Anda di halaman 1dari 6

ARSITEKTUR MODERN

1944 - 1971

ARSITEKTUR MODERN 1944 - 1971


Oleh :
Putu Irwan Hendrawan (1462121070), Zainuddin (1462121072), I Wayan Sudarya (1462121081),
Gede Martin Wira Wijaya (1462121088) I Putu Harry Narayana (1462121092), Gusti Komang Gede
Candra Cahyadi (1462121095), I Made Agus Ryandana (1462121110), I Putu Yudi Andika
(1462121110), Nyoman Firmanto Cahyadinatha (1462121033), I Kadek Cahya Andrayuga
(1462121057)

ABSTRAK
Pada abad XX, terjadi perubahan sangat signifikan dalam arsitektur dari klasik, neo
klasik dan eklektik menjadi modern. Kejadian ini terjadi karena kejenuhan terhadap bentuk,
teori dan kaidah-kaidah tentang seni dan arsitektur yang sudah berkembang ratusan bahkan
ribuan tahun sebelumnya, selain itu juga karena terjadi perubahan dalam pola pikir, pola
hidup dan budaya masyarakat yang pada saat itu perang dunia telah berakhir.
Setelah Perang Dunia II, arsitektur modern berkembang dalam bentuk-bentuk baru,
otentik asli yang tidak ada sebelumnya. Kaidah-kaidah dan teori modernism awal abad XX,
ditinggalkan. Konsep modern awal seperti cubism, rasionalisme dan fungsionalisme tidak
lagi menjadi kriteria utama. Ada lima aliran yang terdapat pada tahun 1944 sampai dengan
1971 yaitu Arsitektur Organik, Arsitektur Brutalisme, Arsitektur Monumentalsm, Structuralism
serta Arsitektur Metabolism dan Arsitektur Modern Jepang.
Perkembangan jumlah penduduk, budaya dan teknologi sangat cepat, demikian pula
perkembangan arsitektur modern yang merupakan ungkapan fisik dari budaya, pola pikir
dan pola hidup satu masyarakat. Tokoh-tokoh arsitektur modern pada masa sebelumnya
dan masih berkarya pada abad XX pertengahan ini seperti Frank Lloyd Wright, Le
Corbusier, Mies van der Rohe, Alvar Alto, Kenzo Tange tetap menjadi pelopor. Mies masih
tetap konsisten dengan konsep minimialism, menggunakan konstruksi baja dan kaca untuk
bidang, pintu dan jendela. Sementara itu Le Corbusier cenderung merancang dalam bentukbentuk sculptural yang sensasional, menerapkan konsep Lima butir dalam arsitektur baru
dan matahari lembut (brise soeil). Pada masa itu, Wright masih sangat produktif berkarya
dengan gaya arsitektur yang spektakuler.
Kata kunci : Pertengahan Abad XX, Aliran Arsitektur, Tokoh Arsitek, Konstruksi
1. PENDAHULUAN
Awal abad XX, terjadi perubahan revolusioner, cepat, mendasar dan total dalam
arsitektur dari klasik, neo klasik dan eklektik menjadi modern. Gejala ini terjadi selain karena
kejenuhan terhadap bentuk, teori dan kaidah-kaidah tentang seni dan arsitektur yang sudah
berkembang ratusan bahkan ribuan tahun sebelumnya, juga karena terjadi perubahan
dalam pola pikir, pola hidup dan budaya masyarakat.
Perubahan juga terjadi dalam segi dinamika penduduk, jumlahnya berlipat ganda, yang
semuanya menuntut penyediaan fasilitas modern, praktis, ekonomis, cepat dibangun,
fungsional tanpa mengabaikan aspek keselarasan keseimbangan dan keindahan. Kriteria
murah dan cepat dibangun makin dituntut pada masa sesudah perang dunia, karena
banyaknya penduduk yang kehilangan tempat tinggal.

ARSITEKTUR MODERN
1944 - 1971

Pada awal abad XX timbul aliran seni, budaya dan arsitektur fungsionalisme, Cubism
dan Rasionalism yang mempertahankan kemurnian, menambahkan dekorasi yang tidak
memiliki fungsi tetapi memiliki makna. Selanjutnya arsitektur modern berkembang secara
cepat baik bentuk dan aliran yang sangat kompleks, tidak dapat dikelompokkan dalam
periode waktu dan tempat seperti pada masa klasik dan tradisional. Perkembangan aliran
arsitektur kemudian tidak dapat dianalisis, dikelompokan menurut aliran dari masing-masing
arsitek terkemuka, karena karya-karyanya juga mengalami perkembangan dan perubahan
bentuk dan konsep. Karena hal itu pada abad XX untuk menentukan aliran tidak lagi pada
dimensi waktu dan kajian mengenai masing-masing arsitek, tetapi berdasarkan kesatuan
dari berbagai kriteria : waktu, tempat, bentuk, system struktur, material yang menonjol,
dekorasi, ciri-ciri khas dalam satu bangunan dan lain-lain aspek yang ada dalam arsitektur.
Banyaknya aliran arsitektur yang terus dikembangkan juga merupakan salah satu
penyebab dari para arsitek generasi berikut, terutama yang pernah menjadi murid dari
tokoh-tokoh arsitektur modern di masa sebelumnya. Teknologi konstruksi, bahan bangunan
dan kebutuhan akan fasilitas ruang atau arsitektur dari masyarakat yang secara kualitas dan
kuantitias semakin meningkat membuat perkembangan arsitektur modern semakin
kompleks. Dalam jurnal ini akan membahas pada konsep, pandangan para tokoh arsitektur
modern setelah tahun 1940an dan mengemukakan karya-karyanya.
2. ALIRAN ARSITEKTUR MODERN 1944-1971

Gambar
diatas
Gambar
1.
Aliran
Arsitektur
Abad
XIX
dan
merupakan aliran
arsitektur
pada
XX
abad XIX dan
XX, sangat jelas
terlihat aliran arsitektur dari tahun ke tahun memiliki perbedaan yang sangat signifikan
sehingga timbul banyak perdebatan antar tokoh arsitektur dan pada akhirnya menghasilkan
aliran arsitektur tersendiri di setiap tokoh arsitektur. Pada tahun 1944-1971 terdapat lima (5)
aliran arsitektur yaitu, Arsitektur Organik, Arsitektur Brutalisme, Arsitektur Monumentalsm,
Structuralism serta Arsitektur Metabolism dan Arsitektur Modern Jepang. Antara tahun 1944-

ARSITEKTUR MODERN
1944 - 1971

1971 arsitektur yang memiliki dekorasi seperti Arsitektur Klasik dan Arsitektur Art Deco
sangat sedikit karena pada tahun itu lebih mementingkan fungsional dari pada seni dan
bentuk. Berikut merupakan beberapa penjelasan tentang Aliran Arsitektur Modern tahun
1944-1971 :
1) Arsitektur Organik
Arsitektur Organik merupakan arsitektur yang memiliki ruang dan bentuk terpadu
dimana ruang menjadi pusat awal perancangan yang memikirkan dari berbagai intensitas
kegiatan, mempunyai psikologis, mempunyai nilai dan bertujuan mengangkat harkat
aktivitas manusia. Untuk memperjelas aliran Arsitektur Organik, berikut merupakan salah
satu contoh bangunan dari Frank Lloyd Wright yaitu Museum Guggenheim di New York
(1942-1957) :

Gambar 2. Museum Guggenheim,


Gambar 2. Interior Museum
New York (1942-1957)
Guggenheim, New York (1942-1957)
Museum Guggenheim merupakan contoh yang sempurna dari filsafat organic Wright
di mana denah, potongan dan pandangan dari luar secara bersamaan menyatu secara
meyakinkan dalam bentuk tida dimensional dan ruang, diwujudkan dalam konstruksi beton
spiral.
2) Arsitektur Brutalisme
Arsitektur Brutalisme merupakan arsitektur yang beda dari biasanya baik dari segi
bentuk yang aneh, menyimpang dari kaidah-kaidah ataupun bentuk-bentuk yang belum
pernah ditemukan di tahun sebelumnya. Dilihat dari segi sistem konstruksi juga memiliki
perbedaan, dalam konstruksi beton eksposed dihasilkan oleh perancah kasar atau sengaja
dikasarkan setelah perancahnya dibuka. Meskipun kata brutal ada hubungannya dengan
beton brut yang artinya beton kasar, namun kriteria pengelompoka aliran Arsitektur
Brutalisme adalah pada bentuknya secara keseluruhan dan bukan dari system konstruksi
tersebut.
Ada beberapa contoh arsitek yang menerapkan aliran Arsitektur Brutalisme seperti Paul
Rudolph dengan karya Yale School of Art and Architecture, Le Corbusier dengan karya
Notre Dame Ronchamp dan I M Pei dengan karya Museum Everson dimana semuanya
berbentuk sculptural abstrak total (Salah satu ungkapan aliran Arsitektur Brutalisme) . Untuk
memperjelas aliran Arsitektur Brutalisme
berikut merupakan salah satu contoh
karya dari James Stirling yang terkenal
dengan
hasil
karya
dikategorikan
Brutalisme.

ARSITEKTUR MODERN
1944 - 1971

Gambar 2. Leicester
Gambar
University
3. Leicester
Engineering
University
Engineering (1959-1963)
(1959-1963)

Dapat dilihat pada gedung pendidikan diatas


pada bagian yang memiliki unsur aliran Arsitektur Brutalisme, yaitu atap bengkel datar
dengan penampang gregaji, seperti pada pabrik-pabrik, memberikan ekspresi kuat dari
bangunan pendidikan teknik dan industrial. Normalnya atap dibuat tegak lurus atau dibawah
35 derajat, tetapi atap gedung ini melintang diagonal 45 derajat.

Gambar 4. Cambridge University (1965-1967)


Gambar 3. Cambridge University (1965-1967)

Gedung Cambridge University menampilkan bentuk-bentuk aneh, otentik dan tidak


seperti gedung pada umumnya yang sesuai dengan kaidah aliran Arsitektur
Brutalisme. Gedung ini memiliki sudut siku berbentuk huruf L dengan bagian tengah
(hall) yang beratap kaca, bagian ini dibuat bertrap, semakin ke atas semakin kecil
dengan material kaca yang membuat gedung ini beda dari bangunan yang lainnya.

3) Arsitektur Monumentalism
Dalam aliran Arsitektur Monumentalism bentuk tidak hanya ditentukan oleh
fungsi, tetapi ditentukan oleh semua aspek arsitektural, tata letak, lingkungan,
teknologi, bahan dan elemen-elemen lainnya yang tidak selalu fungsional. Selain itu,
konsep-konsep lama diterapkan sesuai dengan konsep dan pola pikir yang sejalan

ARSITEKTUR MODERN
1944 - 1971

dengan perkembangan teknologi, bahan dan dimensi. Sehingga penerapan baru ini
menghasilkan bentuk-bentuk baru yang ciri monumentalnya sangat menonjol.
Rancangan-rancangan Le Corbusier, Oscar Niemeyer Saarinen, Luis I Khan,
Phipips Jhonson yang dibangun setelah tahun 50an dapat dikategorikan sebagai
arsitektur aliran monumentalisme dengan bentuk otentik, megah dan sclutural.

Gambar 5. Boston City Hall (1967)

Gambar 4. Potongan Boston


City Hall (1967)

Aliran Arsitektur Monumentalism yang diterapkan pada bangunan ini dapat


dilihat dari efek bayangan kisi-kisi dan elem konstruksi pada wajah-wajah
menampilkan bentuk dinamis dan memberikan bentuk sculptural yang sangat
menawan. Kesan monumental gedung ini ditampilkan dalam bentuk dan juga tata
letak serta lokasi yang terbuka luas. Boston City Hall menjadi suatu bentuk
monumental dalam sejarah perkembangan arsitektur modern, ungkapan dari
kejenuhan pada teori dan konsep arsitektur Fungsionalisme Purisme dan
Rasionalisme yang menjunjung tinggi fungsi dan menjauhkan elemen-elemen
dekorasi. Bentuknya yang unik, otentik membuat sukar untuk menggolongkan
bentuk aliran baru ini. Namun jelas bahwa gedung ini sangat monumental dengan
adanya efek banyangan oleh cahaya matahari.
3. ARSITEK DAN KARYANYA (KONSEP DAN MODEL KONSTRUKSI)
Setelah Perang Dunia II, perkembangan jumlah penduduk, budaya dan teknologi sangat
cepat, demikian pula perkembangan arsitektur modern yang merupakan ungkapan fisik dari
budaya, pola pikir dan pola hidup satu masyarakat. Tokoh-tokoh arsitektur modern pada
masa sebelumnya dan masih berkarya seperti Frank Lloyd Wright, Le Corbusier, Mies van
der Rohe, Alvar Alto, Kenzo Tange tetap menjadi pelopor. Mies masih tetap konsisten
dengan konsep minimialism, menggunakan konstruksi baja dan kaca untuk bidang, pintu
dan jendela. Sementara itu Le Corbusier cenderung merancang dalam bentuk-bentuk
sculptural yang sensasional, menerapkan konsep Lima butir dalam arsitektur baru dan
matahari lembut (brise soeil). Pada masa itu, Wright masih sangat produktif berkarya
dengan gaya arsitektur yang spektakuler.
4. KESIMPULAN

ARSITEKTUR MODERN
1944 - 1971

DAFTAR PUSTAKA
Nana Rukmana. 1993. Manajemen Pembangunan Prasarana Perkotaan. LP3ES.
Nazir Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta Ghalla Indonesia.
Poerwadarminta W.J.S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Tjokroamidjojo Bintoro. Perencanaan Pembangunan. PT. Gunung Agung
Becker, G. 1976. The Economic Approach to Human Behaviour. Chicago: University of
Chicago Press.
Departemen Pekerjaan Umum. 1991. Evaluasi Pelaksanaan Peremajaan Kota. Cipta Karya.
Dinas Perumahan. 1994. Ketentuan dan Peraturan Perundangan Perumahan. DKI Jakarta.
Koentjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai