Anda di halaman 1dari 3

Nama: Indah Puji Rahmawati

NIM

: 1147020033

Kelas : Biologi 5A
Metodologi Penelitian

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan
penentuan jenis sampel serta perhitungan besarnya sampel yang akan
menjadi subjek atau objek penelitian. Teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling terbagi
menjadi 4 macam, yaitu:
1. Simple random sampling
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan
sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan
demikian, setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel
atau untuk mewakili populasi.
Keuntungan
: Prosedur estimasi m udah dan sederhana
Kerugian
: Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, sampel
mungkin tersebar pada daerah yang luas sehingga biaya transportasi besar.
2. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling
namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan)
yang ada dalam populasi.
Keuntungan : Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugian
: Daftar populasi setiap strata diperlukan, jika daerah geografisnya
luas biaya transportasi tinggi.
3. Disproportionate stratified random sampling

Adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random


sampling

dalam

hal

ketidakproporsionalan

heterogenitas

penentuan

sample

populasi.
didasarkan

Namun,
pada

pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang


proporsional pembagiannya.
4. Cluster sampling
Disebut juga sampling area, digunakan jika sumber data atau
populasi sangat luas misalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten,
atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk
menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah
populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentuan
jumlah sample yang digunakan pada masing-masing daerah
tersebut dengan menggunakan proporsional stratified random
sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.
Keuntungan : Tidak memerlukan daftar populasi, biaya transportasi kurang
Kerugian
: Prosudur estimasi sulit.
b. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota

populasi

untuk

dipilih

menjadi

sampel.

Nonprobability

sampling terbagi menjadi 6 macam, yaitu:


1. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik sampling yang menggunakan
nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang
ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu,
ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis
lainnya.
2. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik sampling yang menentukan jumlah
sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah
kuota (jatah) yang diinginkan.
3. Sampling incidental
Sampling incidental merupakan teknik penentuan sampel secara
kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti
yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan
akan dijadikan sampel.
4. Purposive sampling

Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan


pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
5. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi.
Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari
100.
6. Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang
semula kecil kemudian terus menerus membesar ibarat bola salju.

Sumber:
Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Sumatera Utara: Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU.
Sugiyono.

2010.

Bandung: Alfabeta.

Metode

Penelitian

Kuantitatif

Kualitatif

dan

R&D.

Anda mungkin juga menyukai