Anda di halaman 1dari 4

Afrian

Maulana Akbar / 1551020100


1/B
Rudi Santoso,S.H.I,M.H.I

ANALISIS PEMIKIRAN PLATO TENTANG EKONOMI

1. Profil Plato
Plato (bahasa Yunani: ) adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani,
penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat
tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi
oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik
(dalam bahasa Yunani atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis
besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana
Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah
perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est mortuus (Plato
meninggal ketika sedang menulis).
2. Pengaruh Pemikiran Plato Terhadap Ekonomi

Socrates sangat berpengaruh terhadap pemikiran plato, Plato yang hidup di zaman
keemasan kebudayaan Athena, mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang
rendah para pekerja kasar dan orang yang mengejar kekayaan, termasuk lewat perdagangan.
Sebaliknya ia sangat menghargai para prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor
pertanian.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang
keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurut Plato, dalam sebuah negara ideal kemajuan
tergantung pada pembagian kerja yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Karena manusia
diciptakan berbeda, meraka juga memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda, dan akhirnya

jenis pekerjaan yang diminati juga berbeda. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis
suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan
keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Oleh
karena itu, Plato membedakan tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia yaitu :
a). Rakyat jelata, pekerja, Mereka dasar ekonomi masyarakat.
b). Penjaga dan pembangun urusan Negara yang tidak mempunyai kepentingan sendiri, dan tidak
boleh memiliki keluarga.
c). Penjabat tinggi Negara dan filosof, tugas mereka membuat dan mengawasi UU; pejabat ini
harus memperdalam filosof dan ilmu pengetahuan.
Tiga golongan yang ada dalam polis ini adalah cerminan dari tiga bagian jiwa manusia.
Masing-masing mempunyai keutamaan yang identik supaya dapat mencapai tujuannya: hidup
yang baik, negara yang baik. Karena keadilan adalah keutamaan umum moral manusia, maka
keadilan adalah karakter dari negara yang baik. Proses spesialisasi inilah yang kemudian
dikembangkan oleh John Locke dan Adam Smith.
Teori Division of Labour yang dikembangkan oleh Adam Smith berasal dari pandangan
Pato, perbedaannya Smith memaksudkan Division of Labour untuk memacu pertumbuhan output
dan pembangunan ekonomi, sedangkan Plato memaksudkan untuk pembangunan kualitas
kemanusiaan.
Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan
bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat penimbun kekayaan
Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan (melalui bunga).

3. Penilain Kritis Terhadap Gagasanya


Menurut penilaian saya gagasan plato adalah gagasan yang hanya terdapat dalam
pikiran saja, yang bersifat subyektif. Ide ini bukan gagasan yang dibuat oleh manusia, yang
ditemukan manusia, sebab ide ini bersifat objektif, artinya berdiri sendiri,, lepas dari pada subyek
yang berfikir, tidak tergantung pada pemikiran manusia, akan tetapi justru sebaliknya, idelah
yang memimpin pikiran manusia. Tiap orang berbeda dengan orang lain, tidak ada dua orang
yang persis sama, akan tetapi keduanya adalah sama-sama manusia. Hal ini disebabkan karena

tiap manusia mendapat bagian daripada ide manusia. Tiap manusia mengungkapkan dengan cara
masing-masing ide manusia yang bersifat umum itu. Ide manusia ini kekal dan tidak berubah.
Akan tetapi ide ini tidak bisa diungkapakan secara sempurna pada tiap manusia. Segala sesuatu
yang kita ketahui, melalui pengamatan, yang beraneka ragam dan serba berubah itu dalah
pengungkapan ide-idenya. Jadi tiap pengamatan mengingatkan kita kepada ide-ide yang diamati
itu.

4. Kelebihan dan Kekurangan Gagasan Plato


Kelebihan teori plato, mengenai negara dalam kaitanya dengan realitas sosial adalah
Plato merancang negara dimana kepentingan umum diutamakan. Ia merancang negara dimana
keadilan (sesuai dengan Politeia) akan tercapai secara sempurna. Hal tersebut tentunya adalah
sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh semua warga negara. Karyanya,The Republic
merupakan bukti upaya kerasnya untuk mendefinisikan keadilan, dengan membayangkan
kemungkinan adanya negara terbaik yang harus direalisasikan untuk mewujudkan nilai keadilan
dan kemanusiaan. Menurut kami, Kelebihan lainnya adalah adanya syarat tertentu yang harus
dipenuhi oleh seorang calon pemimpin dimana syarat-syarat itu kembali pada kualitas manusia
yang disandarkan kepada jiwa atau akal manusia yang nantinya menuntun pemimpin dalam
empat kebajikan pokok yang sepanjang masa terus dibutuhkan oleh rakyat, yakni memiliki
pengendalian diri, keberanian, kearifan dan keadilan. Poin-poin yang menjadi prasarat tersebut
tentunya sangat bermanfaat bagi kita dalam memilih seorang pemimpin yang baik. Kriteria
pemimpin yang diajukan plato ini sangat tepat. Selain itu menurut kami, spesialisasi bidang
pekerjaan yang ditawarkan dalam teori Plato bisa menjadi nilai lebih dengan pertimbangan
bahwa manusia mempunyai keterbatasan waktu dan daya kekuatan serta memiliki kemampuan
masing-masing. Sehingga dengan adanya spesialisasi pekerjaan ini kami rasa manusia akan
benar-benar mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan yang
dimilkinya.
Kelemahan teori plato, Dari semua kelebihan-kelebihn teori Plato yang mungkin sangat
diharapkan oleh seluruh warga negara dipenjuru dunia terwujud di dalam realitas sosial di era
modern ini, terbesit beberapa pertanyaan yang muncul yaitu apakah idea hanya menjadi sebatas
idea belaka? Menurut saya, sia-sia saja membicarakan mengenai idea yang mulia tapi tidak
menjadi nyata dalam realitas sosial ini. Dalam hal ini adalah mengenai pemikiran negara ideal
Plato yang menggunakan ciri komunis ekstrem (milik pribadi dan keluarga). Memang hal itu
sulit untuk diungkapkan dalam hal yang nyata. Idea Plato dalam hal ini adalah negara ideal ini
terbatinkan dalam diri orang lain sehingga negara ideal itu terwujud sedikit-sedikit. Tapi
kenyataannya sampai sekarang, berarti sudah 20 abad ini, proses pembatinan idea ini tidak
berjalan secara semestinya. Apakah ada negara-negara di dunia ini yang MENJADI-kan ADAnya negara ideal Plato ini? Barangkali mereka tahu dan mengerti namun tidak berbuat. Untuk
apa berbuat? Bukankah lebih baik tidak berbuat dan mendapatkan keuntungan? Kesadaran

individual sangat kurang yaitu manusia mempunyai akal yang dengannya ia dapat berusaha
memilih dan menentukan hidup dan kehidupannya.. Dalam keadaan ini teori plato tidak dapat
berlaku pada setiap realitas konkrit di masing-masing kelompok sosial dan sebatas menjadi teori
yang terbentuk lantaran realitas kehidupan yang ia alami saja dan sulit untuk diterapkan secara
umum.
Kelemahan lainya menurut kami adalah pendapatnya tentang Undang-undang yang
dibuat sejauh dirasakan perlu menurut keadaan konkret. UU secara umum harus dianggap
sebagai The second best. Karena alasan praktis undang-undang harus dipandang sebagai instansi
tertinggi dalam negara dan negarawan yang menyimpang dari undang-undang harus dihukum
mati. Hal ini kami rasa bukan solusi tepat dimana peraturan ini semestinya dibuat jangan hanya
ketika diperlukan saja tetapi semestinya peraturan atau undang-undang pun saya rasa layak
dibuat untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapan saja. Sebagai
contoh, undang-undang tentang hukuman bagi pencuri. Meskipun keadaan konkrit membuktikan
tidak ada pencurian SAAT INI, tapi tidak ada salahnya membuat undang-undang tentang
pelaku pencurian sehingga kalau ada yang mencuri maka akan mendapatkan sangsi sesuai
dengan hukum atau undang-undang yang berlaku. Ingat kejahatan terjadi bukan hanya karena
ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspada dan mencegah lebih baik
daripadamengobati.
Keadilan dimiliki oleh semua golongan karena keutamaan ini memungkinkan setiap
golongan dan setiap warga negara untuk melaksanakan tugas masing-masing tanpa campur
tangan urusan orang lain (menciptakan keseimbangan).Sekilas tidak ada yang salah dari teori ini.
Tetapi lagi-lagi menjadi masalah ketika ditekankan pada kata melaksanakan tugas masingmasing tanpa campur tangan urusan orang lain. Manusia yang punya keterbatasan ini meskipun
juga punya keahlian khusus, saya rasa disadari atau tidak pada suatu saat pasti akan memerlukan
bantuan oranglain dalam melesaikan pekerjaannya, meskipun dia lebih ahli dibandingkan dengan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai