Anda di halaman 1dari 3

Bimtek Pengelolaan Keuangan Puskesmas

STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI


JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) BAGI PUSKESMAS DENGAN POLA BLUD
DAN NON BLUD SESUAI DENGAN PERPRES 34 TAHUN 2014 DAN PERMENDAGRI
61 TAHUN 2007
LATAR BELAKANG
Kegalauan banyak puskesmas tentang pengelolaan dan pemanfaatkan dana kapitasi
dari jaminan kesehatan nasional (JKN) sudah terjawab dengan terbitnya Peraturan
Presiden (Perpres) nomor 34 tahun 2014 tentang pemanfaatan dan pengelolaan dana
kapitasi dari JKN. Bahwa dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan tertib adminsitasi dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional
sesuai amanat UU 24 tahun 2011 tentang BPJS dan UU 40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional diperlukan pengelolaan keuangan yang benar dan
akuntabel sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), dan Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor
61 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
Dengan ketentuan-ketentuan tersebut terbuka peluang dan potensi yang membuka
batasan-batasan pengelolaan birokrasi yang kaku pada pengelolaan institusi layanan
publik menjadi berwarna entepreneur serta berfokus pada kepuasan publik sebagai
konsumennya. Wacana tersebut yang akan dipaparkan bagi pengelola Puskesmas di
Indonesia, Sehingga para pengelola institusi pelayanan kesehatan yang berperan ujung
tombak pelayanan kesehatan dapat memahami bahwa pola pengelolaan keuangan dan
manajemen BLUD merupakan pilihan yang tepat dan rasional untuk kondisi serta
tuntutan kinerja Puskesmas di masa sekarang ini
Saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 9000 Puskemas,158 diantaranya berstatus Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD), pada tahun 2013 ada tambahan 168 Puskesmas
menjadi BLUD, dan 101 dalam proses pengusulan menjadi BLUD, (MI, Sabtu 11 Januari
2014). Dari data tersebut ternyata bahwa sampai saat ini ada dualisme status
Puskesmas di Indonesia, dimana 99,96% Puskesmas berstatus non BLUD dan hanya
0.036% telah bersatus BLUD. Status Puskesmas tersebut akan mempengaruhi
pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan Puskesmas non BLU tunduk pada
ketentuan pengelolaan keuangan Negara pada umumnya. Seluruh pendapatan yang
diperoleh Puskesmas harus disetor ke kas daerah. Kemudian dialokasikan kembali ke
Puskesmas sebagai bagian dari Rencana Kerja yang diusulkan oleh Satuan Unit Kerja
Pemerintah Daerah (SKPD) yang menjadi induknya. Boleh jadi alokasi anggaran yang
diterima Puskesmas tidak sesuai dengan skala prioritas yang telah direncanakan oleh
Puskesmas yang bersangkutan. Berbagai masalah administrative dan prosedural
pengelolaan keuangan yang rumit harus dipenuhi. Akibatnya dapat menghambat
pelayanan kesehatan kepada Peserta program Jaminan Kesehatan. Belum lagi jika

dikaitkan dengan peningkatan volume kerja yang tidak sebanding dengan remunerasi
para dokter dan perawat di Puskesmas. Masalahnya semakin kompleks
Oleh karena itu, pelatihan ini dihadirkan untuk memberikan pemahanan yang
komprehensif tentang bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi dari
program jaminan kesehatan bagi puskesmas di indonesia baik yang sudah menerapkan
pola pengelolaan PPK-BLUD maupun yang non BLUD.

TUJUAN PELATIHAN
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu entitas puskesmas dalam melakukan
pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi program jaminan kesehatan nasional
berdasarkan Perpres 34 tahun 2014 dan Permendagri 61 tahun 2007 tentang pedoman
teknis pengelolaan keuangan BLUD. Secara umum bertujuan untuk:
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang perubahan pola pengelolaan
dan pemanfaatan dana kapitasi yang diterima oleh Puskesmas dalam era JKN ini
2. Memberikan panduan dalam pengelolaan keuangan dana kapitasi sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku sekaranag ini
3. Menjadi sarana bertukar pengalaman diantara puskesmas di Indonesia dalam
pengelolaan keuangan baik dengan pola BLUD maupun non BLUD

MATERI PELATIHAN
Kegiatan pelatihan ini untuk meyakinkan bahwa Puskesmas dapat mengelola
keuangannya sesuai kaidah-kaidah pengelolaan BLU yang sehat dalam pemanfaatan
dana kapitasi JKN. Materi pelatihan ini terdiri dari lima tema pokok yaitu:
1. Pengelolaan dana kapitasi yang terdiri dari satu set kegiatan yaitu penganggaran,
pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pengawasan
2. Pemanfaatan dana kapitasi JKN yang terdiri dari penganggaran belanja
operasional jasa pelayanan dan belanja operasional lainnya, penatausahaan
keuangan dan akuntansi serta pelaporan keuangan pemanfaatan dana kapitasi
3. Pedoman pengadaan barang dan jasa dari anggaran belanja jasa pelayanan dan
belanja operasional puskesmas, pedoman pengelolaan kas, piutang dll
4. Pedoman penyusunan sistem remunerasi bagi pengelola puskesmas, tenaga
medis, perawat, bidan, dan tenaga non medis lainnya berdasarkan Permendagri
61 tahun 2007.
5. Studi kasus dengan berbagai aplikasi dan software dalam pengelolaan keuangan
dan penyusunan sistem remunerasi

PESERTA
Pelatihan ini sangat cocok untuk diikuti oleh semua apatur dan pimpinan di masingmasing Puskesmas dan semua Aparatur pemerintah di lingkungan Dinas kesehatan di
masing-masing kabupaten, khususnya:

1. Pimpinan dan aparatur di Puskesmas


2. Pimpinan dan aparatur pemerintah di Dinas Kesehatan di masing-masing pemda
3. Bagian keuangan, umum, tenaga medis, paramedis yang secara langsung
mengelola puskesmas

Tempat dan Waktu


Instruktur
.

Anda mungkin juga menyukai