DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF.....................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
PERUSAHAAN....................................................................................................................... 6
KONSESI............................................................................................................................... 7
PASAR................................................................................................................................. 15
PROYEK PRA OPERASI.....................................................................................................17
OPERASIONAL TAMBANG (KUARI)...................................................................................19
INVESTASI........................................................................................................................... 21
KEUANGAN......................................................................................................................... 23
RINGKASAN EKSEKUTIF
Prospektus ini (Informasi Memorandum) dibuat untuk memberikan informasi kepada
calon investor strategis PT. Yudistira Tanjung Barat, berkenaan dengan penawaran
sebagian dari saham perusahaan yang pada saat ini dimiliki oleh Bapak Julius Isyudianto
dan Keluarga Kediri.
Pembangunan infrastruktur dan perumahan pada saat ini masih menjadi program
utama dan diprioritaskan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintahan Daerah di
Indonesia .Anggaran pembangunan infrastruktur dan perumahan oleh negara terus
meningkat. Paling tidak untuk empat tahun mendatang pemerintah mengalokasikan lebih
dari 15% anggaran tahunan (APBN) untuk sektor ini.
Batu andesite, baik yang berbentuk bongkahan (Boulder) ataupun berbentuk
pecahan merupakan persyaratan mendasar dalam kegiatan pembangunan/konstruksi
infrastruktur dan bangunan. Dengan demikian, kebutuhan akan andesite akan meningkat
tajam.
PT. Yudistira Tanjung Barat merupakan pemegang dari 2 (dua) konsesi
pertambangan andesit di indonesia. Konsesi tersebut terletak di Tanggamus, Lampung,
Sumatra seluas 121,39 Hektar dengan estimasi deposit cadangan 90 juta m 3. Satunya lagi
terletak di Kabupaten Serang, Banten seluas 5 Hektar dan diperkirakan deposit cadangan
sebanyak 5 juta m3. Dalam hal legalitas dan perizinan di kedua konsesi tersebut telah
penuhi sesuai dengan semua persyaratan dan peraturan yang berlaku.
Dalam waktu dekat, PT Yudistira Tanjung Barat berencana untuk mengoperasikan
salah satu konsesi, yang berlokasi di Tangamus, Lampung. Pada saar kegiatan operasional
pertambangan, ditargetkan dapat menghasilkan andesit lebih dari 720.000 m3 setiap
tahunnya.
Untuk mengoperasikannya, dibutuhkan tambahan investasi modal perusahaan
diperkirakan berjumlah IDR 40.573.000.000. Investasi biaya operasi ini diharapkan didanai
seluruhnya oleh pemegang saham PT Yudistira Tanjung Barat. Dengan ketersediaan
dana untuk mengoperasikan tambang, diperkirakan waktu yang dibutuhkan dari pekerjaan
persiapan untuk kegiatan produksi adalah 3 (tiga) sampai 6 (enam) bulan.
Berkaitan dengan itu, para pendiri perusahaan berniat untuk menbatasi penawaran
untuk investor strategis dengan tiga pilihan (opsi) yaitu :
Opsi
1. Pengambilan Saham 30%
2. Pengambilan Saham 49%
3. Pengambilan Saham 90%
Investasi Tambahan
(IDR)
12.171.914.000
19.880.770.000
36.515.700.000
Total Investasi
(IDR)
40.671.914.000
66.430.770.000
122.015.700.000
Pada saat ini, PT Yudistira Tanjung Barat dimiliki oleh dua pihak. Pemegang
saham dari perusahaan yaitu Bapak Julius Isyudianto dengan kepemilikan 47,15% dan
Keluarga Kediri dengan kepemilikan 52,85%. Sampai saat ini, para pemegang saham telah
menginvestasikan dana perusahaan sebesar IDR 17,5 Milyar. PT Yudistira Tanjung Barat
juga tidak memiliki hutang atau kewajiban finansial lain baik pada Bank atau lembaga
keuangan lainnya.
Setelah transaksi tersebut berhasil, komposisi pemegang saham PT Yudistira
Tanjung Barat yang terdiri dari; Investor strategis yang baru (30% / 49,00% / 90,00%);
Bapak Julius Isyudianto (27,15% / 17,15% / 5,00%); dan Keluarga Kediri (42,85% / 33,85% /
5,00%). Ketika kondisi keuangan PT Yudistira Tanjung Barat mendapatkan investasi dana
segar sebesar IDR 40.573.000.000, cukup untuk membiayai proyek proyek pertambangan
andesit di Tanggamus , Lampung.
Tolong diperhatikan, sesuai aturan yang berlaku untuk Penanaman Modal Asing
(PMA) pada tambang andesit paling banyak sebesar 49% kepemilikan.
Dengan asumsi penambahan modal investasi sebanyak IDR 40.573.000.000,
penanaman modal untuk operasional tambang Tanggamus, berdasarkan proyeksi keuangan
PT Yudistira Tanjung Barat kemungkinan besar, pengambalian investasi (Return of
Investment) investor strategis baru tersebut yaitu sebagai berikut :
Dalam IDR 000
TAHUN
NPAT
DIVIDEN
(80%)
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
TOTAL
16.200.567
17.942.817
20.461.596
21.854.771
24.864.190
28.170.594
31.780.946
35.721.348
40.020.103
44.707.896
281.724.828
12.960.454
14.354.254
16.369.277
17.483.817
19.891.352
22.536.475
25.424.757
28.577.079
32.016.082
35.766.317
225.379.862
30%
SAHAM
(*)
3.888.136
4.306.276
4.910.783
5.245.145
5.967.406
6.760.942
7.627.427
8.573.124
9.604.825
10.729.895
67.613.959
: IDR 40.671.914.000
: 7 tahun 3 bulan
49%
SAHAM
(**)
6.350.622
7.033.584
8.020.946
8.567.070
9.746.762
11.042.873
12.458.131
14.002.768
15.687.880
17.525.495
110.436.133
90%
SAHAM
(***)
11.664.408
12.918.828
14.732.349
15.735.435
17.902.217
20.282.827
22.882.281
25.719.371
28.814.474
32.189.685
202.841.876
% ROI
9,56
10,59
12,07
12,90
14,67
16,62
18,75
21,08
23,62
26,38
166.24
PENDAHULUAN
Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pada saat ini difokuskan pada daerah di
luar Pulau Jawa, seperti di bagian Barat dan Timur. Salah satunya yaitu perencanaan
pembangunan jalan tol dari Provinsi Aceh ke Provinsi Lampung. Sementara itu, pada sektor
perumahan, pemerintah juga meluncurkan program satu juta bangunan perumahan murah
(low cost) bersubsidi setiap tahunnya. Infrastruktur lainnya yang juga akan dibangun antara
lain pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, rel kereta api, dan sebagainya. Bagian dari
anggaran pembangunan infrastruktur keduanya baik pemerintah pusat dan pemerintah
daerah secara signifikan diperbesar.
Salah satu target pasar terbesar dari perusahaan yaitu Pengembangan Terpadu
Pesisir Ibukota Negara (National Capital Integrated Coastal Development/NCICD) atau
Tanggul Laut Raksasa Jakarta tahap I dan II, dimana secara geografis berdekatan dengan
lokasi daerah tambang (Quarry) perusahaan. Proyek didanai oleh pemerintah akan mulai
dilakukan dalam waktu dekat dan dibutuhkan sekitar 200 juta m3 andesit yang direncanakan
sepenuhnya didatangkan dari Sumatera (Lampung). Potensi pasar lainnya adalah
pembangunan jalan tol trans Sumatera, Lampung, dan daerah Sumatera Selatan.
Demikian pula, dalam kasus sektor swasta. Dengan lebih sederhana proses
perizinan, diperkirakan pengerjaan bangunan, perusahaan industri dan perkebunan akan
meningkat.
Semua pembangunan yang memerlukan bahan baku dan bahan tambahan dalam
jumlah yang besar akan selalu meningkat sesuai kebutuhan. Salah satu bahan baku yang
diperlukan dan tidak dapat diganti yaitu andesit.
Dengan tingkat kekerasan yang tinggi, batu andesit dibutuhkan pada setiap
konstruksi bangunan, jalan, jembatan, dan lain-lain untuk pondasi (dasar) dan juga sebagai
campuran beton.
Terkait tingginya permintaan andesit, PT Yudistira Tanjung Barat sebagai pemilik dari
2 (dua) konsesi pertambangan andesit, berencana mengoperasikan tambangnya pada
tahun ini.
Penambangan andesit akan segera dioperasikan di Talangamus, Lampung dengan
luas area 121,39 Hektar. Untuk kegiatan operasional tambang, PT Yudistira Tanjung Barat
membutuhkan tambahan dana investasi yang besarnya mencapai IDR 40.573.000.000.
Semua legalitas dan perizinan di kedua konsesi telah selesai dan memenuhi semua
persyaratan dan peraturan yang berlaku baik dari pemerintah pusat dan pemerintah local
(daerah).
3
Pada saat ini, saham PT Yudistira Tanjung Barat sebanyak 5.285 saham (52,85%)
milik Keluarga Kediri dan 4,715 saham (47,15%) milik Bapak Julius Isyudianto. Pada 15
september 2015, investasi/modal telah dibayarkan para pemegeng saham sebesar IDR
17.500.000.000.
Terkait perencanaan untuk memulai operasional dari tambang andesit yang berlokasi
di Talangamus, Lampung. Bapak Julius Isyudianto dan Keluarga Kediri dengan total
kepemilikan 10.000 saham (100%) PT Yudistira Tanjung Barat bermaksud mengajukan
penawaran saham untuk calon investor yang tertarik.
Calon investor yang diharapkan berasal dari bisnis yang sama. Hal ini karena
investor baru ini akan menjadi mitra strategis bagi pengembangan PT Yudistira Tanjung
Barat di masa depan .
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 4.900 atau 9.000 saham (49% / 90%).
Jumlah tersebut telaha dipertimbangkan berdasarkan peraturan mengenai Penanaman
Modal Asing (PMA) untuk jenis bisnis di Indonesia.
Setelah transaksi pengambilalihan saham, para pemegang saham baik yang lama
maupun yang baru, diminta untuk menyediakan dana tambahan modal secara proporsional
dengan jumlah total IDR 40.573.000.000 untuk mendanai kegiatan operasional tambang
andesit di Kabupaten Talangamus.
Setelah skema atau rencana tersebut diterapkan secara penuh, para pemegang
saham PT Yudistira Tanjung Barat akan terdiri dari :
PEMEGANG SAHAM
Keluarga Kediri
Investor strategis baru
Bapak Julius Isyudianto
JUMLAH SAHAM
3.385 / 500
4.900 / 9.000
1.715 / 500
PERSENTASE
33.85 / 5.00
49.00 / 90.00
17.15 / 5.00
: IDR 17.500.000.000
: IDR 40.573.000.000
TOTAL
: IDR 58.073.000.000
PERUSAHAAN
PT Yudistira Tanjung Barat (Persero) didirikan berdasarkan akta pendirian nomor 4
tertanggal 14 Juli 2012 yang mana dibuat oleh Lila Dewi Puspita, Notaris di Jakarta.
Pembentukan dan anggaran dasar perusahaan disetujui Kementerian Hukum dan
Hak Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
di
bawah
surat
persetujuan
no AHU-
TOTAL SAHAM
(Saham)
5.285
4.715
10.000
Keluarga Kediri
Bpk. Julius Isyudianto
PERSENTASE
(%)
52,85
47,15
100,00
Direksi
NAME
Bpk. J. Soegeng Dwiyoso
Bpk. Pranaji Gigih Sawung Pranagan
JABATAN
Presiden Direktur
Direktur
Dewan Komisaris
NAME
Bpk. Eggy Adityawan
Bpk. Gilang Perdana Kusuma
JABATAN
Presiden Komisaris
Komisaris
NO. REFRENSI
08134-PM/1.824.171
TANGGAL
24 Juli 2012
09.03.1.46.78338
25 Juli 2012
03.254.331.6-017.000
19 Juli 2012
KONSESI
PT Yudistira Tanjung Barat memiliki 2 (dua) konsesi pada daerah penambangan
andesit, yang berlokasi di :
1. Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Sumatera
2. Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jawa
Mempertimbangkan besarnya potensi permintaan untuk andesit di satu sisi dan
pasokan yang tidak relative banyak di seluruh daerah di sisi lain. PT Yudistira Tanjung Barat,
pertama akan mengembangkan konsesi yang berlokasi di Tanggamus pada saat ini.
Sementara itu, konsesi lain yang berada di Kabupaten Serang, Banten, akan
dikembangkan pada tahap berikutnya ketika tambang Tanggamus sudah sepenuhnya
beroperasi dan direncanakan untuk meningkatkan kemampuan pasokan untuk pasar yang
ada.
I. KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG, SUMATERA
Lokasi
Kesampaian Daerah
Situasi Site
Luas Daerah Konsesi
Estimasi Deposit Cadangan
Wilayah Ijin Usaha Pertambangan
(Mining Area Permits)
Ijin Usaha Pertambangan /
(Eksplorasi)
(Mining Permit - Exploration)
Ijin Usaha Pertambangan /
(Produksi)
(Mining Permit - Production)
Ijin Lingkungan
(Environmental Permits)
IUP
IUP
HASIL PENGUJIAN
1,158.84 2,374.50 Kg/cm2
Uji Penggunaan
8,74 % 11,76 %
0,23 % 1,04 %
Tidak Ada
CATATAN
<1500 Kg/cm2 tidak dapat
digunakan untuk struktur pondasi
berat.
Maksimum 27 % untuk pondasi
berat.
Maksimum 40 % untuk pondasi
menegah.
Maksimum 27 % untuk pondasi
ringan.
Maksimum yang dibolehkan 5 %
10
Situasi Site
Luas Daerah Konsesi
Estimasi Deposit Cadangan
Wilayah Ijin Usaha Pertambangan
(Mining Area Permits)
Ijin Usaha Pertambangan / IUP
(Produksi)
(Mining Permit - Production)
Rekomendasi Ijin Lingkungan
(Environmental
Permits
Recomendation)
11
12
13
PASAR
Batu andesit diperlukan untuk berbagai macam konstruksi seperti bangunan atau
pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dermaga, dan rel kereta api.
Pada sisi permintaan, andesit diharapkan mencapai permintaan yang tinggi. Sesuai
dengan perkembangan saat ini terdapat berbagai macam pembangunan infrastruktur fisik
dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lampung. Dan juga infrastruktur atau
prasarana membutuhkan sektor swasta seperti infrastruktur untuk perkebunan, pabrik, atau
pembangunan gedung dan perumahan bagi kalangan menengah ke bawah.
Untuk daerah lampung sendiri, beberapa potensi dan calon pasar yang
membutuhkan andesite dalam jumlah besar seperti :
Pembangunan deramaga.
mencakup daerah Sumatera Selatan, Banten, dan Jakarta yang secara geografis
berdekatan.
Penawaran untuk daerah Banten, target pemasaran adalah pembangunan
Pelabuhan Bojonegara, sementara Jakarta yaitu proyek konstruksi tanggul laut raksasa
tahap 2 yang diperkirakan membutuhkan pecahan andesit mencapai 200 juta m3 yang mana
semua didatangkan dari Sumatera.
Selain pasar domestik, pasar ekpor juga terbuka untuk Negara-negara seperti
Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan, China, dan Bangladesh.
Dari sisi harga, baik dalam bentuk bongkahan (boulder) andesit atau dalam bentuk
pecahan, terus meningkat dari tahun ke tahun dan relatif stabil. Pada saat ini harga pasar di
tingkat eceran untuk pecahan andesit di Lampung berkisar Rp. 230.000 per m 3. Sementara
FOB site tambang harga berkisar antara Rp. 150,000 - Rp. 180,000 per m 3 tegantung lokasi
tambangnya.
14
Pada bisnis ini, PT Yudistira Tanjung Barat akan memprioritaskan penjualan andesit
dalam bentuk pecahan daripada dalam bentuk bongkahan. Hal itu dipertimbangkan sejak
adanya perbedaan harga/keuntungan yang signifikan antara andesit dalam bentuk pecahan
dan dalam bentuk bongkahan andesit.
PT Yudistira Tanjung Barat telah menandantangani MOU untuk menyuplai pecahan
andesit dengan PT Paremeswara Bhumi Persada untuk konstruksi jalan tol Kayu Agung Palembang Betung dengan perkiraan permintaan sebesar 2,000,000 m3.
Bagaimanapun, kontrak penjualan pada MOU, hanya dapat dilaksanakan pada saat
PT Yudistira Tanjung Barat telah siap untuk kegiatan produksi, dengan batasan sampai
kegiatan konstruksi dimulai.
PT Yudistira Tanjung Barat juga sedang memproses Nota Kesepemahaman
(Memorandum of Undestanding) dengan Sinar Mas Grup untuk konstruksi
dan
15
berproduksi. Seperti halnya dengan konsesi yang berlokasi di Serang. Pada saat ini, PT
Yuditira Tanjung Barat berencana untuk mengoperasikan daerah pertambangan di
Tanggamus dan memproduksi andesit dalam bentuk pecahan. Dalam rangka untuk
menambang dan memproduksi andesit, sebelumnya diperlukan beberapa pekerjaan
tertuang sbagai proyek.
Proyek yang dimaksud yaitu mempersiapkan tambang (kuari) agar dapat di tambang
dan memproduksi pecahan andesit sesuai dengan pagu yang telah ditargetkan.
Proyek ini dibagi menjadi beberapa perkejaan utama yaitu :
1. Persiapan lahan, pembukaan lahan baru (clearing), dan pembangunan.
2. Pembangunan infrastruktur tambang.
3. Pengadaan peralatan tambang dan mesin.
4. Pengadaan peralatan pendukung.
5. Perekrutan dan pelatihan karyawan.
A. Persiapan Lahan, Pembukaan laHan Baru (Clearing), dan Pembangunan
Termasuk :
1) Persiapan lahan yang dekat dengan sumber fasilitas tambang.
2) Persiapan lahan untuk pemecahan dari sumber batu menjadi bongkahan batu.
3) Persiapan
lahan
untuk
penempatan
peralatan
tambang
seperti
excavator,
17
2 (dua) unit stone crusher dengan kapasitas masing-masing 150 m3 per jam.
Stockfile.
Workshop
memiliki
pengalaman
yang
cukup
di
lapangan.
Kebanyakan
pekerja
lapangan
19
INVESTASI
Dalam waktu dekat, PT Yudistira Tanjung Barat akan mengoperasikan tambang
andesit di daerah konsesi pertambangan Tanggamus, Lampung. Ketika beroperasi, produksi
dari tambang (kuari) andesit tersebut menghasilkan pecahan andesit dalam beragam ukuran
dengan target produksi 2.400 m3 per hari.
Untuk mewujudkan rencana untuk kegiatan penambangan dan produksi dengan
kapasitas di atas, diharapkan investasi berkisar IDR. 37,7 milyar.
Berdasarkan harga yang berlaku per Juli 2015, investasi untuk tambang (kuari) di
Kabupaten Tanggamus yaitu :
DESKRIPSI
PRA OPERASI/ PRA PRODUKSI
Ijin Pembaruan dan Produksi
Survei/Laboratorium/Konsultan
Mobilisasi Peralatan
Sosialisasi Masyarakat
Pra Produksi/Modal Kerja
INFRASTRUKTUR
Pembangunan dan Pengambangan Jalan
Pembukaan dan Pembangunan Lahan Tambang
Konstruksi dermaga/jetty (2 jetty)
Pembangunan area penghancur (Crusher Area)
Base Camp
Kantor (Kontainer 20 fts)
Penyimanan Umum (Kontainer 20 fts)
Penyimpanan Bahan Peledak
Sistem Perpipaan dan Persediaan Air
Aliran Listrik
Kabel dan lainnya
Drainase
MESIN DAN PERALATAN
Excavator PC 200 Komatsu
Excavator PC 300 Komatsu
Excavator dengan Hydraulic Breaker
Dozer D 85 SS Komatsu
Wheel Loader WA - 650
Stone Crusher 150 m3/Jam
Belt Conveyor 500 m3/Jam
Ramp Door
Dump Truck Hino FM 380
Dump Truck (10 Roda)
Light Boat (Wooden)
Generator Unit 5 KVA
Generator Cadangan (Back Up) 350 KVA
Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank) & Perifer 10 kls
Floating Fuel Tank & Perifer 100 kl
20
TOTAL
(IDR)
3.166.546.667
3.850.000.000
32.735.000.000
TOTAL
(IDR)
DESKRIPSI
Perlengkapan Ketersedian Air
Tower Lamp
Alat dan Peralatan Lainnya
KENDARAAN RINGAN
Mobli 4x4
Kendaraan/Mobil Operasi
Motor Trail
PERALATAN PENDUKUNG
Peralatan Base Camp
Peralatan
Peralatan Komunikasi
Peralatan Keselamatan Kerja
PERALATAN KANTOR
Komputer dan Printer
Meja, Mebel, dan Kabinet
Mesin Fax
Peralatan Kantor Lainnya
TOTAL INVESTASI
620.000.000
165.000.000
36.500.000
40.573.046.667
21
KEUANGAN
Berdasarkan kondisi keuangan per September 2015, pemegang saham PT Yudistira
Tanjung Barat telah menginventasikan IDR 17.500.000.000. Kebanyakan dari dana
tersebut digunakan untuk legalitas dan perijinan dua konsesi pertambangan andesit.
Merujuk pada rencana untuk mengoperasikan tambang andesit yang berlokasi di
Kabuaten Tanggamus, Lampung, kebutuhan tambahan dana investasi diperkirakan
sejumlah IDR 40.573.000.000.
Dengan asumsi tambahan investasi dapat tercapai, investasi atau modal PT
Yudistira Tanjung Barat adalah sebagai berikut :
1.
: IDR. 17.500.000.000
2.
: IDR. 40.573.000.000
22
Prakiraan Keuangan
(Kemungkinan Besar/Konservatif)
TAHUN
Produksi Rata-Rata Per Hari
Total Produksi
Total Penjualan
Rata-Rata Harga/m3
Pendapatan Penjualan
Laba Kotor
Depresiasi
Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT)
Arus Kas Bersih (Net Cash Flow)
(NPAT + Depresiasi)
(m3)
(m3)
(m3)
(IDR)
I
2,667
800.000
720.000
135.000
88,364
30,526
7,383
16,201
23,583
23
II
2,667
800.000
720.000
145.800
95,433
33,015
7,383
17,943
25,325
III
2,667
800.000
720.000
157.464
103,067
36,613
7,383
20,462
27,844