MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Akuntansi Manajemen
Yang dibinaolehBapak Tuhardjo
Oleh:
Tribagus Kurniawan
(140421606471)
Trijatmiko
(140421604580)
Ulfatul Hasanah
(140421600490)
Uswatun Khasanah
Vivi Amelia
(140421601267)
(140421603376)
Vicky Maryanto (
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan
perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran,
pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan lain.
Persaingan yang bersifat global dan tajam menyebabkan terjadinya
penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki
persaingan tingkat dunia. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki
keunggulan pada tingkat dunia yang mampu memuaskan atau memenuhi
kebutuhan konsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan
cost effevtive (Mulyadi, 1997).
Perubahan-perubahan tersebut mendorong perusahaan untuk
mempersiapkan dirinya agar bisa diterima di lingkungan global. Keadaan
ini memaksa manajemen untuk berupaya menyiapkan, menyempurnakan
ataupun mencari strategi-strategi baru yang menjadikan perusahaan
mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan tingkat dunia. Oleh
karena itu perusahaan dalam hal ini manajemen harus mengkaji ulang
prinsip-prinsip yang selama ini digunakan agar dapat bertahan dan
bertumbuh
dalam
persaingan
yang
semakin
ketat
untuk
dapat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Pekerjaan
Perusahaan pada umumnya didirikan untuk memperoleh kekayaan.
Untuk mendapatkan kekayaan tersebut perusahaan harus mempunyai
produk yang bisa dijual ke masyarakat. Produk merupakan segala sesuatu
yang dihasilkan oleh perusahaan yang bisa dijual kepada masyarakat untuk
persaingan
berdasarkan
waktu,
produksi
yanga
ramping,
strategi
dan
metode
penilaian
kinerja
manajemen
B. Definisi scorecard
Balance srorecard adalah metode perencanaan dan penilaian yang
mencakup empat perspektif perusahaan, yaitu perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif
pembelajaran
serta
pertumbuhan.
balance
scorecard
menekankan
dalam
scorecard
berbagai
merupakan
kerangka
kerja
untuk
strategi
Pelanggan
Proses bisnis internal
Pembelajaran
Pertumbuhan
Sebagai kerangka kerja (BSC) dikatakan balance karena adanya
dan
dimiliki
perusahaan.
Semua
aktivitas
harus
bertujuan
1. Fokus internal.
Meliputi seluruh aktivitas
Ukuran Kinerja
yang
Keuangan
Apakah kinerja keuangan membaik?
memberikan
sehingga
nilai
lebih
aspek
pelanggan
dan
aspek
keuangan
yang
dapat
kepada
luar
organisasi
perusahaan.
Dengan
demikian,
balance
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Apakah
kita
mempertahankan
untuk
berubah
dan
berkembang?
atas
pelanggan?
kemampuan
atas
Pelanggan
Apakah pelanggan mengakui bahwa
bisnis
dilakukan
scorecard
hanya
suatu
pengukuran
juga
kerja
bukan
system
semata,
merupakan
proses
tetapi
kerangka
manajemen
Visi
dan
Strategi
banyak
membantu
Komprehensif
Koheren
Seimbang
Terukur
Ada prinsip yang menyatakan: If you can't measure it, you can't
hubungan
yang
erat
dengan
pelanggan.
definitive
dan
singkat.
Tujuan
utamanya
adalah
di
menghasilkan
pasar
baru,
kepada
pelangggan
baru,
dan
Diantara
kemungkinan-kemungkinan
ini
adalah
UKURAN
baru
Mengadopsi strategi harga baru
Penurunan biaya :
Penurunan biaya produk per unit
Penurunan biaya pelanggan per unit
Penurunan biaya jalur distribusi
Pemanfaatan asset :
Perbaikan pemanfaatan asset
2. Perspektif Pelanggan
Persepektif pelanggan adalah sumber komponen pendapatan dari
tujuan keuangan yang mengidentifikasi bagaimana kondisi customer
dan segmen pasar yang telah dipilih oleh peusahaan unutk bersaing
dengan competitor. Perspektif ini mendefiniskan dan memilih
pelanggan dan segmen pasar dimana perusahaan memilih untuk
bersaing.
a) Tujuan dan Ukuran Utama
Tujuan dan ukuran utama adalah sesuatu yang umum di semua
organisasi. Ada lima tujuan utama, yaitu peningkatan pangsa pasar,
peningkatan retensi pelanggan, peningkatan pembelian pelanggan,
peningkatan kepuasan pelanggan, dan peningkatan profitabilitas
pelanggan. Ukuran utama yang mungkin untuk tujuan ini, secara
berurutan adalah pangsa pasar (persentase pasar), persentase
pertumbuhan bisnis dari pelanggan yang ada dan persentase
pelanggan yang kembali, jumlah pelanggan baru, tingkat dari
survey kepuasan pelanggan, dan profitabilitas individual dan
segmen. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah alat kunci
dalam penilaian profitabilitas pelanggan. Profitabilitas pelanggan
merupakan satu-satunya ukuran keuangan di antara ukuran utama
tersebut. Namun, ukuran ini penting karena menekankan pada
pentingnya pelanggan yang tepat.
b) Nilai Pelanggan
Selain ukuran dan ujuan utama, ukuran-ukuran juga diperlukan
untuk
menggerakkan
penciptaan
nilai
pelanngan
guna
penggunaan
produk,
biaya
operasional,
biaya
pada
perbaikan
hasil
utama.
Tujuan
untuk
pascapembelian
menurunkan
pengorbanan
pelanggan,
membuata
tanggal
pengiriman
dan
kemudian
UKURAN
Pangsa pasar (persentase pasar)
Persentase pertumbuhan bisnis
pelanggan yang ada
Persentase pelanggan yang diambil
Jumlah pelanggan baru
Tingkat dari survei pelanggan
Profitabilitas pelanggan
Harga
Biaya pasca pembelian
Tingkat dari survey pelanggan
Persentase pengembalian
Persentase pengiriman tepat waktu
Jadwal yang tidak terpenuhi
Tingkat dari survey pelanggan
3. Perspektif Proses
Proses adalah sarana untuk menciptakan nilai pelanggan dan
pemegang saham. Proses perspektif mencakup identifikasi proses yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Untuk
memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk perspektif ini,
rantai nilai proses didefiniskan. Rantai nilai proses terdiri ats tiga
proses, yaitu proses inovasi, proses operasional, dan proses pascapenjualan. Proses inovasi menganstipasi keperluan yang timbul dan
potensional dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa baru
untuk memuaskan kebutuhan itu. Proses ini mewakili apa yang disebut
gelombang panjang dari penciptaan nilai. Proses operasional
menghasilkan dan meberikan produk dan jasa yang telah ada kepada
pelanggan. proses ini dimulai dengan pesanan pelanggan dan berakhir
dengan pengiriman produk atau jasa. Proses ini merupakan gelombang
dari
total).
Ukuran
efisiensi
proses
utamanya
unit
selama
periode
tersebut.
dengan
waktu Proses
waktu proses +waktu pindah+ waktu inspeksi+ waktu penantian
Dimana waktu proses adalah waktu yang dipakai untuk mengubah
material menjadi barang jadi. Aktivitas lain dan waktunya dilihat
sebagai pemborosan, dan tujuannya adalah untk menurunkan
waktunya menjadi nol. Jika hal ini dipenuhi, nilai MCE menjadi 1.
Ketika MCE menjadi lebih baik (berpindah ke 1), waktu siklus
menurun. Lebih lanjut lagi, karena satu-satunya cara MCE dapat
diperbaiki
adalah
dengan
menurunkan
pemborosan,
maka
waktu
pengembangan
UKURAN
Jumlah produk vs yang direncanakan
Persentase pendapatan dari produk yang
dimiliki
Waktu pemasaran (dari awal hingga akhir)
produk baru
Opersional :
Peningkatan kualitas proses
Biaya kualitas
Hasil output
Persentase unit cacat
kesejahteraan
karyawan,
dan
meningkatkan
pula
UKURAN
Rasio
strategis
cakupan
pekerjaan
motivasi
pensejajaran
Peningkatan
kemampuan
informasi
degan
akses
online
usaha
yang
sangat
berbeda
dibanding
era
ke
kinerja
didasarkan
padaaspek
keuangan
maupun
yaitu
peningkatan
komitmen
organisasi,
cost-effectiveness
dan
proses
peningkatan
bisnis,
kepercayaan
menitikberatkan
pada
pertumbuhan
pendapatan
dan
pasar,
teknologi
dan
sistem
informasi,
serta
dalam
penting
berhasil.Beberapa
yang
harus
perusahaan
dicapai
berusaha
agar
strategi
organisasi
menguraikakan
ukuran
ketika
Di
perusahaan yang lebih maju, cacat produk apa pun dilaporkan segera, dan
penyebabnya ditelususri sebelum semakin banyak cacat produk terjadi.
Karaktersitik umum lainnya dari pengukuran kinerja menggunakan
pendekatan balanced scorecard adalah bahwa manajer memfokuskan pada
tren ukuran kinerja sepanjang waktu. Penekanannya adalah pada kemajuan
dan perbaikan dari pada sekadar mencapai standard tertentu.
Untuk menelusuri trend an perbaikan sepanjang waktu, tampilan
grafik sering kali jauh lebih informative dibandingkan angka-angka dalam
kolom dan bari. Sebagai contoh, masalah yang disebabkan oleh
penumpang yang telah memesan kursi, tetapi tidak datang untuk membeli
perusahaan
penerbangan
salah.
Akibatnya
perusahaan
masalah
serta
mengakibatkan
penumpang
digeser
7,1
6,5
6,7
7,2
7,0
7,3
6,7
6,5
6,2
5,8
6,4
6,3
6,7
5,8
6,6
6,6
6,9
7,1
7,4
7,8
ketika data ditampulkan dalam grafik ketimbang jika dalam bentuk table.
Pada grafik dapat dilihat terjadi peningkatan persentase yang cukup
mengkhawatirkan selama tujuh bulan terakhir.
Series 1
10
9
8
7
6
5
4
saat
pesanan
yang
lengkap
dikirim
disebut
waktu
beberapa
pelanggan,
yang
menginginkan
waktu
siklus
Produksidimulai
Waktu
Waktuproses+waktu
tunggu
antre
Barang dikirimkan
inspeksi+waktu
pemindahan+waktu
Seperti yang terlihat, hanya satu dari keempat aktivitas ini yang
memberikan nilai tambah bagi produk, yaitu waktu proses. Ketiga
aktivitas lainnya-inspeksi, pemindahan, dan antre-tidak member nilai
tambah dan seharusnya dihapuskan.
Efisiensi waktu manufaktur.
Melalui gabungan usaha untuk menghapuskan aktivitas yang tidak
memberi nilai tambah seperti inspeksi, memindahkan, dan mengantre,
beberapa perusahaan telah mengurangi waktu siklus manufakturnya. Hal
tersebut juga membantu untuk mengurangi waktu siklus pengiriman dari
bulanan menjadi hanya mingguan atau jam. Waktu siklus manufaktur,
yang dianggap ukuran kinerja pengiriman yang utama dapat dilihat dari
perspektif yang lebih baik dengan menghitung efisiensi siklus manufkatur
(manufacturing
cycle
efficiency-MCF).
MCF
dihitung
dengan
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Balance srorecard adalah metode perencanaan dan penilaian yang
mencakup empat perspektif perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran serta
pertumbuhan. balance scorecard menekankan perencanaan dan pengukuran
keuangan serta non-keuangan yang merupakan bagian informasi bagi seluruh
pegawai dari semua tingkatan organisasi.
Dalam perkembangannya, balance scorecard (BSC) menjadi alat
manajemen kontemporer yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan
organisasi dalam melipat gandakan kinerja keuangan. Balance scorecard juga
memperhatikan aspek-aspek non-keuangan dalam penilaian kinerja. Balance
scorecard juga memperhatikan unsur intangible asset dalam penilaian kinerja
keuangan.
Ada empat perspektif yang digunakan dalam perspektif balance
scorecard yaitu perpektif keuangan, persepektif proses bisnis internal,
perspektif pelanggan dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis meminta kritik dan saran unutk menjadikan makalah kai menjadi
lebih baik.