BAB II Fix
BAB II Fix
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Waktu Kerja
Menurut Sritomo Wignjosoebroto (1992), pengukuran waktu adalah metode
penetapan keseimbangan antara jalur manusia yang dikonstribusikan dengan unit output
yang dihasilkan. Pengukuran waktu akan selalu berhubungan dengan usaha-usaha untuk
menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kegunaan Tujuan Pengukuran Waktu adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning).
2. Estimasi biaya-biaya untuk upah pekerja.
3. Penjadwalan produksi.
4. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi pekerja yang berprestasi.
5. Indikasi output yang mampu dihasilkan oleh seorang operator.
Teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi 2 (Wignjosoebroto, 1995):
Pengukuran tidak langsung yaitu dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan.
Cara tersebut dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui
jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau gerakan seperti data waktu
baku atau data waktu gerakan. Contohnya: data waktu baku (standar data) dan Data
waktu gerakan.
Definisikan pekerjaan, maksud dan tujuan dari pengukuran kepada pekerja yang
dipilih.
Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah jumlah
siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak? Test pula
keseragaman data yang dperoleh.
Tentukan allowance.
Gunakan peta kontrol untuk mengetahui kondisi kondisi kerja yang wajar.
2.1.2
dilakukan tidak berada ditempat pengamatan seperti yang ada di pengukuran waktu kerja
langsung. Pengukuran langsung hanya dilakukan sekali yang kemudian waktu yang
dipelukan untuk melakukan elemen-elemen aktivitas itu dicatat dan dibuat suatu daftar
hingga seterusnya dilihat kembali jika ingin melakukan pengukuran sesuai dengan elemen
pekerjaannya. Terdapat 3 macam pengukuran kerja tidak langsung (Wignjosoebroto, 1995):
1. Pengukuran dengan metode standard data
Metode ini biasa digunakan untuk mengukur kerja mesin atau suatu operasi tertentu
saja, dimana data yang diperoleh sama sekali tidak bisa digunakan untuk jenis operasi
lainnya. Oleh karena itu, metode ini khusus diaplikasikan untuk elemen kegiatan
konstan seperti set-up, loading, handling machine dll. Keuntungan dari metode ini
yaitu akan mengurangi aktivitas pengukuran kerja tertentu, mempercepat proses yang
diperlukan untuk penetapan waktu baku yang dibutuhkan untuk penyelesaian
pekerjaan. Perhitungan waktu baku dengan metode ini tidak dilakukan dengan
aktivitas time study secara langsung. Melainkan dengan cara perhitungan berdasarkan
rumus rumus yang ada atas elemen pekerjaan tersebut.
2. Pengukuran dengan metode analisa regresi
Digunakan untuk menyederhanakan pengukuran waktu dengan metode standar data.
Hal ini dibutuhkan apabila elemen kerja diukur tidak berupa variabel tertentu.
3. Pengukuran dengan data waktu gerakan (Predetermined Motion)
Pengukuran waktu yang tidak langsung berdasarkan elemen- elemen pekerjaannya,
melainkan berdsarkan elemen- elemen gerakannya. Elemen gerakan timbul dari
gagasan konsep Therbligs yang dikemukakan Frank dan Lilian Gilberth. Menetapkan
waktu baku dengan pengukuran metode ini menggunakan data waktu gerakan yang
terdiri atas sekumpulan data waktu dan prsedur sistematis yang dilakukan dengan
menganalisa dan membagi setiap operasi kerja yang dilakukan secara manual
kedalam gerakan- gerakan kerja, gerakan anggota tubuh. Pengukuran dengan data
waktu gerakan dibagi atas beberapa metode, yaitu:
- Analisa waktu gerakan
- Waktu gerakan baku
- Waktu gerakan dimensi
- Faktor- faktor kerja
- Pengukuran waktu gerakan dasar
2.2
2.2.1
Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh seseorang operator mesin atau
apapun untuk menyelesaikan satu siklus dari pekerjaan yang dilakukannya termasuk
melakukan pekerjaan yang manual dan sedang berjalan. Atau juga terkadang waktu siklus
ini diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit produk , dalam hal
ini ditentukan dari proses yang paling lama (bottleneck), Apakah itu pekerjaan manusia
atau mesin. Waktu siklus merupakan waktu hasil pengamatan secara langsung yang tertera
dalam alat ukur waktu (stop watch). Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemenelemen kerja pada umumnya akan sedikit berbeda dari siklus ke siklus kerja sekalipun
operator bekerja pada kecepatan normal dan uniform, tiap-tiap elemen dalam siklus yang
berbeda tidak selalu akan bisa diselesaikan dalam waktu yang persis sama. Waktu siklus
dihitung dengan menggunakan rumus (Wignjosoebroto, 1995):
xi
N
................ (1)
Dimana:
Wp = Waktu Siklus
xi = Jumlah nilai waktu pengamatan
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan
2.2.2
Performance Rating
Performance rating adalah aktifitas untuk menilai dan
mengevaluasi
kecepatan
operator
untuk
menyelesaikan
Pemilihan
alternatif
rancangan
sistem
kerja
ini
harus
Performance
rating
terbagi
menjadi
dua
macam,
yaitu
westinghouse
company pada tahun 1972. Sistem ini memiliki tiga faktor yang
berpengaruh, yaitu skill, effort, condition, dan consistency.
Maisng masing faktor memiliki nilai tersendiri, seperti yang
ditunjukkan tabel di bawah ini:
I
J
K
L
M
0
2
4
7
10
N
O
P
0
1
2
Q
R
BERAT BEBAN(Kg)
0,45
0,9
1,35
1,8
2,25
2,7
3,15
3,6
4,05
4,5
4,95
5,4
5,85
6,3
B-1
B-2
B-3
B-4
B-5
B-6
B-7
B-8
B-9
B-10
B-11
B-12
B-13
B-14
3
5
Tanga
n
2
5
6
10
13
15
17
19
20
22
24
25
27
28
Kaki
1
1
1
1
3
3
4
5
6
7
8
9
10
10
ubah. Untuk maksud ini , maka waktu normal dapat diperoleh dari rumus berikut
(Wignjosoebroto, 2000):
Waktu Normal=Waktu Pengamatan
Rating factor
100
...............(2)
.............(4)
2.2.5 Allowance
Allowance adalah kelonggaran berupa waktu yang diberikan kepada operator saat
bekerja diluar waktu normal. Untuk menghitung waktu baku maka diperlukan
nilai allowance (kelonggaran) yang didapatkan dari jumlah waktu yang digunakan pekerja
untuk pemenuhan kebutuhan pribadinya di sela-sela waktu bekerja pekerja tersebut
menyelesaikan pekerjaannya di luar jam istirahat para pekerja. Ada 4 macam allowance
yaitu (Wignjosoebroto, 2000):
seperti mereka tiba tiba ada urusan untuk menelepon keluarganya dan hal hal lain
yang lebih bersifat pribadi.
Fatigue Allowance adalah waktu longgar yang diberikan kepada tenaga kerja yang
dipakai sebagai waktu istirahat atau waktu untuk melepas lelah baik lelah secara
mental maupun secara fisik
8. Mengarahkan (position). Didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti oleh gerakan
merakit (assembling). Misalnya memutar, menggeser ketempat yang diinginkan dan
berakhir pada saat objek sudah dirakit atau mulai dipakai.
9. Mengarahkan sementara (preposition). Elemen gerak menuju pada tempat sementara.
Tujuan mengarahkan sementara adalah memudahkan pemegangan apabila objek akan
dipakai kembali.
10. Pemeriksaan (inspect) . Pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek
telah memenuhi syarat tertentu atau belum.
11. Perakitan (assamble). Gerakan untuk menghubungkan satu objek dengan objek lain
sehingga menjadi satu kesatuan.
12. Lepas rakit (dissamble) . Dua bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan.
13. Memakai (use). Bila satu tangan atau kedua tangan digunkan untuk menggunakan alat.
14. Kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (un avoidable delay). Kelambatan disini
maksudnya adalah kelambatan yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pegawai.
15. Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay). Disebabkan oleh hal-hal yang
ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pegawai baik disengaja maupun tidak.
16. Merencana (plan). Merupakan proses mental dimana operator berfikir untuk
menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya
17. Istirahat untuk menghilangkan fatique (rest to overcome fatique). Terjadi pada setiap
siklus kerja tetapi secara periodic waktu untuk memulihkan kembali kondisi badan dari
rasa fatique sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya
tetapi juga karena pegawainya.
banyak terjadi dalam suatu proses. Dan bisanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun
kerja, contohnya : pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut, pekerjaan mengeraskan
logam, pekerjaan merakit. Dalam prakteknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk
menyatakan aktifitas administrasi, misalnya : aktifitas perencanaan atau perhitungan.
Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun segi kuantitas. Lambang ini digunakan
jika kita melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek
tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah
menjadi suatu barang jadi, contoh-contohnya : mengukur Dimensi, memeriksa warna
benda, membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap
Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan
mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
Contoh : benda kerja diangkut dari mesin bubut ke tempat mesin skerap untuk
mengalami operasi berikutnya, suatu objek dipindahkan dari lantai bawah ke lantai atas
lewat elevator.
Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak
mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Kejadian ini
menunjukkan bahwa suatu objek ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai
diperlukan kembali. Contoh :objek menunggu untuk diproses atau diperiksa, peti
menunggu untuk dibongkar, bahan menunggu untuk diangkut ketempat lain
Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu
yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan
suatu perijinan tertentu. Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang
mengalami penyimpanan permanan, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran
tanpa izin tertentu dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan
menunggu dan penyimpan, contoh : dokumen-dokumen / catatan-catatan disimpan
dalam brankas, bahan baku disimpan dalam gudang
Selain kelima lambang diatas, kita bisa menggunakan lambang lain apabila merasa
perlu untuk mencatat suatu aktifitas yang memang terjadi selama proses berlangsung
dan tidak terungkapkan oleh lambang-lambang tadi. Lambang tersebut adalah :
Aktivitas gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan
secara bersama atau dilakukan pada suatu tempat kerja.
Mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu
proses sampai aktivitas terakhir.
Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama
proses berlangsung.
pekerja yang akan melayani mesin atau proses tersebut. Tujuan utama yang harus
dianalisa dari kelompok kerja adalah dapat meminimumkan waktu menunggu berarti
kita dapat mencapai tujuan lain yang lebih nyata seperti mengurangi ongkos proses atau
mempercepat waktu penyelesaian proses.
cepat dan terus berulang. Itulah sebabnya, dengan menggunakan peta ini dapat dilihat
adanya pola gerakan yang tidak efisien, dan dapat dilihat adanya pelanggaran terhadap
prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual tersebut
berlangsung. Peta kerja tangan kiri tangan kanan ini bertujuan untuk menganalisa
pergerakan tangan agar mendapatkan suatu bekerja yang maksimal dalam melakukan
pekerjaan.
Anak panah penghubung tidak memiliki durasi, sehingga tidak memerlukan aktivitas
dummy.
Anak panah dari satu node ke node yang lain menunjukkan hubungan ketergantungan
dan urutan aktivitas-aktivitas tersebut.
Beberapa simbol yang dipakai dalam precedence diagram adalah sebagai berikut:
a. Simbol lingkaran / elemen : suatu proses operasi dimana huruf atau nomor di dalam
lingkaran untuk mempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi. Simbol ini
merupakan suatu lingkaran yang memberikan identitas terhadap suatu aktvitas produksi
dengan mencantumkan nomor kegiatan elemen di
dalam lingkaran tersebut.
b. Tanda panah / Hubungan antar simbol : menandakan ketergantungan dan urutan proses
operasi, dimana operasi yang ada di pangkal panah berarti mendahului operasi kerja
yang ada pada ujung anak panah.
c. Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap proses operasi.
Terdapat dua buah bentuk hubungan didalam pembuatan diagram precedence ini :
Ordered relationship
Menunjukan adanya ketergantungan aktivitas kerja. Bila untuk memulai suatu kegiatan
harus menunggu kegiatan lain selesai
Unordered relationship
Menggambarkan dua buah kegiatan atau untuk memulai suatu kegiatan tidak perlu
menunggu kegiatan lain selesai dan kegiatan mulai.
Precedence diagram menggambarkan hubungan antara dua atau lebih aktivitas dalam
suatu network. Terdapat dua jenis representasi proyek dalam jaringan, yaitu event-on-node
dan activity-on-node. Precedence diagram merupakan salah satu bentuk dari activityon-node.
Sebagai contoh (lihat Gambar), aktivitas 1 mendahului aktivitas 2, artinya
aktivitas 1 harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum aktivitas 2 dimulai; aktivitas 2
mendahului aktivitas 3 dan 4, aktivitas 5 dikerjakan setelah aktivitas 3 selesai,
sedangkan aktivitas 7 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 4, 5, dan 6 selesai
dikerjakan.
Contoh
aktivitas
ialah
penggabungan
dua
part.
Misalnya,
node 2
berisi
penggabungan part 1 dan 2. Untuk node 3 bisa berisi hasil penggabungan di node 2
dengan part 3. Untuk node 4 berisi hasil penggabungan node 2 dengan part 4.
2.7 Assembly Diagram
Assembly chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar komponen
yang saling tersusun untuk membentuk sebuah produk assembly keseluruhan. Diagram ini
bertujuan untuk memperlihatkan urutan perakitan suatu produk dan memperlihatkan
susunan part yang ada dalam produk tersebut. Peta rakitan ( assembly chart) menunjukkan
cara yang mudah dipahami tentang :
a. Komponen-komponen yang membentuk produk
b. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
c. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir. Bill Of
Material (BOM) adalah langkah atau struktur dimana bagaimana setiap komponen
komponen dapat bergabung menjadi suatu produk dengan proses manufaktur. Setiap
komponen memiliki tahapan yang diolah menjadi subassemblies lalu assemblies dan
menjadi finish product. Level Bill Of Material ada dua yakni :
-
Single level BOM : struktur yang menunjukkan hubungan dari sebuah produk utuh /
induk pada satu level komponen komponen pembentukanya.
Multi level BOM : struktur yang menggambarkan hubungan lengkap dari produk pada
level awal hingga level paling bawah.
Definisi lain mengenai Bill of Matrial (BOM) adalah salah satu dokumen yang paling
sering digunakan dalam perusahaan manufaktur. Beberapa kegunaan dari BOM menurut
Tony A.J.R adalah sebagai berikut:
1. Definisi produk
Menspesifikasi komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membuat produk.
2. Pengendalian teknik perubahan
Karyawan yang merancang produk terkadang merubah rancangan produk dan
komponen-komponen yang digunakan. Perubahan ini harus dicatat dan dikendalikan.
BOM menyediakan metode untuk melakukan hal ini.
3. Service parts
Bagian pengganti yang dibutuhkan untuk memperbaiki komponen yang rusak ditetapkan
dalam BOM.
4. Perencanaan
BOM menentukan jadwal bahan material yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk
akhir. BOM menentukan apakah komponen harus dibeli atau dibuat untuk memenuhi
jadwal produksi.
5. Order entry
Ketika sebuah produk memiliki banyak pilihan (seperti mobil), sistem order entry sering
mengkonfigurasi BOM produk akhir. BOM juga dapat digunakan untuk menentukan
harga produk.
6. Manufacturing
BOM menyediakan daftar bagian-bagian yang dibutuhkan untuk membuat atau merakit
sebuah produk.
7. Pembiayaan
Harga produk seringkali dirincikan ke dalam direct material, direct labor, dan overhead.
BOM tidak hanya menyediakan metode untuk menentukan direct material akan tetapi
juga sebuah struktur untuk mencatat direct labor dan juga penyebaran overhead.
Explosion : struktur / urutan BOM yang diawali dari produk jadi hingga pada
komponen komponen pembentuk produk tersebut dengan menunjukkan
komponen pembentuk yang paling penting yakni dari tingkat atas hingga tingkat
bawah.