TUGAS KELOMPOK
MAKALAH PERILAKU KEORGANISASIAN
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Aminatul Muhaimunah
Anita Rutiana
Annisa Yulian K.
Aprilia Hanita S.D
Iqbal Khafifi
Saka Hamdika Tama
Tomi Adi Putra
Toni Asriono Putra
Zumrotul Faizah
(31401505896)
(31401505905)
(31401505910)
(31401505912)
(31401304919)
(31401506113)
(31401506144)
(31401506145)
(31401506177)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI" ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas Perilaku Keorganisasian dengan judul Komunikasi Dalam
Organisasi dengan tepat waktu. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini. Dengan tersusunnya
makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.Maka dari itu ,menulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar bisa kami perbaiki kedepannya nanti.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................6
A. KOMUNIKASI.................................................................................................6
B. ORGANISASI...................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
A. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI......................................................8
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI....................................................................9
C. PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.........................................9
D. HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI...............................11
E. CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI.....................................12
F. Studi Kasus Komunikasi Dalam Organisasi.....................................................13
BAB IV PENUTUP................................................................................................14
KESIMPULAN....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk
dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di
dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang
merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari
atasan danbawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua
arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang
diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok,
untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai
maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang
terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu,
untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar
pribadi dan komunikasi kelompok.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud komunikasi dalam organisasi ?
2. Apa saja unsur-unsur komunikasi ?
3. Bagaimana Proses komunikasi dalam organisasi ?
4 .Apa saja hambatan-hambatan komunikasi ?
5. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam berkomunikasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan yang dimaksud komunikasi dalam organisasi.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KOMUNIKASI
Komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut Communication berasal dari
bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya
"membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih". Dalam pengertian secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut
Hovland Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Banyak ahli
di dunia juga memberikan sumbangan pemikiran tentang komunikasi
Menurut Harorl D. Lasswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yg menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa.
Shannon & Weaver: Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yg saling
pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan
mengirimkan
simbol-simbol
sedemikian
rupa
sehingga
membantu
gagasan,
menggunakan
emosi,
simbol-simbol
ketrampilan,
-kata-kata,
dan
sebagainya,
dengan
B. ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari
suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian
yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi
maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran
yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan
7
sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar
atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si
pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang
diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi,
manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1. Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah
orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.
Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,
Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para
Kelima unsur komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita, Beritaberita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi) merupakan
kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada, maka
komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling
berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan
suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses
penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
2.
Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang
dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan.
3.
Proses pengiriman
8
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui
saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan
dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.
4.
Proses penerimaan
Proses decoding
Proses tindakan
memahami
cara-cara
mengambil
kebijaksanaan,
terhadap
Komunikasi horizontal
10
b.
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
c. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi
oleh si penerima
d. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
e. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat
waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya
orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah, nasional, maupun
internasional), adanya istilah istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang
tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari
sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi
2.
bagaimana, kapan
oleh
adanya
karyawannya. Adanya
penghitungan
gaji
miss communication
perubahan
atau
upah
kebijakan
antara atasan
dalam
perusahaan
pihak
dengan
mengenai
perusahaan
tingkat individu,
kelompok,
sampai
unit.
.Mulai
dari derajat
dan
lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti
masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti
beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan
dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai
media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan.
Apakah
hal
itu
karena
tuntutan besarnya
kompensasi,
kesejahteraan,
keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan
antara individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya
adalah
karena
masalah kominikasi
inti dari
yang
kurang
perusahaan harus
perusahaan,
untuk
baik.
benar-benar
meminimalisir
Sehingga
dipahami
dampak yang
timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan
dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan
12
baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi
kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan
atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan
harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang
dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan
akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi
dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul
karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi
cahaya yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan
yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari
lingkungan juga harus di perhatikan.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan atau berita
ke beberapa orang. Dikarenakan komunikasi melibatkan seorang pengirim dan
13
menerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik untuk menyatakan
bahwa pesan telah diterima. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan
seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus
ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain
untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis
komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal atau tertulis dan
komunikasi non verbal atau bahasa(gerak) tubuh.Komunikasi dua arah terjadi bila
pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam
berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi serta
penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg mutualisme antara
keduanya
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, James L. 1990. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa
Aksara
Effendy Uchjana Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya Bakti.
Syafie Kencana Inu, dkk. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : Reneka Cipta
Pasolong Harbani, 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
14
http://larasdewilaras.blogspot.co.id/2015/10/contoh-kasus-komunikasi-dalamdunia.html
15