengan dahak bias jernih atau purulen
Faktor resiko:
1. Host : umur, merokok, infeksi, polusi, keturunan, faktor sosial ekonomi
2. Agent
3. Lingkungan
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik : pemeriksaan fisik pada stadium awal biasanya tidak khas. Dapat ditemukan
adanya demam, gejala rhinitis sebagai manifedtasi pengiring, atau faring hiperemis
Sejalan dengan perkembangan dan progresifitas batuk, pada auskultasi dada dapat terdengar
ronki, wheezing, ekspirium diperpanjang, atau tanda obstruksi lainnya. Bila lender banyak dan

Bronchitis Akut
Dinas Kesehatan
Kabupaten
Pringsewu

SOP UKP

No. Dokumen :

UPT Puskesmas
Fajar Mulya

Tanggal terbit :

Disetujui oleh,
Ka UPT Puskesmas Fajar Mulya

No. Revisi

Halaman

: 2/2

Elita Yanti, SKM


NIP 19730728 199903 2 006

tidak terlalu lengket akan terdengar ronki basah.


Pemeriksaan penunjang : tidak ada pemeriksaan penunjang yang memberikan hasil definitive
untuk diaknosis bronchitis. Pemeriksaan kultur dahak diperlukan bila etiologi bronchitis harus
ditemukan untuk kepentingan terapi.
Dignosa : diagnosis dari bronchitis ditegakkan bila pada anamnesa pasien memiliki gejalagejala batuk yang timbul tiba-tiba dengan atau tanpa sputum dan tanpa adanya bukti pasien
menderita pneumonia, common cold, asma akut dan eksaserbasi akut.
Penatalaksanaan:
1 Memperbaiki kemampuan penderita mengatasi gejala-gejala tidak hanya pada fase
akut, tapi juga pada fase kronik, serta dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari sesuai
dengan pola kehidupannya
2 Mengurangi laju perkembangan penyakit apabila dapat dideteksi dari awal
3 Oksigenasi pasien harus memadai dan istirahat yang cukup
4 Pemeberian obat antitusif (penekan batuk), DMP (dekstrometorphan) 15 mg diminum
2-3 kali sehari. Kodein (obat doveri) dapata diberikan 10 mg diminum 3x/hari
5 Pemberian ekspektoran (obat batuk pengencer dahak) yang lazim digunakan
diantaranya : GG (Glyceril Guaicolat), bromheksin, ambroxol 3x1 tab
6 Antipiretik (pereda panas) , parasetamol (acetaminophen) 500mg 3x1/hari
7 Bronkodilator (melonggarkan nafas), diantaranya : salbutamol 2 mg 3x1 tab/hari ,
aminophilin 200mg 3x1 tab/hari
8 Antibitoika digunakan jika dijumpai tanda-tanda infeksi : ampisilin atau eritromisin
3x500mg/hari
9 Rencana tindak lanjut : pasien kontrol kembali setelah obat habis, dengan tujuan
untuk : mengevaluasi modifikasi gaya hidup, mengevaluasi terapi yang diberikan, ada
atau

Bronchitis Akut
Dinas Kesehatan
Kabupaten
Pringsewu

SOP UKP

No. Dokumen :

UPT Puskesmas
Fajar Mulya

Tanggal terbit :

Disetujui oleh,
Ka UPT Puskesmas Fajar Mulya

No. Revisi

Halaman

: 2/2

Elita Yanti, SKM


NIP 19730728 199903 2 006

efek samping dari terapi .


Konseling dan edukasi , memberikan saran agar keluarga dapat :
1. Mendukung perbaikan kemampuan penderita dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
sesuai dengan pola kehidupannya
2. Memotivasi pasien untuk menghindari merokok, menghindari iritan lainnya yang dapat
terhirup, mengontrol suhu dan kelembapan lingkungan, nutrisi yang baik dan cairan
yang adekuat
3. Mengidentifikasi gejala dan efek samping obat, seperti bronkodilator dapat
menimbulkan berdebar, lemas, gemetar dan keringat dingin
4. Pada pasien dengan keadaan umum buruk, perlu dirujuk ke rumah sakit
Unit terkait

: Farmasi

Dokumen terkait : R. Medik

Anda mungkin juga menyukai