STUDI
KASUS
PENANGANAN TUBERCULOSIS DENGAN GIZI KURANG PADA
ANAK DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
Disusun oleh :
KELOMPOK 8
Sintami Rosmalinda
1102011260
Pembimbing:
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
GIZI
KURANG
PADA
ANAK
DENGAN
PENDEKATAN
BAB I
I.
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
: An. ASP
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 2 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan
: -
Pekerjaan
: -
Tanggal periksa
: 2 November 2016
B. Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ibu pasien pada hari Rabu tanggal 6
November 2016 pukul 08.30 WIB.
1. Keluhan Utama :
Batuk sejak 2 bulan
1 Keluhan Tambahan :
Nafsu makan menurun
2 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien anak perempuan berusia 2 tahun dengan keluhan batuk sejak 2
bulan. Keluhan pertama kali dirasakan 2 bulan yang lalu, ibu pasien juga
mengeluhkan nafsu makan anaknya menurun. Berat badan pasien terus menurun
setiap dilakukan kunjungan KPLDH Puskesmas Kelapa Gading. Keluhan
biasanya dirasakan dengan lama kurang lebih 10 menit dan sebanyak 8 10 kali
sehari. Pasien mengatakan untuk meringankan keluhannya dapat dengan duduk
dan digerakkan secara perlahan Pasien menyangkal adanya kelemahan otot,
riwayat jatuh, pusing, lemas disertai keringat dingin, gelisah, dan gemetar.
Selain hal tersebut, pasien mengaku keluhan ini disertai dengan sering
merasa lemas dan tidak memiliki semangat untuk melakukan aktivitas sehari-
Nenek pasien memiliki riwayat batuk lebih dari 3 bulan namun belum
pernah dilakukan pemeriksaan dahak. Nenek pasien juga memiliki riwayat
gastritis kronis. Riwayat hipertensi diakui riwayat asma disangkal. Riwayat
diabetes melitus disangkal.
Kakak pasien menyangkal riwayat batuk lama dan penurunan berat badan,
riwayat alergi disangkal.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran
: Compos Mentis
2. Keadaan Umum
: Baik
3. Tanda-tanda vital
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Frekuensi Nadi
: 74 x / menit
: 36, 7 C
Berat Badan
: 65 kg
Tinggi Badan
: 152 cm
4. Status Generalis :
a. Kepala
- Bentuk
: normocephal
- Rambut
- Mata
Leher
- Trakea di tengah
- Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
- Inspeksi
- Perkusi
- Auskultasi
Abdomen
- Inspeksi
- Auskultasi
- Palpasi
- Perkusi
Genitalia
: tidak diperiksa
a. Ekstremitas
2.
3.
Motorik
KANAN
KIRI
a.
Pergerakan:
baik
baik
b.
Kekuatan:
c.
Trofi:
normal
normal
d.
Tonus:
eutoni
eutoni
Reflek Fisiologis
a.
Biceps
b.
Triceps
Sensibilitas
a.
Taktil:
b.
Nyeri:
c.
Suhu:
tidak dinilai
d.
Diskriminasi 2 titik:
tidak dinilai
5.
6.
7.
8.
Motorik
KANAN
KIRI
a.
Pergerakan:
baik
baik
b.
Kekuatan:
c.
Trofi:
normal
normal
d.
Tonus:
eutoni
eutoni
Reflek Fisiologis
a.
Patella:
b.
Achilles:
Reflek Patologis
a.
Babinski:
b.
Chaddock:
c.
Schaeffer:
d.
Oppenheim:
e.
Gordon:
Klonus
a.
Patella
b.
Kaki
Sensibilitas
a.
Taktil:
b.
Nyeri:
c.
Suhu:
tidak dinilai
tidak dinilai
d.
sulit dinilai
5. Status Gizi :
Berat badan
: 65 kg
Tinggi badan
: 152 cm
IMT
D. Pemeriksaan Penunjang :
GDS
A. Pemeriksaan Anjuran
HbA1c (Target: 7.0%)
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga
: Ny. S
b. Identitas Pasangan
:-
Nama
dalam
Gender Umur
Pendidikan
Pekerjaan
SD
keluarga
1.
Ny. S
Kepala
Keluarga
58 th
2.
Tn. S
Anak ke-2
34 th
SMA
Karyawan Swasta
3.
Tn. Sm
Anak ke-3
32 th
SMK
Karyawan Swasta
4.
Tn. H
Anak ke-4
31 th
SMA
Karyawan Swasta
5.
Ny. I
Istri Anak 4
29 th
SMA
Tn. A
Anak ke-5
27 th
SMA
Satpam
An. R
Anak Tn. H L
1 th
Belum
6.
7.
dan Ny. 1
Sekolah
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Keluarga terdiri dari 3 generasi. Bentuk keluarga ini termasuk keluarga besar
(extended family). Ny. S adalah seorang ibu dari 5 orang anak, yaitu: Tn. Z,
Tn. S, Tn. Sm, Tn. H dan Tn. A. Ny. S tinggal serumah anak kedua, anak
ketiga, dan anak keima yang belum menikah serta anak keempat beserta istri
dan 1 orang anak. Anak pertama tinggal beserta istri dengan 2 orang anaknya.
Suami pasien telah meninggal dunia.
2. Tahapan Siklus Keluarga :
Menurut Duvall (1977) keluarga Ny. S berada pada tahapan ketujuh, yaitu
dimana kedua orangtua sudah pada usia pertengahan atau pensiunan.
Genogram
laki-laki
tinggal serumah
perempuan
menikah
pasien
Perempuan sudah meninggal
laki-laki sudah meninggal
Kesimpulan
Luas rumah : 12 x 10 m2
c. Denah Rumah
Keterangan
Gratis
Cukup memuaskan
Kesimpulan
Ny. S berobat ke Puskesmas
menggunakan
kendaraan
umum yaitu angkot. Ny. S
berobat dengan gratis di
puskesmas
dengan
menggunakan
BPJS.
Pelayanan
serta
kualitas
pelayanan dirasakan Ny. S
cukup memuaskan sehingga
Ny. S akan berusaha datang
secara rutin untuk berobat
penyakit yang dideritanya
sayur sayuran yang ditumis maupun dibuat sup. Untuk makan malam
keluarga Ny. S memakan menu yang serupa dengan makan siang.
Porsi Ny. S setiap kali makan adalah satu hingga satu setengah porsi nasi
dengan lauk-pauk seperti tahu dan tempe goreng dan sayur-sayuran yang
dibuat sup maupun ditumis, disertai dengan minum air putih, teh manis atau
kopi. Setiap harinya Ny. S juga makan camilan berupa roti tawar, gorengan
atau kue basah yang dibelinya di dekat rumah
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Menu makanan keluarga yang selalu ada setiap harinya adalah nasi atau
diganti dengan lontong, sayur yang dibuat sup ataupun ditumis, lauk pauk
seperti tahu dan tempe yang digoreng. Ny. S biasanya menyertai makan
dengan minuman seperti air putih, teh manis atau kopi. Ny. S sudah
menerapkan gizi seimbang dalam setiap hidangan yang dihidangkan terdiri
dari karbohidrat, protein, dan lemak, namun belum dapat menerapkan pola
makan yang teratur. Karena pengetahuan keluarga mengenai pola makan
serta makanan yang bergizi dan diet untuk penderita dislipidemia masih
kurang, menyebabkan tidak terkontrolnya pola makan Ny. S. Pola makan
pasien selama tiga hari terakhir ialah sebagai berikut:
Tabel 5
Pagi 4 April 2016
Menu
Lontong sayur 1 porsi
Kalori
3
Protein
karbohidrat
57,2
16,5
Lemak
10
8
9
Tempe Goreng 1 porsi
1,79
4
Kopi sachet
2
3
1
2,2
8
48,9
1,77
3,1
7
175
40
Ikan lele
150
20
12
80
3,5 + 4,1
0,5 + 30,3
0,5 + 1,3
90
Air Mineral
Malam 4 April 2016
Nasi putih
175
40
Telur dadar
160
1.484
143.99
131.07
70.65
Air Mineral
Jumlah
Kalori
Protein
karbohidrat
Lemak
Nasi putih
175
40
Telur Dadar
160
Tempe goreng
40
7 gr
5 gr
3 gr
Sayur sup
100
2,1
7,5
6,6
Nasi putih
175
40
290
85
2,9
4,1
0,2
240
2,1
34,65
9,8
26,86
19,46
Nasi putih
175
40
85
2,9
4,1
0,2
60
1,4
0,3
2,8
40
Jumlah
1.625
50.5
219.51
72.96
Kalori
Protein
Karbohidrat
Lemak
175
4,2
40,11
0,21
Telur rebus 2
110
12,4
0,7
10,8
Nasi putih
175
40
Ayam goreng
150
26,5
19
85
0,6
6,7
0,1
Tahu 2
80
1,3
2,3
0,8
Nasi putih
175
40
Ayam goreng
160
85
0,6
6,7
0,1
Tempe goreng 2
40
7 gr
5 gr
3 gr
Jumlah
1.355
65.6
141.51
36.01
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi oleh Ny. S pada tanggal 4 6 April 2016
adalah 1.488 kalori.
: 65 kg
Tinggi badan
: 152 cm
IMT
KATEGORI
< 18,5
18,5 24,9
25.00
25,00 29,9
Pre-obesitas
30,00-34,99
Obesitas kelas I
35,00-39,00
Obesitas kelas II
40,00
Sumber: Adaptasi dari WHO (1995), WHO (2000), dan WHO (2004)
Ringan
Sedang
Berat
Pegawai kantor
Mahasiswa
Pelaut
Pegawai toko
Buruh
Guru
Penari
Supir
Atlet
Sekretaris
Sumber: Cara mudah mengatur makanan sehari-hari (FKUI, 2011)
BBI
25
kalori/KgBB
(perempuan)
= 46.8 kg x 25 kalori = 1170 kalori
-
Koreksi
Protein (10-15%)
Lemak (20-25%)
Kesan : Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari sebelum datang ke Puskesmas maka dapat disimpulkan
bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori yang
sehingga
mengobrol.
6. Dinamika Keluarga
mengakibatkan
keterbatasan
waktu
untuk
Ny. S sering merasa kesepian karena komunikasi antar Ny. S dan anakanak kurang baik dikarenakan pekerjaan anak-anaknya. Ny. S hanya
ditemani oleh menantu pasien. Anak pasien pulang bekerja biasanya saat
malam hari, dan libur saat akhir pecan namun biasanya anak pasien tidak
sering berada di rumah saat hari libur.
3. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologi
Keluarga ini dapat meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan
keturunan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pernikahan Tn. M dan Ny. S
mempunyai lima anak. Dari hasil pernikahan anak-anaknya, Ny. S
memiliki tiga orang cucu.
b. Fungsi Psikologi
Intensitas bertemu Ny. S dan anak anaknya tergolong sering dikarenakan
beliau tinggal serumah dengan anak kedua, ketiga, keempat dan kelima
namun tergolong cukup jarang dengan anak pertama Ny. S dikarenakan
tempat tinggal cukup jauh. Akhirnya, komunikasi antara Ny. S dan anakanaknya kurang baik karena kesibukan anak-anaknya dengan pekerjaan
masing-masing, Ny. S hanya ditemani oleh menantu.
c. Fungsi Ekonomi
Anak kedua Ny. S bekerja di perusahaan swasta dengan penghasilan Rp
3.200.000,00 per bulan. Anak ketiga dan keempat bekerja di perusahaan
swasta dengan penghasilan Rp. 3.000.000,00 per bulan, dan Anak kelima
pasien bekerja sebagai satpam dengan penghasilan sekitar Rp 2.500.000,00
per bulan. Penghasilan dari anak anaknya diberikan sebagian besar
kepada Ny. S dan digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari
seperti belanja bulanan untuk enam orang anggota keluarga, pembayaran
listrik, dan air.
d. Fungsi Sosial
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
b.
c.
d.
1. Aspek klinik:
a.
Riwayat Diabetes
Mellitus Tipe 2.
a. Dasar diagnosis: Berdasarkan hasil anamnesis, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga dan hasil laboratorium.
1. Aspek risiko internal:
a. Genetik : + (ayah pasien)
b. Pola makan: Pasien memiliki kebiasaan makan nasi dalam porsi banyak
(namun diakui sudah mulai mengurangi konsumsinya) dan pasien
menyukai makanan dan minuman manis seperti kopi, teh manis dan kue
basah.
c. Kebiasaan: Pasien tidak rutin berolahraga.
2. Aspek psikososial keluarga:
Aspek
Kegiatan
Sasaran
Waktu
Aspek
Personal
adalah
akibat
penyakit
untuk
dapat
senantiasa
diabetes
dideritanya,
melitus
namun
yang
penyakit
ini
obat
teratur
(obat
Menganjurkan
pasien
untuk
Aspek Klinis
Pasien
Farmakologi :
-
Memberikan
terapi
x 40 mg setelah makan.
Memberikan
terapi
golongan
golongan
500
mg
di
pertengahan makan.
-
Rencana
pemeriksaan
ulang
kolesterol.
Non farmakologi :
Menyarankan
pasien
untuk
Menyarankan
pasien
untuk
untuk
berolahraga
rutin,
seperti:
pasien
untuk
manis
seperti
teh
Aspek
Psikososial
Keluarga
pasien
yang
belum
Menyarankan
kepada
keluarga
perumahan
pasien
Aspek
Fungsional
C. Prognosis
1. Ad vitam: ad bonam
2. Ad sanactionam: dubia ad malam
3. Ad Funcionam : dubia ad bonam
Lampiran I
10 pola gizi seimbang, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tabel 7
Contoh Menu Sehari 1700 Kalori
Waktu
Bahan makanan
Pagi
Nasi
Snack
Siang
Snack
Malam
Penukar
Gram
Ukuran
Contoh menu
1 karbohidrat
100
gelas
Nasi
Telur ayam
1 hewani
55
1 butir
Sayur singkong
Daun singkong
1 sayuran C
100
1 gelas
dgn telur
Santan
40
1/3 gelas
Susu sapi
Susu sapi
200
1 gelas
Melon
Melon
1 buah
190
1 ptg besar
Kacang hijau
1 nabati
20
2 sdm
Bubur
Gula
13
1 sdm
hijau
120
120
Nasi
1 karbohidrat
100
gelas
Nasi
1 hewani
40
1 potong sdg
Ayam goreng
1 buah
Sayur
Daun katuk
1 sayuran C
100
1 gelas
katuk
Tempe
1 nabati
50
2 buah
Tempe bacem
Agar-agar
Sekehendak
Sekehendak
Agar-agar
Madu
15
1 sdm
madu
200
1 gelas
Nasi
1 karbohidrat
100
gelas
Nasi
Ikan
1 hewani
40
1 ptg sdg
Bakso
1 hewani
170
10 bj sdg
dengan bakso
Kecap
Sekehendak
Sekehendak
Sayur
Oyong
1 sayuran A
Sekehendak
Sekehendak
oyong
Apel
1 buah
85
1 buah
Apel
kacang
daun
saus
bening
Lampiran 2
Beberapa Makanan yang Sebaiknya Dikurangi:
1. Makanan/minuman manis
2. Nasi
3. Susu putih full cream, kafein, teh manis
4. Makanan berlemak dan berminyak