Jtptunimus GDL Nurtriajig 5296 2 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL Nurtriajig 5296 2 Bab2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kue lompong
Kue lompong merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari daerah
Purworejo, kue lompong terbuat dari tepung ketan, santan, gula aren, daun talas dan
kacang sangrai. makanan ini diproduksi oleh industri rumah tangga dan sering
dijajakan di tepi-tepi jalan atau pasar. Pencemaran oleh mikroorganisme dapat berasal
dari debu, lingkungan yang masuk dalam kue lompong di antaranya jamur, terutama
Aspergilus sp dan mikroorganisne yang terdapat dalam makanan.
1. Pembuatan Kue Lompong
Untuk membuat kue lompong di butuhkan tepung ketan sebanyak 10kg.
Lompongnya sendiri harus dari talas pilihan,yang dipakai pun hanya bagian
tengahnya saja. Lalu diiris tipis dan dijemur hingga kering,setelah kering barulah
lompong ditumbuk dan dicampur dengan tepung ketan, santan, dan gula. Adonan
lantas dibentuk lingkaran dan di beri kacang sangrai, baru dibungkus dengan daun
pisang kering. Kue kemudian dikukus sampai matang.
2. Pengkemasan
Kue lompong dikemas dengan cara dibungkus dengan daun pisang kering
supaya rasa yang dihasilkan oleh kue lompong memiliki rasa yang khas dan untuk
menjaga supaya kue lompong tidak mudah rusak.
B. Aspergillus sp
1. Morfologi
a.
Makroskopis Koloni
Pada media SGA, Aspergillus sp dapat tumbuh secara cepat pada suhu
ruang membentuk koloni mold yang granuler, berserabut dengan beberapa
warna sebagai salah satu ciri identifikasi.Aspergillus fumigatus koloni
berwarna hijau, Aspergilus niger berwarna hitam, Aspergillus flavus
berwarna putih atau kuning. ( Jawetz, dkk, 1996 )
b. Mikroskopis Sel
Aspergillus sp merupakan fungi multiseluler dan membentuk filamen
yang terdiri dari benang hifa. Kumpulan dari hifa membentuk miselium pada
bagian ujung hifa, terutama pada bagian yang tegak membesar merupakan
konidiofornya yang didalamnya terdapat konidia. ( Djarir M,1993 )
Gambaran morfologi Aspergillus sp secara makroskopis seperti
dibawah ini :
1
2
3
4
5
2. Kultur
Aspergillus sp dapat tumbuh secara cepat dalam waktu satu minggu sudah
dapat membentuk koloni berfilamen. Pada media SGA (Sabaroud Glukosa Agar)
d. Aspergillus flavus
Koloni memiliki corak, kuning hijau atau kuning abu-abu.
Konidiofornya tak berwarna, kasar, bagian atas agak bulat serta konidia kasar
dengan bermacam-macam warna.
4. Patogenitas Aspergillus sp
yang
tercemar
mikroorganisme
patogen.
Dari
kelompok
makanan
adalah
upaya
kesehatan
dan
kebersihan
untuk