Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNOLOGI FUEL CELL

PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL

Disusun oleh:
Hafid Anggito Wirawan
I Gede Khrisna Eka Yudha
Boby Estherando S
Iman Aswantara
Muhammad Irsyad G
Anuary Dwi Saputra
Kristi Turnip
Eva Lusyani
Monica Puspa K
Maria Bonita
Elsa Junita

NPM 121130011
NIM 121130085
NIM 1211300120
NIM 1211300144
NIM 1211300150
NIM 1211300223
NIM 1211300269
NIM 1211300277
NIM 1211300296
NIM 121141001
NIM 121141002

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2015

Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC)


Fuel cell merupakan suatu alat elektrokimia yang merubah energi kimia menjadi energi
listrik sepanjang adanya bahan bakar (hidrogen) dan oksigen (Hoogers, 2003). Fuel cell memiliki
kemiripan dengan baterai, dimana keduanya sama-sama memindahkan energi. Namun perbedaan
diantara keduanya tetap ada dimana, baterai merupakan penyimpan energi, sedangkan fuel cell
merupakan alat mengkonversi energi. Selama ada suplai bahan bakar maka fuel cell akan terus
memproduksi listrik.
Teknologi fuel cell merupakan teknologi yang memiliki efisiensi tinggi dan zero
emission. Oleh karena itu, fuel cell dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan global
mengenai sumber energi alternatif yang juga ramah lingkungan. Fuel cell tidak menghasilkan
emisi yang berbahaya, dimana emisi yang dihasilkan hanya berupa energi dan air minum
(Hoogers, 2003). Disamping kelebihan yang dimilikinya, fuel cell memiliki beberapa kelemahan
seperti tingginya biaya yang diperlukan, serta sulitnya produksi dan penyimpanan hidrogen.
Tingginya biaya disebabkan mahalnya bahan seperti katalis platina dan peralatan lain yang
dibutuhkan untuk mendapatkan fuel cell dengan performa yang baik.
http://ryan-januar.blogspot.co.id/2013/03/fuel-cell-dan-proton-exchange-membrane.html
(diakses pada rabu, 9 maret 2016 pukul 11.22 WIB)

Prinsip kerja PEM Fuel Cell


Untuk memahami cara kerja fuel cell, lihat gambar 5.

Gas hidrogen dimasukkan ke lubang anoda dan oksigen (bisa diperoleh dari udara)
dimasukkan ke lubang katoda. Terminal listrik negatip di anoda dan terminal listrik positip di
katoda dihubungkan dengan beban misalnya lampu pijar. Ketika hidrogen mengalir ke
dalam fuel cell di sisi anoda, katalis platinum memfasilitasi pemisahan gas hidrogen menjadi

elektron dan proton (ion hidrogen). Elektron bermuatan negatip, proton bermuatan positip. Ion
hidrogen bergerak menembus membran, sedangkan elektron yang tidak dapat melewati
membran, mengalir dari anoda ke katoda melalui sebuah rangkaian luar (lampu pijar). Ion
hidrogen setelah menembus membran dan dengan bantuan katalis platinum bercampur dengan
oksigen dan elektron di sisi katoda, menghasilkan air.
Aplikasi PEM Fuel Cell
PEM Fuel Cell dapat menghasilkan daya listrik beberapa watt sampai ke ratusan
kilowatt. Oleh karena itu, mereka dapat digunakan di setiap tempatyang memerlukan listrik.
Aplikasi pada mobil, bus, sepeda motor, dan kapal selam telah dilakukan. PEM Fuel Cell sangat
ideal digunakan pada pembangkit listrik untuk didistribusikan ke rumah, bangunan, atau
konsumen yang membutuhkan fleksibilitas dalam pemakaian tenaga listrik.
Sumber :
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1429-fuel-cell
(diakses pada hari Selasa, 8 Maret 2016 Pukul 20.41 WIB)
Terdapat banyak jenis fuel cell, dimana perbedaan utamanya terdapat pada elektrolitnya
ataupun bahan bakar yang digunakan. Contoh jenis fuel cell yang ada adalah Proton exchange
membrane fuel cell atau yang biasa disebut dengan Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell
(PEMFC).
Arti PEMFC
PEMFC merupakan jenis fuel cell yang menggunakan membran elektrolit berbahan
polimer yang menggunakan bahan bakar hidrogen yang diumpankan ke anoda dan oksigen yang
diumpankan ke katoda. Reaksi yang terjadi secara lengkapnya adalah:
Anoda :
2 H2 4 H+ + 4 eKatoda : O2 + 4 e- + 4 H+ 2 H2O
Total : 2 H2 + O2 2 H2O + listrik
Reaksi redoks tersebut menghasilkan potensial maksimum sebesar 1,23 volt dan memiliki
nilai energi bebas gibbs negatif, sehingga reaksi tersebut berlangsung secara spontan. Prinsip

kerja dari PEMFC ini cukup sederhana, dimana elektron yang dihasilkan di bagian anoda akan
ditangkap oleh bagian current collector menuju peralatan yang membutuhkan listrik, dan
kemudian menuju bagian katoda untuk mereduksi oksigen. Sementara itu, ion H+ yang
dihasilkan pada anoda akan mengalir melalui PEM menuju katoda dan kemudian bertemu
dengan ion O2- dan membentuk air yang kemudian dikeluarkan dari sistem.
Sumber :
http://ryan-januar.blogspot.co.id/2013/03/fuel-cell-dan-proton-exchange-membrane.html
(diakses pada hari Selasa, 8 Maret 2016 Pukul 20.17 WIB)
Cara Kerja PEMFC
Cara kerja suatu unit fuel cell dapat diilustrasikan dengan jenis PEMFC (proton exchange
membrane fuel cell). Jenis ini adalah jenis fuel cell yang menggunakan reaksi kimia paling
sederhana. PEMFC memiliki empat elemen dasar seperti kebanyakan jenis fuel cell.
Yaitu, anoda sebagai kutub negatif fuel cell, katoda sebagai kutub elektroda positif fuel
cell. Lalu elektrolit, yang digunakan dalam PEMFC adalah membran pertukaran proton
(protonexchange membrane/PEM). Dan komponen keempat adalah katalis yang digunakan untuk
memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen.
Pada ilustrasi cara kerja PEMFC, diperlihatkan gas hidrogen yang memiliki tekanan
tertentu memasuki fuel cell di kutub anoda. Gas hidrogen ini akan bereaksi dengan katalis
dengan dorongan dari tekanan. Ketika molekul H2 kontak dengan platinum pada katalis,
molekulakan terpisah menjadi dua ion H+ dan dua elektron (e-). Elektron akan mengalir melalui
anoda, elektron-elektron ini akan membuat jalur di luar sirkuit fuel cell dan melakukan
kerjalistrik, kemudian mengalir kembali ke kutub katoda pada fuel cell.

Sumber :
http://www.academia.edu/9375077/DASAR_SISTEM_KENDALI_FUEL_CELL_CONTROL
(diakses pada hari Selasa, 8 Maret 2016 Pukul 20.08 WIB)
Salah satu bagian dari PEMFC adalah membran
1) Sejarah membran
Membran kation exchange organik berbasis di sel bahan bakar yang awalnya
ditemukan oleh William T. ( 2 ) Grubb pada tahun 1959 .Bahwa upaya yang dilakukan akhirnya
menyebabkan perkembangan polimer asam perfluorosulfonic sehingga digunakan sampai
sekarang . fungsi dari pertukaran ion membran untuk menyediakan jalur yang konduktif,
sedangkan di waktu yang sama melakukan pemisahan gas-gas reaktan. Bahan baku adalah
isolator listrik, sehingga ion konduksi terjadi melalui kelompok ionik dalam struktur polimer.
Ketertarikan pada elektrolit polimer dalam sel bahan bakar telah membawa dalam
perbaikan biaya dan kinerja. Perkembangan telah mencapai titik di mana kedua motif dan
aplikasi listrik stasioner telah mendekati biaya yang dapat diterima untuk pasar komersial.
Operasi dari PEFC membran electrode assemblies (MEA) dan sel tunggal di bawah kondisi
laboratorium yang mirip dengan transportasi atau stasioner aplikasi telah beroperasi selama
lebih dari 20.000 jam terus menerus dengan tingkat degradasi dari 4 sampai 6 V / hr (atau sekitar
0,67-1,0 persen per 1000 jam), yang mendekatitingkat degradasi yang dibutuhkan untuk aplikasi
stasioner (sekitar 0,1 persen per 1000 jam digunakan sebagai aturan praktis).
Sistem fuel cell sepenuhnya sudah di aplikasikan dalam berbagai macam transportasi Untuk
aplikasi stasioner, sejumlah sistem demonstrasi telah dikembangkan dan banyaksistem telah
dipasang, sebagian besar di kisaran 2 sampai 10 kW. Namun, meskipun sistem inisecara kolektif
login jutaan kWhrs (3), pengembang belum sistem menunjukkan atautumpukan kehidupan lebih
dari 8.000 jam dengan beban katalis realistis dan operasi realistiskondisi, dan kemudian dengan
tingkat degradasi beberapa persen per 1000 jam. Akibatnya, PEFC pengembang dan peneliti
fokus pada pencapaian perbaikan penting dalam memperluas tumpukanhidup, integrasi sistem
sederhana, dan pengurangan biaya sistem. Hal ini berlaku baik untuk stasioner danaplikasi
mobile.
Membran dapat di karakteristikkan sebagai electrolit asam, dimana ion negatif
melumpuhkan dalam polimer matriks. Material membran yang bagus untuk PEMFC sebaiknya
mengandung konduktivitas proton yang tinggi, kimia yang baik dan mekanisme yang stabil, air
kecil permeabilitas, dan harga yang rendah. Untuk tambahan, sebaiknya elektronik isolasi dan
tidak permeabel untuk H2 dan O2 gas .

2) PENGERTIAN MEMBRAN
Membran merupakan alat pemisah berupa penghalang yang bersifat selektif yang dapat
memisahkan dua fase dari berbagai campuran. Campuran tersebut dapat bersifat homogen atau
heterogen dan dapat berupa padatan, cairan atau gas. Transportasi pada membran terjadi karena
adanya driving forceyang dapat berupa konveksi atau difusi dari masing-masing molekul, adanya
tarik menarik antar muatan komponen atau konsentrasi larutan, dan perbedaan suhu atau tekanan
(Pabby et al, 2009).
3) Struktur Membran
Membrane Electrode Assembly (MEA) adalah gabungan dari elektroda dan membran
dengan susunan seperti pada gambar 2. Membran elektrolit polimer terletak diantara elektroda
anoda dan katoda.

Membran elektrolit pada PEM Fuel Cell adalah jenis plastik dan polimer. Membran
Nafion diproduksi oleh DuPont, menyerupai bungkus plastik yang digunakan untuk menutup
makanan.
Membran elektrolit polimer mudah menyerap. Membran ini berfungsi menghantarkan ion
hidrogen bermuatan positif (proton) dan memblokir elektron. Pergerakan ion hidrogen melalui
membran, dalam satu arah saja, dari anoda ke katoda. Selain itu membran elektrolit polimer
berfungsi memisahkan gas.
Sumber : http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1429fuel-cell

4) Jenis Membran
Membran yang paling sering digunakan adalah Nafion by by E.I. DuPont de Nemours &
Company. struktur polimer terdiri dari poly(tetrafluoroethylene) backbone, yang memiliki rantai
samping berakhir dengan gugus asam sulfonat . membran nafrion tersedia dalam berbagai
ketebalan dari 51-254m. Nafion dan membran yang lainnya biasanya menggunakan bahan
membran digunakan memerlukan hidrasi agar proton konduktif . Hambatan dari membran
merupakan penyumbang utama untuk total ohmichilangnya sel , dan penurunan konduktivitas
karena pengeringan dapat secara signifikanmenurunkan kinerja sel . karena membutuhkan
hidrasi, suhu operasi dari PEMFC menggunakan bahan membran umum yang terbatas. di akhir
pada dehidrasi dari membran sebagai hasil dari penguapan .penelitian ekstensif sedang
berlangsung oleh beberapa kelompok penelitian untuk membuat bahan membran baru.
Material membran elektrolit pengganti Nafion telah banyak diteliti untuk memperbaiki
serta memperluas kegunaan Nafion baik untuk Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC)
maupun Direct Methane Fuel Cell (DMFC). Pada DMFC pemakaian Nafion sangat terbatas
karena tingginya crossover metanol. Untuk mengatasi masalah tersebut, Nafion termodifikasi
atau alternatif material yang memiliki daya permeabilitas metanol rendah mulai dikembangkan.
Alternatif membran lain untuk mengatasi permasalahan kondisi kritis operasional fuel cell,
khususnya pada PEMFC dimana pada kondisi terdehidrasi elektrolit diharapkan tetap memiliki
kemampuan mentransfer proton (H+) sangat diharapkan. Namun sampai saat ini belum ada
membran yang mampu bertahan pada suhu tinggi dan terdehidrasi serta mengalahkan Nafion.
Salah satu inovasi untuk menggantikan Nafion yang mempunyai gugus hidrofobik dan hidrofilik,
adalah dengan memakai polimer hidrokarbon atau memodifikasinya dengan menambahkan
partikel hidrofilik sehingga menaikkan konduktivitas proton polimer tersebut serta menjadi selfhumidified membran.
http://digilib.batan.go.id/ppin/katalog/index.php/searchkatalog/byId/3644
5) Kegunaan Membran dalam PEMFC
Membran dapat digunakan sebagai komponen sel bahan bakar adalah memiliki muatan
pada strukturnya dan memiliki konduktifitas ionik yang baik. Muatan tersebut akan memfasilitasi
transport proton dari anoda ke katoda (Hall dkk., 2003).
Daftar Pustaka

http://ryan-januar.blogspot.co.id/2013/03/fuel-cell-dan-proton-exchange-membrane.html

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1429-fuel-cell
http://ryan-januar.blogspot.co.id/2013/03/fuel-cell-dan-proton-exchange-membrane.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1429-fuel-cell
http://digilib.batan.go.id/ppin/katalog/index.php/searchkatalog/byId/3644
http://www.academia.edu/9375077/DASAR_SISTEM_KENDALI_FUEL_CELL_CONTROL
CHRIS YANG.Introduction to fuell cell science and engineering.2002

Anda mungkin juga menyukai