Disusun Oleh :
MUHAMMAD NURDIN
Kelas : X KI 1
1. Peradilan Umum
Peradilan umum merupakan salah satu lembaga pelaksana kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Lembaga yang
termasuk dalam peradilan umum adalah Pengadilan Negeri dan Pengadilan
Tinggi.
1) Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri merupakan sebuah lembaga kekuasaan kehakiman yang
berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Daerah hukumnya
mencakup wilayah kabupaten atau kota tersebut. Kewenangan Pengadilan
Negeri sebagai berikut:
a. Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara pidana dan
perdata pada tingkat pertama.
b. Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat hukum pada
instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta.
c. Ketua Pengadilan Negeri berkewajiban melakukan pengawasan atas
pekerjaan penasihat hukum dan notaris di daerah hukumnya dan
melaporkan hasil pengawasannya kepada ketua Pengadilan Tinggi,
ketua Mahkamah Agung, dan menteri yang tugas dan tanggung
jawabnya meliputi jabatan notaris.
2) Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi merupakan lembaga kekuasaan kehakiman yang
berkedudukan di ibu kota provinsi. Wilayah kerja Pengadilan Tinggi
meliputi wilayah provinsi itu. Susunan Pengadilan Tinggi terdiri atas
pimpinan, hakim anggota, panitera, dan sekretaris. Kewenangan yang
dimiliki oleh Pengadilan Tinggi sebagai berikut:
a. Mengadili perkara pidana dan perdata pada tingkat banding.
b. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antara Pengadilan Negeri di wilayah hukumnya.
1) Pengadilan Militer
Tugas Pengadilan Militer adalah memeriksa dan memutuskan pada tingkat
pertama perkara pidana yang terdakwanya adalah prajurit yang pangkatnya
kapten ke bawah. Dalam hal memeriksadan memutus perkara pidana pada
tingkat pertama makasusunan persidangan pada Pengadilan Militer terdiri
atas seorang hakim ketua dan dua orang hakim anggota yang dihadiri
olehseorang oditur militer/oditur militer tinggi dan dibantu seorang
panitera. Dalam persidangan Pengadilan Militer hakim ketua paling
rendah berpangkat mayor, sedangkan hakim anggota dan oditur militer
paling rendah berpangkat kapten.
2) Pengadilan Militer Tinggi
Susunan perangkat persidangan dalam Pengadilan Militer Tinggi sama
dengan Pengadilan Militer. Perbedaan susunan pejabat terjadi jika
memeriksa dan menuntut perkara sengketa tata usaha angkatan bersenjata
pada tingkat pertama. Dalam hal ini susunannya meliputi satu orang hakim
ketua, dua orang hakim anggota, dan dibantu seorang panitera. Pangkat
hakim ketua dalam lembaga ini paling rendah adalah kolonel dan hakim
anggotanya yang paling rendah adalah letnan kolonel. Kewenangan
Pengadilan Militer Tinggi sebagai berikut :
a. Memeriksa dan memutuskan perkara di tingkat pertama, perkara
pidana yang terdakwanya adalah prajurit atau salah satu prajuritnya
berpangkat mayor ke atas, serta menyelesaikan sengketa tata usaha
angkatan bersenjata.
b. Memeriksa dan memutuskan pada tingkat banding perkara pidana yang
telah diputus oleh Pengadilan Militer dalam daerah hukumnya yang
dimintakan banding.
c. Memutus pada tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antar-Pengadilan Militer dalam wilayah hukumnya.
3) Pengadilan Militer Utama
wakil ketua bidang yudisial dan wakil ketua bidang nonyudisial. wakil ketua
bidang yudisial yang membawahi ketua muda perdata, ketua muda pidana,
ketua muda agama, dan ketua muda tata usaha negara sedangkan wakil ketua
bidang nonyudisial membawahi ketua muda pembinaan dan ketua muda
pengawasan.
Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung, dan diangkat oleh
Presiden. Pada tanggal 8 Februari 2012, Hatta Ali terpilih menjadi Ketua MA,
menggantikan Harifin A. Tumpa,
6. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan sebuah lembaga kehakiman di negara
Indonesia. Mahkamah Konstitusi adalah salah satu lembaga negara yang
melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi
berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia. Mahkamah Konstitusi
dibentuk setelah terjadi perubahan atau amendemen UUD 1945 yang keempat.
Pembentukannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi.
Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seorang ketua merangkap anggota,
seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan dengan keputusan presiden. Dengan demikian,
seluruh hakim konstitusi berjumlah sembilan orang hakim. Hakim konstitusi
harus memenuhi syarat, yaitu memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, serta negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan.
Sembilan hakim konstitusi ditunjuk oleh presiden dengan masa jabatan tiga
tahun.
Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir, yang putusannya bersifat final yaitu untuk menguji
undang-undang terhadap UUD 1945, memutuskan sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya diberikan UUD 1945. Dalam
BAB II
SUSUNAN PENGADILAN NEGERI
1. Ketua
a. Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi
keuangan rutin/pembangunan
b. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan
memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para Hakim
maupun seluruh karyawan
c. Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, yaitu dalam melakukan
pengawasan atas :
1) Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan tugas, para Hakim dan
pejabat Kepaniteraan, Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya
2) Masalah-masalah yang timbul
3) Masalah tingkah laku/ perbuatan hakim, pejabat Kepaniteraan
Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya
4) Masalah eksekusi yang berada di wilayah hukumnya untuk
diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung
d. Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa
keluar dari ruang Kepaniteraan: daftar, catatan, risalah, berita acara serta
berkas perkara
e. Menetapkan panjar biaya perkara; (dalam hal penggugat atau tergugat
tidak mampu, Ketua dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau
tanpa membayar biaya perkara)
2. Wakil Ketua
a. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan
jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya
b. Mewakili ketua bila berhalangan
c. Melaksanakan delegasi wewenang dari ketua
d. Melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas
telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku
serta melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada ketua
3. Hakim
a. Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan tugas Kekuasaan
Kehakiman. Tugas utama hakim adalah menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan semua perkara yang diajukan kepadanya
b. Dalam perkara perdata, hakim harus membantu para pencari keadilan dan
berusaha keras untuk mengatasi hambatan-hambatan dan rintangan agar
terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan
4. Kesekretariatan
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B adalah aparatur tata usaha negara
yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas I B.
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B dipimpin oleh Sekretaris,
mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi,
organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di
lingkungan Pengadilan Negeri Kelas I B.
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B menyelenggarakan fungsi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
http://pn-pariaman.go.id/index.php/tentang-kami/tentang-organisasi/67-personil
https://id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Konstitusi_Republik_Indonesia
http://www.edukasippkn.com/2015/09/macam-macam-lembaga-peradilan-hukumdi.html
12
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayahNya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh
tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas PKn ini.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesarbesarnya kepada mereka, yang telah memberikan dukungan, moril, dan
kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa
kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan
yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, November 2016
Penyusun
i
13
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PERADILAN ..............................................................................
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
2
3
5
6
7
BAB II
Ketua ......................................................................................
Wakil Ketua ...........................................................................
Hakim .....................................................................................
Kesekretariatan ......................................................................
Jurusita ...................................................................................
9
9
10
10
11
DAFTAR PUSTAKA
ii
14