1.

Latar Belakang
Anomali perkembangan gigi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari pada setiap
individu. Salah satu anomali dari perkembangan gigi adalah supernumerary. Supernumerary
merupakangigi tambahan atau berlebih, sehingga jumlah gigi yang terbentuk dalam rahang
lebih banyak dari jumlah normal. Kondisi ini pada umumnya ditemukan pada pemeriksaan
radiografis, biasanya sebagai penyebab impaksi gigi insisif sentral atau supernumerary yang
erupsi secara spontan. Frekuensi terjadinya supernumerary yaitu 0,2 3,5 %, dan lebih sering
ditemukan pada gigi permanen daripada gigi sulung.Supernumerary pada periode gigi sulung
jarang sekali terjadi. Frekuensi terjadi supernumerary pada periode gigi sulung adalah 0,06
0,8 %. gigi supernumerary yang dapat mempengaruhi oklusi normal karena jumlahnya yang
lebih banyak dari seharusnya, sehingga berdampak terhadap terjadinya maloklusi dan
kelainan oral. Jika gigi supernumerary erupsi di luar lengkung rahang, oklusiyang normal
mungkin tidak terganggu, namun apabila erupsi dalam lengkung gigi tempat gigi
permanenseharusnya erupsi maka dapat menyebabkan terjadinya maloklusi. berupa diastema
sentral, gigi berjejal, rotasi dan lain lain.Seorang dokter gigi harus memiliki pengetahuan
mengenai gejala dan manajemen dari supernumerary agar dapat menerapkan kepada pasien
dalam prakteknya kelak.

2.
a.
b.
c.
d.
e.

Rumusan Masalah
Apakah definisi dari supernumerary tooth?
Apakah etiologi dari supernumerary tooth?
Apa macam macam dari supernumerary tooth?
Apakah akibat dari supernumerary tooth?
Bagaimana penatalaksanaan supernumerary tooth dalam bidang ortodonsi?

3.
a.
b.
c.
d.
e.

Tujuan
Mampu mengetahui dan menjelasakan definisi dari supernumerary tooth.
Mampu mengetahui dan menjelasakan etiologi dari supernumerary tooth.
Mampu mengetahui dan menjelasakan macam-macam dari supernumerary tooth.
Mampu mengetahui dan menjelasakan akibat dari supernumerary tooth.
Mampu mengetahui dan menjelasakan penatalaksanaan supernumerary tooth dalam bidang
ortodonsi.