Tutor
Ketua
Anggota
(20150340090)
(20150340038)
(20150340055)
1. Febri Silviana
(20150340122)
2. Vivi Ayu Novitasari
(20150340118)
3. Ridho Kurnia
(20150340096)
4. Akisdea Faranadia G.R.
(20150340034)
5. Dwi Monicasari
(20150340026)
6. Dewanti Larassinta
(20150340081)
7. Desy Audira S.
(20150340038)
8. Nindya Renaningtias
(20150340007)
9. Iqban Aditia
(20150340011)
10.
Intan Fatimah Putri
(20150340054)
11.
Kemal Fadhillah Adityatama (20150340074)
12.
Ilham Nugraha Saputra (20150340080)
KATA PENGANTAR
Puji syukur para penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga para penulis dapat menyelesaikan
makalah diskusi tutorial yang berjudul Makalah Diskusi Plenary Blok 5
Skenario 3 sebagai pembahasan scenario diskusi yang telah diberikan.
1
Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya
sampai
akhir
zaman.
Para penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu para penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun
guna
perbaikan
di
masa
mendatang.
makalah
ini
bermanfaat
bagi
kita
dan
perkembangan
ilmu
Ti
m Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2
Bab II Pembahasan..................................................................................................... 2
2.1 Skenario............................................................................................................ 2
2.2 Analisis Skenario............................................................................................... 2
2.3 Seven Jumps...................................................................................................... 2
2.3.1
2.3.2
Menetapkan Permasalahan......................................................................2
2.3.3
Menganalisis Masalah.........................................................................3
2.3.4
2.3.5
2.3.6
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Blok kedokteran gigi dasar merupakan blok ketiga tahun pertama dari
Bab II
Pembahasan
2.1 Skenario
A mother visited a dentist for checking up her 5 years old son. The
mother was so upset since up to 5 years old, the teeth of her son had not
grown up yet. From history, it was known that he never suffered from any
hard diseases. After tracing information, it was found out that his
grandfathers teeth did not grow since he was a child. The dentist suggested
the mother to make an x-ray for her son to know whether there were tooth
seeds or not on her sons jaw. The mother kept questioning why this happen
to her son
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1. Genetika
Genetika adalah ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
makhluk hidup. Genetika adalah ilmu keturunan yang menyangkut
cara-cara bagaimana karakteristik yang diturunkan dari orang tua
ke anaknya.
Hereditas : proses pola pewarisan sifat dari induk ke keturunan nya
melalui gen
2. Fungsi gen: sebagai sebuah sifat yang diturunkan dari induk ke
anaknya, berperan dalam pewarisan sifat, sebagai substansi
hereditas dan sumber informasi genetic, dapat mengidentifikasi
mayat secara post-mortem, untuk mengatur metabolisme dan
berperan daam perkembangan tubuh.
3. Faktorpenyebab kelainan gen?
Factor luar : terpapar radiasi
Factor dalam: terjadi kerusakan pada kromosom (aberasi) seperti
pada kasus sindrom down (trisomi), sindrom turner (monosomi)
selain itu, bisa terjadi perubahan pada gen itu sendiri (mutasi) .
4. Beberapa kelainan genetika pada gigi dan mulut:
Anodonsia
: kelainan pada kromosom X, terjadi karena
kegagalan proliferasi saat bud stage perkembangan gigi
sehingga tidak muncul benih gigi. Terdapat Oligodontia dan
Hipodontia.
Oligodontia: yang tidak tumbuh lebih dari 6 gigi
3
Gen adalah Gen (gene) adalah unit dasar dari hereditas, terletak pada
kromosom (chromosome), seperti tongkat, terletak ditengah-tengah (nucleus)
setiap sel tubuh.
Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam
kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk
hidup.
Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masingmasing gen dalam pasangan itu disebut alel.
DNA : Deoksiribonukleat Acid yaitu tempat penyimpanan informasi genetik dari
semua makhluk hidup. DNA tersusun atas rangkaian nukleotida yang berupa gula
deoksiribosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen.
Sifat Gen :
Faktor yang dibawanya ditentukan oleh urutan basa nitrogen yang menyusunnya.
Sebagai zarah yang terdapat dalam lokus gen pada kromosom.
Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan mitosis maupun meiosis.
Mengandung informasi genetik.
Fungsi Gen :
Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi.
Kontrol, mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan.
Menentukan sifat-sifat pada keturunannya.
Proses reaksi kimia dalam tubuh dapat terjadi secara berurutan.
Pada setiap tahap reaksi adalah enzim yang diperlukan.
Pembentukan dan pengendalian enzim ini pekerjaan yang
dilakukan oleh gen. Dalam proses pembangunan yang
memerlukan hormon juga diatur oleh gen.
Amelogenesis Imperfecta
Merupakan kelainan herediter yang tampak sebagai perubahan pengaturan atau
struktur gen yang berhubungan dengan email. Banyak pola herediter yang
ditemui, diantaranya adalah autosomal dominan, resesif, X-linked, sehingga
jumlah individu yang terkena dalam satu keluarga dapat bervariasi. Cacat dalam
gen ini menyebabkan email mengalami hipoklasifikasi atau hipoplasia. Secara
klinis dapat bervariasi barupa ceruk, lekukan, defek horizontal atau vertikal dan
tidak ada hubungannya dengan kronologis perkembangannya. Tipe yang paling
umum adalah hipoklasifikasi yang bervariasi dan ketebalan gigi normal, bewarna
coklat, rapuh serta lunak. Kalkulus dapat terbentuk banyak sekali pada daerah
yang rusak sehingga menyebabkan fraktur email menjauhi dentin. Begitu email
fraktur, dentin terlihat terlihat sehingga cepat rusak, meninggalkan hanya akar.
Pada radiogram tampak email hampir tak terlihat, seperti bayangan
Dentinogenesis Imperfecta
Email normal terbentuk, tetapi dentin kurang mineralisasinya sehingga gigi
tampak kebiru-biruan, merah, akar pendek berliku-liku, dapat obliterasi, email
dapat pecah karena sokongan dentin yang lemah, dentin cepat abrasi, erosi, dan
akar terlihat. Biasanya merupakan bagian osteogenesis imperfecta.
Dentinogenesis imperfecta ditandai dengan pembentukan dentin yang tidak
teratur, baik pada gigi susu maupun gigi tetap, sebagai akibat perubahan
kromosom 4 dari struktur gen yang berhubungan dengan pembentukan dentin. Ini
merupakan faktor dominan turunan atau cacat genetic. Dentinogenesis imperfekta
terjadi akibat perubahan kromosom 4 dari struktur gen yang berhubungan dengan
pembentukan dentin. Dentinogenesis imperfekta diturunkan dalam pola autosom
dominan.
Anodontia
Kelainan genetik (keturunan) berupa tidak tumbuhnya gigi karena tidak adanya
benih gigi baik absennya semua gigi sulung maupun gigi sulung terbentuk
lengkap namun semua gigi permanen tidak terbentuk sama sekali.Anodontia
diturunkan melalui kromosom seks X ( X-linked ) bersifat resesif.
Complete anodontia
Complete anodontia adalah kelainan genetik berupa tidak tumbuhnya semua
gigi di dalam rongga mulut
Anadontia Parsial
a. Hipodontia (Anodontia parsial)
Hipodontia adalah kelainan genetik yang biasanya berupa tidak tumbuhnya 16 gigi di dalam rongga mulut.
b. Oligodontia
Oligodontia adalah kelainan genetik berupa tidak tumbuhnya lebih dari 6 gigi
di dalam rongga mulut.Kondisi kelainan ini biasanya melibatkan gigi susu dan
gigipermanen, namun seringkali pada gigi permanen
Brown Teeth
Gigi Nampak bewarna coklat. Disebabkan karena factor genetik.
Diturunkan melalui kromososm seks X terpaut (X-linked) bersifat
dominan. dapat disebabkan karena penggunaan obat antibiotik
Supernumerary Teeth
Taurodontia
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang calon
dokter gigi, kita harus mengetahui bahwa nyeri ditimbulkan oleh stimulus
yang memberikan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Memahami penyebab nyeri, mekanisme terjadinya nyeri, kontradiksi dan
kontraindikasi dari nyeri , serta saraf-saraf yang berperan dalam
menghantarkan nyeri dan nyeri pada gigi tidak menyebabkan kebutaan
melainkan bisa menyebabkan infeksi pada mata.
9
tak-boleh-cabut-gigi
- http://www.ibu-hamil.web.id/2015/09/bolehkah-cabut-gigi-saathamil-muda.html
- http://doktersehat.com/benarkah-cabut-gigi-menyebabkanbuta/
3.3
Lampiran
10