PENDAHULUAN
1.1.
wewenang
kepentingangan
atau
daerahnya
kekuasaan
sendiri,
untuk
termasuk
mengatur
dalam
dan
mengelola
menyelenggarakan
(Musrenbang).
Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa dalam penyusunan perencanaan
pembangunan memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi
seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum yang disebut Musyawarah
Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang.
Musrenbang merupakan forum konsultasi para pemangku kepentingan
untuk menghasilkan kesepakatan perencanaan pembangunan di daerah yang
bersangkutan sesuai tingkatan wilayahnya. Penyelenggaraan musrenbang meliputi
tahap persiapan, diskusi dan perumusan prioritas program/kegiatan, formulasi
kesepakatan musyawarah dan kegiatan pasca musrenbang.
Proses musrenbang pada dasarnya mendata aspirasi dan kebutuhan
masyarakat yang dirumuskan melalui pembahasan di tingkat desa/kelurahan,
dilanjutkan di tingkat kecamatan, forum SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
dikumpulkan berdasarkan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah, dan
selanjutnya diolah dan dilakukan prioritisasi program/kegiatan di tingkat
kabupaten/kota oleh Bappeda bersama para pemangku kepentingan disesuaikan
dengan kemampuan pendanaan dan kewenangan daerah.
Pada tingkat kecamatan Cibiru kota Bandung, musrenbang berfungsi
untuk menyepakati isu dan permasalahan skala di kecamatan Cibiru, prioritas
program dan kegiatan desa/kelurahan di kecamatan Cibiru, menyepakati program
laporan
tugas
akhir
ini
dengan
judul
PELAKSANAAN
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, ruang lingkup
pada
Pelaksanaan
Musyawarah
Perencanaan
1.3
mendeskripsikan
Pelaksanaan
Musyawarah
Perencanaan
1.4
Studi Lapangan
Studi lapangan, penulis mengumpulkan data dengan melakukan
tinjauan secara langsung ke lokasi praktek kerja untuk memperoleh
informasi tentang perumusan yang dibahas yaitu dengan cara :
a. Observasi
Pengumpulan data dengan pengamatan langsung, menurut Nazir
adalah Cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
Sesuai
pengertian
di
atas,
maka
penulis
2.
Studi Kepustakaan
M. Nazir dalam bukunya Metode Penelitian, Studi Kepustakaan
yaitu pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan
terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporanlaporan yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dipecahkan
(Nazir,1992:70)
searching
internet
yang
berhubungan
dengan
kegiatan
1.5.
Lokasi dan
Waktu Praktek