Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN PRENATAL

A.

Definisi
Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2008).
Prenatal

Care

adalah

pemeriksaan

kehamilan

untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu


menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan dan pemberiaan ASI serta
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010).
Jadi yang dimaksud dengan prenatal care adalah pengawasan
sebelum

persalinan

terutama

ditujukan

pada

pertumbuhan

dan

perkembangan janin dalam rahim.


B.

Tujuan Prenatal Care


1.

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan


tumbuh kembang bayi

2.

Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates

3.

Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan
Well Health Mother

4.

Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.

5.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social


ibu serta bayi.

6.

Mempersiapkan cukup bulan, melahirkan dengan selamat.

7.

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian


ASI ekslusif.

8.

Mempersiapkan peran ibu, keluarga dalam menerima kelahiran bayi


agar dapat tumbuh kembang secara optimal. (Saifudin, 2009).

C.

Tanda Dan Gejala Kehamilan


Gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
1.

Morning Sicknees

2.

Kaki kram

3.

Varises tampak

4.

Sesak bagian bawah

5.

Pinggang pegal

6.

Edema

7.

Hemoroid

Sedangkan tanda pada wanita hamil dapat dibedakan sebagai berikut:


1.

Tanda Subjektif ( Presumtif Sign )


a) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri. Dirasakan pada
minggu 3-4.
b) Amenore (Tidak Haid ), pada minggu ke 4.
c) Mual, Muntah, pada minggu ke 4 sampai ke 14.
d) Peningkatan frekuensi BAK pada minggu ke 6 sampai ke 12
e) Lelah, muncul pada minggu ke 12Quickening (kembung), pada
minggu ke 16 sampai ke 20

2.

Tanda Objektif ( Probability Sign )


a.) Tanda Goodell adalah melunaknya cerviks, muncul mulai
minggu ke 5.
b.) Tanda Chadwick adalah adanya bercak keunguan pada vagina.
Muncul pada minggu ke 6 tapi lebih jelas terlihat pada minggu
ke 8.
c.) Tanda Hegar adalah melunaknya segmen bawah uterus, muncul
mulai minggu ke 6 sampai minggu ke 12
d.) Test kehamilan positif, jika serum pada minggu ke 4 sampai ke
12, jika dari urin pada minggu ke 6 sampai ke 12.
e.) Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi intermiten dan
irregular yang mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa

sakit, pada minggu ke 16. Setelah minggu ke 28 lebih jelas tapi


bisa berkurang dengan berjalan atau olah raga.
f.) Ballottement adalah pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, menyebabkan
janin berenang, mengapung dalam posisinya. Tanda ini ada pada
minggu ke 16 dan minggu ke 18.
g.) Striae Gravidarum, akibat tegangan terdapat garis tak teratur
pada abdomen.
3.

Tanda Pasti ( Positif )


a) Visualisasi fetus dengan USG pada minggu ke 5-6, terlihat
tulang-tulang janin dalam photo Rontgen pada minggu ke 17-19.
b) Denyut jantung janin (DJJ) pada minggu ke 6 dengan USG, pada
minggu ke 8-17 dengan Doppler Ultra Sound Stetoscope.
c) Gerakan janin yang dapat dirasa dan diraba dengan palpasi pada
usia 19-22 minggu, dan bisa dilihat jika kehamilan sudah lebih
lanjut.

D. Standar Minimal Pelayanan Prenatal


Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan
Prenatal 10T, yang terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


Pemeriksaan Tekanan darah
Nilai status gizi (ukur lingkar lengan aTas)
Pemeriksaan Tinggi fundus uteri (puncak rahim)
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila diperlukan.


7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (bimbingan konseling), termasuk juga Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan.

E.

Perubahan Fisik dan Psikologis Kehamilan

a. Perubahan fisik
1. Uterus
Ukuran untuk memodifikasi pertumbuhan janin, rahim membesar
akibat hipertropi otot polos rahim
Berat : berat uterus naik drastis dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir
kehamilan
Bentuk dan konsistensi : pada bulan pertama kehamilan bentuk rahim
seperti buah alpukat, kehamilan usia 7 minggu sebesar telur angsa,
pada kehamilan usia 10 minggu sebesar 2x uterus normal pada
keadaan tidak hamil.
2. Indung Telur
Ovulasi terhenti, masa terdapat korpus liteum graviditas sampai
terbentuknya, yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone.
3. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva
akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan yang disebut tanda chadwik. PH sekret vagina jadi lebih
asam (3,5-6) karena peningkatan produksi asam laktat oleh
Lactobacillus acidovilius dalam glikogen epitel vagina juga akibat
peningkatan kadar estrogen.
4. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknyaserabut elastis dibawah kulit.
5. Sistem Sirkulasi Darah
a) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak
akhirtrimester pertama, volume darah akan bertambah sebanyak
kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu,
diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak 30-50%.
b) Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah, jumlah
protein albumin dan gama globulin menurun dalam triwulan
pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.

Hitung jenis volume plasma darah, jumlah eritrosit cenderung


meningkat untuk memenuhi kebutuhan transportasi O2 yang sangat
diperlukan selama kehamilan.
c) Nadi dan Tekanan darah cenderung menurun terutama selama
trimester kedua dan kemudian akan meningkat lagi seperti pada
pra-hamil.
d) Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah
kehamilan 3 bulan menurun lagi, pada minggu-minggu akhir
kehamilan.
6. Sistem Pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas dan pendek. Hal
ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran uterus.
7. Saluran Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah,
tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan lebih lama berada dalam saluran pencernaan. Absorbsi
makanan baik namun akan menimbulkan obstipasi, gejala muntah.
8. Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa longgar, karena ligamen-ligamen
melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang sendi. Apabila
pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin,
kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk
memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup tinggi tidak
akan kekurangan kalsium. Gingivitis kehamilan dapat terjadi karena
hal ini tapi gangguan ini dapat juga disebabkan oleh faktor lain seperti
hygiene yang buruk disekitar mulut.
9. Kulit
Pada kulit terdapat hiperpigmentasi :
-

Wajah

: disebut topeng kahamilan (Cloasma Gravidarum )

Payudara : Putting susu dan aerola mamae

Perut

: Linea Nigra, Striae Gravidarum

10. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, maka dari
itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi, karena tingkat
metabolisme basal (BMR) pada wanita hamil meningkat 10-20 %,
terutama pada trimester akhir.
b. Reaksi Psikologis

Trimester I : Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami


reaksi psikologis dan emosional, sedangkan wanita yang pertama
hamil akan menunjukan adanya rasa kecemasan dan kegusaran.

Trimester II : Sudah menerima kehamilan dengan baik, perasaan


cemas kembali muncul kembali kertika melihat keadaan perut yang
semakin membesar.

Trimester III : Bertambahnya usia kehamilan akan mengakibatkan


perasaan tidak nyaman, dan pada saat akan melahirkan akan muncul
bayangan negatif dan perasaan akan rasa takut yang berlebihan.

F.

Usia Kehamilan
Usia kehamilan pada wanita hamil dapat diketahui berdasarkan :
1. Tinggi Fundus Uteri :
a) Sebelum minggu ke 3 Fundus uterus belum teraba dari luar
b) Akhir bulan ke 3 ( 12 minggu ) : 1-2 jari diatas simpisis
c) Akhir bulan ke 4 ( 16 minggu ) : Pertengahan antara simpisis dan
pusat
d) Akhir bulan ke 5 ( 20 minggu ) : 3 jari dibawah pusat ( Pinggir
bawah pusat )
e) Akhir bulan ke 6 ( 24 minggu ) : Setinggi Pusat ( Pinggir pusat )
f)

Akhir bulan ke 7 ( 28 minggu ) : 3 jari diatas pusat

g) Akhir bulan ke 8 ( 32 minggu ) : pertengahan pusat dan Prosesus


Xiphoideus
h) Akhir bulan ke 9 ( 36 minggu ) : 3 jari di bawah Prosesus
Xiphoideus

i)

Akhir bulan ke 10 ( 40 minggu ) : pertengan antara Prosesus


Xiphoideus dan pusat.

2.

Perhitungan Mc. Donald


TFU (Cm)x 2/7 = usia kehamilan dalam bulan
TFU (Cm)x 8/7 = usia kehamilan dalam minggu

3.

HPHT (Haid Pertama Hari Terakhir)


Nageles Rule
Prinsip :

(+7 -3 +1 pada siklus 28 hari)


(+14 -3 +1 pada siklus 35 hari)

NageleS Rule menganggap pada siklus 28 hari fertilisasi terjadi pada


hari ke-14
G. Jadwal Pemeriksaan Prenatal
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan
prenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan
waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4

Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,


keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan. Interval kunjungan pada
pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28,
kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya
setiap minggu.

ASUHAN KEPERAWATAN PRENATAL


A. Pengkajian
1. Identitas : Nama, umur, pendidikan, agama, suku bangsa, alamat
2. Keluhan Utama : Apa yang dirasakan oleh klien
3. Riwayat Kesehatan Sekarang : Keadaan klien pada saat sekarang :
PQRST
4. Riwayat Kesehatan Dahulu : Penyakit yang pernah diderita oleh klien
5. Riwayat Kesehatan Keluarga : Penyakit keturunan yang pernah
diderita oleh anggota keluarga
6. Data Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Menstruasi : haid teratur atau tidak, siklus haid dan lama
waktu serta perhitungan HPHT
a. Riwayat Perkawinan : usia pernikahan, usia suami/istri pada saat
menikah, status perkawinan
b. Riwayat KB : menggunakan kontrasepsi dan jenis KB
c.

Riwayat ANC : tempat ANC dan kunjungan ANC , tempat


persalinan,
yang memeriksa keluhan saat hamil.

d. Riwayat Persalinan : persalinan yang lalu, jenis partus, penolong,


penyulit, persalinan bayi lahir, keadaan saat lahir.
e. Pola Kegiatan sehari-hari : makan, minum, pola eliminasi (BAK
dan BAB), pola istirahat tidur, personal hygiene, aktivitas.
f. Sosial dan ekonomi : pekerjaan kedua pasangan.
g. Psikologis : perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : penampilan umum, kesadaran, TTV, BB, TB, LILA.
Kenaikan BB ibu saat hamil : TM I : 1,5 2 kg, TM II : 6 7 kg, TM
III : 4 5 kg.
b. Rambut : inspeksi warna kulit kepala, distribusi rambut, ada lesi atau
tidak, palpasi tekstur, ada massa/tidak, rontok atau tidak, kaji nyeri
tekan.

c. Mata : konjungtiva anemis/tidak, skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak,


adanya nyeri tekan/tidak, reflek kornea dan pupil.
d. Hidung : bentuk, sekret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman,
dan ada massa atau tidak.
e. Mulut dan Gigi : bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak,
sianosis/tidak, lidah bersih atau kotor, adanya caries atau tidak,
kelengkapan gigi.
f. Dada : bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara
nafas, bunyi jantung.
g. Payudara : bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar/tidak, ada
massa/tidak.
h. Abdomen : bentuk simetris/tidak, ada lesi/tidak, linea nigra (+), striae
gravidarum(+), pengukuran TFU, pemeriksaan Leopold I, II, III,dan
IV.
Leopold I
a. Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus uteri, sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan
dengan tanggal haid terakhir.
TFU juga dapat menentukan berat badan janin :
-

Bila masuk simfisis : (TFU 13) x 155 gr

Belum masuk simfisis : (TFU 11) x 155 gr

Presentasi simfisis : (TFU 12) x 155 gr

b. Bagian apa yang terletak di fundus uteri : pada letak membujur

sungsang: kepala bulat keras dan melenting pada goyangan, pada


letak kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak keras tidak
melenting, dan tidak bulat, pada letak lintang: fundus uteri tidak
diisi oleh bagian-bagain janin.
Leopold II
a. Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan
bagian apa yang terletak di bagian samping.
b. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata
dengan tulang iga seperti papan cuci.

c. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.


d. Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan
pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) sebagai berikut:

Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih


dekat dengan dinding perut.

Kemudian menghitung DJJ: perhatikan irama/ regulerirreguler, kekuatan denyutan dan frekuensinya. Untuk
memastikan janin aman hitunglah satu menit penuh. Bila
iramanya reguler, kekuatan detakan bagus,setiap 5 ke
1,2,3. DJJ normal adalah 120 160 x / menit.

Leopold III
a. Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simpisis pubis.
b. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak
keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan
kosong.
Leopold IV
a. Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita
untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas
panggul.
b. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran
terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksa divergen,
sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka
tangan pemeriksa konvergen.
i. Vulva dan anus : leukorea ada/tidak, oedema ada/tidak, hemorhoid
ada/tidak.
j. Ektremitas : jumlah jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan,
varises, reflek patella, Homan sign.
C. Pemeriksaan Penunjang
a.

Pemeriksaan PP test

b.

USG

c.

Amniocentencis

d.

Fetoscopy

e.

Pemeriksaan darah lengkap : Hb, glukosa darah, golongan darah,


VDRL

f.

Maternal serum analisis untuk mendeteksi kelainan pada neural tube


pada trimester II

g.

Pemeriksaan urin: warna, bau, kejernihan, protein, glukosa, nitrit.

D. Diagnosa Keperawatan
Trimester I
1.

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. anoreksia,


nausea, vomiting

2.

Kelelahan b.d kehamilan tahap awal

3.

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. hipertropi jaringan payudara

4.

Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal


kehamilan

5.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. muntah berlebihan

Trimester II
1.

Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran


uterus

2.

Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh

3.

Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi,


retensi Na dan air

4.

Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan


statis urinarius dan higienis buruk

Trimester III
1.

Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan


pembesaran uterus

2.

Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d. pembesaran uterus

3.

Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan


untuk persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan
kurangnya pengalaman, kesalahan interprestasi informasi

E. Rencana Asuhan Keperawata


Trimester 1

1.

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. anoreksia,


nausea, vomiting

Hasil yang di harapkan:


Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria: klien makan sesuai
kebutuhan, berat badan naik 1,5-2 kg sampai trimester I

Intervensi :
a. Bahas insiden dan penyebab, catat riwayat diet selama 24 jam
b. Hindari makanan berlemak atau makanan yang merangsang
terutama sebelum tidur
c. Anjurkan ibu untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering
d. Instruksikan ibu untuk diet TKTP
e. Anjurkan klien menyiapkan biskuit yang tidak asin (karbohidrat)
di samping tempat tidur, makan sedikit biskuit saat bangun tidur
sebelum turun dari tempat tidur
f. Jika muntah berat instruksikan ibu untuk segera menghubungi
petugas kesehatan terdekat
g. Kolaborasi pemberian anti emesis
2.

Kelelahan b.d kehamilan tahap awal


Hasil yang di harapkan : Kelelahan berkurang di saat awal
kehamilan,

Klien

mampu

meningkatkan

aktivitasnya

dan

melakukan ADL mandiri

Intervensi :
a. Nutrisi yang adekuat
b. Peningkatan waktu istirahat tidur
c. Diskusikan kegiatan yang masih bisa dilakukan sendiri
d. Meningkatkan keterlibatan suami dan keluarga

3.

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. hipertropi jaringan payudara


Hasil yang di harapkan : Rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria :
Nyeri hilang dan terkontrol, RR normal (16-20x/menit), Nadi
normal (60-100x/menit
Intervensi :

a. Anjurkan klien untuk menggunakan BH yang menyangga


payudara dan tidak menekan
b. Anjurkan klien untuk menggunakan bahan yang menyerap
keringat
c. Anjurkan klien membersihkan payudara dengan menggunakan
air hangat dan dikeringkan dengan handuk
d. Ajarkan teknik Hoffman untuk ibu yang putingnya masih ke
dalam
e. Anjurkan klien untuk memeriksa payudara, apakah ada benjolan
atau tidak
f. Ajarkan klien perawatan payudara
4.

Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal


kehamilan
Hasil yang di harapkan : klien tidak merasa terganggu dengan
peningkatan frekuensi BAK, dengan kriteria: Klien mengerti alasan
mengapa dia banyak BAK, Intake cairan adekuat
Intervensi :
a. Ajarkan klien kegel exercise
b. Batasi minum pada saat malam hari
c. Berikan informasi tentang perubahan kondisi tubuhnya
d. Diit rendah garam

5.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. muntah berlebihan


Hasil yang di harapkan : kekurangan cairan tidak terjadi dengan
kriteria: Klien menemukan cara untuk menurunkan frekuensi dan
keparahan mual muntah, Klien mengonsumsi cairan dengan jumlah
sesuai kebutuhan, Turgor kulit baik, Membran mukosa lembab
Intervensi :
a. Pastikan frekuensi/beratnya mual muntah
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain seperti
ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis
c. Tingkatkan intake cairan
d. Sebelum makan berikan air hangat dahulu

Trimester II
1.

Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran


uterus
Hasil yang di harapkan : pola nafas efektif dengan kriteria : RR
normal (16-20x/menit)
Intervensi :
a. Anjurkan klien tidur semi fowler
b. Berikan informasi tentang kesulitan pernapasan dan aktivitas
serta anjurkan sering istirahat jika klien kelelahan

2.

Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh


Hasil yang di harapkan : citra tubuh klien tidak terganggu dengan
kriteria : klien dapat menerima adaptasi bertahap untuk mengubah
konsep diri
Intervensi :
a. Diskusikan dengan klien perubahan aspek fisiologis dan respon
klien terhadap perubahan
b. Tinjau ulang sikap terhadap kehamilan dan perubahan bentuk
tubuh
c. Diskusikan metode perawatan kulit

3.

Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi,


retensi Na dan air
Hasil yang di harapkan : kelebihan cairan tidak terjadi dengan
kriteria : Klien dapat menemukan cara meminimalkan masalah,
Klien bebas dari hipertensi, hipoalbumin, retensi air dan edema
wajah
Intervensi :
a. Pantau BB secara teratur, edema selama TM II, total cairan
meningkat 1000 ml
b. Berikan informasi tentang diet peningkatan protein, rendah
garam, hindari makanan dan minuman tinggi Na
c. Anjurkan meningkatkan aktifitas ekstremitas secara periodik

4.

Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan


statis urinarius dan higienis buruk
Hasil yang di harapkan : Mengidentifikasi perilaku yang dapat
menurunkan statis urin, Menyebutkan tanda dan gejala yang
memerlukan evaluasi intervensi, Bebas dari tanda dan gejala
infeksi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih.
Tekankan perlunya melaporkan tanda-tanda infeksi pada
pemberi pelayanan kesehatan serta tidak minum obat sampai
pemberitahuan selanjutnya.
b. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh
sebelum dan saat memegang makanan serta setelah toileting.
c. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas cairan per hari.
d. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
e. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari
mandi dengan menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat
ISK.
f. Kolaborasi :Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph.
Dan lekosit, kultur dan sensitifitas.

Trimester III
1.

Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan


pembesaran uterus
Hasil yang di harapkan : rasa nyaman klien terpenuhi dengan
kriteria : Klien dapat melakukan aktifitas yang tepat untuk
mengurangi ketidaknyamanan.
Intervensi :
a. Perhatikan adanya keluhan pada punggung dan perubahan cara
jalan, anjurkan menggunkan sepatu/sandal berhak rendah,
gunkan kompres hangat

b. Anjurkan klien meluruskan kaki bagian dalam pada posisi


dorsofleksi, menurunkan suhu, sering berganti posisi, hindari
duduk dan berdiri lama
c. Kaji adanya kontraksi Broxton Hicks
d. Anjurkan klien tidak menggunakan pakaian dan perhiasan yang
ketat
2.

Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d. pembesaran uterus


Hasil yang di harapkan : eliminasi BAK dan BAB tidak terganggu
dengan kriteria: Klien mengonsumsi cairan cukup, BAK dan BAB
lancar, Klien mengerti cara dan kondisi untuk mencegah
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan berkemih dan BAB saat
TM III
b. Anjurkan klien membatasi minum saat malam hari
c. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak/supine dalam
waktu lama
d. Berikan informasi mengenai berbagai bahaya meningkatnya
diuretik dan mengurangi Na dalam diit
e. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas
sehari dan diet rendah garam
f. Berikan diet tinggi serat

3.

Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan


untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi
Hasil yang di harapkan : Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis
berkenaan dengan persalinan, Mengidentifikasikan sumber-sumber
yang dapat untuk mendapatkan informasi tentang perawatan bayi,
Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal
berkenaan persalinan

b. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan


persalinan, bedakan antara persalinan palsu dan benar,
diskusikan tahap-tahap persalinan
c. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi,
perkembangan dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
d. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marylinn E. 2010. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
Saifudin.2009.Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung: Obstetri
Fisiology. Bandung: Elemen.
Sulistyawati, Ari.2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jogjakarta:
Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai