Bab 2 Pembentukan Tanah PDF
Bab 2 Pembentukan Tanah PDF
Untuk tanah
S = f (cl, o, r, p, t)
Faktor
fungsi
Iklim
Climosequence
Organisma
Biosequence
Bahan
Induk
Lithosequence
Topografi
Toposequence
Waktu
Chronosequence
Lain-lain
BAHAN INDUK
K-feldspar
Kwarsa
*
*
*
Tanah yg terbentuk
Granit
Rhyolit
Syenit
Trachyt
Granodiorit
Dacit
Tekstur kasar
Masam
Unsur Hara
Plagioklas
* *
+ Piroksin
+ + +
+ + + +
+ + + +
+
Olivin
+ + + + + +
+ + + + + +
Diorit
Andesit
Gabro
Peridotit
Dunit
Basalt
Tekstur halus
Basa
Unsur Hara
Volcanic Ash
Andisols
Iklim
Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim
yang laing mempengaruhi sifat tanah
Temperatur:
Perubahan temperatur dapat menyebabkan
retaknya batuan (pelapukan batuan)
Temperatur langsung mempengaruhi jumlah bahan
organik yang dihasilkan. Produksi bahan organik
meningkat dengan meningkatnya temperatur
asalkan cukup hujan untuk pertumbuhan tanaman
Meningkatnya temperatur jika meningkatkan
kecepatan dekomposisi bahan organik
IKLIM
SUHU
Reaksi lambat
Pelapukan mekanik lambat
Proses kehilangan lambat
Perkembangan terhambat
Reaksi lambat
Pelapukan kimia cepat
Proses kehilangan cepat
Perkembangan agak cepat
CURAH
HUJAN
% kadar garam
Basah - Panas
% kadar garam
Kering - Panas
Iklim Tropis
Curah hujan tinggi
Suhu tinggi
Pelapukan batuan/mineral cepat
Penambahan bahan organik
cepat, demikian juga
dekomposisinya
Pencucian unsur hara relatif
tinggi
Oxisols
Basah- Panas
Topografi
Komponen topografi
1. Lereng (slope) sudut permukaan lahan
2. Tinggi (Height) berapa tingginya dari sungai
3. Arah (direction) lereng
Lereng: % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak
horizontal
Lereng Curam ( > 15%),
Limpasan permukaan (run-off)
Erosi meningkat jika lereng makin curam
Tanah memilki horizon A dan B tipis
Tinggi (elevasi)
Elevasi, ketinggian diatas perairan, dapat
membantuk mengendalikan drainase. Elevasi
mempengarhui kelembaban tanah
TOPOGRAFI
Bandingkan
Kondisi air
Suhu
Aliran air
Erosi
Pelapukan
Tropudult
B
Tropudalf
- -- - C
Aquept/Aquent
ORGANISMA
Fungsi
Sumber bahan organik
tanah
Pembentukan humus
Sifat fisiko-kimia tanah
Dekomposisi Bahan
Organik
Kondisi iklim
Flora
Fauna
Suasana fisiko-kimia
Vegetasi lain
(kompetisi, sumber
makanan, dll)
Organisme Tanah
Organisme
Contoh
Ukuran
(m)
Jumlah per
Biomasa (kg/ha)
gram tanah
Pseudomonas
Streptomyces
Mucor
Chlorella
0,5 x 1,5
0,5-2,0
8,0
5 x 13
108 109
107 108
105 106
103 106
300 -3.000
300 -3.000
500 5.000
10 -1.500
103 105
101 102
5 200
1 100
10 1.000
Mikroflora
- Bakteri
- Aktinomisetes
- Jamur (Fungi)
- Ganggang(Algae)
Fauna
-
Protozoa
Nematoda
Cacing Tanah
Euglena
Pratylencus
Lumbricus
15-50
1.000
100.000
Invertebrata lain
Collembola
100.000
1 200
WAKTU
Waktu
Umur (chronological)
Tingkat perkembangan profil (SOIL
DEVELOPMENT = "SOIL AGE)
Tanah muda: pelapukan dan pencampuran bahan mineral dan
organik, di permukaan tanah dan pembentukan struktur tanah,
horison A dan C, sifat tanah didominasi sifat bahan induknya,
contoh tanah muda; Entisol (Aluvial, Regosol).
Bedrock
soil
Translokasi
Dekomposisi bahan organik
Pengurangan ukuran partikel oleh pelapukan
Transformasi mineral (primer menjadi sekunder)
Reaksi-reaksi liat dan bahan organik
Transformasi
Liat, bahan organik, oksida besi, dan bahan kimia
oleh air
Unsur hara disirkulasikan oleh tanaman
Garam-garam terlarut oleh air
Tanah oleh fauna tanah
Penambahan
Air presipitasi, kondensasi, atau run-off
O2 dan CO2 dari atmosfer
N, Cl, dan S dari atmosfer dan presipitasi
Bahan organik dari aktivitas biotik
Bahan dari sedimen
Energi matahari
Kehilangan
Air oleh evapotranspirasi
N oleh denitrifikasi
C sebagai CO2 dari oksidasi bahan organik
Tanah oleh erosi
Energi oleh radiasi
Air dan bahan dalam larutan atau suspensi
PELAPUKAN FISIK
PELAPUKAN KIMIA
Merupakan proses dekomposisi
(perubahan fisik dengan perubahan kimia)
Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga
bahan organik)
Proses: hidrolisis, hidrasi, karbonasi,
oksidasi- reduksi, pelarutan
Pelapukan Kimia
Pelapukan Kimia
Pencucian (leaching)
Asidifikasi
Eluviasi liat
Podsolisasi
Desilikasi
Reduksi
Salinisasi
Alkalisasi
Erosi
Deposisi (pengendapan)
Pencucian (leaching)
Asidifikasi
Eluviasi liat
Podsolisasi
Desilikasi
Reduksi
Tanah selalu peka terhadap erosi air dan angin. Bahan hasil
erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk
menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin
terangkut sampai ke laut