(RKS)
Nama Paket Pekerjaan
: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Lokasi
: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tahun Anggaram
: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Rencana Kerja Dan Syarat (RKS) ini dibuat untuk memberikan gambaran
kepada pelaksana pekerjaan ( nama paket xxxxxxxxxxxxx), cara atau teknik
yang akan digunakan oleh pelaksana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di
lapangan. Pelaksana melakukan layanan Jasa Konstruksi yang meliputi dari
Pasal 1
PEMERIKSAAN BAHAN
1. Pemborong diwajibkan memberikan contoh/sample material/bahan bangunan
yang dipergunakan kepada Direksi Lapangan sebelum pemasokan bahan
tersebut ke lokasi pekerjaan guna mendapat persetujuan mengenai
mutu/kwalitas bahan tersebut, apakah telah sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam spek tanpa terkecuali. Jenis bahan/material manapun tidak
diperkenankan dimasukkan kelokasi pekerjaan tanpa persetujuan Direksi
Lapangan.
2. Direksi Lapangan berhak meminta keterangan dan data-data yang diperlukan
mengenai suatu bahan/material dan pemborong wajib memberikan data
3.
4.
5.
6.
9. Pekerjaan Tambah/Kurang
a. Tiap-tiap perubahan penambahan atau pengurangan
sebelumnya harus mendapat persetujuan pihak direksi.
pekerjaan
Pekerjaan.
14. Laporan Pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan dan mempunyai Buku Laporan
Harian, yang berisi dan memuat tentang aktivitas, bahan, peralatan,
tenaga kerja, keadaan cuaca serta bagian-bagian pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai form Buku Harian Standard, yang setiap harinya
dilaporkan dan ditandatangani oleh pihak Direksi/Pengawas.
Pelaksana Pekerjaan harus membuat Laporan Bergambar tentang
kemajuan pekerjaan masing-masing menurut keadaan sebelum, sedang
dan selesai dikerjakan.
15. Sanksi Kelambatan
Apabila jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan ternyata
tidak dapat ditepati atau dipenuhi oleh pelaksana pekerjaan dengan tidak
dapat mengemukakan alasan-alasan yang dapat dipertimbangkan, maka
pelaksana pekerjaan akan dikenakan denda 1/1000 (satu per mil) untuk tiaptiap hari kelambatan.
16. Peraturan Tambahan
Pekerjaan-pekerjaan yang belum terang dan jelas termasuk dalam bagian
pekerjaan yang harus dilaksanakan, akan tetapi tidak diutarakan dalam
penjelasan-penjelasan, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dan
dianggap sudah diuraikan, sehingga dapat dicapai hasil penyelesaian
pekerjaan yang sungguh-sungguh, baik dan sempurna.
B. SPESIFIKASI UMUM
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan
yang
dilaksanakan
adalah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx, dengan Perincian bagian pekerjaan
yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
C. SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
Pemborong harus mempersiapkan dan mengadakan peralatanperalatan kerja dan perlatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek
sesuai dengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya
pengangkutan.
v)
Pasal II
PEKERJAAN POKOK
1.1.
Galian Tanah
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan
(borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal.
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan
perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.
Hal yang perlu ditinjau untuk galian antara lain:
1. Persiapkan alat bantu kerja sesuai dengan MS (Method Schedule)
pekerjaan galian : manual atau dengan alat berat excavator.
2. Persiapkan alat bantu ukur untuk penentuan batas galian
3. Untuk galian yang besar dan dalam serta berbatasan dengan
bangunan lain perlu disiapkan turap untuk dapat menahan tanah di
sekelilingnya dan mencegah terjadinya kelongsoran.
4. Periksa kemungkinan adanya prasarana lingkungan yang melintasi
atau berada di sekitar area galian (jalur kabel/pipa/telepon,dll).
5. Menentukan batas daerah galian (survey & marking koordinat serta
elevasi).
6. Menentukan peralatan yang cocok untuk pekerjaan penggalian baik
secara maunual atau menggunakan alat untuk kelancaran pekerjaan.
1.2.
Timbunan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan
timbunan. Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitu timbunan biasa dan timbunan pilihan di atas tanah
rawa. Pekerjaan timbunan biasa dilaksanakan setelah pekerjaan galian
dilaksanakan dan pekerjaan timbunan material pilihan hampir selesai
dikerjakan. Untuk mendapatkan mutu tanah sesuai dengan spesifikasi,
maka terlebih dahulu material tanah yang akan digunakan untuk
penimbunan harus mendapat hasil pengetesan laboratorium (CBR).
Timbunan ini dihamparkan dengan ketebalan yang sesuai dengan gambar
rencana menggunakan alat manual atau motor greder dan kemudian
dipadatkan dengan menggunakan Baby Roller. Untuk menjamin
kepadatan yang sempurna maka material timbunan tersebut harus dijaga
Perataan Tanah
Pekerjaan perataan tanah, pembongkaran, pembersihan galian,
urugan dan pemadatan tanah urugan, harus dikerjakan lebih dahulu
sebelum pemborongan memulai pekerjaan upper structure. Pekerjaan
urugan dan pemadatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya,
sesuai dengan peil-peil (level) dan lokasi yang telah ditentukan di dalam
gambaran serta mendapat persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
1.4.
Pasangan Batu
Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam
Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari
Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian,
penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan
dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Batu harus bersih, keras,
tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila
perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada
sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan
batu yang berukuran sama. Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan
lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, lubang sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak
lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan untuk
memperoleh bidang antar muka rapat dan halus dengan pasangan batu sehingga
akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada tepi
pekerjaan pasangan batu.
PASAL III
PEKERJAAN LAIN - LAIN
1.1
Administrasi
1. Administrasi Proyek
Kontraktor wajib menyediakan dan membuat kelengkapan administrasi
lapangan berupa buku tamu, buku lapangan bahan, material, alat dan
perkerja, catatan harian cuaca dan lain-lain yang diperlukan untuk
kelengkapan administrasi. Kontraktor wajib membuat harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan lengkap dengan data penunjangnya dan
foto dokumentasi sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat Proyek. Sebelum memulai aktifitas Kontraktor diwajibkan
untuk membuat jadwal atau schedule, rencana kerja, metode kerja,
kebutuhan material, kebutuhan sumberdaya dan peralatan dan harus
mendapat persetujuan dari Pengawas dan Direksi.
2. Photo Dokumentasi
Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan
pekerjaan dan pada akibat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan
dalam bentuk photo dokumentasi. Photo dokumentasi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan gambaran secara
lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan sejak
dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologi
bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan
tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik
tetap yang berbeda atau sesuai dengan pengarahaan Direksi pekerjaan,
dan sudah harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan
pelaksanaan seluruh pekerjaan. Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan
pengambilannya dilakukan pada kondisi tahap kegiatan pelaksanaan
pekerjaan :
a.Saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %
b.Saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
c. Saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %
Menyetujui,
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxx
NIP: ..........................................................
Direktur
Mengetahui,
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pembina NIP:.............................................