LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETES MELLITUS
I.
sensitivitas,
sehingga
tidak
dapat
menetralisir
4.
5.
6.
7.
8.
Sakit kepala
Kram otot
Baal dan kesemutan
Infeksi
Mual, diare, atau konstipasi (Kowalak,2003)
F. Komplikasi
1. Penyakit mikrovaskuler, termasuk retinopati, nefropati, dan neuropati.
2. Dislipidemia
3. Penyakit makrovaskular, termasuk arteri koroner, arteri perifer dan arteri
serebri
4. Ketoasidosis diabetik
5. Ulserasi kulit (Kowalak,2003)
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Pemberian insulin, obat hipoglikemik oral.
b. Perhitungan kandungan kalori, lemak dan daftar bahan penukar.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Perawatan luka diabetes
b. Senam kaki diabetik serta pendidikan kesehatan tentang Diabetes
Melitus (Suyono,Slamet dkk,2009).
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)
2. Pemeriksaan Gula Darah Puasa
Normal : 80 120 mg/100 ml serum
Abnormal : 140 mg/100 ml serum atau lebih
3. Pemeriksaan Gula Darah Post Prandial (2 jam setelah makan)
Normal : <120 mg/100 ml serum
Abnormal : >200 mg/100 ml serum atau lebih
4. Pemeriksaan Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Normal : puncaknya jam pertama setelah pemberian 140 mg/dl dan
kembali normal 2 atau 3 jam kemudian.
Abnormal : peningkatan glukosa pada jam pertama tidak kembali setelah
5.
6.
7.
8.
II.
2 atau 3 jam.
Pemeriksaan glukosa urine
Pemeriksaan ketone urine
Pemeriksaan kolesterol dan kadar serum trigliserida
Pemberian hemoglobin glikat (HbA1C) (Tarwoto,2012)
Adanya
riwayat
hipertensi,
kesemutan
pada
ekstremitas,
ulkus,
kekuatan
Intervensi :
1. Monitor intake dan output
R : Mengetahui keseimbangan cairan pasien
2. Lakukan kompres dingin pada abdomen untuk stimulasi refleks kandung
kemih
R : Untuk stimulasi refleks kandung kemih sehingga dapat mengeluarkan
urine sampai kosong
3. Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat output urine
R : Untuk memonitor keseimbangan cairan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Buku Diagnosis Keperawatan NANDA 2012 2014
Kowalak.2003.Buku Ajar Patofifiologi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nurarif.2013.Aplikasi NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : MediAction
Suyono, Slamet dkk.2009.Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FK UI
Tarwoto.2012.Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta : Trans Info
Media
5
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. K DENGAN DABETES MELLITUS
Unit
: Penyakit Dalam
I.
Tgl. Masuk
: 6 Januari 2015
Jam
: 09.30 WIB
IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status Perkawinan
Agama/Suku
Warga Negara
Bahasa yg digunakan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal Pengkajian
: 6 Januari 2015
Waktu Pengkajian
: 15.00
Auto Anamnese
Allo Anamnese
Ny.K
65th
Perempuan
Menikah
Islam/Jawa
WNI
Jawa
Demak
6
Dx. Medik
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama
: Tn.R
Alamat
: Demak
Hubungan dgn pasien : Anak
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
: Pusing dan Lemas
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan pusing dan lemas sejak 3 hari yang lalu pada tanggal 3 januari
2015, kemudian dibawa ke RSUD sunan kalijaga lewat UGD diperiksa GDS 224
Mg% dan diberi infus RL 20 tpm. Dan sekarang pasien berada di ruang teratai
kamar D28.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien memiliki riwayat hiperglikemia, saat diperiksa GDSnya di RSUD sunan
kalijaga demak hasilnya 512 pada tanggal 23 Desember 2014.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan dari keluarga pasien ada yang memiliki penyakit
menurun yaitu, DM dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular seperti
HIV / AIDS.
D. GENOGRAM
Keterangan:
: Laki laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: 6
Respon Bicara
: 5
: 4
Kesimpulan
: 15 , Sadar penuh
: 88 x/menit
= 4 , T = hilang timbul
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas
: 22
2. Tinggi Badan
: 150 cm
Berat Bedan
3. I.M.T (Indeks Masa Tubuh) : 20
Kesimpulan : Kekurangan berat badan tingkat sedang
: 45kg
Bentuk Kepala
Keadaan Rambut
Kulit Kepala
Muka
Bicara
2. Mata
Konjungtiva
Sklera
Kornea
3. Hidung
Kebersihan
Cuping Hidung
4. Mulut
Rongga Mulut
lesi
: rambut bersih, berminyak, dan beruban
: tidak ada ketombe
: simetris
: tidak pelo, berbicara lancar
: fungsi penglihatan menurun
: anemis
: tidak ikterik
: hitam
: bersih, tidak ada sinusitis, tidak terdapat sekret, tidak
ada lesi.
: tidak terpasang kanul oksigen
bersih,
mukosa
mulut
lembab,
tidak
ada
: gusi bersih.
: gigi pasien lengkap, bersih tidak ada yang tunggal.
: bersih, tidak ada serumen. Pendengaran normal.
Leher
6. Thorax (paru-paru)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
:suara sonor
Auskultasi
7. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
8. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
: Suara tympani
9. Ekstremitas :
Ekstremitas atas :
Tangan kanan terpasang infus, tidak ada udema
Ekstremitas bawah :
Tidak ada lesi, tidak ada udema , mampu bergerak.
5-5-5-5
5-5-5-5
5-5-5-5
5-5-5-5
10. Kulit
Kering keriput, turgor kulit buruk, bersisik
Di rumah sakit:
Ds: keluarga mengatan pasien tidur siang 2-3 jam, tidur malam 6-8 jam.
Do: Pasien tidur nyenyak.
6. Pola persepsi kognitif
Di rumah:
Ds: Pasien dan keluaga mengatakan kurang faham tentang penyakitnya
Di rumah sakit:
Ds: Pasien dan keluarga mengatakan kurang faham tentang penyakitnya, pasien
mengatakan bersedia untuk di beri penyuluhan pendidikan kesehatan tentang
penyakitnya
Do: Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali setelah di beri penyuluhan
12
Di rumah sakit:
Ds: Do: pasien selama dirawat di rumah sakit, berhubungan baik dengan dokter,
perawat, ataupun dengan petugas kesehatan lainnya.
9. Pola reproduksi seksualitas
Di rumah:
Ds: pasien mengatakan di rumah sebagai ibu rumah tangga.
Di rumah sakit:
Ds: pasien mengatakan bahwa dia sebagai ibu rumah tangga.
Hasil
Nilai
Satuan
Metode
rujukan
Hemoglobin
10,6 L
12.5-15,5
g/dL
spectropometry
Lekosit
10.100L
4,0-10,0
Ribu
Spectropometry
Albumin
3,7 L
3,4-4,8
g/dl
BCG
.
1. Tanggal 06 Januari 2015 jam 15.00 WIB
GDS : 224 Mg%
2. Tanggal 07 Januari 2015 jam 15.00 WIB
GDS :208 Mg%
B. TERAPI
Tanggal 06 Januari 2015
NO NAMA OBAT
DOSIS
CARA
PEMBERIAN
1.
Infus RL
20 tpm
IV
2.
Ceftriaxone
2x1
IV
3.
Ranitidin
2x1 amp
IV
4
5.
Paracetamol
Ambroxol
3x1
3x1
IV
oral
V. ANALISA DATA
14
HARI
/ DATA
O
1.
TGL
Selasa, 06
Januari
MASALAH
TTD
Nyeri akut
pusing
psikologis
P :Nyeri timbul saat
2015
aktivitas
Q :Seperti
2.
ETIOLOGI
tertimpa
beban
R :Bagian atas kepala
S :6
T :Hilang timbul
Do : Mata terlihat sayu
TD :110/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu :37,5
RR : 20 X/m
Selasa, 06 Ds : pasien mengatakan Kebutuhan
Ketidakseimbanga
Januari
lemas,
metabolik
Do : A ; BB 45 Kg,TB
tinggi
150 Cm
B : Hb 10,6 L,Albumin
2015
nutrisi
dari
kurang
kebutuhan
tubuh
diabetes
melitus
metabolik tinggi
INTERVENSI
HARI/TGL
Selasa,
NO
DX
06 1
Januari 2015
TUJUAN DAN KH
Setelah
tindakan
selama
dilakukan
keperawatan
3 x
24 jam
INTERVENSI
1. observasi KU pasien
R : mengetahui perubahan KU
pasien
2. lakukan manajemen nyeri
R : meringankan nyeri
3. ajarkan teknik relaksasi
15
Dengan KH :
- skala nyeri 1 3
- Pasien
nyeri
4. kolaborasi
menunjukkan
pemberian
analgesik
R : membantu menghilangkan
wajah berseri
nyeri
Setelah
dilakukan
1. pemantauan nutrisi.
tindakan
3x24jam
gizi
Dengan KH :
- BB meningkat
-
pasien
mampu
kenaikan BB
3. ajarkan
pasien
menghabiskan makanan
menghindari nyemil.
R : nutrisi sesuai dengan
untuk
kebutuhan pasien.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
R : untuk menentukan
kebutuhan nutrisi.
VIII.
Tanggal
6-1-15
IMPLEMENTASI
Nama / umur
: Ny. K / 65 th
Ruang / Unit
: Teratai / penyakit dalam
Dx
1,2
Jam
16.00
Implementasi
Mengobservasi KU,TTV,serta
Respon Pasien
DS : PS. Mengatakan
N : 88x/menit
S : 37,5 C
RR : 20x/menit
TB : 150 cm
BB : 45 cm
1
16.30
DS : Pasien mengatakan
(pengalihan perhatian)
7-1-15
1,2
21.00
Memonitor TTV
DS : Ps.mengatakan
masih pusing
P = saat beraktivitas
Q= tertimpa beban
R= kepala bagian atas
S= 3
T= hilang timbul
DO : TD 110/70 mmHg;
N 80x/menit; S 36,5C;
8-1-15
1,2
24.00
RR 22x/menit; TB 150
Kolaborasi pemberian obat :
Ceftriaxon injeksi, ranitidin
cm; BB 45 kg
DS : ps mengatakan
kemeng saat diinjeksi
DO : obat masuk tanpa
06.00
Memonitor TTV
24.00
Kolaborasi pemberian obat :
Ceftriaxon injeksi, ranitidin
injeksi, paracetmol oral
N 80x/menit; S 37C; RR
18x/menit, TB 150cm;
BB 46 kg
9-1-15
1,2
05.30
DS : ps mengatakan
Memonitor TTV
10-1-15
1,2
09.00
17
DS : ps mengatakan
sudah tidak pusing
DO: TD 120/90mmHg;
N 84x/menit; S 36,8C;
RR 20x/menit, TB
150cm; BB 46 kg
DS : ps mengatakan
paham tentang DM yang
disampaikan
DO : pasien dapat
menjawab pertanyaan
yang diajukan
IX.
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal
Sabtu / 10-1-15
Dx
1
Catatan Perkembangan
SOAP DATANG
S : Pasien mengeluh pusing
P : Saat aktivitas
Q : Tertimpa benda
R : Kepala bag. Atas
S:4
T : Hilang timbul
O : Pasien terlihat meringis kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan lemas
O : HB 10,6
TB 150 cm
BB 45 kg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
SOAP PULANG
S : Pasien mengatakan sudak tidak pusing
O : Pasien terlihat segar wajahnya
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
S : Pasien mengatakan sudah tidak lemas
O : TB 150 cm
BB 46 kg
A : Masalah belum teratasi
18
P : Lanjutkan intervensi
BAB 3
PEMBAHASAN
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalis metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin
(Yuliana Elin, 2009).
Ny. K saat dikaji mengatakan menjadi sering makan, minum dan buang air kecil. Saat
di periksa di RSUD Sunan Kalijaga Demak ternyata GDS nya 512 dan disleeding scale 16U.
Lalu pada tanggal 6 Januari 2015 Ny. K masuk lagi dengan keluhan yang sama, setelah
diperiksa GDSnya 224, lalu pasien dirawat di unit penyakit dalam Ruang Teratai. Pasien
mengalami kekurang BB tingkat sedang karena BB pasien 45 kg, tinggi 150 cm. Dan pasien
mengeluh pusing dan lemas, maka dari itu saya ambil diagnosa keperawatan yang pertama
pusingnya ( nyeri ), dan yang kedua adalah nutrisi ( ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh ).
19
BAB 4
KESIMPULAN
Seseorang yang mengalami DM ( Diabetes Mellitus ) akan terlihat jelas dari ketiga
tanda berikut :
a. Polifagia (suka makan)
b. Polidipsi (suka minum)
c. Poliuri (suka kencing)
Dalam mengangani seseorang yang terkena DM maka harus dipantau gula darahnya
secara berkala dan diitnya , yaitu diit rendah karbohidrat contohnya bubur DM.
20