I. JUDUL PERCOBAAN
: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
II. HARI /TANGGAL PERCOBAAN : Selasa / 15 maret 2016
III. SELESAI PERCOBAAN
: Selasa / 15 maret 2016
IV. TUJUAN PERCOBAAN
:
Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat pereaksi,
luas permukaan sentuhan, temperatur, dan katalis.
V. TINJAUAN PUSTAKA :
Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung disebut laju reaksi. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai bahan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan
waktu. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol perliter, tetapi untuk fase gas, satuan
konsentrasi dapat diganti dengan satuan tekanan seperti atmosfer (atm). Millimeter
merkorium (mmHg) atau Pascal (Pa), satuan waktu dapat detik, menit, jam, hari, bulan,
atau tahun. Bergantung pada reaksi itu berjalan cepat atau lambat.
Kecepatan reaksi ialah kecepatan perubahan konsentrasi pereaksi terhadap waktu.
Menurut hukum kegiatan massa, kecepatan reaksi pada temperatur tetap, berbanding lurus
dengan konsentrasi pengikut-pengikutnya dan masing-masing berpangkat sebanyak molekul
dalam persamaan reaksi. Molekularitas dan tingkat reaksi tidak selalu sama, sebab tingkat
reaksi tergantung dari mekanisme reaksinya. Disamping itu perlu diketahui bahwa
molekularitas selalu merupakan bilangan bulat, sedangkan tingkat reaksi dapat pecahan
bahkan nol (Sukardjo, 1997).
Untuk mengukur laju reaksi kimia, perlulah menganalisis secara langsung maupun tak
langsung banyaknya produk yang terbentuk atau banyaknya pereaksi yang tersisa setelah
penggal penggal waktu yang sesuai. Karena laju reaksi dipengaruhi oleh perubahan
temperatur, perlulah dijaga agar campuran reaksi itu temperaturnya konstan. Metode untuk
menentukan konsentrasi pereaksi ataupun produk bermacam macam menurut jenis reaksi
yang diselidiki dan keadaan fisika dari komponen reaksi (Keenan, dkk., 1999)
Rumus :
laju reaksi=
+[ produk ]
t
[ produk ]
t
laju reaksi dapat di ikuti dengan mengamati perubahan yang menyertai reaksi tersebut.
Misalnya laju reaksi logam magnesium dengan larutan asam klorida.
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2 (aq) + H2(aq)
Dari reaksi diatas dapat kita mengamati kecepatan pembentukan gas hydrogen atau kecepatan
melarutnya logam magnesium. Setiap jumlah magnesium dan hydrogen klorida berkurang.
Pada setiap reaksi jumlah pereaksi berkuran, makin lama makin banyak.
Sebelum pereaksi terlibat dalam suatu reaksi kimia mereka harus mengadakan kontak lebih
dahulu satu sama lain. Terkadang kontak seperti ini cukup untuk memulai reaksi secara
spontan. Meskipun demikian dalam banyak kasus di perlukan sumber energi dari luar untuk
memenuhi terjadinya reaksi, yaitu untuk menyediakan energi aktivitas reaksi. Magnesium
misalnya harus dipanaskan sampai temperaturenya naik terlebih dahulu sebelum bereaksi
dengan oksigen dari udara. Sekali reaksi terjadi, reaksinya akan cepat sekali dan
menghasilkan banyak panas (Krisbiyanto : 2008)
Pada reaksi endoterm terjadi keadaan yang berlainan. Dimana reaksi ini, memerlukan energi
tidak hanya untuk memulai reaksi, tetapi juga untuk melanjutkan reaksi. Sebagai contoh,
reaksi yang mengubah air dan karbon diosida menjadi karbohidrat. Reaksi ini memerlukan
energi cahaya secara terus menerus. Bila sinar dihalangi maka reaksi akan berhenti.
Untuk mengukur laju reaksi kimia, perlulah menganalisa secara langsung maupun tak
langsung banyak produk yang berbentuk atau banyak pereaksi yang tersisa setelah penggalpenggal waktu yang sesuai. Karena laju reaksi kimia terpengaruh oleh perubahan
temperature, maka perlulah menjaga agar campuran reaksi dalam air atau minyaknya yang
temperaturnya diatur secara termostatis (konstan). Metode untuk menentukan konsentrasi
pereaksi atau produk bermacam-macam menurut jenis reaksi yang diselidiki dan keadaaan
fisika dan komponen reaksi. Untuk reaksi fase gas, susunan campuran gas sering ditentukan
dengan analisa meluas untuk reaksi-reaksi gas menyangkut pengukuran kenaikan atau
penurunan tekanan, yang disebabkan oleh bertambahnya atau berkurangnya jumlah molekul
dalam penguraian anomia menjadi nitrogen dan hydrogen.
2NH3 N2 + 3H2
Dalam suatu wadah yang volumenya konstan, tekanan akan naik bila reaksi berlangsung,
sebab tekanan yang dilakukan oleh empat molekul produk. Secara ideal adalah dua kali dari
tekanan yang dilakukan oleh dua molekul pereaksi. Sebaliknya, bila suatu wadah yang
konstan volumenya, pembentukan anomia dari nitrogen dan hydrogen.
N2 + 3H2 2NH3
Menyebabkan penurunan tekanan ketika berlangsungnya reaksi. Laju reaksi metal bromide
dengan air, yang menghasilkan metal alcohol dan asam bromide.
CH3Br +NOH CH3OH + Hbr
Banyaknya mol NaOH yang diperlukan untuk menetralkan HBr sama dengan banyaknya mol
HBr yang terbentuk ini juga sama dengan banyaknya mol CH3Br yang telah bereaksi.
Banyaknya faktor yang berperan dalam penentuan bagaimana kecepatan reaksi akan
berlangsung bila reaksi telah diawali dan seberapa jauh reaksi ini akan berlanjut sampai
reaksi menjadi sempurna, yaitu pada saat semua pereaksi berubah menjadi produk.
Struktur atom dari suatu unsur tertentu menentukan bagaimana kereaktifannya terhadap
berbagai unsur lain. Demikian juga halnya dengan sekelompok unsur atau molekul.
Kecepatan suatu reaksi juga meningkat oleh apapun yang menyebabkan pereaksi-pereaksi
semakin besar hubungannya antara satu sama lain, ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu menaikkan suhu untuk reaksi endoterm, memperluas permukaan bidang sentuh
pereaksi, meningkat konsentrasi pereaksi gas dan penambahan katalis (Purba : 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
1. Konsentrasi zat pereaksi
Jonsentrasi memiliki peranan sangat penting dalam laju reaksi sebab, semakin besar
konsentrasi pereaksi maka, tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga
memyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga apabila konsentrasi suatu zat
semakin kescil, maka semakin kecil pula konsentrasi pereaksi, sehingga semakin kecil
tumbukan yang akan terjadi antar partikel, sehingga laju reaksipun semakin kecil.
2. Luas Permukaan sentuhan
Tingkat persentuhan antara molekul-molekul yang bereaksi mempengaruhi kecepatan
reaksi. Jadi kecepatan reaksi dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan permukaan
bidang sentuh pereaksi. Cara yang termudah adalah dengan menumbuk halus partikelpartikel besar. Pembakaran batubara adalah reaksi kimia yang menggambarkan reaksi
diatas.
Batu bara terbakar sebab mengandung banyak atom karbon yang akan bereaksi kuat
dengan oksigen di udara pada suhu tinggi. Bila batubara berbentuk bongkah maka waktu
yang diperlukan untuk membuat api akan lama sekali. Sebab permukaan bidang sentuh
terbatas. Bila bongkah batubara tersebut di tembak, maka permukaan bidang sentuhnya
akan luas sekali. Oleh karena itu, dinyatakannya bila serbuk batubara ini disemprotkan
melalui pipa, maka pertikel-partikelnya akan terbakar hampir secepat bensin bila terkena
api.
Mengapa debu batubara. Serbuk gergaji dan kulit gandum menimbulkan bahaya di
tambang-tambang batubara. Pabrik pengolahan kayu dan alat pemanen gandum. Jumlah
permukaan yang terbuka terhadap oksigen di udara sangatlah besar sehingga dapat
menimbulkan gerakan yang akan memicu ledakan.
Reaksi yang berlangsung dalam system homogen sangat berbeda dengan reaksi yang
berlangsung dengan system heterogen. Pada reaksi homogen, campuran zatnya bercampur
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
9 buah
4 buah
1 buah
4 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 M dan 1 M
1M
0,01 M
0,05 M
0,01 M
Larutan Na2S2O3
Larutan Na2S2O3
Label A
Larutan Na2S2O3
Label B
Larutan Na2S2O3
Label C
Waktu
VII. ALUR PERCOBAAN :
1. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi (Reaksi antara Na2S2O3 dan HCl)
Waktu
Waktu
CaCO3
Diisi CaCO3 ke dalam balon.
Dipasang balon ke mulut labu yang terisi HCl 1 M sebanyak 10 mL.
Diukur waktu
saat balon
terisi CO2.
Dihaluskan
CaCO
2. Pengaruh
luas permukaan
sentuhan
pada
laju3reaksi (reaksi antara CaCO3 dan HCl)
Dimasukkan CaCO3 ke dalam
CaCO3
balon.
Dipasang balon ke mulut labu yang
terisi HCl 1 M sebanyak 10 mL.
Diukur waktu saat balon terisi
Balon mengembang
CO2.
Balon mengembang
3. Pengaruh temperatur pada laju reaksi (reaksi antara H2S2O4 dan KMnO4)
Larutan H2S2O4 0,05 M
Diambil 10 tetes
Diencerkan dengan H2O hingga 5 mL
Larutan H2S2O45 mL (larutan A)
Larutan H2S2O45 mL
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M kemudian di masukkan ke dalam tabung reaksi.
Dicatat suhu awalnya.
Ditambahkan 1 tetes larutan B dengan menjalankan stopwatch.
Stopwatch dimatikan ketika larutan permanganat hilang
Waktu
Larutan H2S2O45 mL
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M kemudian di masukkan ke dalam tabung reaksi.
Dipanaskan hingga suhu 50C, 45C, 40C, 35C kemudian diamati perubahannya.
Ditambahkan 1 tetes KMnO4 bersamaan dengan menjalankan stopwatch.
Stopwatch dimatikan ketika warna larutan permanganat hilang.
Waktu
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4.
Ditambahkan 1 tetes larutan encer KMnO4.
Ditekan tombol stopwatch saat penambahan terakhir dan di hentikan saat warna permanganat hi
Dicatat waktu yang di perlukan.
Ditambahkan lagi KMnO4 encer sampai warna permangamat hilang.
Dicatat jumlah tetesan.
Waktu
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4.
Larutan Larutan H2C2O4 5 mL
Ditambahkan 1 tetes larutan Mn2SO4.
Ditambahkan 1 tetes larutan encer KMnO4.
Ditekan tombol stopwatch saat penambahan terakhir dan di hentikan saat warna permanganat
hilang.
Dicatat waktu yang di perlukan.
Ditambahkan lagi KMnO4 encer sampai warna permangamat hilang.
Dicatat jumlah tetesan.
Waktu
Reaksi Reaksi :
Percobaan 1 :
Na2S2O3 (aq) + 2 HCl (aq) 2NaCl (aq) + S (g) + SO2 (g) + H2O (l)
Percobaan 2 :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Percobaan 3 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4
(aq) + 8 H2O (l)
Percobaan 4 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) +
K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq)
(g) + K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)
No.
percobaa
n
Prosedur percobaan
MnS
Hasil pengamatan
Sebelum
Sesudah
Dugaan / Reak
1.
Label B
setelah
ditambahkan
HCl 2 M
menjadi
berbau (+++)
dan berwarna
kekuningan
(+++)
Label C
setelah
ditambahkan
HCl 2 M
menjadi
berbau (++)
dan
berwarna
kekuningan
(++)
Air tidak
berwarna
Ditambahkan 10 mL H2O.
Larutan HCl
Diguncangkan hingga tercampur sempurna.
tidak
Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan.
berwarna
Dikocok sampai homogen.
Larurutan
Dimatiakan stopwatch saat larutan keruh.
Na2S2O3
tidak
berwarna
Label B
Waktu
Air tidak
berwarna
Ditambahkan 15 mL H2O.
Larutan HCl
Diguncangkan hingga tercampur sempurna.
tidak
Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan.
berwarna
Dikocok sampai homogen.
Larurutan
Dimatiakan stopwatch saat larutan keruh.
Na2S2O3
tidak
berwarna
Label C
Waktu
Na2S2O3 (aq) + 2 H
(aq) 2NaCl (aq)
(g) + SO2 (g) + H2O
Air tidak
Label D setelah
berwarna
ditambahkan
Ditambahkan 25 mL H2O.
Larutan HCl
HCl 2 M
Diguncangkan hingga tercampur sempurna.
tidak
menjadi
Ditambahkan 5 mL HCl 3 M, mulai stopwatch saat ditambahkan.
berwarna
berbau (+)
Dikocok sampai homogen.
Larurutan
Dimatiakan stopwatch saat larutan keruh.
dan berwarna
Na2S2O3
kekuningan
tidak
(+)
berwarna
Label D
Waktu
CaCO3
CaCO3 dihaluskan.
Dimasukkan ke dalam balon.
Dipasang balon ke mulut labu yang
terisi HCl 1 M sebanyak 10 mL.
Diukur waktu saat balon terisi CO2.
Balon mengembang
3.
Waktu
yang
terisi CO2
(kempes)
diperoleh 8,2
Maermer
detik
berbentuk
serbuk
Larutan H2S2O4 Larutan H2S2O4
tidak berwarna
sebanyak 5
H2O tidak
mL dan tidak
berwarna
berwarna
Diambil 10 tetes
Diencerkan dengan H2O hingga 5 mL
5 H2C2O4 (aq) + 3 H
(aq) + 2 KMnO4 (aq
2 MnSO4 (aq) + 10
(g) + K2SO4 (aq) +
(l)
Label A tidak
Semua
berwarna
larutan
Diambil 2 tetes.
Larutan H2SO4
direaksikan
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M kemudian di masukkan ke tidak
dalamberwarna
tabung reaksi.
berwarna
Dicatat suhu awalnya.
Label
B
ungu (+)
Ditambahkan 1 tetes larutan B dengan menjalankan stopwatch.
berwarna ungu
kemudian
Stopwatch dimatikan ketika larutan permanganat hilang
(++)
hilang
Label A
Waktu
Label A
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4 0,5 M
kemudian di masukkan ke dalam
tabung reaksi.
Dipanaskan hingga suhu 50C,
45C, 40C, 35C kemudian
diamati perubahannya.
Ditambahkan 1 tetes KMnO4
bersamaan dengan menjalankan
stopwatch.
Stopwatch dimatikan ketika warna
larutan permanganat hilang.
Label A tidak
berwarna
Larutan H2SO4
tidak berwarna
Label B
berwarna ungu
(++)
Semua larutan
direaksikan
berwarna ungu
(+) kemudian
hilang
(T1) 50C = 23,3 s
(T2) 45C = 29,3 s
(T3) 40C=1.36 m
(T4) 35C = 15 m
Waktu
4.
Larutan KMnO4
berwanrna
Larutan KMnO4 0,01 M
ungu (+++)
Diambil 10 tetes
H2O tidak
Diencerkan dengan H2O hingga 10 mL
berwarna
Larutan KMnO4 10 mL
Larutan KMnO4
10 mL dan
berwanrna ungu
(++)
Larutan H2SO4
tidak berwarna
Label A tidak
berwarna
Larutan KMnO4
berwanrna
ungu (++)
Label A +
H2SO4 tidak
berwarna,setelah
di tambahkan
KMnO4
berwarna
keunguan (+)
Kemuadia
hilang
5 H2C2O4 (aq) + 3 H
(aq) + 2 KMnO4 (aq
2 MnSO4 (aq) + 10
(g) + K2SO4 (aq) +
(l)
Larutan H2SO4
tidak berwarna
Label A tidak
Diambil 2 tetes.
Ditambahkan 2 tetes H2SO4.
berwarna
Ditambahkan 1 tetes larutan Mn2SO4
Larutan KMnO4
Ditambahkan 1 tetes larutan encer
berwanrna
KMnO4.
Ditekan tombol stopwatch saat
ungu (++)
Label A +
H2SO4 tidak
berwarna,setelah
di tambahkan
KMnO4
berwarna
keunguan (+)
Kemuadia
hilang
5 H2C2O4 (aq) + 3 H
(aq) + 2 KMnO4 (aq
Waktu
MnS
2 MnSO
+ 10 CO2 (g) + K2S
(aq) + 8 H2O (l)
Suhu
awal
33C
50C
1/t
50C
45C
40C
35C
Pertanyaan
1. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas !
Jawab :
Percobaan 1 :
Na2S2O3 (aq) + 2 HCl (aq) 2NaCl (aq) + S (g) + SO2 (g) + H2O (l)
Percobaan 2 :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Percobaan 3 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4
(aq) + 8 H2O (l)
Percobaan 4 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) +
K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq)
CO2 (g) + K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)
MnS
2 MnSO4 (aq) + 10
2. Tulislah persamaan laju untuk reaksi berorde satu dan dua jika konsentrasi masingmasing zat berbeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi yang sama.
Jawab :
Untuk konsentrasi zat yang berbeda :
Orde satu : r = k [A] [B]
Orde dua : r = k [A]2 [B]2
Untuk konsentrasi zat yang sama :
r 1 k [ A ] [B ]
Orde satu : r 2 = k [ A ] [B ]
Orde dua :
r 1 k [ A ]2 [B]2
=
r 2 k [ A ]2 [B]2
3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam
klorida, tuliskan persamaan reaksinya !
Jawab :
Gas karbondioksida (CO2)
Persamaannya :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan
kalium permanganat ?
Jawab :
Sebagai zat pengoksidasi kuat yang dapat mengoksidasi asam oksalat H2C2O4
menjadi karbondioksida dan air H2O. Penambahan KMnO4menyebabkan terjadinya
reaksi yang disertai dengan meningkatnya suhu.
5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi warna
KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu ?
Jawab :
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks, asam oksalat H2C2O4 dalam suasana asam
(karena di campur dengan asam sulfat H2SO4), dalam hal ini asam oksalat H2C2O4
akan mengalami oksidasi sehingga menjadi gas kabondioksida, dan kalium
permanganat KMnO4 mengalami reduksi sehingga menjadi MnO2, jadi asam
oksalat bertindak sebagai reduktor, dan kalium permanganat sebagai oksidator. Jadi
perubahan kalium permanganat karena reduksi oleh asam oksalat. Selain itu
temperatur berguna untuk mempercepat laju reaksi sehingga semakin tinggi
temperatur pada suatu larutan yang akan di reaksikan, maka laju reaksi semakin cepat
terjadi
Percobaan
Percobaan 1
Pengaruh konsentrasi zat
pereaksi pada laju reaksi
(reaksi antara Na2S2O3 dan
HCl)
Keterangan
3. Larutan Na2S2O3 1 M
Gambar
4. Larutan HCl 2 M
5. Menentukan volume
larutan Na2S2O3
6. Gelas A, B, C, D diisi
dengan Na2S2O3
sebanyak 5 mL
7. Gelas B, C, D
ditambahkan H2O
sebanyak 10 mL, 15
mL, 25 mL.
8. Setiap gelas
ditambahkan HCl 2
M, 5 mL
9. Hasil gelas A
Percobaan 2
Pengaruh luas permukaan
sentuhan pada laju reaksi
(reaksi anatara CaCO3 dan
HCl )
3. Balon
4. Bongkahan marmer
CaCO3
5. Marmer dihaluskan
Percobaan 3
Pengaruh temperatur pada
laju reaksi (reaksi antara
KMnO4 dan H2C2O4)
3. Tabung reaksi
tempat untuk
mereaksikan larutan
4. Termometer
untuk mengukur
suhu yang
dibutuhkan
8. Larutan H2C2O4 +
Larutan KMnO4
9. Hasil pengamatan
pada suhu 50C
11.Hasil
pengamatan
pada suhu 40C
12.Hasil pengamatan
pada suhu 35C
Percobaan 4
Pengaruh katalis pada laju
reaksi
2. Tabung reaksi
tempat untuk
mereaksikan
larutan
7. Hasil setelah
ditambahkan KMnO4
hingga 4x tanpa
katalis
8. Hasil setelah
ditambahkan KMnO4
hingga 4x dengan
penambahan katalis