Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LatarBelakang

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi


dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi
khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini
membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat
antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau
antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik
dengan

orang

massa.Dengan
berlangsungnya

banyak,
demikian

dipenuhi

melalui

komunikasi

menjadi

kehidupan

suatu

aktivitas
unsur

masyarakat.

komunikasi

penting

Selain

dalam

merupakan

kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk


suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu
lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada
khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi
komunikasi massa tidak sama dengan media massa. Media massa
hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi massa
tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang
agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan
dibagi menjadi dua, yang pertama iklan komersil yaitu iklan yang
bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Yang
kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan
mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan
umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat.

1.2

RumusanMasalah

Sesuaidenganlatarbelakangdiatas,
penulismerumuskanmasalahsebagaiberikut:
1. Bagaimanapengertianmengenaiteknikkomunikasi?
2. Bagaimanapengertianmengenaiteknikkonseling?

1.3 TujuanPenulisan
Sesuaidenganrumusanmasalahdiatas,

tujuan

diperolehsebagaiberikut:
1. Untukmengetahuipengertianmengenaiteknikkomunikasi.
2. Untukmengetahuipengertianmengenaiteknikkonseling.

yang

BAB II
PEMBAHASAN
Dalambabinidibahas (1) pengertianmengenaiteknikkomunikasi (2)
pengertianmengenaiteknikkonseling
2.1
TeknikKomunikasi
2.1.1 Pengertian, TujuandanPrinsipKomunikasi
(1)

PengertianKomunikasi

Istilah

komunikasi

communicatus yang

(communication)

artinya

berbagi

berasal

atau

dari

menjadi

bahasa
milik

Latin

bersama.

Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan


berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai
suatu

proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku


baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung
Komunikasi

adalah

suatu

proses

melalui

mana

seseorang

(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)


dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak).
(Hovland, Janis dan Kelley : 1953)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti katakata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner,
1964).
(2)

TujuanKomunikasi

Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut...

a. Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh


komunikan.

Agar

dapat

dimengerti

oleh

komunikan

maka

komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelasjelasnya dan sedetail mungkin.
b. Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi,
setiap individu

dapat memahami individu

yang

lain dengan

kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.


c. Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan
persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang
lain.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan
pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi
dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
(3)

PrinsipKomunikasi

Prinsip-prinsipkomunikasisepertihalnya

fungsi

dan

definisi

komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep


yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh
William

B.

A.Samovar

Gudykunst
dan

disebut

Richard

asumsi-asumsi

E.Porter

komunikasi.

menyebutnya

Larry

karakteristik

komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsipprinsip

komunikasi.

Terdapat

12

prinsip

komunikasi

yang

dikatakansebagaipenjabaranlebihjauhdaridefinisidanhakekatkomunikas
iyaitu :
Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak
berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Salah satu kebutuhan
pokok manusia, seperti dikatakan oleh Susanne K. Langer, adalah
kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-

satunya

hewan

membedakan

yang

menggunakan

manusia

dengan

lambang,

makhluk

dan

lainnya.

itulah
Ernst

yang
Cassier

mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah


keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.Lambang atau simbol
adalah

ssuatu

yang

digunakan

untuk

menunjuk

sesuatu

lainnya,

berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata


(pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati
bersama,

misalnya

memasang

bendera

dihalaman

rumah

untuk

menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Kemampuan


manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan
bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek ( baik nyata
ataupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut
Prinsip

Setiap

perilaku

mempunyai

potensi

komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak
bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain
maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak
tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai
oleh

orang

lain

menjadi

suatu

stimulus.

Kita

tidak

dapat

tidak

berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti bahwa semua


perilaku adalah komuniaksi

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan


Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan
mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.Dimensi isi
disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara
nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa
yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana
cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan

para peserta komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu


ditafsirkan.
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai
tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa
terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan
komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau
apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada
tindakan

komunikasi

yang

betul-betul

disengaja

(pihak

komunikan

mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai).Kesengajaan


bukanlah syarat untuk terjadinya komuniaksi. Meskipun kita sama sekali
tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita
potensial ditafsirkan orang lain.
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan
waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik
secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana
proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan
kapan komunikasi itu berlangsung.Makna pesan juga bergantung pada
konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya, dan
sebagainya),

waktu,

sosial

dan

psikologis.

Topik-topik

yang

lazim

dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti


lelucon, acara televisi, mobil, bisnis, atau perdagangan terasa
kurang sopan bila dikemukakan dimasjid.Waktu juga mempengaruhi
makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada tengah malam atau
dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan dengan dering telpon pada
siang hari.Dering telepon pertama itu mungkin berita sangat penting
(darurat) , misalnya untuk mengbarkan orang sakit, kecelakaan atau
meninggal dunia atau upaya orang jahat untuk mengetes apakah dirumah
ada orang atau tidak.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta


komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi
di

luar

norma

yang

berlaku

di

masyarakat.

Ketika

orang-orang

berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.


Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama.
Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana
orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu
disadari dan sering berlangsung cepat.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi
oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan.
Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal
internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan
dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan
tindakan komunikasi.Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (a
living system). Organ-organ dalam tubuh kita saling berhubungan.
Kerusakan pada mata dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsur
diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsur kita yang
bersifat rohani. Kemarahan membuat jantung kita berdetak lebih cepat
dan berkeringat. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi
komunikasi itu: Sistem Internal dan Sistem Eksternal. Sistem internal
adalah

seluruh

sistem

nilai

yang dibawa

oleh

individu

ketika

ia

berpartisipasi dalam komunikasi yang ia cerap selama sosialisasinya


dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat,setempat,
kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok sebaya,
tempat kerja, dan sebagainya).
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya
semakin efektiflah komunikasi
7

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama,
pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut
mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak
mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling
dipertukarkan.Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya
sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang
berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia
yang persis sama, meskupun mereka kembar yang dilahirkan dan diasuh
dalam keluarga yangsama, diberi makanan yang sama dan di didik
dengan cara yang sama. Namun adanya kesamaan sekali lagi akan
mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena
kesamaan tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
-

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung


satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan
yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
-

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan


transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses


adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling
memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan
komunikasi.
-

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat


mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan
yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang
sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang
begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip

12

Komunikasi

bukan

panasea

untuk

menyelesaikan berbagai masalah


Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan
konflik antar manusia disebabkan oleh masaalh komunikasi. Namun
komunikasi

bukanlah

panasea

(obat

mujrab)

untuk

menyelesaikan

persoalan atau konflik itu, karena konflik atau persoalan tersebut mungkin
berkaitan denagn masalah struktural.

2.1.2 Komponendan Proses Komunikasi


2.1.2.1 KomponenKomunikasi
(1)KomponenKomunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias
berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab
atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat.KomponenKomunikator.
(2)KomponenKomunikator

Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan,


misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan
memberantas

penyebaran

dan

perkembangan

nyamuk aedes

agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.


(3)KomponenPesan.
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang
mempunyai arti, contohnya biasa berupa slogan tentang hidup sehat dan
lain-lain.

(4)KomponenUmpan Balik.
Umpan

balik merupakan

respon

oleh komunikan terhadap pesan yang


digunakan

untuk

mengukur

yang

diterimanya. Umpan

diberikan
balik dapat

besarnya informasi yang

diterima

dibandingkan dengan yang diterima.

(5)Komponen Media
Media adalah

sarana

atau

saluran

yang

mendukung

proses

penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun


elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.

(6)Komponen Efek
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek
atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai
baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan
pesan tersebut.

10

2.1.2.2 Proses Komunikasi


Proseskomunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
sehingga

dapat

menciptakan

antara komunikan dengan

suatu

komunikannya,

persamaan

makna

komunikatornya. Proseskomunikasi ini

bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan


tujuan komunikasi pada

umumnya).Proseskomunikasi,

melaluiperkembangan.Proseskomunikasi dapat
ada interaksi antar manusia dan

ada

terjadi

banyak
apabila

penyampaianpesan untuk

mewujudkan motif komunikasi.


Tahapanproseskomunikasi adalah sebagai berikut :
(1)Penginterpretasian.
(2)Penyandian.
(3)Pengiriman.
(4)Perjalanan.
(5)Penerimaan.
(6)Penyandian balik.
(7)Penginterpretasian.

2.1.3 BentukKomunikasi Massa yang efektif


(1)

Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal sering disebut juga komunikasi intrapribadi,


secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri.
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu ini juga berfungsi sebagai:

11

Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan


mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berfikir
sebelum mengambil suatu keputusan.

Komunikasi ini akan menjadikan seseorang agar tetap sadar


akan kejadian disekitarnya.

(2)

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal ialan komunikasi antara dua orang dan


terjadi kontak langsung dalam percakapan. Komunikasi ini juga dapat
berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi
antara lain dengan melalui: pesawat telfon, atau radio. Komunikasi ini bisa
disebut efektif apabila komunikasi dapat menghasilkan perubahan sikap
pada orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
(3)

Komunikasi kelompok

Menurut (Michael Burgoon, 1978) komunikasi kelompok ialah: interaksi


tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan berbagi informasi,
pemecahan
karakteristik

maasalah
pribadi

yang

mana

anggotanya

anggota

lain

dapat
secara

mengingat
tepat.

Sedangkan menurut (Goldberg, 1975) komunikasi kelompok ialah suatu


bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya
pada proses kelompok secara umum, tetapi juga pada perilaku komunikasi
individu untuk memiliki susunan rencana tertentu untuk mencapai tujuan
kelompok
.
Media komunikasi kelompok ini ialah seperti Seminar dengan tujuan
membicarakan suatu masalah dengan menampilkan pembicara kemudian
meminta pendapat.

(4) Komunikasi Massa

12

Komunikasi

Massa

ialah

suatu

proses

dimana

suatu

organisasi

memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas, atau


suatu proses komunikasi dimana pesan dari media dicari digunakan dan
dikonsumsi oleh audiens.

2.2

PengertianMengenaiTeknikKonseling

2.2.1 PengertiandanFungsiKonseling

a. PengertianKonseling
Teknik adalah cara, langkah atau metode yang dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan. Bimbingan ialah mengarahkan, memandu,
mengelola, dan menyetir.[3]Bimbingan juga dapat diartikan sebagai
bantuan atau pertolongan.
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh
dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor
kepada klien. Pendapat lain mengatakan bahwa konseling adalah upaya
membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara
konselor

dan

konseli

agar

konseli

mampu

memahami

diri

dan

lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan


berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan
efektif prilakunya.
Jadi, teknik Bimbingan dan Konseling adalah cara atau metode yang
dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang atau
sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi
dirinya, serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan
tujuan hidupnya dengan cara berinteraksi atau bertatap muka.
b. FungsiKonseling

13

(1)Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian)


yang terkait dengan pekerjaan.
(2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karir.
(3)Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
(4)Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
(5)Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan
cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.
(6)Kemampuan merencanakan

masa

depan,

yaitu

merancang

kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang


sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
(7)Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka
dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatankegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
(8)Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan
dan minat yang dimiliki.

2.2.2 JenisdanPrinsipKonseling
Jenisjenislayananpadadasarnyamerupakanoperasionalisasidarikonsepbimbinga
ndankonselingdalamrangkamemenuhiberbagaiasas,

prinsip,

fungsidantujuanbimbingandankonseling.
Dalamperspektifkebijakanpendidikannasionalsaatiniterdapattujuhjenislaya
nan.

Namunsangatmungkinkedepannyaakansemakinberkembang,

baikdalamjenislayananmaupunkegiatanpendukung. Para ahlibimbingan di

14

Indonesia
saatinisudahmulaimeluncurkanduajenislayananbaruyaitulayanankonsultas
idanlayananmediasi.

Namun,

keduajenislayananinibelumdijadikansebagaikebijakan
dalamsistempendidikan

di

formal

sekolah.Untuklebihjelasnya,

di

bawahiniakandiuraikanketujuhjenislayananbimbingandankonseling

yang

saatiniditerapkandalampendidikannasional.
1.

LayananOrientasi
Layananorientasimerupakanlayanan

yang

memungkinanpesertadidikmemahamilingkunganbaru,
terutamalingkungansekolahdanobyek-obyek

yang

dipelajari,

untukmempermudahdanmemperlancarberperannyapesertadidik
lingkungan

yang

baruitu,

di

sekurang-kurangnyadiberikandua

dalamsatutahunyaitupadasetiapawal

kali

semester.

Tujuanlayananorientasiadalah

agar

pesertadidikdapatberadaptasidanmenyesuaikandiridenganlingkunganbaru
secaratepatdanmemadai,

yang

berfungsiuntukpencegahandanpemahaman.
2.

LayananInformasi
Layananinformasiadalahlayanan

yang

memungkinanpesertadidikmenerimadanmemahamiberbagaiinformasi
(seperti

:informasidiri,

sosial,

belajar,

pergaulan,

karier,

pendidikanlanjutan). Tujuanlayananinformasiadalahmembantupesertadidik
agar

dapatmengambilkeputusansecaratepattentangsesuatu,

dalambidangpribadi,
yang

diperolehnya

sosial,
yang

belajarmaupunkarierberdasarkaninformasi
memadai.

Layananinformasi

pun

berfungsiuntukpencegahandanpemahaman.
3.

LayananPembelajaran
Layananpembelajaranmerupakanlayanan

yang

memungkinanpesertadidikmengembangkansikapdankebiasaanbelajar

15

yang baikdalammenguasaimateribelajarataupenguasaankompetensi yang


cocokdengankecepatandankemampuandirinyasertaberbagaiaspektujuand
ankegiatanbelajarlainnya,

dengantujuan

agar

pesertadidikdapatmengembangkansikapdankebiasaanbelajar yang baik.


Layananpembelajaranberfungsiuntukpengembangan.
4.

LayananPenempatandanPenyaluran
Layananpenempatandanpenyaluranmerupakanlayanan

yang

memungkinanpesertadidikmemperolehpenempatandanpenyaluran

di

dalamkelas, kelompokbelajar, jurusan/program studi, program latihan,


magang,

kegiatanko/ekstrakurikulersesuaidenganpotensi,

minatertakondisipribadinya,

dengantujuan

bakat,
agar

pesertadidikdapatmengembangkansegenapbakat,
minatdansegenappotensilainnya.
Layananpenempatandanpenyaluranberfungsiuntukpengembangan.
5.

LayananPenguasaanKonten
Layananpenguasaankontenmerupakanlayanan

yang

membantupesertadidikmenguasaikontentertentu,
terutamakompetensidanataukebiasaan

yangbergunadalamkehidupan di

sekolah, keluarga, danmasyarakat.


6.

LayananKonselingPerorangan
Layanankonselingperoranganmerupakanlayanan

yang

memungkinanpesertadidikmendapatkanlayananlangsungtatapmuka
(secaraperorangan)

dengan

guru

pembimbinguntukmembahasdanmengentaskanpermasalahan

yang

dihadapinyadanperkembangandirinya.
Tujuanlayanankonselingperoranganadalah
pesertadidikdapatmengentaskanmasalah

agar
yang

dihadapinya.

Layanankonselingperoranganberfungsiuntukpengentasandanadvokasi.

16

7.

LayananBimbinganKelompok
Layananbimbingankelompokmerupakanlayanan

yang

memungkinansejumlahpesertadidiksecarabersamasamamelaluidinamikakelompokmemperolehbahandanmembahaspokokba
hasan

(topik)

tertentuuntukmenunjangpemahamandanpengembangankemampuansosia
l,

baiksebagaiindividumaupunsebagaipelajar,

kegiatanbelajar,

karir/jabatan,
sertauntukpengambilankeputusanatautindakantertentumelaluidinamikakel
ompok.
Layananbimbingankelompokberfungsiuntukpemahamandanpengembanga
n.
8.

LayananKonselingKelompok
Layanankonselingkelompokmerupakanlayanan

memungkinanpesertadidik

yang

(masing-masinganggotakelompok)

memperolehkesempatanuntukpembahasandanpengentasanpermasalahan
pribadimelaluidinamikakelompok. Masalah yang dibahasituadalahmaalahmasalahpribadi

yang

dialamiolehmasing-masinganggotakelompok.

Layanankonselingkelompokberfungsiuntukpengentasandanadvokasi.
9.

LayananKonsultasi
LayananKonsultasimerupakanlayanan

membantupesertadidikdanataupihak
pemahaman,

lain

yang
dalammemperolehwawasan,

dancara-cara

yang

perludilaksanakandalammenanganikondisidanataumasalahpesertadidik.
Pengertiankonsultasidalam

program

BK

penyediaanbantuanteknisuntukkonselor,

adalahsebagaisuatu
orang

tua,

proses

administrator

dankonselorlainnyadalammengidentifikasidanmemperbaikimasalah

yang

membatasiefektivitaspesertadidikatausekolahkonselingataupsikoterapiseb
abkonsultasitidakmerupakanlayanan yang langsungditujukankepadaklien,

17

tetapisecaratidaklangsungmelayaniklienmelaluibantuan

yang

diberikan

orang lain.
10. LayananMediasi
Layananmediasimerupakanlayanan

yang

membantupesertadidikmenyelesaikanpermasalahanataupunperselisihand
anmemperbaikihubunganantarpesertadidikdengankonselorsebagai
mediator.

2.2.3 HambatanKonseling
Hambatan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah
sebagai berikut:
(1) Layanan dasar, yaitu keterbatasan waktu dan belum memiliki
ruang yang representatif, meskipun sebanyak 83% guru bimbingan dan
konseling telah melaksanakan layanan dasar.
(2)

Layanan

responsif,

yaitu

belum

tersedianya

ruang

yang

representatif, dana anggaran sekolah yang minim, orang tua kurang


kooperatif dengan sekolah, kondisi geografis tempat tinggal siswa dan
keterbatasan waktu, meskipun sebanyak

88% telah melaksanakan

layanan responsif.
(3) Perencanaan individual, yaitu kadang siswa memilih sekolah
tidak sesuai dengan kemampuan, berbeda dengan keinginan orang tua,
tidak ada jadwal masuk kelas, meskipun sebanyak 100% guru bimbingan
dan konseling telah melaksanakan layanan perencanaan individual.
(4) Dukungan sistem, hambatan yang bersumber dari luar, yaitu
tidak adanya jadwal yang rutin dalam pertemuan organisasi profesi, waktu
seminar bersamaan dengan jam sekolah, tidak adanya biaya dari sekolah
untuk mengikuti seminar. Sedangkan hambatan yang bersumber dari
dalam

yaitu

belum

semua

guru

18

bimbingan

dan

konseling

bisa

mengoperasikan

komputer,

untuk

riset

dan

pengembangan

guru

bimbingan dan konseling belum memahami prosedur penelitian, tidak


adanya biaya dan keterbatasan waktu. Meskipun dari data kuantitatif
sebanyak 76% guru bimbingan dan konseling telah melaksanakan
dukungan sistem. Kata kunci: hambatan, layanan, bimbingan dan
konseling.
Hambatan-hambatan yang mungkin datang atau berasal dari
konseling bisa berupa karena.
1). konseling tidak

terbuka

sepenuhnya

kepada

konselor

atas

persoalan yang sedang dihadapi atau konseling merasa tidak bebas untuk
mengungkapkan persoalannya karena suasana di sekitaran tempat
pelayanan kurang nyaman/aman atau konseling tidak percaya kepada
konselor untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan yang sedang
dihadapinya, terutama bagi konseling yang dipanggil.
2). disebabkan oleh kurangnya kemampuan/penguasaan seorang
konselor dalam menggunakan teknik-teknik konseling, baik itu verbal
maupun non verbal, sehingga masalah yang dialami siswa tidak
terungkap dengan jelas. Selain itu, juga mungkin disebabkan oleh
ketidakmampuan seorang konselor dalam membina hubungan yang baik
dengan konseli pada saat/permulaan konseling, sehingga membuat
konseli merasa tidak bebas untuk mengungkapkan masalahnya, terutama
bagi konseli yang dipanggil.

Oleh karena itu, dalam kegiatan komunikator diharapkan konselor


dan konseli harus membina hubungan (kerjasama) yang baik dalam diri
masing-masing agar tercipta suasana yang nyaman sehingga ada
perasaan bebas, terutama konseli, untuk mengungkapkan persoalan yang
sedang dihadapinya. Selain itu, di pihak konselor, diharapkan teknikteknik dalam konseling (verbal dan non verbal) harus dikuasai dengan
baik, sehingga masalah yang sedang dihadapi konseli dapat terungkap
dengan baik dan jelas.

19

BAB III
PENUTUP
Dalambabinidibahas (1) kesimpulan (2) saran
3.1 Kesimpulan
Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat
mempengruhi

ketercapaian

penyampaian

informasi

kesehatan.

Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi unsur komunikasi itu sendiri,


seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat sebagai
komunikan, internet maupun media cetak tan elektronik sebagai media

20

dalam penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan


setelah disampaikan pesan sebagai efek positif.
Komunikasi
perubahan

seiring

dalam

kesehatan

perubahan

hendaknya

lingkungan

dan

selalu

mengalami

disesuaikan

dengan

keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih


variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan
3.2 Saran
Dengandisusunnyamakalahini,

diharapkan

para

tenagakesehatanmaupunmahasiswakesehatandapatlebihmengetahuidan
menerapkanteknikKomunikasidanKonselingsehinggadapatmemberikanpel
ayanankesahatan

yang

baikkepadamasyarakat.

Karenasebagaiseorangtenagaahlikesehatanadabaiknyalebihmemperdalam
ilmumengenaikomunikasikarenakomunikasi

yang

akankitalakukanitulebihbanyakdalamkehidupansehari-hari,
sebagaiseorangbidankitaharusmampuberkomunikasi
baikdenganpasien.

21

yang

Anda mungkin juga menyukai