Anda di halaman 1dari 13

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)
Nama Paket Pekerjaan
: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Lokasi
: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tahun Anggaram
: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Rencana Kerja Dan Syarat (RKS) ini dibuat untuk memberikan gambaran
kepada pelaksana pekerjaan ( nama paket xxxxxxxxxxxxx), cara atau teknik
yang akan digunakan oleh pelaksana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di
lapangan. Pelaksana melakukan layanan Jasa Konstruksi yang meliputi dari

memperkerjakan tenaga kerja sesuai dengan ketrampilan yang


dibutuhkan, menyediakan kebutuhan material dan peralatan yang
dibutuhkan. Untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar bestek,
bill of quantity dan spesifikasi teknis, bila dalam pelaksanaan jenis
material berdasarkan kualitas yang disyaratkan tidak tersedia dipasaran
maka pergantian material tersebut harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas.
A. SYARAT-SYARAT UMUM
Bahan-bahan, peralatan dan metoda kerja yang dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, satu dan lain hal harus sesuai dengan kriteriakriteria yang ditetapkan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dan
pasal-pasal dibawah ini.
Cakupan Kontrak ini juga mengharuskan Kontraktor untuk melakukan survei
lapangan yang cukup detil selama periode mobilisasi agar Direksi Pekerjaan
dapat melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan detil pelaksanaan
pekerjaan sebelum operasi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang
disyaratkan dalam Spesifikasi Pelaksanaan Jalan.

Pasal 1
PEMERIKSAAN BAHAN
1. Pemborong diwajibkan memberikan contoh/sample material/bahan bangunan
yang dipergunakan kepada Direksi Lapangan sebelum pemasokan bahan
tersebut ke lokasi pekerjaan guna mendapat persetujuan mengenai
mutu/kwalitas bahan tersebut, apakah telah sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam spek tanpa terkecuali. Jenis bahan/material manapun tidak
diperkenankan dimasukkan kelokasi pekerjaan tanpa persetujuan Direksi
Lapangan.
2. Direksi Lapangan berhak meminta keterangan dan data-data yang diperlukan
mengenai suatu bahan/material dan pemborong wajib memberikan data

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

3.

4.

5.
6.

tersebut dengan benar untuk menetapkan suatu bahan/material bisa


disetujui untuk digunakan.
Setiap bahan-bahan yang akan dipergunakan, lebih dahulu diperiksa oleh
Direksi Pelaksana, untuk memastikan bahan tersebut telah sesuai dengan
contoh bahan yang telah disetujui.
Apabila terdapat perselisihan paham mengenai mutu dan jenis bahan
tersebut atau Direksi Lapangan meragukan kwalitas bahan-bahan yang
disediakan Pemborong, maka Direksi Pelaksana berhak mengirimkan contohcontoh bahan tersebut kebalai penelitian bangunan untuk mendapatkan
kebenaran atau mutu / kwalitas bahan-bahan yang dimaksud.
Biaya yang timbul akibat pemeriksaan bahan yang diuraikan dalam ayat 4 ini
adalah tanggung jawab Pemborong.
Jika ada bahan-bahan yang tidak diterima oleh Direksi Lapangan, maupun
peralatan lainnya yang dipergunakan untuk pekerjaan ini, Pemborong
diwajibkan untuk segera mengeluarkan dari lokasi pekerjaan dan
mendatangkan penggantinya selambat-lambatnya dalam tempo 2 x 24 jam
setelah Surat Penolakan Bahan itu dikeluarkan Direksi.

7. Bahan-bahan yang dinyatakan ditolak tidak diperkenankan untuk


dipergunakan dan jika ternyata pada bahan-bahan yang terpakai terdapat
cacat yang tidak memenuhi syarat, maka pekerjaan tersebut harus segera
dibongkar dan diganti dengan bahan lain yang bermutu baik sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Pasal - 2
PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA
Pemborong harus mengusahakan sendiri langkah-langkah untuk melindungi
bahan bangunan yang masuk ke lokasi dan hasil pekerjaan dari kerusakan akibat
pengaruh cuaca ( hujan, panas dan kelembaban), sehingga tidak mengganggu
kadar mutunya. Kerusakan yang terjadi akibat penumpukan dan penyimpanan
yang salah menjadi tanggung jawab dari kontraktor.
Pasal - 3
SKOPE PEKERJAAN
Yang dimaksud dengan Skope Pekerjaan adalah untuk melaksanakan pekerjaan
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx seperti yang diuraikan pada judul RKS dan Gambar.
Dalam
hal
ini
dalam
arti
yang
sebenarnya
sudah
termasuk
pengadaan/pendatangan bahan, tenaga kerja, pengolahan, penyediaan
alat/sarana pelaksanaan pekerjaan serta metoda pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud
dari Gambar dan Spesifikasi, dan tidak boleh mengambil keuntungan atas setiap
kesalahan atau kekurangan dalam Gambar atau perbedaan antara Gambar dan

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Spesifikasi dan Kontraktor harus menandai dan memperbaiki setiap kesalahan


atau kekurangan, terutama yang berhubungan dengan lebar perkerasan lama
dan lokasi dan arah setiap pelebaran perkerasan. Direksi Pekerjaan akan
melakukan perbaikan dan interpretasi untuk melengkapi Spesifikasi dan Gambar
ini. Bilamana dimensi yang diberikan dalam Gambar atau dapat dihitung,
pengukuran berdasarkan skala tidak boleh digunakan kecuali bila disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Setiap penyimpangan dari Gambar sehubungan dengan
kondisi lapangan yang tidak terantisipasi akan ditentukan dan diperintahkan
secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Kontraktor dan Direksi Pekerjaan harus
mencapai kesepakatan terhadap ketepatan atas setiap perubahan yang diambil
terhadap Gambar dalam Kontrak ini.
Pasal - 4
PENGUKURAN, PEMATOKAN DAN PENETAPAN PEIL
1. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil titik ukur yang
ditentukan bersama antara Owner, Perencana Dan Pengawas (bila ada titik
BM).
Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
2. Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan
kepada Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan.
Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan,
menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
3. Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor
diharuskan
menggunakan
alat-alat
(instrumen) yang perlu (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudutsudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu, dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan
secara kira-kira.
4. Pengukuran rencana Saluran harus dilakukan dengan teliti seksama, sehingga
sesuai dengan site plan dan gambar bestek. Kontraktor harus memasang titik
patok pelaksanaan yang menunjukkan garis dan ketinggian untuk pekerjaan
perbaikan tepi perkerasan, lebar bahu, dan drainase saluran samping sesuai
dengan penampang melintang standar yang diberikan dalam Gambar dan
harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan. Jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan, setiap
perubahan dari garis dan ketinggian diperlukan, baik sebelum maupun sesudah
penempatan patok, maka Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan perintah yang
terinci kepada Kontraktor untuk melaksanakan perubahan tersebut dan
Kontraktor harus mengubah penempatan patok sambil menunggu persetujuan
lebih lanjut.

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

5. Penempatan ukuran-ukuran titik duga dan titik pokok lainnya harus


dibuat/dipasang dengan profil-profil atau bowplank yang cukup kuat dari kayu
dan papan yang sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi Lapangan. Titik-titik
duga/pokok tersebut tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan Direksi
Lapangan
6. Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang
maupun bowplank, jika Direksi yang menilai / mempertimbangkan merasa
perlu membuat / memperbaiki / dipindahkan / merevisi, Pemborong harus
melakukan sesuai dengan petunjuk dan pengarahan Direksi Lapangan.
7. Patok-patok
titik
duga/pokok
yang
dipasang,
pemborong
harus
memperhitungkan mutu bahannya sehingga patok tersebut cukup kuat
sampai pekerjaan pelaksanaan.
8. Apa bila ada patok yang yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru
dan pemasangannya diketahui dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pasal - 5
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pada dasarnya semua jenis pekerjaan tidak dapat dimulai/dikerjakan tanpa
sepengetahuan dan persetujuan Direksi, untuk itu Pemborong diwajibkan
mengajukan Request disertai Shop Drawing untuk setiap item yang akan
dikerjakan, dan mengajukan Request pengecekan hasil pekerjaan (check list)
sebelum masuk ke item pekerjaan selanjutnya. Hal ini dilakukan secara
berkesinambungan selama pekerjaan berlangsung. Direksi berhak menolak
hasil pekerjaan yang di nilai tidak memenuhi standar spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan dan pemborong wajib melakukan perbaikan yang di minta
oleh direksi teknis, Direksi Teknis berhak menghentikan pekerjaan apabila
diperlukan selama instruksi perbaikan belum dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
2. Direksi/pengawas berhak untuk memberitahukan kepada pelaksana
pekerjaan untuk melaksanakan pekerjaan dengan tidak memberitahukan
biayanya.
3. Pengawasan
Pengawasan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan oleh
pihak direksi atau pegawai yang ditunjuk dan akan diberitahukan secara
tertulis kepada pelaksana pekerjaan.
4. Penjagaan
Pelaksana pekerjaan harus mengadakan penjagaan sebaik-baiknya atas
bangunan yang sedang dilaksanakan dan alat-alat yang digunakan.
Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab atas semua alat yang
dipinjamkan untuk penyelenggaraan pekerjaan tersebut.
5. Kesejahteraan Dan Keselamatan Tenaga Kerja
Pelaksana pekerjaan harus menyediakan sebuah peti pembalut (P3K yang
Rencana Kerja dan Syarat
Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

tersusun menurut syarat-syarat yang ditentukan dan harus senantiasa


tersedia di tempat pekerjaan, setiap kali isinya dipergunakan harus segera
dilengkapi kembali.
Apabila terjadi kecelakaan, pelaksana pekerjaan secepat mungkin harus
memberitahukan kepada pihak direksi dan mengambil tindakan-tindakan
yang diperlukan untuk keselamatan korban atau untuk pemeliharaan
korban beserta keluarganya harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
Pelaksana
pekerjaan
harus
memperkenankan
pihak
ketiga
mempergunakan peti pembalut (P3K) di waktu kecelakaan yang mengenai
pekerjaannya atau orang lain, dan setelah selesai pekerjaan peti pembalut
(P3K) menjadi hak pelaksana pekerjaan.
Pelaksana pekerjaan diharuskan menyediakan air minum yang bersih dan
memenuhi persyaratan kesehatan.
Pegawai yang ditunjuk oleh pihak direksi sebagai pengawas pekerjaan
harus disediakan sebuah ruangan terpisah, dan diisi perlengkapan yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
Segala kebutuhan makan dan minum untuk pengawas pekerjaan yang
ditunjuk oleh pihak direksi selama pelaksanaan pekerjaan menjadi
tanggungan pelaksana pekerjaan.
6. Perubahan Konstruksi
Perubahan konstruksi atau penyimpangan dari konstruksi yang dijelaskan
dalam gambar rencana tidak diperkenankan, kecuali seizin atau atas
perintah direksi/pengawas.
7. Resiko Upah Dan Harga Satuan
Harga bahan-bahan dan upah kerja berdasarkan harga yang berlaku pada
saat ini, jika dalam hal tersebut terjadi perubahan-perubahan sebagai akibat
dari kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
8. Pekerjaan Pihak Ketiga (Sub Kontraktor)
Pada dasarnya tidak diperkenankan memberi pekerjaan baik sebagian
maupun seluruhnya kepada pihak ketiga.
Bila ada pekerjaan yang khusus diberikan kepada pihak ketiga, pelaksana
pekerjaan wajib meminta izin terlebih dahulu kepada pihak direksi.
Bila ada bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga atas dasar
persetujuan pihak direksi, tidak berarti pelaksana pekerjaan terlepas dari
tanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan dan kesempurnaan
pekerjaan pihak ketiga adalah tetap tanggung jawab pelaksana pekerjaan.

9. Pekerjaan Tambah/Kurang
a. Tiap-tiap perubahan penambahan atau pengurangan
sebelumnya harus mendapat persetujuan pihak direksi.

pekerjaan

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

b. Biaya pekerjaan tambah/kurang setinggi-tingginya sampai dengan 10%


(sepuluh persen) dari harga borongan dan ditentukan atas dasar harga
satuan yang diajukan dalam surat penawaran pelaksana pekerjaan dan
menjadi salah satu lampiran dari surat perjanjian kontrak.
10. Kekeliruan Direksi
Pelaksanaan Pekerjaan sama sekali tidak diperkenankan mengambil
keuntungan yang disebabkan oleh kekeliruan atau kesilapan Pihak Direksi,
dan bila hal ini terjadi maka segala akibat yang ditimbulkan sepenuhnya
menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
11. Sistem Pembayaran Harga Borongan
Pembayaran harga borongan pekerjaan akan dilakukan oleh Pemimpin
Kegiatan melalui Bendaharawan Kegiatan, dan diatur dengan sistem
pembayaran sebagai berikut:
Angsuran harga Borongan, akan dibayarkan di bawah prosentase
penyelesaian pekerjaan yang telah dicapai sebesar 5% (lima persen)
Dibayar sebesar 95% (sembilan puluh lima prosen)dari Harga Borongan
setelah prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 100% (seratus
Persen) dan dilaksanakan Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Sisanya 5% (lima persen) dari Harga Borongan, dibayar setelah masa
pemeliharaan dilampaui dan dilaksanakan Serah Terima Kedua Pekerjaan.
12. Ketentuan Hukum
Pelaksana Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya menyatakan tidak
akan memberikan atau menjanjikan imbalan apapun dan dalam bentuk
apapun
juga kepada Pihak Direksi atau kepada Pejabat-Pejabat lainnya yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan.
Bila ternyata pernyataan dimaksud tidak benar, Pihak Direksi di samping
berwenang mengajukan Pelaksana Pekerjaan ke Instansi yang berwenang,
juga dapat membatalkan pelaksanaan pekerjaan dan semua kerugian atau
biaya-biaya yang timbul karenanya menjadi tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.
Apabila Pelaksana Pekerjaan tidak dapat melaksanakan dan memenuhi
segala ketentuan-ketentuan yang dimuat dan dilampirkan dalam Surat
Perjanjian, maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai alasan oleh pihak
Direksi untuk mengusulkan agar Pelaksana Pekerjaan dikeluarkan dari
Daftar Rekanan Mampu (DRM).
13. Pajak-Pajak
Pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang merupakan kewajiban berdasarkan
ketentuan dan peraturan yang berlaku sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, sepenuhnya menjadi tanggungan dan kewajiban Pelaksana
Rencana Kerja dan Syarat
Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Pekerjaan.
14. Laporan Pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan dan mempunyai Buku Laporan
Harian, yang berisi dan memuat tentang aktivitas, bahan, peralatan,
tenaga kerja, keadaan cuaca serta bagian-bagian pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai form Buku Harian Standard, yang setiap harinya
dilaporkan dan ditandatangani oleh pihak Direksi/Pengawas.
Pelaksana Pekerjaan harus membuat Laporan Bergambar tentang
kemajuan pekerjaan masing-masing menurut keadaan sebelum, sedang
dan selesai dikerjakan.
15. Sanksi Kelambatan
Apabila jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan ternyata
tidak dapat ditepati atau dipenuhi oleh pelaksana pekerjaan dengan tidak
dapat mengemukakan alasan-alasan yang dapat dipertimbangkan, maka
pelaksana pekerjaan akan dikenakan denda 1/1000 (satu per mil) untuk tiaptiap hari kelambatan.
16. Peraturan Tambahan
Pekerjaan-pekerjaan yang belum terang dan jelas termasuk dalam bagian
pekerjaan yang harus dilaksanakan, akan tetapi tidak diutarakan dalam
penjelasan-penjelasan, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dan
dianggap sudah diuraikan, sehingga dapat dicapai hasil penyelesaian
pekerjaan yang sungguh-sungguh, baik dan sempurna.
B. SPESIFIKASI UMUM
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan
yang
dilaksanakan
adalah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx, dengan Perincian bagian pekerjaan
yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
C. SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
Pemborong harus mempersiapkan dan mengadakan peralatanperalatan kerja dan perlatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek
sesuai dengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya
pengangkutan.

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Pemborong harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan


alat-alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu
lalu-lintas.
Pengawas atau pemberi tugas berhak memerintahkan untuk menambah
peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan.
Adapun ketentuan-ketentuan mobilisasi standar kontrak secara umum :
i)
ii)
iii)
iv)

v)

Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang


diperlukan untuk base camp Kontraktor dan kegiatan pelaksanaan.
Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintentent)
yang memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan
pekerjaannya (pemba-ngunan, atau peningkatan jalan).
Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang
diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam
Kontrak.
Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan
daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi
asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan
menurut Kontrak ini.
Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, jika
perlu termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang,
dan sebagainya.

1.2 Pembersihan Lahan


Dalam rangka persiapan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus
membersihkan lapangan pekerjaan dari segala benda atau tumbuhan yang
dapat mengganggu kelancaran kerja pelaksanaan dilapangan.
1.3 Barak Kerja/Sewa
Pemborong harus membuat kantor di lokasi proyek untuk tempat bagi
wakil pemborong bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang
dibutuhkan.
Pemborong juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk
menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar
dari gangguan cuaca dan pencurian.
Penempatan kantor dan gedung pemborong harus diatur sedemikian rupa,
agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
1.4 Pengukuran/Gambar Purna Kerja
Survey awal lapangan dilakukan untuk menyesuaikan rancangan (gambar
kerja) dengan keadaan aktual di lapangan. Dalam proses ini seorang surveyor
akan melakukan Setting-Out lokasi pekerjaan dengan berpedoman pada patok
referensi yang telah ditetapkan oleh Direksi / Pemberi Pekerjaan. Hasil data ukur
dilaporkan ke direksi, jika dipandang perlu sesuai dengan perubahan di lapangan
akan dilakukan tahap revisi design sebagai acuan pelaksanaan proyek. Bilamana
Rencana Kerja dan Syarat
Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Direksi Pekerjaan memandang perlu, maka Kontraktor harus menyediakan semua


instrumen, personil, pekerja dan bahan yang mungkin diperlukan untuk memeriksa penetapan titik pengukuran (setting out) atau untuk setiap pekerjaan relevan
lainnya yang harus dilakukan.
Pekerjaan survey mencakup :
1. Survey Pendauhulun
Survey yang dilakukan untuk menentukan Titik-titik Lokasi Pekerjaan,
berpedoman pada patok referensi yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Bilamana diperlukan untuk tujuan pengukuran kuantitas, maka Kontraktor
harus mela-kukan pengukuran penampang melintang pada permukaan tanah
asli dalam interval 25 m, atau jika diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
2. Survey Detail
Survey ini dilakukan pada saat setiap segmen pekerjaan akan
dimulai pengerjaan. Surveyor melakukan pengukuran dan pembantu
surveyor akan menanndainya dengan membuat titik patok-patok untuk
segmen pekerjaan tersebut, dari titik patok ini nantinya akan dapat ditarik
as-as pekerjaan dan batas-batasnya.
Bahan kayu dan papan adalah dari mutu kelas III dengan kondisi baik,
kering dan lurus. Titik duga (peil + 0,00) ditentukan diatas permukaan yang
sudah dirat6akan dan disesuaikan dengan gambar.Patok-patok harus kuat
dan tidak mudah berubah posisinya, tanda-tanda sumbu harus tetap dan
jelas, dicat menie lurus dan mendatar.
Untuk pelaksanaan gambar Shop drawing dilakukan setelah proses
pengukuran dan sebelum pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan. Asbuilt
drawing,
segera akan dilaksanakan minimal paling lambat selesai
pekerjaan bangunan terakhir
1.5 Perbaikan/Pemeliharaan Jalan Masuk
Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi,
pemborong harus sudah memperhitungkan pembuatan jalan masuk
sementara dan/atau jembatan kerja sementara yang disetujui oleh
pengawas.
Pembuatan jalan masuk sementara harus mengikuti peraturan dan semua
perijinan sehubungan dengan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
pemborong.
Pemborong harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang
ada dengan mengatur trayek kenderaan yang digunakan serta
membatasi/membagi beban muatan.
Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh
pekerjaan pemborong, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan
menjadi tanggung jawab pemborong dan harus segera diperbaiki
1.6 Papan Nama Proyek
Rencana Kerja dan Syarat
Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama proyek di lokasi


yang ditunjuk Direksi, Ukuran, bentuk dan susunan kata-kata dan warna
akan ditentukan Direksi.

Pasal II
PEKERJAAN POKOK
1.1.

Galian Tanah
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan
(borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal.
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan
perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.
Hal yang perlu ditinjau untuk galian antara lain:
1. Persiapkan alat bantu kerja sesuai dengan MS (Method Schedule)
pekerjaan galian : manual atau dengan alat berat excavator.
2. Persiapkan alat bantu ukur untuk penentuan batas galian
3. Untuk galian yang besar dan dalam serta berbatasan dengan
bangunan lain perlu disiapkan turap untuk dapat menahan tanah di
sekelilingnya dan mencegah terjadinya kelongsoran.
4. Periksa kemungkinan adanya prasarana lingkungan yang melintasi
atau berada di sekitar area galian (jalur kabel/pipa/telepon,dll).
5. Menentukan batas daerah galian (survey & marking koordinat serta
elevasi).
6. Menentukan peralatan yang cocok untuk pekerjaan penggalian baik
secara maunual atau menggunakan alat untuk kelancaran pekerjaan.

1.2.

Timbunan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan
timbunan. Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitu timbunan biasa dan timbunan pilihan di atas tanah
rawa. Pekerjaan timbunan biasa dilaksanakan setelah pekerjaan galian
dilaksanakan dan pekerjaan timbunan material pilihan hampir selesai
dikerjakan. Untuk mendapatkan mutu tanah sesuai dengan spesifikasi,
maka terlebih dahulu material tanah yang akan digunakan untuk
penimbunan harus mendapat hasil pengetesan laboratorium (CBR).
Timbunan ini dihamparkan dengan ketebalan yang sesuai dengan gambar
rencana menggunakan alat manual atau motor greder dan kemudian
dipadatkan dengan menggunakan Baby Roller. Untuk menjamin
kepadatan yang sempurna maka material timbunan tersebut harus dijaga

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

terhadap faktor air kandungannya, apabila keadaan tanah tersebut kering


maka perlu disiram dengan menggunakan mobil water tanker. Selama
proses pemadatan berlangsung, para pekerja akan merapikan tepi tepi
jalan terhadap material yang telah dihamparkan dan menjaga level
permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
1.3.

Perataan Tanah
Pekerjaan perataan tanah, pembongkaran, pembersihan galian,
urugan dan pemadatan tanah urugan, harus dikerjakan lebih dahulu
sebelum pemborongan memulai pekerjaan upper structure. Pekerjaan
urugan dan pemadatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya,
sesuai dengan peil-peil (level) dan lokasi yang telah ditentukan di dalam
gambaran serta mendapat persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.

1.4.

Pasangan Batu
Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam
Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari
Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian,
penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan
dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Batu harus bersih, keras,
tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila
perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada
sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan
batu yang berukuran sama. Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan
lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, lubang sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak
lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan untuk
memperoleh bidang antar muka rapat dan halus dengan pasangan batu sehingga
akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada tepi
pekerjaan pasangan batu.

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

PASAL III
PEKERJAAN LAIN - LAIN
1.1

Administrasi
1. Administrasi Proyek
Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi
lapangan berupa buku tamu, buku lapangan bahan, material, alat dan
perkerja, catatan harian cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk
kelengkapan administrasi. Kontraktor wajib membuat harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan lengkap dengan data penunjangnya dan
foto dokumentasi sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Proyek. Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan
untuk membuat jadwal atau schedule, rencana kerja, metode kerja,
kebutuhan material, kebutuhan sumberdaya dan peralatan dan harus
mendapat persetujuan dari Pengawas dan Direksi.
2. Photo Dokumentasi
Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan
pekerjaan dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan
dalam bentuk photo dokumentasi. Photo dokumentasi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan gambaran secara
lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan sejak
dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologi
bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan
tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik
tetap yang berbeda atau sesuai dengan pengarahaan Direksi pekerjaan,
dan sudah harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan
pelaksanaan seluruh pekerjaan. Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan
pengambilannya dilakukan pada kondisi tahap kegiatan pelaksanaan
pekerjaan :
a.Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %
b.Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
c. Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di


lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Tim Pengawas dan Kontraktor, bila
diperlukan akan dibicarakan bersama Konsultan Perencana.
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada penjelasan
ternyata diperlukan, akan dicantumkan dalam
Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.

Menyetujui,
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)

Banda Aceh, Januari


KONSULTAN PERENCANA
CV. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxx

NIP: ..........................................................

Direktur

Mengetahui,
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pembina NIP:.............................................

Rencana Kerja dan Syarat


Rehabilitasi Saluran Primer dan Sekunder Untuk Budidaya Tambak Kec. Seuneudon Kab. Aceh Utara

Anda mungkin juga menyukai