Anda di halaman 1dari 8

SUSUNAN ACARA PERNIKAHAN MENURUT ISLAM

A. Pembukaan
Assalaamu alaikum wr.wb.
Hadirin sekalian, Rasulullah SAW dalam suatu hadistnya menyatakan
bahwa Annikaahu sunnatii, faman roghiba an sunnatii falaisa minnii (Nikah itu
sunnahku, maka siapa yang tidak suka sunnahku bukanlah dari golonganku).
Untuk itu, marilah kita buka bersama upacara pernikahan yang insya Allah
sebentar lagi akan segera berlangsung ini dengan bacaan Basmalah.
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM.

B. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran


Hadirin sekalian. Untuk menambah keagungan dan keberkahan upacara
pernikahan ini, marilah kita dengarkan bersama pembacaan ayat-ayat suci Al
Quran yang akan dibawakan oleh Sdrdengan
mengambil surat Al Baqoroh ayat 1 s/d ayat 5 .Kepada Sdr kami persilahkan.

C. Sambutan Dari Pihak L/P


Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang kami Hormati,
Hadirin dan hadirat yang kami muliakan,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera dan salam bahagia kami sampaikan juga kepada hadirin dan
hadirat yang beragama lain.
Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur alhamdulillah, atas nikmat
dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua, sehingga pada malam
yang berbahagia ini kita bisa mengadakan silaturahmi, khususnya dalam
rangka ikut serta menyaksikan malam resepsi pernikahan putri kami (nama
mempelai wanita) dengan putra (nama mempelai pria).
Selanjutnya puja dan puji juga kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad
junjungan kita, semoga beliau senantiasa di temptakan di sisi Allah SWT
sebagai umatnya yang paling mulia. Amin!
Atas nama ayahanda putri tercinta (nama mempelai wanita), yang pada
malam hari ini duduk berdampingan dengan sang raja sehari (nama mempelai
pria), kami mengucapkan selamat datang kepada rombongan pengantin pria,
khususnya selamat datang kepada keluarga besar putra (nama mempelai
pria). Semoga itikad baik saudara-saudara itu mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Amin!
Hadirin yang berbahagia, dengan disaksikan hadirin yang pada malam hari ini
ikut berbahagia menyaksikan perkawinan putra berdua, kami atas nama
bapak (nama ayah mempelai wanita) sekeluarga, dengan seizin Allah SWT,
Insya Allah dengan tulus menerima keluarga besar Bapak (nama ayah
mempelai pria) sebagai keluarga sendiri, sekaligus juga tentunya menerima
putranda (nama mempelai pria) sebagaimana layaknya putra sendiri. Mudahmudahan hubungan keluarga ini mendapat berkah dari Allah SWT hingga di
akhirat kelak. Amin!
Kepada putranda (nama mempelai pria), sebagai seorang suami tentunya
sepenuhnya bertanggung jawab terhadap seorang istri. Oleh sebab itu kami
serahkan nanda (nama mmpelai wanita) kepadamu, pergaulilah istrimu
sebagaimana engkau menggauli dirimu sendiri, kasihilah istrimu sebagaimana
kamu mengasihi dirimu sendiri. Insya Allah hidupmu akan bahagia hingga
akhir hayat di kandung badan. Amin!
Hadirin yang kami hormati, atas nama keluarga Besar (nama ayah mmpelai
wanita) juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, atas ringan kaki,
dan berbagai bantuan lainnya, dalam ikut sertaberbahagia bersama kami,
khususnya dalam rangka ikut mnyaksikan sekaligus memberikan doa restu

semoga pengantin yang berbahagia ini senantiasa hidup rukun berdampingan


penuh berkah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pemurah. Amin!
Akhirnya, atas nama Bapak (nama ayah mmpelai wanita) sekeluarga kami
mohon maaf, jika ada sesuatu yang kurang berkenan dalam acara resepsi
malam ini.
Billahitaufiq walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
D. Ijab dan Qobul
1. Penghulu:
Alhamdulillah, dengan disaksikan para tokoh masyarakat, alim
ulama, para saksi serta hadirin sekalian, kedua calon mempelai telah
bersedia menikah dengan kesadaran sendiri secara ikhlash tanpa
paksaan. Untuk itu sampailah kita pada acara terpenting dalam
kehudupan kedua mempelai yaitu Ijab Qobul. Kepada orangtua/Bapak
Wali hakim kami persilahkan untuk menikahkan kedua mempelai.
2. Khutbah Nikah
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Para undangan sekalian yang berbahagia dan kedua mempelai yang
mulia, pada malam yang penuh dengan kebahagiaan ini terlebih dahulu
marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah atas karunia
nikmat dan hidayah-Nya hingga saat ini bisa hadir pada acara
pernikahan saudara ........... dengan ......... Dan mudah-mudahan
nantinya akan diberikan kebahagiaan dan ketenangan dalam rumah
tangganya. Amin ya rabbal alamin.
Mempelai berdua yang berbahagia, agama kita Islam telah memberikan
petunjuk dalam membina kebahagiaan hidup berumah tangga, yaitu
sesuai dengan firman Allah SWT pada surat An-Nisaa ayat 19:













Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai
wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka
karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu
berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji
yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin

kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya


kebaikan yang banyak. (QS: An-Nisaa Ayat: 19)
Hadirin para undangan sekalian yang berbahagia!
Demikian Allah SWT juga telah berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 228:

Artinya:
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali
quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah
dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan
suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka
(para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf. Akan tetapi
para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Baqarah Ayat: 228)
Para undangan sekalian yang berbahagia!
Kedua ayat tersebut telah memberikan petunjuk bagi suami agar berlaku
baik dalam segala bidang urusan rumah tangga. Dan orang-orang yang
beriman, dan menjadi sempurna keimanannya itu. Maka orang itu terbaik
budi pekertinya. Hal itu sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang
artinya:
" Orang-orang yang mukmin yang paling sempurna imannya yang terbaik
budi pekertinya. Dan orang yang pilihan diantara kamu ialah yang berbuat
baik kepada istri-istri mereka"
Bahkan di dalam hadist yang lain diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad
saw. ditanya oleh Muawiyah bin Haidah ra. Ya.. Rasulullah, apakah hak
istri kita terhadap kita ini? Beliau menjawab, yang artinya:

" Hendaklah dia itu engkau beri makan sebagaimana engkau makan,
engkau beri pakaian sebagaimana yang engkau pakai, janganlah engkau

memukul muka, janganlah engkau mengolok-olok dan janganlah engkau


pindah tempat tidur kecuali serumah". (HR. Abu Dawud)

Demikian sedikit penjlasan dari kami ini. Kurang lebihnya kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Akhirul Kalam
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu

3. Saksi dan Mempelai L/P Menirukan Membaca Syahadat dan Artinya.(oleh


penghulu).
Hadirin sekalian, khususnya kepada calon temanten berdua, marilah
kita perbaharui janji dan kesaksian kita atas keesaan Allah agar iman
kita selalu bertambah setiap saat. Kepada temanten berdua, marilah
ikuti saya:
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALAAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULULLAAH (3x)
(Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku
bersaksibahwa Muhammad adalah utusan Allah).
4. Ijab
Wali/Orang Tua (sambil berjabat tangan dengan mempelai lelaki) :
(sambil berjabat tangan dengan mempelai lelaki) :
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM SAUDARA ALI SOFYAN BIN
SULAIMAN SAYA NIKAHKAN ENGKAU DENGAN ANANDA AYU
SULISTIANI BINTI MUKHLAS DENGAN MASKAWIN BERUPA 4
GRAM EMAS DIBAYAR LUNAS.
5. Qobul
SAYA TERIMA NIKAHNYA ANANDA AYU SULISTIANI BINTI
MUKHLAS DENGAN MASKAWIN BERUPA 4 GRAM EMAS DIBAYAR
LUNAS.
6. Doa Oleh Penghulu
BaarokalLaahu Lakuma bi Barookatil Faatihah,
AUDZU BILLAHI MINASSYAITHONIR ROJIIM, BISMILLAHIR
RAHMAANIR RAHIIM, ALHAMDULILLAHI ROBBIL AALAMIIN,
ARRAHMAANIR RAHIIM,
MAALIKI YAUMIDDIIN, IYYAKA NABUDU WA IYYAKA NASTAIIN,
IHDINASSHIRAATAL MUSTAQIIM, SHIRAATHAL LADZIINA ANAMTA
ALAIHIM, GHOIRIL MAGHDHUUBI ALAIHIM, WALADDHOOLLIIN.
.AMIEN.

ALHAMDULILLAHI
RABBIL
AALAMIIN,
HAMDAN
YUWAFII
NIAMAHU WAYUKAAFIU MAZIIDAH, YAA RABBANAA LAKAL
HAMDU, KAMA YAMBAGHI LIJALAALI WAJHIKALKAL KARIIM
WAADHIIMI SULTHONIK, ALLAHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD WAALAA ALIHI WA ASHHAABIHI AJMAIIN.
ALLAHUMMA ALLIF BAINA ALI SOFYAN BIN SULAIMAN WA AYU
SULISTIANI BINTI MUKHLAS KAMA ALLAFTA BAINA NABIYUKA
ADAM WA HAWA, WA KAMA ALLAFTA BAINA ROSUULIKAL KARIIM
MUHAMMAD S.A.W WA KHODIJAH AL- MUKARROMAH
Allahumma, Yaa Allaah, satukanlah hati kedua mempelai ini
sebagaimana Engkau telah menyatukan antara hati NabiMu Adam dan
Hawa serta antara RasulMu yang mulia Muhammad SAW dan Siti
Khodijah.
Allahumma, Yaa Allaah, berkahilah kiranya kedua mempelai ini, dengan
kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan di dunia dan di akherah.
Allahumma Yaa Allaah, anugerahilah kedua mempelai ini dengan
keturunan yang saleh saleh, yang berbakti kepadamu, dan taat kepada
kedua orang tuanya serta berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara.
Allahumma, Yaa Allah, rahmatilah kami semua yang hadir disini dengan
kehidupan yang bahagia sejak di dunia sampai di akherat dan
hindarkanlah kami dari siksa neraka. Robbanaa hab lanaa min
azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrota ayun wajalnaa lil muttaqiina
imaama. Rabbana aatina fid dunyaa khasanah, wa fil akhirati khasanah
waqinaa adzabannar, alhamdulillahi robbil aalamiin.

E. Takhliq/Janji Suami Pada Istri


Bismillahirrohmanirrohim Sesudah akad nikah, saya Ali Sofyan bin Sulaiman
Berjanji dengan sesungguh hati, bahwa saya akan menepati kewajiban saya
sebagai suami, dan akan saya pergauli isteri saya bernama Ayu Sulistiani
dengan baik (muasyarah bil maruf) menurut ajaran syariat Islam. Selanjutnya
saya membaca sighat talik atas isteri saya itu sebagai berikut :
Sewaktu-waktu saya :
1. Meninggalkan isteri saya tersebut dua tahun berturut-turut,

2. Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya,
3. Atau saya menyakiti badan/jasmani isteri saya itu,
4. Atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya itu enam bulan
lamanya,
Kemudian isteri saya tidak ridla dan mengadukan halnya kepada Pengadilan
Agama atau petugas yang diberi hak mengurus pengaduan itu, dan
pengaduannya dibenarkan serta diterima oleh pengadilan atau petugas tersebut,
dan isteri saya itu membayar uang sebesar Rp. 1000,- (seribu rupiah) sebagai
iwadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya.
Kepada pengadilan dan petugas tersebut tadi saya kuasakan untuk menerima
uang iwadl (pengganti) itu dan kemudian menyerahkannya kepada Badan
Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat untuk keperluan ibadah sosial.

F. KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTERI


1.
2.
3.

Berlaku sopan santun terhadap isteri


Memberi penuh perhatian terhadap isteri, dan selalu bermuka manis
Berlaku adil, sabar dan mengemong/membimbing terhadap isteri atas
kekurangan budi pekertinya
4. Berusaha mempertinggi kecerdasan dan keimanan isteri dan
memberikan pengertian dalam segala hal yang sangat berguna, dengan
cara yang mungkin dilaksanakan
5. memelihara kewibaan sebagai suami dengan jalan yang tidak menggunakan kekerasan
6. Memberi kebebasan kepada isterinya untuk bergaul dan bergerak di
tengah-tengah masyarakat, asal saja berjalan di atas hokum Allah
7. Melarang isteri dari melakukan pekerjaan yang mungkin berakibat masiat
dan kemungkaran
8. Tidak memberi perintah yang memberatkan isteri dan yang
tercela/terlarang
9. Memberi nafkah menurut kekuatan dari hasil usaha suami
10. Berusaha agar segara keperluan rumah tangga dapat cukup walaupun
sederhana atas dasar tolong menolong
11. Menghormati dan bersikap sopan santun terhadap keluarga

G. KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI


1. Taat dan patuh kepada suami dalam segala hal yang tidak menyimpang
dari ajaran Islam
2. Berlaku sopan santun terhadap suami
3. Tidak menyiksa perasaan suami dan mempersulitnya

4.
5.

Tidak berlaku cemburu yang tidak beralasan


Berlaku adil, jujur dan sabar terhadap suami/keluarganya dan atas kekurangan budi pekerti mereka
6. Berhias dan bersolek untuk menyenangkan suami
7. Berlaku hemat, cermat dan tidak pemboros
8. Berlaku sebagai ibu dari putera-puterinya, selalu mendidik dan melayaninya dan berlaku adil dan jujur terhadap mereka
9. Minta izin dan bermusyawarah kepada suami apabila hendak berbuat
sesuatu di luar tugasnya sebagai isteri
10. Mengatur dan menyusun rumah tangga
11. Bersikap ridho dan syukur
12. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kebahagiaan
seluruh keluarga terutama bagi anak-anaknya
H. Penutup
Demikianlah rangkaian acara yang dapat kami persembahkan pada hari
ini. Semoga apa yang dipersembahkan semuanya berkenan dan semakin
meneguhkan hati adinda kedua mempelai untuk menjadi seorang istri yang
santun terhadap suami dan jadi seorang suami yang jujur terhadap istri
Kerongkongkan tak pernah letih dari lantunan zikir dan doa Ruku dan Sujud
jadi nafas rumah tangganya

Anda mungkin juga menyukai