KELOMPOK 4
I Nyoman Arianto
Putu Widi Suryawan Ratha
Luh Hias Widiasih
I Nyoman Astrayasa Putra
(1506105055)
(1506105061)
(1506105062)
(1506105064)
PENDAHULUAN
Etika bisnis, selanjutnya disingkat EB, merupakan etika khusus (terapan) yang pada
awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis
menyoroti segi-segi moral perilaku manusia yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan
manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan
menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Secara
terperinci, Richard T.de George menyebut bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan
sebagai berikut:
1. penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip etuka
bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang
diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian
etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan
yang dinilai tidak etis.
2. etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis,
tetapi juga metaetika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang
dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisais atau perusahaan bisnis.
Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab
sosial atau tidak.
3. bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan pandangan mengenai bisnis. Dalam
hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem
ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan
persaingan.
4. etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan
multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Etika
bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis)
agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis
dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan
yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh
karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya
Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk
mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. (Weis) .
Etika Bisnis merupakan studi mengenai bagaimana norma moral personal
diaplikasikan ke dalam aktivitas dan tujuan perusahaan (Laura Nash).
[Type text]
Maka dari itu akan dibahas mengenai relevansi etika dan bisnis, pengertian etika
bisnis, sasaran dan ruang lingkup etika bisnis, prinsip-prinsip etika bisnis.
II. PEMBAHASAN
[Type text]
[Type text]
Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan
menerapkan prinsip-prinsip etika di bidang hubungan ekonomi antar manusia. Terdapat
konsensus bahwa etika bisnis adalah studi yang mensyaratkan penalaran dan penilaian,
baik yang didasarkan atas prinsip-prinsip maupun kepercayaan dalam mengambil
keputusan guna menyeimbangkan kepentingan ekonomi diri sendiri terhadap tuntutan
sosial dan kesejahteraan.
3. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
Terdapat 3 (tiga) sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis (Keraf, 1998:69),
yaitu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi yang membahas berbagai prinsip, kondisi, dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
2. Untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau pegawai, dan
masyarakat luas, pemakai aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga membahas mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis.
4. Tingkatan Etika Bisnis
Terdapat 5 (lima) tingkatan etika bisnis, yaitu :
1. Individual
Pada tingkat ini tanggungjawab suatu tindakan etis berada pada individu
pelaku.
2. Organisasional
Masalah etis pada tingkat organisasional yang muncul pada seseorang atau
sekelompok orang.
3. Asosiasi
Seorang anggota asosiasi profesi, seperti akuntan, konsultan, dokter,
pengacara, notaries, harus berpedoman pada kode etik profesinya sebelum
memberikan saran kepada klien.
4. Masyarakat
Pada tingkat masyarakat, hukum, peraturan, norma, kebiasaan, dan tradisi
sangat menentukan perbuatan-perbuatan yang dapat diterima secara sah. Setiap
negara memiliki pedoman yang berbeda, sehingga suatu ketentuan tidak berlaku
untuk semua negara.
5. Internasional
Masalah etika bisnis pada tingkat internasional lebih rumit karena nila-nilai
budaya, politik, agama ikut berperan. Tuntutan masyarakat internasional agar etika
bisnis dilaksanakan semakin kuat terutama menyangkut mutu agar konsumen
[Type text]
[Type text]
[Type text]
III. KESIMPULAN
[Type text]
1. Relevansi Etika dan Bisnis, dapat dipahami bahwa etika sesungguhnya sangat
relevan diterapkan dalam bisnis. Kendati bisnis adalah sebuah pertaruhan,
pertaruhan dalam bisnis menyangkut nilai-nilai yang sangat hakiki seperti
kehidupan manusia dan nasib bagitu banyak orang yang terkait. Bahkan
pertaruhan itu tidak hanya berdimensi jangka pendek malainkan juga perlu
memperhitungkan segala akibat dan risikonya untuk jangka panjang.
2. Pengertian Etika Bisnis, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk
merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika di bidang hubungan ekonomi
antar manusia. Terdapat konsensus bahwa etika bisnis adalah studi yang
mensyaratkan penalaran dan penilaian, baik yang didasarkan atas prinsip-prinsip
maupun kepercayaan dalam mengambil keputusan guna menyeimbangkan
kepentingan ekonomi diri sendiri terhadap tuntutan sosial dan kesejahteraan.
3. Terdapat 3 (tiga) sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis (Keraf, 1998:69),
yaitu: etika bisnis sebagai etika profesi, untuk menyadarkan masyarakat, etika
bisnis juga membahas mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis.
4. Terdapat 5 (lima) tingkatan etika bisnis, yaitu : individual, organisasional,
asosiasi, masyarakat, internasional.
5. Menurut Keraf (1998:73) prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam bisnis yaitu :
a. Prinsip Otonomi
b. Prinsip Kejujuran
c. Prinsip Keadilan
d. Prinsip Saling Menguntungkan
e. Prinsip Integritas Moral
DAFTAR PUSTAKA
1. Velasquez, Manuel G, 2005, Etika Bisnis; Konsep dan Kasus, Edisi 5, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
[Type text]
2. Sutrisna Dewi, 2011, Etika Bisnis, Konsep Dasar, Implementasi dan Kasus, Cetakan
Pertama, Udayana University Press, Denpasar.
3. http://tiwi10.blogspot.co.id/2015/09/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html.
[Type text]