Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PETUNJUK PENGERJAAN!
a. Dalam menjawab soal silahkan baca modul dibawahnya.
b. Kerjakan soal dibawah ini di lembaran disertai nama, kelas dan nama
pelajaran(PSPT).
c. Kumpulkan jawaban dari ke 5 soal ke pak Akbar paling lambat sebelum tanggal
23 November 2016.
d. Nilai akan digunakan untuk raport semester ganjil.
SOAL
1. Jelaskan fungsi dari transmisi!
2. Sebutkan nama komponen pada gambar kopling berikut !
MODUL
PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN
KELAS XI TKR
KOPLING
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan
pegas penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat
kopling dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi, sehingga putaran mesin
tidak diteruskan
2. Konstruksi Kopling
TRANSMISI
I. Uraian
Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment yang besar
untuk itu kita memerlukan beberapa bentuk mekanisme perubah moment.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perban-dingan
gigi, untuk :
Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan
Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)
II. Perbandingan Gigi
Kombinasi Dasar Roda Gigi
A : Roda gigi penggerak (drive gear)
B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
Jumlah gigi
A<B
A=B
A>B
A=B
Berkurang
Sama
Bertambah
Sama
Bertambah
Sama
Berkurang
Sama
Berlawanan
Berlawanan
Berlawanan
Sama
Kombinasi
roda gigi
Kecepatan B
Terhadap A
Moment B
terhadap A
Arah putaran
Sisi mesin /
poros input
Sisi poros
propeller /
poros output
GR = di = B
me A
Pada transmisi terdapat dua pasang roda gigi, untuk memperoleh putaran input
dan output shaft yang searah.
Perbandingan roda gigi :
Poros
input
Poros
output
GR = di x di = B x D
me me A C
Poros
output
GR = B x E x D
A C
E
= B x D
A C
Perbandingan gigi yang lebih kecil dari satu (jika putaran propeller shaft lebih
cepat dari putaran mesin) disebut over drive
Soal :
1. Berapakah perbandingan gigi saat kendaraan maju yang memiliki gigi A = 23, B =
42, C = 14, D = 43 ?
2. Berapakah perbandingan gigi saat kendaraan mundur yang memiliki gigi A = 23,
B = 42, C = 14, D = 41, E = 29 ?
1. GR = B x D = 42 x 43 = 5,608 2. GR = B x D = 42 x 41 = 5,347
A C 23 14
A C 23 14
1. 5,6:1 = 5,6 x putaran input, outpuntya berputar 1X
2. 5,3:1 = 5,3 x putaran input, outputnya berputar 1 x
III. Konstruksi Transmisi
Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada
kendaraan Phanter. Transmisi ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme
synchromesh type, sedangkan untuk gigi mundur menggunakan mekanisme constantmesh
type.
Input shaft 4th gear counter gear 1st gear hub sleeve clutch hub
output shaft
Gigi 2
Input shaft 4th gear counter gear 2nd gear hub sleeve clutch hub
output shaft
Gigi 3
Input shaft 4th gear counter gear 3rd gear hub sleeve clutch hub
output shaft
Gigi 4
Input shaft 4th gear hub sleeve clutch hub output shaft
Gigi 5
Input shaft 4th gear counter gear 5th gear hub sleeve clutch hub
output shaft
Gigi Mundur
Input shaft 4th gear counter gear idle gear reverse gear hub
sleeve clutch hub output shaft
VI. Mekanisme Perpindahan Gigi
Slidingmesh Type
Keterangan :
1.
Output shaft
2. Low & reverse sliding gear
3. Second sliding gear
4. Clutch
5. Input shaft
6. Clutch gear
7. Counter shaft drive gear
8. Counter shaft
9. Low speed gear
10. Second gear
11. Reverse gear
12. Reverse idle gear
Pada tipe ini gigi pada main shaft selalu berhubungan dengan gigi pada
counter shaft, gigi ini di-lengkapi dog gear yang akan dihubungkan dengan sleeve
yang terpasang pada mainshaft.
Shift arm mengerakkan sleeve agar terjadi perpindahan putaran dari gigi
percepatan ke main shaft.
Tipe ini digunakan pada gigi mundur.
Synchromesh Type
Konstruksi Synchromech
1
3
2
Clutch hub terpasang pada spline main shaft dan terdapat 3 buah alur untuk
penempatan insert.
Sleeve dipasang pada spline clutch hub, dan alur pada sleeve dihubungkan dengan
shift arm
Insert terpasang pada clutch hub dan dipegang oleh insert spring dan kedua ujung
insert masuk ke dalam celah pada blocker ring.
Blocker ring terletak di antara clutch hub dan dog gear yang berbentuk kerucut,
dan blocker ring mempunyai tiga alur untuk penempatan insert.
Hub sleeve mendorong bagian atas dari insert dan insert mendorong
blocker ring sehingga blocker ring berhubungan dengan dog gear yang
menyebabkan blocker ring ikut berputar.
3. Tahap Kedua.
Hub sleeve mendorong dengan kuat chamfer dari blocker ring dan
blocker ring menekan dog gear menyebabkan kecepatan putar dari gigi
percepatan sama dengan kecepatan putar hub sleeve.
4. Tahap Ketiga
Hub sleeve terus bergerak ke kanan dan alur-alur pada hub sleeve
berkaitan / berhubungan dengan dog gear pada gigi percepatan.
Konstruksi :
1. Garpu penghubung :
2. Poros
3. Penghubung luncur :
4. Timbangan balans
1. Poros penggerak
4. Cincin penahan/pengunci
2. Garpu penghubung
5. Salib penghubung
3. Bantalan
6. Nipel pelumasan/vet
Kemampuan sudut
: Kemampuan penghubung meneruskan tenaga/putaran
maksimum pada sudut 150
Penggunaan
: Penghubung poros propeler terhadap poros out-put
transmisi dan penggerak aksel
Pelumasan
: Menggunakan vet yang dimasukkan melalui nipel
Sifat-sifat
Kecepatan sudut tidak stabil
Flens out put transmisi berputar dengan kecepatan stabil
Pada penghubung salib terdapat 4 tumpuan yang membentuk sudut
Poros propeler tidak dapat berputar dengan kecepatan stabil
Jika poros propeler dihubungkan langsung dengan flens roda maka putaran roda juga tidak
stabil.
Dengan satu penghubung salib
A = Flens out put transmisi
B = Penghubung salib
C = Poros propeler
Kemampuan sudut :
- Dapat meneruskan tenaga atau putaran pada sudut 30-45 0
Penggunaan :
- Pada poros depan kendaraan berat penggerak empat roda dan penghubung tenaga atau
putaran dari traktor ke peralatan lain.
- Tidak digunakan pada kendaraan umum karena konstruksi besar dan terlalu berat
Sifat-sifat : Penghubung stabil
A = Kecepatan stabil
B = Kecepatan tidak stabil
C = Kecepatan stabil
1.
2.
3.
4.
Garpu/flens penghubung
Baut penghubung/pengikat
Dudukan baut
Karet penghubung/perantara
Penggunaan :
Kemampuan :
Pelumasan
Penghubung luncur
Penempatan
Konstruksi
:
:
1. Flens roda
4. Aksel
2. Penahan bantalan
5. Roda gigi matahari pada differensial
3. Poros aksel
Sifat-sifat
Poros cukup kuat meneruskan momen putar dari differensial ke roda (baja khusus)
Tahan terhadap getaran petir
Seperti gambar diatas terlihat bahwa antara poros aksel dan pipa aksel diperlukan
bantalan. Bantalan merupakan tumpuan poros aksel agar poros aksel dapat berputar tanpa
keolengan. Berikut disajikan jenis-jenis bantalan beserta keuntungan / kerugian dan
penggunaannya.
Setengah bebas memikul (Semi floating)
Bantalan dipasang antara pipa aksel dengan poros penggerak aksel dan roda langsung
dipasang pada ujung poros
Poros penggerak aksel menjadi bengkok
oleh :
Berat kendaraan langsung dipikul oleh
poros.
Gaya kesamping
hal ini berbahaya karena jika poros
patah roda tidak ada yang menahan.
Konstruksi sederhana dan murah, jenis ini biasanya sering digunakan pada mobil sedan,
station dan jeep.
Tiga perempat bebas memikul (three quarter floating)
Bantalan dipasang antara pipa aksel dengan roda dan poros penggerak aksel tidak
langsung memikul berat kendaraan, maka :
Berat kendaraan tidak diteruskan keporos
( poros tidak menjadi bengkok oleh berat
kendaraan
Jenis ini biasanya digunakan pada truk ringan dan dan jarang digunakan
Bebas memikul (full floating)
Naf roda terpasang kokoh pada pipa aksel melalui dua buah bantalan dan poros
penggerak aksel hanya berfungsi menggerakkan/ memutar roda sehingga:
Berat
kendaraan
seluruhnya
jamin/dipikul oleh pipa aksel, tidak
diteruskan ke poros penggerak aksel.
Konstruksi jenis ini paling aman/baik karena poros penggerak tidak menahan berat dan
gaya ke samping kendaraan, mahal dan banyak digunakan pada mobil berat (misal: truk
dan bus).
2.
1. Flens roda
2. Bantalan naf
Sifat-sifat
Pemindahan tenaga pada sudut yang bervariasi dapat dilakukan
Kemampuan sudut penghubung harus banyak, khususnya pada penggerak roda depan
(belok)
Konstruksi
Bahan
:
:
3. Penggerak aksel
4. Poros propeller
Pada kendaraan dengan penggerak .
1. Roda kiri
2. Poros aksel kiri
Penggunaan
Konstruksi
Bahan
3. Penggerak aksel
4. Poros aksel kanan
Pada kendaraan dengan penggerak roda depan motor di depan
melintang
Poros aksel kiri pejal
Poros aksel kanan sebagai bentuk pipa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dudukan bola
Karet penutup
Vet graphit
Poros aksel
Cara kerja :
Kendaraan mendapat pembebanan atau berjalan pada permukaan jalan yang berlobang
Akibatnya poros aksel harus membentuk sudut
Penghubung bola mengatasi perubahan sudut maksimum 500 (boal dapat bergerak
sepanjang alur)
Sifat
Penggunaan
Pelumas
4. Poros aksel
5. Karet penutup
6. Vet (pelumas)
GARDAN/DIFERENSIAL
1. Bagian-bagian Diferensial