HTTP
HTTP
com/2010/03/09/tahap-evaluasi-keperawatan/
http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/19/evaluasi-keperawatan/
http://dwirahmaryna.blogspot.com/2011/12/dokumentasi-evaluasikeperawatan.html
http://putrydiana20.blogspot.com/2013/04/meteodologi-keperawatan-planning.html
DOKUMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN
1. Pengertian
Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan
klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya.Evaluasi keperawatan mungukur keberhasilan dari rencana
dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan
yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan.
2. Tujuan
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
3. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
4. Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum
5. Meneruskan rencana tindakan keperawatan
6. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
7. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum tercapai
3. Manfaat
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4. Mendapatkan umpan balik.
5. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
4. Jenis Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan
keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam
pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, ratio perawat-klien, dukungan administrasi,
pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang diinginkan.
2. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada
evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi
dari perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.
3. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien merupakan pengaruh
dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
6. Hasil Evaluasi
1. Tujuan tercapai/masalah teratasi: jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian/masalah teratasi sebagian: jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar
dan kriteria yang telah ditetapkan
3. Tujuan tidak tercapai/masalah tidak teratasi: jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama
sekali dan bahkan timbul masalah baru
Penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara membandingkan antara
Subjective)
(Objective) : adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian, pengukuran yang dilakukan oleh perawat
setelah tindakan dilakukan.
(Analisis)
: adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian
diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi.
Planning)
: adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.
ntoh: dx medis: batuk dg produksi secret purulen
keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi secret yg berlebih
implementasi: 1. Monitoring status pernafasan
2. Menganjurkan pasien minum air hangat
valuasi :
ILMU
KEPERAWATAN
Kamis, 11 April 2013
METEODOLOGI
KEPERAWATAN
PLANNING,
IMPLEMENTASI,
EVALUASI DAN
DOKUMENTASI
PUTRYDIANA20@GMAIL.COM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Pelayanan keperawatan secara
professional perlu mendapatkan perhatian dalam pengembangan dunia
keperawatan. Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat
dalam
pelayanan
keperawatan
adalah melakukan
manajemen keperawatan
dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal dan mampu meningkatkan keefektifan
pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan. Hal ini
dapat disebut sebagai suatu pendekatan untuk memecahkan masalah (problemsolving) yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonel yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat. Proses
keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling berhubungan,
yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Iyer et al.,
1996). Tahap-tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual problemsolving dalam mendefinisikan suatu asuhan keperawatan.
B.
Tujuan
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk menyusun kerangka
konsep berdasarkan keadaan individu (klien), keluarga, dan masyarakat agar
kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Yura dan Walsh (1983) menyatakan proses
keperawatan adalah suatu tahapan desain tindakan yang ditujukan untuk
memenuhi
tujuan
keperawatan,
yang
meliputi
mempertahankan
keadaan kesehatan klien yang optimal, apabila keadaanya berubah menjadi
suatu kuantitas dan kualitas asuhan keperawatan terhadap kondisinya guna
kembali ke keadaan yang normal. Jika kesehatan yang optimal tidak dapat tercapai,
proses keperawatan harus dapat memfasilitasi kualitas kehidupan yang maksimal
berdasarkan keadaanya untuk mencapai derajat kehidupan yang lebih tinggi
selama hidupnya (Iyer et al., 1996).
Proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kepada klien.
C. Manfaat
Bagi Penulis
Mengembangkan kemampuan penulis dalam hal menyusun suatu laporan dan
menambah wawasan penulis tentang perencanan, implementasi dan evaluasi.
Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dalam halperencanaan,
implementasi dan evaluasi dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERENCANAAN/ PLANNING
Langkah
ketiga
dari
proses
keperawatan
adalah
perencanaan.
Dalam
a.
Pengertian Planning/Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. (Potter & Perry, 2005).
Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah
dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan
meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien,keluarga,
dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
mengatasi masalah yang dialami klien.
Perencanaan merupakan petunjuk tertulis yang menggambarkan
secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai
dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosa keperawatan.
b.
1.
Menetapkan Prioritas
2.
Menetapkan Tujuan
3.
a.
b.
Faktor Tunggal
Setiap penetapan tujuan atau hasil yang diperkirakan harus menunjukkan hanya
satu respons perilaku. Kemungkinan ini memberikan metoda yang lebih tepat
untuk mengevaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan.
c.
d.
Tujuan dan hasil yang diharapkan ditulis untuk memberi perawat standar yang
dapat digunakan untuk mengukur respons klien terhadap asuhan keperawatan.
Faktor yang dapat diukur ini kita dapat dari data obektif.
e.
f.
Faktor Mutual
Penetapan tujuan dan hasil yang diharapkan secara mutual memastikan bahwa
klien dan perawat setuju mengenai arah dan batasan waktu dari perawatan.
Penetapan tujuan secara mutual dapat meningkatkan motivasi dan kerja sama
klien.
g.
Faktor realistik
Tujuan dan hasil yang diharapkan yang singkat dan realistic dapat dengan cepat
memberikan klien dan perawat suatu rasa pencapaian. Sebaliknya, rasa pencapaian
ini dapat meningkatkan motivasi dan kerja sama klien. Ketika menetapkan tujuan
dan hasil yang diharapkan yang realistik, perawat, melalui pengkajian, harus
mengetahui sumber-sumber fasilitas perawatan kesehatan, keluarga, dan klien.
4.
Intervensi Keperawatan
Intervensi, strategi, atau tindakan keperawatan dipilih setelah tujuan dan hasil
yang diharapkan ditetapkan. Intervensi keperawatan adalah tindakan yang
dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke
tingkat kesehatan yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon, 1994).
Tipe intervensi terbagi 3, yaitu :
a.
Intervensi perawat
Intervensi perawat adalah respons perawat terhadap kebutuhan perawatan
kesehatan dan diagnose keperawatan klien. Sebagai contoh, intervensi untuk
meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi yang adekuat atau aktivitas
kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan hygiene ini adalah
tindakan keperawatan mandiri. Intervensi perawat tidak membutuhkan instruksi
dari dokter atau profesi lainnya.
b.
Intervensi dokter
Intervensi dokter didasarkan pada respons dokter terhadap diagnose medis, dan
perawat menyelesaikan instruksi tertulis dokter (Bulechek & McCloskey, 1994).
Sebagai perawat untuk menyelesaikan insruksi tersebut dan untuk mengkhususkan
pendekatan tindakan. Setiap intervensi dokter membutuhkan tanggung jawab
keperawatan spesifik dan pengetahuan keperawatan tehnik spesifik.
c.
Intervensi kolaborasi
Intervensi kolaborasi adalah terapi yang membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian dari berbagai professional perawatan kesehatan.
Intervensi perawat, dokter dan kolaborasi membutuhkan penilaian keperawatan
yang kritis dan pembuatan keputusan. Ketika menghadapi intervensi dokter, atau
intervensi kolaboratif, perawat tidak secara otomatis mengimplementasikan terapi,
tetapi harus menentukan apakah intervensi yang diminta sesuai untuk klien.
Pemilihan intervensi
Ketika memilih intervensi, perawat menggunakan keterampilan membuat
keputusam klinis yang menunjukkan tentang enam faktor untuk memilih intervensi
keperawatan pada klien spesifik, yaitu :
a.
1)
Intervensi harus diarahkan pada pengubahan etiologi atau tanda dan gejala yang
berkaitan dengan label diagnostik.
2)
b.
1)
c.
Dasar riset
1)
Tinjauan riset keperawatn klinis yang berhubungan dengan label diagnostik dan
masalah klien.
2)
Tinjauan artikel yang menguraikan penggunaan temuan riset dalam situasi dan
lingkungan klinis yang serupa.
d.
1)
2)
Biaya. Apakah intervensi mempunyai nilai yang efektif baik secara klinis maupun
biaya?
3)
e.
Penerimann klien
1)
Rencana tindakan harus selalu dengan tujuan klien dan nilai perawatan
kesehatan klien.
2)
3)
f.
1)
2)
Memiliki keterampilan
menyelesaikan intervensi.
fisiologis dam
psikomotor
yang
diperlukan
untuk
3)
Kemampuan untuk berfungsi dalam lingkungan dan secara efektif dan efisien
menggunakan sumber perawatan kesehatan.
Tangg
Diagnosa
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
al
1.
21 Nov
2011
keperawatan
Gangguan
mobilitas
fisik berhubungan
Untuk dapat
1. Dapat
Menyeimbangk
an fisik : berdiri
Mengajarkan
klien
menggunakan
bagaimana
alat
bantu cara
selama
satu
menggunakan
minggu.
alat
1.
bantu.
2.
Berdiri tanpa
ada
bantuan asisten
2.
selama sebulan.
Membimbing
klien
agar terlepas
dari
ketergantunga
n
terhadap alat
bantu.
B.
IMPLEMENTASI
a.
Pengertian Implementasi
b.
Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan, antara lain:
1.Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan
tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi
untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2.Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal
personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak
sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
c.
d.Lakukan pendokumentasian.
d.
Pendekatan Tindakan
Dalam
Implementasi
pertimbangan, antara lain:
tindakan
keperawatan
memerlukan
makna
dasar
beberapa
dari
suatu
e.
Prinsip Implementasi
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
(Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan respons klien.
2)Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan
professional, hukum dan kode etik keperawatan.
3) Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4)Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
5) Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan.
6) Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya
meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
f.
Metode Implementasi
1. Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari(AKS)adalah aktivitas yang biasanya dilakukan
sepanjang hari/ normal,aktivitas tersebut
mencakup:ambulasi,makan,berpakaian,mandi,menyikat gigi,dan berhias.Kondisi
yang mengakibatkan kebutuhan AKS dapat bersifat akut, kronis, temporer,
permanen, Sebagai contoh, klien pascaoperatif yang tidak mampu untuk secara
mandiri menyelesaikansemua AKS,Sementara terus beralih melewati periode
pascaoperatif,klien secara bertahap kurang bergantung pada perawat untuk
menyelesaikan AKS.
2.Konseling
Konseling merupakan metoda implementasi yang membantu klien menggunakan
proses pemecahan masalah untuk mengelani dan menangani stres dan yang
memudahkan hubungan interpersonal diantara klien,keluarganya,dan tim
perawatan kesehatan.klien dengan diagnosa psikiatris membutuhkan terapi oleh
perawat yang mempunyai keahlian dalam keperawatan psikiatris oleh pekerja
sosial,psikiater dan psikolog
3.Penyuluhan
Digunakan menyajikan prinsip,prosedur dan teknik yang tepat tentang perawatan
kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang ststus
kesehatannya.
4.Memberikan asuhan keperawatan langsung
Untuk mencapai tujuan terapeutik klien,perawat melakukan intervensi untuk
mengurangi reaksi yang merugikan dengan menggunakan tindakan pencegahan
dan preventive dalam memberikan asuhan.
UNTUK
seperti perawatan kulit, latihan rentang gerak, ambulasi, berhias dan tindakan
hygiene dapat ditugaskan kepada asisten keperawatan. Dalam kasus perawat
praktik berlisensi, pemberian medikasi dan pengkajian tanda-tanda vital dapat
didelegasikan. Perawat yang memberikan tugas bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa setiap tugas ditugaskan secara sesuai dan diselesaikan sesuai
dengan standar perawatan.
g.
Dokumentasi Implementasi
MASALAH TGL/JAM
TINDAKAN
PARAF
Contoh :memberi makan lebih sering dari biasanya. Lebih baik tuliskan pada jam
berapa saja memberikan makan dan dalam berapa porsi makanan diberikan
Untuk
tentang
tindakan
pendidikan
kesehatan
tulislah
laporan penkes terlampir
melakukan
penkes
Bila penkes dilakukan secara singkat tulislah tindakan dan respon pasien setelah
penkes dengan jelas
4.Paraf
Tuliskan paraf dan nama terang
Contoh masalah
Tn Antony, seorang laki-laki berusia 75 tahun, masuk di unit bedah dari
ruang pemulihan setelah pemasangan pen pada pinggul. Riwayatnya menunjukkan
bahwa Tn. Antony hidup sendrian di sebuah apartemen. Istrinya meninggal 10
tahun yang lalu. Tn. Antony mempunyai banyak teman dan terlibat dalam Lembaga
Swadaya Masyarakat. Dia suka jalan dan naik sepeda. Kali ini dia masuk rumah
sakit Karena jatuh dari sepeda. Program medis pasca operasi untuk Tn.Antony
adalah sebagai berikut.
Kateter foley untuk drainase berat jenis.
2% NaCldengan KCL20 mEq untuk di infuskan selama 8 jam.
Morfin sulfat 6-8, IM setiap 3-4 jam, bila nyeri.
Trapese di atas kepala tempat tidur.
NO.
DIAGNOSIS TGL/JAM
MASALAH
KOLABORATIF
24-03-2011/07.30
TINDAKAN
PARAF
Mengukur tingkat
kesadaran:
GCS 1-1-1,reaksi
pupil
terhadap
cahaya(+) isokor.
08.00
08.15
Suhu 38C,nadi 94
X/menit,tekanan
darah
180/120mmHg
Merapikan tempat
tidur,meja
dan
pakaian klien
Memantau cairan
infuse:Nacl 0,9%
20 tetes /menit
08.20
Mengukur
38,9C dan
100X/menit
09.00
suhu
nadi
Melakukan
kolaborasi dengan
dokter saat visit
:rencana untuk CT
scan,terapi yang
laen tetap
09.30
Melakukan injeksi
Memberikan
penjelasan
pada
keluarga tentang
kondisi
klien
terakhir,dan
kebutuhan
pemeriksaan
CT
scan.keluarga
C. EVALUASI
a.
Pengertian evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya.
Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan
evaluasikeperawatan. Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian
proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain.
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun
rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan
rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi
selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak
tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena
beberapa faktor :
Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu,
tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan
Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk
memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional
Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan
dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b.
Tahap evaluasi
Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif
(dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan
evaluasi akhir).
Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
c.
Metode evaluasi
Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain:
menentukan
perkembangan
kesanggupan
d.
Untuk Menanyakan kepada keluarga untuk mengingat beberapa fakta yang sudah
diajarkan
Untuk Menanyakan kepada keluarga untuk menyatakan informasi yang spesifik
dengan kata-kata keluarga sendiri (pendapat keluarga sendiri )
Untuk Mengajak keluarga pada situasi hipotesa dan tanyakan tindakan yang tepat
terhadap apa yang ditanyakan.
b.
e.
1)
2)
Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak realistis atau
mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh perawat.
3)
f.
TUJUAN
Tujuan umum :
1.
2.
Tujuan khusus :
1.
Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
2.
3.
4.
g.
MANFAAT :
Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus barudalam proses
keperawatan
Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan
h.
i.
LANGKAH-LANGKAH EVALUASI :
j.
HASIL EVALUASI :
1)
Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
2)
3)
Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan
sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.
k.
Kecukupan informasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Apakah ada consensus antara keluarga dan anggota tim perawatan kesehatan lain
dalam hal evaluasi?
b.
c.
d.
e.
Tgl/Jam
Tindakan TT
Perawat
Tgl/jam
Catatan
TT perawat
Perkembangan
S.
O.
A.
P.
l.
KRITERIA
1.
2.
D. Dokumentasi
a.
Defenisi Dokumentasi
Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik atau semua
warkat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Sedangkan dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan laporan
yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk
b.
c.
Standar Dokumentasi
Standar dokumentasi merupakan standar yang dapat digunakan untuk memberikan
pengarahan dan panduan dalam melakukan dokumentasi proses keperawatan.
Dalam standar dokumentasi terdapat beberapa karateristik, diantaranya :
1)
2)
d.
Kegunaan Dokumentasi
1.
2.
3.
4.
5.
Sarana evaluasi
Hasil akhir dari asuhan keperawatan yang telah didokumentasikan adalah evaluasi
tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tindakan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan
6.
klien. Karena hanya lewat bukti-bukti otentik dari tindakan yang telah dilaksanakan,
kegiatan tersebut akan berjalan secara profesional.
7.
8.
e.
Dokumentasi Pengkajian
Dokumentasi pengkajian adalah catatan tentang hasil pengkajian yang
dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar
tentang klien, dan membuat catatan tentang respon kesehatan klien.
a)
1.
2.
3.
b)
1.
Tanya jawab
Merupakan salah satu bentuk format dokumentasi yang dapat dicapai melalui
berbagai cara. Dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung pada klien.
2.
Daftar Periksa
Bentuk daftar periksa dapat berupa daftar yang telah disediakan atau dibuat
sedemikian rupa, dengan tujuan mengumpulkan data yang digunakan untuk
kerangka organisasi. Format daftar periksa dapat mengefisienkan waktu dalam
menulis pengkajian data, dimana pertanyaan yang diajukan hanya memerlukan
jawaban ya atau tidak.
3.
Format Kuesioner
Format ini paling banyak digunkan di lingkungan rawat jalan untuk mendapatkan
informasi tentang riwayat kesehatan.
f.
a)
1.
2.
3.
g.
a)
1.
2.
1)
2)
3)
b)
Intruksi Perawatan
Adalah suatu bentuk tindakan yang menunujukkan perawatan dan pengobatan
khusus.
Tipe Intruksi Perawatan
1.
Tipe diagnostik
Tipe ini menilai kemungkinan klien ke arah pencapain kriteria hasil dengan
observasi secara langsung.
2.
Tipe Terapeutik
Menggambrkan tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung untuk
mengurangi, memperbaiki, dan mencegah kemungkinan masalah.
3.
Tipe penyuluhan
Digunakan untuk meningkatkan perawatan diri pasien dengan membantu klien
memperoleh tingkah laku individu yang mempermudah pemecahan masalah.
4.
Tipe rujukan
Tipe instruksi perawatan ini menggambarkan peran perawtan senagai koordinator
dan manajer perawatan klien dalam anggota tim kesehatan.
h.
a)
1.
2.
Intervensi Surveilens
Intervensi ini menyatakan tentang survei data dengan melihat kembali data umum
dan membuktikan kebenaran data. Dengan kata lain, Sifatnya tidak langsung
karena menyediakan data lebih dulu.
i.
Dokumentasi Evaluasi
Dokumentasi evaluasi merupakan catatan tentang indikasi kemajuan pasien
terhadap tujuan yang dicapai.
a)
1)
Evaluasi Formatif
Yang menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi
dengan respons segera.
2)
Evalusi Sumatif
Merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status pasien pada waktu
tertentu.
k.
a)
1.
2.
Kardex
Teknik dokumentasi ini menggunakan serangkaian kartu dan membuat data penting
tentang klien dengan menggunakan ringkasan problem dan terapi klien seperti
yang digunakan pada rawat jalan.
3.
1)
Data Dasar
Merupakan kumpulan informasi tentan klien sejak diterima diunit pelayanan
kesehatan.
2)
Daftar masalah
Merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan data
3)
Rencana awal
Merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara spesifik untuk setiap masalah
yang meliputi tiga komponen yaitu diagnosik, manajemen kasus dan pendidikan
kesehatan
4)
Catatan perkembangan
Merupakan catatan tentang perkembangan keadaan klien yang didasarkan pada
setiap masalah yang ditemui klien.
b)
Format Dokumentasi
1.
Format naratif
2.
Format SOAP
3.
Format FOKUS
4.
Format DAE
5.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
2.
3.
4.
SARAN
Semoga hasil makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan,
data awal untuk melakukan proses keperawat. Serta dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap dan kemauan perawat untuk melakukan tanggung jawabnya di
rumah sakit nantinya.
1 komentar:
1.
yuli wantoro30 September 2013 02.00
terimakasih untuk artikelnya
Balas
Arsip Blog
2013 (5)
April (5)
SISTEM PERKEMIHAN
Mengenai
Saya
putry diana
Lihat profil
lengkapku