Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

TUGAS KELOMPOK
MAKALAH PERILAKU KEORGANISASIAN

KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Aminatul Muhaimunah
Anita Rutiana
Annisa Yulian K.
Aprilia Hanita S.D
Iqbal Khafifi
Saka Hamdika Tama
Tomi Adi Putra
Toni Asriono Putra
Zumrotul Faizah

(31401505896)
(31401505905)
(31401505910)
(31401505912)
(31401304919)
(31401506113)
(31401506144)
(31401506145)
(31401506177)

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG


FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI" ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas Perilaku Keorganisasian dengan judul Komunikasi Dalam
Organisasi dengan tepat waktu. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini. Dengan tersusunnya
makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.Maka dari itu ,menulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar bisa kami perbaiki kedepannya nanti.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 11 November 2016

PENYUSUN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................6
A. KOMUNIKASI.................................................................................................6
B. ORGANISASI...................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
A. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI......................................................8
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI....................................................................9
C. PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.........................................9
D. HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI...............................11
E. CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI.....................................12
F. Studi Kasus Komunikasi Dalam Organisasi.....................................................13
BAB IV PENUTUP................................................................................................14
KESIMPULAN....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk
dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di
dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang
merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari
atasan danbawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua
arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang
diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok,
untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai
maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang
terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu,
untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar
pribadi dan komunikasi kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud komunikasi dalam organisasi ?
2. Apa saja unsur-unsur komunikasi ?
3. Bagaimana Proses komunikasi dalam organisasi ?
4 .Apa saja hambatan-hambatan komunikasi ?
5. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam berkomunikasi?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan yang dimaksud komunikasi dalam organisasi.
4

2. Menyebutkan unsur-unsur komunikasi.


3. Menjelaskan proses dan jenis-jenis komunikasi dalam organisasi.
4. Memberikan informasi tetang hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi
5. Menjelaskan solusi atau cara untuk mengatasi hambatan komunikasi dalam
organisasi.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. KOMUNIKASI
Komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut Communication berasal dari
bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya
"membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih". Dalam pengertian secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut
Hovland Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Banyak ahli
di dunia juga memberikan sumbangan pemikiran tentang komunikasi
Menurut Harorl D. Lasswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yg menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa.
Shannon & Weaver: Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yg saling
pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan
mengirimkan

simbol-simbol

sedemikian

rupa

sehingga

membantu

pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yg serupa


dengan yg dimaksudkan komunikator.
Prof. Dr. Alo Liliweri: Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu
sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
Bernard Berelson & Gary A. Steiner: Komunikasi adalah Transmisi
informasi,

gagasan,

menggunakan

emosi,

simbol-simbol

ketrampilan,
-kata-kata,

dan

sebagainya,

dengan

gambar, figur, grafik dan

sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yg disebut dengan


komunikasi.
Dari beberapa pengertian komunikasi dari para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa komunikasi adalah Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan
atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi
atau pengertian yang sama.

B. ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
6

terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,


material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar
tujuan bersama.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan
dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Dari beberapa pengertian tentang organisasi diatas dapat disimpulkan bahwa,
organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

BAB III
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari
suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian
yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi
maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran
yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan
7

sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar
atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si
pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang
diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi,
manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1. Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah
orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.

Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,

mengirim atau menyiarkan.


3.

Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah,

laporan, atau saran.


4.

Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para

pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.


5.

Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.

Kelima unsur komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita, Beritaberita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi) merupakan
kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada, maka
komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling
berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan
suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.

C. PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Proses komunikasi dalam organisasi :
1.

Proses ideasi

Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses
penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
2.

Proses encoding

Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang
dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan.
3.

Proses pengiriman
8

Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui
saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan
dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.
4.

Proses penerimaan

Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau


mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk
mengirimkannya.
5.

Proses decoding

Pesan-pesan yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan secara


langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir.
6.

Proses tindakan

Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta


informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.
jenis-jenis komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
1.

Komunikasi Internal: Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu

sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan


dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran
gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan
berjalan [operasi dan manajemen]. Komunikasi internal terdiri dari dua dimensi
yakni komunikasi vertical, dan komunikasi horizontal.
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal
balik [two way traffic communication]. Komunikasi vertical ada dalam bentuk
komunikasi kebawah dan komunikasi keatas. Fungsi komunikasi kebawah antara
lain :
1) Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai
pelaksanaan kerja bawahan.
2)

Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.

3) Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan


organisasi, insentif
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya,
dan

memahami

cara-cara

mengambil

kebijaksanaan,

terhadap

bawahannya.Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan


seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut
9

merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Contoh :


pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah,
pengumuman, rapat, majalah intern.
Sedangkan fungsi komunikasi keatas antara lain :
1) Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini,
permohonan bantuan, dan keluhan.
2) Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan
pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun
kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan.
Contoh : staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran,
dsb kepada pimpinan.
b.

Komunikasi horizontal

Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya.


Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang
mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka,
melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.
c. Komunikasi Diagonal (Cross Communication)
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
d. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak umum di
luar organisasi.

D. HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


1. Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
a. Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.

10

b.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media

komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
c. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi
oleh si penerima
d. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
e. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat
waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya
orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun
internasional), adanya istilah istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang
tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari
sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi

karena adanya faktor, emosi

dan prasangka pribadi, persepsi,

kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat


pancaindera seseorang, dll.
E. CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya,
sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
11

2.

Kenali si penerima berita

a. bagaimana latar belakang pendidikannya.


b.

bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,

c. sejauh mana minat dan perasaanya


3.

Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa,

bagaimana, kapan

F. Studi Kasus Komunikasi Dalam Organisasi


PT Sumber Daya Sentosa , bergerak dalam bidang otomotif, mengalami
permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang
disebabkan

oleh

adanya

karyawannya. Adanya
penghitungan

gaji

miss communication

perubahan
atau

upah

kebijakan

antara atasan

dalam

perusahaan

kerja karyawan, namun

pihak

dengan
mengenai

perusahaan

belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan


semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu
dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesarbesaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai
dari

tingkat individu,

kelompok,

sampai

unit.

.Mulai

dari derajat

dan

lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti
masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti
beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan
dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai
media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan.
Apakah

hal

itu

karena

tuntutan besarnya

kompensasi,

kesejahteraan,

keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan
antara individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya
adalah

karena

masalah kominikasi

cara mengatasimasalah dalam


management

inti dari

yang

kurang

perusahaan harus

perusahaan,

untuk

baik.

benar-benar

meminimalisir

Sehingga
dipahami

dampak yang

timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan
dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan
12

baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi
kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan
atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan
harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang
dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan
akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi
dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul
karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi
cahaya yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan
yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari
lingkungan juga harus di perhatikan.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan atau berita
ke beberapa orang. Dikarenakan komunikasi melibatkan seorang pengirim dan
13

menerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik untuk menyatakan
bahwa pesan telah diterima. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan
seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus
ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain
untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis
komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal atau tertulis dan
komunikasi non verbal atau bahasa(gerak) tubuh.Komunikasi dua arah terjadi bila
pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam
berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi serta
penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg mutualisme antara
keduanya

DAFTAR PUSTAKA
Gibson, James L. 1990. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa
Aksara
Effendy Uchjana Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya Bakti.
Syafie Kencana Inu, dkk. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : Reneka Cipta
Pasolong Harbani, 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
14

http://larasdewilaras.blogspot.co.id/2015/10/contoh-kasus-komunikasi-dalamdunia.html

15

Anda mungkin juga menyukai