Anda di halaman 1dari 3

PORTOFOLIO KASUS PENYAKIT DALAM

ABSES PARU
Topik: Abses Paru
Tanggal (kasus): 14 Maret 2016
Presenter : dr.Komang Surya Bhuana R, S.Ked
Tanggal Presentasi : 2 Juli 2016

Pendamping : dr.IMadeSuarjaya
dr.IKomangAgussawan

Tempat presentasi : ruang pertemuan Lantai 4 RSU Puri Raharja


Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa

Bu

Lansia

mil
Deskripsi : Laki Laki berusia 57 tahun yang mengeluh nyeri dada spesifik sejak 2 jam
sebelum masuk rumah sakit, dirasakan pada dada bagian dalam sebelah kiri.

Tujuan : Dapat memberikan penanganan STEMI, menegakkan diagnosis STEMI beserta


menentukan komplikasinya, serta dapat memberikan terapi sesuai gejala dan etiologi yang
bersifat komprehensif dan holistic.
Bahan bahasan
Tinjauan Pustaka
Cara membahas
Diskusi

Riset
Presentasi &

Kasus
E-mail

Audit
Pos

diskusi
Data Pasien

Nama : DKAS

No. Registrasi : 22.39.58

Alamat : Denpasar
Nama RS : RSU Puri Raharja
Alamat : Jalan WR Supratman
Data utama untuk bahan diskusi
1.

Diagnosis/gambaran klinis:
Pasien datang ke IRD RS Puri Raharja pada hari Kamis, 04 Maret2016 pukul 01.39

WITA dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang dirasakan menetap sejak kurang lebih 2
jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dikatakan dirasakan di dada bagian dalam sebelah
kiri tembus hingga punggung sebelah kiri dan menjalar hingga diseluruh dada sampai
lengan kiri. Nyeri dirasakan seperti tertekan benda berat dengan tingkat keparahan tinggi.

Nyeri awalnya dirasakan pasien malam hari setelah pasien bekerja sekitar pukul 21.00
WITA. Awalnya nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi masing-masing sekitar 5-10
menit dan berjarak sekitar setengah jam. Karena menganggap keluhan masih ringan, pasien
memutuskan untuk istirahat saja terlebih dulu dan meminum obat Supraflu, namun
kemudian jarak munculnya nyeri semakin memendek, nyeri menjadi lebih sering muncul,
dan menjadi semakin lama (hingga berdurasi sekitar setengah jam) sehingga pasien
memutuskan untuk memeriksakan diri ke RS Puri Raharja. Nyeri dikatakan berkurang
sedikit saat istirahat dan memberat terutama saat berjalan kaki dan beraktivitas, tidak
dipengaruhi oleh pergerakan dada, penekanan pada dada, ataupun menarik /
menghembuskan napas. Nyeri dada dikatakan sedikit mereda setelah mendapatkan
penanganan di IGD RS Puri Raharja.
Keluhan nyeri dada yang dirasakan pasien juga disertai dengan mual diikuti dengan
muntah. Muntahan berupa makanan yang dikonsumsi pasien, tanpa darah. Mual muntah
juga diikuti oleh keluhan berkeringat dingin.
Riwayat mengalami keluhan lainnya seperti nyeri pada ulu hati, demam, batuk, pilek,
serta sakit tenggorokan disangkal. Buang air besar dan buang air kecil dikatakan normal
tidak ada gangguan.
2. Riwayat pengobatan:
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya disangkal. Pasien tidak memiliki
3.

alergi obat.
Riwayat kesehatan/penyakit:
Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, gula darah, ataupun
riwayat kolesterol sebelumnya. Riwayat pernah dioperasi disangkal.
Riwayat menderita penyakit rematik, autoimun, keganasan / kanker, kurang darah
(anemia), radang paru-paru (pneumonia), asma, tuberkulosis, dan penyakit paru berat
lainnya disangkal oleh pasien. Riwayat alergi terhadap obat atau bahan makanan tertentu

4.

pun disangkal oleh pasien.


Riwayat keluarga:
Di Keluarga dikatakan ayah pasien meninggal karena sakit jantung,namun pasien
tidak ingat pada umur berapa ayahnya meninggal. Riwayat adanya penyakit kencing
manis, penyakit ginjal, autoimun, keganasan, tuberkulosis, asma, radang paru-paru,

5.

ataupun penyakit paru berat lainnya dalam keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat pekerjaan:

6.

Pegawai swasta
Riwayat Sosial dan Lingkungan :
Pasien sehari-hari kini bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan
furniture. Pasien mengaku tidak pernah memiliki postur tubuh gemuk sebelumnya. Kini
pasien sudah menjaga pola makannya, mengurangi konsumsi daging dan lemak serta lebih
banyak mengkonsumsi buah dan sayur atas saran dari dokter. Riwayat merokok dikatakan
ada dimulai saat umur 19 tahunan, dan masih merokok sampai saat ini. Pasien juga
mengaku dahulu sering mengkonsumsi alkohol bersama temannya, namun kini dikatakan
sudah berhenti. Olahraga dikatakan tidak rutin dilakukan, hanya dilakukan sekali-sekali
ketika sempat saja.

Anda mungkin juga menyukai