Anda di halaman 1dari 4

Infrastruktur fisik dan sosial adalah dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik

pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor
privat [1] sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan [2] agar perekonomian dapat berfungsi dengan
baik [3] Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik yang mendukung
jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta api, air
bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan
limbah, perlistrikan, telekomunikasi, pelabuhan secara fungsional, infrastruktur selain fasilitasi akan
tetapi dapat pula mendukung kelancaran aktivitas ekonomi
masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai contoh bahwa jalan dapat
melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik kemudian untuk distribusi ke
pasar hingga sampai kepada masyarakat. dalam beberapa pengertian, istilah infrastruktur termasuk
pula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara lain termasuk sekolah dan rumah sakit.[4] bila
dalam militer, istilah ini dapat pula merujuk kepada bangunan permanen dan instalasi yang
diperlukan untuk mendukung operasi dan pemindahan tersebut. [5]

Infrastruktur dalam pengertian lain[sunting | sunting sumber]


Dalam kegunaan dalam aplikasi lain, infrastruktur dapat merujuk pada teknologi informasi, saluran
komunikasi formal dan informal serta alat-alat pengembangan perangkat lunak, jaringan sosial
politik atau kepercayaan pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Dalam konseptual gagasan
bahwa struktur pengorganisasian merupakan penyediaan infrastruktur dan dukungan untuk sistem
atau bagi layanan organisasi seperti dalam sebuah kota, negara, perusahaan, atau kumpulan orang
dengan kepentingan umum. Infrastruktur dapat pula mengacu pada sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Karl Marx berartikulasi dengan suprastruktur
Infrastruktur sama saja dengan prasarana, yaitu segala sesuatu yg merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.

Kategori Infrastruktur[sunting | sunting sumber]


Enam kategori besar infrastruktur (Grigg):
1. Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan);
2. Kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan, bandar udara);
3. Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air);
4. Kelompok manajemen limbah (sistem manajemen limbah padat);
5. Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar;
6. Kelompok produksi dan distribusi energi (listrik dan gas);
Fasilitas fisik Infrastruktur (Grigg):
1. Sistem penyediaan air bersih, termasuk dam, reservoir, transmisi, treatment, dan fasilitas
distribusi;

2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, treatment, pembuangan, dan sistem
pemakaian kembali;
3. Fasilitas manajemen limbah padat;
4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, jalan rel dan bandar udara. Termasuk didalamnya
adalah lampu, sinyal, dan fasilitas kontrol;
5. Sistem transit publik;
6. Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusi;
7. Fasilitas pengolahan gas alam;
8. Fasilitas pengaturan banjir, drainase, dan irigasi;
9. Fasilitas navigasi dan lalu lintas/jalan air;
10.Bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor polisi, fasilitas pemadam kebakaran;
11. Fasilitas perumahan;
12.Taman, tempat bermain, dan fasilitas rekreasi, termasuk stadion.

Jenis Infrastruktur[sunting | sunting sumber]


Infrastruktur sendiri dapat dipilah menjadi tiga bagian besar sebagai berikut
Infrastruktur keras (physical hard infrastructure)
meliputi jalan raya dan kereta api , bandara, dermaga , pelabuhan dan saluran irigasi.
Infrastruktur keras non-fisik (non-physical hard infrastructure)
yang berkaitan denga fungsi utilitas umum seperti ketersediaan air bersih berikut instalasi pengolaan
air dan jaringan pipa penyalur; pasokan listrik, jaringan telekomunikasi (telepon dan internet) dan
pasokan energi mulai dari minyak bumi , biodesel dan gas berikut pipa distribusinya.
Infrastruktur lunak (soft infrastructure)
Biasa pula disebut kerangka institusional atau kelembagaan yang meliputi berbagai nilai (termasuk
etos kerja), norma (khusunya yang telah dikembangkan dan dikodifikasikan menjadi peraturan
hukum dan perundang-undangan) .serta kualitas pelayanan umum yang disediakan 9leh berbagai
pihak terkait, khususnya pemerintah .

Infrastruktur "keras" vs infrastruktur "lunak" [sunting | sunting


sumber]
Infrastruktur "keras" merujuk kepada jaringan fisik yang berukuran relatif besar dan fungsional,
sedangkan infrastruktur "lunak" adalah institusi atau lembaga yang berperan dalam menjalankan
fungsi ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan budaya di dalam sebuah negara (misal sistem
edukasi, sistem ekonomi).[6][7][8]

Infrastruktur keras[sunting | sunting sumber]


Infrastruktur transportasi[sunting | sunting sumber]
[9]

Jaringan jalan raya dan jalan tol, termasuk jembatan, terowongan, dan infrastruktur
pendukungnya seperti lampu jalan, rambu lalu lintas, saluran air, trotoar, dan sebagainya.

Jalur sepeda

Transportasi publik massa seperti kereta api, trem

Kanal sebagai transportasi air dalam pulau

Pelabuhan laut sebagai transportasi air antar pulau

Bandar udara

Infrastruktur air[sunting | sunting sumber]

Jaringan suplai air untuk air minum, penyimpanan air, dan sebagainya,
mencakup pompa, pipa, pemurnian air, alat ukur, dan bangunan yang menyimpan fasilitas
tersebut

Saluran limbah dan instalasi pengolahan air limbah

Selokan untuk mengalirkan limpasan permukaan dan air hujan

Sistem pengendalian banjir

Sistem irigasi

Sistem pembersihan salju, termasuk truk penyapu, truk penebar garam untuk mencairkan
salju, dan sebagainya.

Struktur pinggir laut seperti tembok laut, pemecah gelombang, pengukur tinggi pasang surut,
dan sebagainya

Infrastruktur energi[sunting | sunting sumber]

Jaringan tenaga listrik, termasuk pembangkit listrik dan jaringan kabel listrik.
Jaringan penyalur gas alam, termasuk perpipaan, penyimpanan, dan transportasi
pengangkut gas (truk tangki, kapal tangker).

Jaringan minyak bumi, termasuk perpipaan, penyimpanan, dan transportasi

Sistem penanganan batu bara

Tambang migas dan batu bara mungkin masuk ke dalam sistem ekonomi sektor industri dan
pertambangan sehingga tidak termasuk infrastruktur keras.[10]

Anda mungkin juga menyukai