Anda di halaman 1dari 24

Tabel Matriks Dampak Lingkungan

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

NO

SUMBER
DAMPAK

I.

II.

III.

I.
1.1 Survey
dan
Perizinan

JENIS
DAMPAK

BESARAN
DAMPAK

BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN
HIDUP

LOKASI
PENGELOLAAN
HIDUP

PERIODE
PENGELOLAAN
HIDUP

Kabupaten Kutai
Kartanegara
Kukar), Kecamatan
Muara Badak, Desa
Seliki.

Satu kali selama


kegiatan survey,
observasi
berlangsung.

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


BENTUK UPAYA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP

LOKASI
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP

PERIODE
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP

Pemantauan
dilakukan dengan
cara pengamatan
langsung dilapangan.

Kabupaten Kutai
Kartanegara,
Kecamatan Muara
Badak, Desa
Seliki.

Satu kali selama


kegiatan survey,
observasi proses
pembuatan Study
Kelayakan
berlangsung.

INSTITUSI
PENGELOLAAN
DAN
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP

KET

TAHAP PRAKONSTRUKSI
1.1 Survey Dan
Perizinan
1.2 Penyediaan Lahan
TAHAP KONSTRUKSI
2.1 Mobiisasi Peralatan
2.2 Mobilisasi Material
2.3 Penggalian Jalur Pipa
2.4 Penanaman Pipa dan
Penimbunan.
2.5 Test Hydrostatic
TAHAP OPERASI
3.1 Penyaluran Gas
3.2 Perawatan Pipa.
TAHAP PRA-KONSTRUKSI
Persepsi
masyarakat
dan
Keresahan
Masyarakat
atau
menggangg
u instalasi
eisting
milik VICO
dan
Pertamina
EP.

Jumlah
masyarakat
terkena
dampak di
sekitar jalur
pemasangan
pipa Gas
(kab. Kukar
dan Kota
Samarinda).
Instalasi
eisting milik
VICO dan
Pertamina
EP.

a. Sosialisasi
kegiatan kepada
masyarakat,
Pemda,
Kecamatan dan
kelurahan sekitar
lokasi
pemasangan pipa
yang dalam
pelaksanannya
melibatkan
instansi terkait.
b. Memberikan
informasi secara
terbuka dan
transparan dalam
bahasa yang
mudah
dimengerti

Kecamatan
Anggana, Desa
Kutai Lama.
Kec. Tenggarong
Seberang, Desa
Manunggal Jaya,
Desa Karang
Tunggal, Desa
Bukit Raya, Desa
Tanjung Batu.

Pengumpulan data
dilakukan melalui
observasi,
pemantauan dan
wawancara secara
langsung.
Pengumpulan data
dari BPS, instansi
terkait dan sumber
internet. Data hasil
pemantauan yang
terkumpul
selanjutnya dianalisis

Kecamatan
Anggana, Desa
Kutai Lama.
Kec. Tenggarong
Seberang, Desa
Manunggal Jaya,
Desa Karang
Tunggal, Desa
Bukit Raya, Desa
Tanjung Batu.

Pelaksana:
PT. PLN (Persero)

Pengawas:
Pemerintah Kec.,
Desa/Kelurahan,
BLH Kab. Kukar,
Kota Samarinda.
BLH Kab. Kukar,
BLH Kota
Samarinda. VICO,
Pertamina EP.

Dampak
bersifat
sementara.
KP.
00+000
(area
VICO) s/d
KP.
49+000
(area
Pertamina
EP dan
PLTGU
Tanjung
Batu).

tentang seluruh
tahapan kegiatan.
c. Koordinasi
dengan VICO
dan Pertamina
EP.

1.2
Penyediaan
Lahan

Konflik
Kepentinga
n

Jumlah
instansi yang
menggunaka
n fasilitas
jaringan
bawah tanah
(Pertamina
EP, VICO,
PLN
Wilayah
Kaltimra,
PU, PDAM,
Telkom,
Operator
Seluler,
Kehutanan
dan
Pengairan).

Koordinasi dengan
instansi yang
menggunakan
fasilitas jaringan
bawah tanah.

secara kualitatif.

Jalur Pipa VICO,


Jalur Pipa
Pertamina EP.

Jalur Pipa VICO,


Jalur Pipa
Pertamina EP.

Kota Samarinda,
Kecamatan
Samarinda Utara
Kelurahan Sungai
Siring, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

Kota Samarinda,
Kecamatan
Samarinda Utara
Kelurahan Sungai
Siring, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

Jalur Pipa
Pertamina EP.

Jalur Pipa
Pertamina EP.

Kabupaten Kukar.
Kota Samarinda.

Selama tahap prakonstruksi


berlangsung.

Mengajukan izin
pelaksanaan pada
instansi terkait
sesuai dengan
peraturan
perundangan yang
berlaku.

Pemantauan
dilakukan dengan
mendapatkan data
tentang izin
pelaksanaan
konstruksi yang
diperoleh dari
Pertamina EP, VICO,
PLN Wilayah,
PDAM, Telkom, dan
Operator seluler (bila
ada), PU, Kehutanan
dan Pengairan.

Kab. Kukar.
KotaSamarinda.

Penerima: BLH Kab.


Kukar, BLH Kota
Samarinda.
VICO, Pertamina EP.

Selama tahap
prakonstruksi
berlangsung.

VICO dan
Pertamina EP.

Pelaksana:
PT. PLN (Persero).
Pengawas: Pemkab
Kukar.
Pemkot Samarinda.
VICO, Pertamina EP.
Penerima: BLH
Propinsi Kaltim.
BLH Kab. Kukar.

Jalur
Pipa/ROW
(Right Of
Way) yang
akan
dipakai
adalah
ROW
eisting
milik VICO
dan
Pertamina
EP.

BLH Kota
Samarinda.
VICO, Pertamina EP,
PU, PLN Wilayah,
Dinas Kehutanan dan
Sungai.

II.
2.1.1
Mobilisasi
Peralatan

TAHAP KONSTRUKSI
a. Konflik
a. Diprediksi a. Pemasangan
lalu lintas
dan
rambu-rambu
pada akses
mobilisasi
lalulintas
jalan
volume
sementara selama
masuk
kendaraan
kegiatan
keluar
proyek di
konstruksi sesuai
kendaraan
dalam
dengan Pedoman

Disepanjang
jaringan jalan yang
akan dilalui
kendaraan/alat berat
dan disepanjang
jalan yang dilalui

Selama kegiatan
konstruksi
berlangsung.

a. Pemantauan
dilakukan dengan
cara melakukan
survey volume lalu
lintas pada ruas
jalan.
b. Metode yang

Disepanjang
jaringan jalan Kab.
Kukar dan Kota
Samarinda serta
disepanjang jalur
ROW VICO dan

Minimal satu
minggu sekali
dalam masa
konstruksi pada
titik lokasi
kegiatan.

Pelaksana:
PT. PLN (Persero).
Pengawas: Pemkab
Kukar.

Dampak
bersifat
sementara.

proyek
pengangk
(baik
utan
pengangk
material
utan
dengan
material
estimasi
atau
sebanyak
pekerja
20
proyek).
kendaraan
b. Terjadinya
perhari.
berkurang b. Kemacata
nya
n
kapasitas
lalulintas
jalan
sekitar
(adanya
proyek
hambatan
yang di
samping
estimasika
akibat
n volume
kegiatan
kendaraan
penanama
yang lewat
n pipa
disekitar
gas).
proyek
c. Kemaceta
sertasaat
n
lonstruksi
lalulintas
proyek
dan
berlangsu
ketidak
ng akibat
nyamanan
berkurang
pengguna
nya
jalan.
kapasitas
d. Adanya
jalan yang
kerusakan
ada akibat
terhadap
kegiatan
struktur
proyek
pekerjaan
(adanya
jalan dan
hambatan
infrastrukt
samping
ur lainnya.
penanama
n pipa
gas),
sehingga
dapat
menimbul
kan
antrian
antrian
perjalanan
.
c. Diprediksi

b.

c.

d.

e.

f.

Bina Marga
Nomor
003/T/BNKT/1990
Tentang Petunjuk
Perambuan
Sementara Selama
Pekerjaan Jalan
dan Peraturan
Menteri
Perhubungan No.
60 tahun
2006Tentang
Rambu-rambu
Lalu lintas Jalan.
Penempatan
Petugas dalam
pengaturan lalu
lintas keluar
masuk kendaraan
proyek oleh
petugas proyek.
Pengaturan waktu
(penjadwalan)
kegiatan
pengangkutan
peralatan dan
bahan material
proyek, yaitu
dilakukan diluar
jam sibuk lalu
lintas atau pada
malam hari.
Memperbaiki
kerusakan
infrastruktur
(jalan) apabila
disebabkan dari
kegiatan proyek ini
(mobilisasi
material dan
peralatan).
Membatasi muatan
angkutan material
sesuai dengan JBI
yang di ijinkan.
Meminimalisir
hambatan samping
yang yang terjadi

jalur pipa Gas.

digunakan
berdasarkan
perhitungan dari
pedoman MKJI
tahun 1997.
c. Teknik yang
dipergunakan adalah
dengan menghitung
nilai kinerja jalan
dan dibandingkan
dengan tingkat
Level Of Service
(LOS) yang
diberikan didalam
standard MKJI
tahun 1997.

Pertamina EP.

Pemkot Samarinda.
VICO, Pertamina
EP., Dinas PU/Bina
Marga.
Dinas Kehutanan dan
Sungai.

Penerima: BLH
Propinsi Kaltim.
BLH Kab. Kukar.
BLH Kota
Samarinda.
VICO, Pertamina EP,
PU, PLN Wilayah,
Dinas Kehutanan dan
Sungai.

dapatterja
di
perubahan
LOS
(Level OF
Service)
tingkat
pelayanan
jalan.

2.1.2
Mobilisasi
Peralatan

Persepsi
masyaraka
t dan
Keresahan
Masyarak
at.

dengan
meminimalkan
tumpukan material
pada jalan dan
kegiatan
diharapkan tidak
melebihi dari bahu
jalan, apabila
kegiatan melebihi
bahu jalan ada
petugas yang
mengatur
kelancaran arus
lalulintas.
g. Koordinasi dengan
instansi terkait
seperti
Dishubkominfo,
Bina MArga dan
Satlantas Kota
Samarinda dan
Kabupaten Kukar
(Kutai
Kartanegara).
Jumlah
a. Sosialisasi kepada
masyaraka
masyarakat
t terkena
disekitar jalur
dampak
pembangunan/pen
disekitar
anaman pipa gas,
jalur
dalam
pemasang
pelaksanaannya
an pipa
melibatkan instansi
gas.
terkait. Sosialisasi
dilakukan dengan
menggunakan
bahasa yang
mudah dimengerti.
b. Melaksanakan
Corporate Social
Responsibility dan
pemberdayaan
masyarakat
terhadap
masyarakat di
desa-desa
(Kabupaten Kukar)
atau Kelurahan
(Kecamatan

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman, yaitu:
Kabupaten Kukar,
Kecamatan
Tenggarong
Seberang Desa
Manunggal Jaya,
Karang Tunggal,
Bukit Raya dan
Tanjung Batu.
Kecamatan
Anggana, Desa
Kutai Lama.

Selama konstruksi
berlangsung

Pengumpulan data
dilakukan melalui
observasi dan
wawancara secara
langsung. Data-data
hasil pemantauan
yang terkumpul
selanjutnya
dianalisis secara
kualitatif.
(Pada saat
pembuatan AMDAL
atau UKL-UPL
digunakan
Kuestioner)

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman, yaitu:
Kabupaten Kukar,
Kecamatan
Tenggarong
Seberang Desa
Manunggal Jaya,
Karang Tunggal,
Bukit Raya dan
Tanjung Batu.
Kecamatan
Anggana, Desa
Kutai Lama.

Kecamatan Muara
Badak Desa Seliki.

Kecamatan Muara
Badak Desa Seliki.

Kota Samarinda.
Kecamatan
Samarinda Utara,

Kota Samarinda.
Kecamatan
Samarinda Utara,

Selama tahap
konstruksi
berlangsung

Pelaksana:
PT. PLN (Persero).
Pengawas: Pemkab
Kukar.
Pemkot Samarinda.
VICO, Pertamina
EP., Dinas PU/Bina
Marga.
Dinas Kehutanan dan
Sungai.
Penerima: BLH
Propinsi Kaltim.
BLH Kab. Kukar.
BLH Kota
Samarinda.
VICO, Pertamina EP,

2.2.1
Mobilisasi
Material

Penurunan
kualitas
udara
(parameter
debu).

Samarinda Utara)
yang dilalui jalur
pemasangan pipa
gas.
c. Melakukan segala
bentuk
pengelolaan
dampak terhadap
komponen fisikkimia, biologi dan
Kesehatan
Masyarakat.
Terjadi
a.Penyediakan
pada daerah
petugas untuk
lintasan
membantu
mobilisasi
mengatur
lalulintas.
alat dan
material.
b.Menyediakan
tenaga untuk
membersihkan
tanah yang
tercecer di jalan.
c.Mengatur
kecepatan truk
pengangkut
maksimal 20
km/jam pada
lokasi proyek.
d.Mobilitas
dilakukan diluar
jam sibuk.
Penggunaan alat
angkut maksimal
7 tahun
pembuatan.

Kelurahan Sungai
Siring, Tanah
Merah, Lempake
dan Kelurahan
Sempaja Utara.

Lintasan yang akan


dilalui oleh truk
pengangkut
material.

Kelurahan Sungai
Siring, Tanah
Merah, Lempake
dan Kelurahan
Sempaja Utara.

Selama kegiatan
mobilisasi material
berlangsung.

Pengambilan sample
debu dengan hignh
volume sample untuk
laju alir dan waktu
tertentu kertas saring
untuk menangkap
debu dibawa ke
laborotarium. Debu
yang tertangkap
dikertas saring
dikeringkan dan
ditimbang, setelah
diketahui beratnya
kemudian dibagi
dengan volume udara
yang dihisap oleh
High Volume
Sampler.

Lintasan yang
akan dilalui oleh
truk pengangkut
material.

PU, PLN Wilayah,


DInas Kehutanan dan
Sungai.

Satu kali selama


kegiatan
mobilisasi material
berlangsung.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

2.2.2
Mobilisasi
Material

Persepsi
masyarakat
dan
keresahan
masyarakat.

Jumlah
masyarakat
terkena
dampak di
sekitar jalur
pembangun
an pipa.

a.Sosialisasi kepada
masyarakat
disekitar jalur a.
pemasangan pipa,
dalam
pelaksanaannnya
melibatkan
instansi terkait.
Sosialisasi
dilakukan dengan
menggunakan
bahasa yang
mudah
dimengerti.
b.Melaksanakan
Corporate Social
Responsibility
dan
pemberdayaan
masyarakat
terhadap
masyarakat
didesa yang
dilalui jalur
pemasangan pipa.

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu
Kab. Kukar. Kec.
Tenggarong
Seberang, Kec.
Anggana dan Kec.
Muara Badak.

Selama Tahap
konstruksi
berlangsung.

Pengumpulan data
melalui observasi dan
wawancara secara
langsung. Data hasil
pemantauan/observas
i yang terkumpul
selanjutnya di
analisis secara
kualitatif.

Kota Samarinda.
Kec. Samarinda
Utara, Kel. Sungai
Siring, Kel. Tanah
Merah, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu:

Selama tahap
konstruksi
berlangsun.

Kab. Kukar. Kec.


Tenggarong
Seberang, Kec.
Anggana dan Kec.
Muara Badak.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Dampak
bersifat
sementara.

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Kota Samarinda.
Kec. Samarinda
Utara, Kel. Sungai
Siring, Kel. Tanah
Merah, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

c.Melakukan segala
bentuk
pengelolaan
dampak terhadap
komponen fisikkimia, biologi
dan kesehatanmasyarakat.

2.2.3
Mobilisasi
Material

a. Konflik
lalu lintas
pada akses
masukkeluar
kendaraan
proyek
(baik
pengangk

a. samping
akibat
kegiatan
a.
Dipredik
si dari
volume
kendaraa
n proyek

a. Pemasangan
rambu-rambu
lalu lintas
sementara
selama kegiatan
konstruksi
sesuai dengan
pedoman Bina
Marga Nomor

Disepanjang
Jaringan jalan yang
dilalui pipa gas.

Selama kegiatan
konstruksi.

a. Pemantauan
dilakukan dengan
cara melakukan
survey volume lalu
lintas pada ruas
jalan.
b. Metode yang
digunakan
berdasarkan

Disepanjang jalur
jalan ayng dilalui
pipa gas.

Minimal satu
minggu sekali
dalam masa
konstruksi pada
titik lokasi
kegiatan yang
menjadi perhatian.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi

Catatan:
Penggunaa
n jalur
sungai
untuk
transportasi
pipa atau
peralatan

utan
material
atau
pekerja
proyek).
b. Terjadinya
berkurang
nya
kapasitas
jalan
(adanya
hambatan
karena
pemasang
an pipa
gas).
c. Kemaceta
n lalu
lintas dan
ketidak
nyamanan
pengguna
jalan.
d. Adanya
kerusakan
terhadap
struktur
pekerjaan
jalan dan
infrastrukt
ur lainnya.

dalam
pengang
kutan
material
dengan
estimasi
sebanyak
20
kendaraa
n
perhari.
b. Kemacet
an
lalulintas
sekitar
proyek
yang di
perkiraka
n volume
kendaraa
n yang
lewat
disekitar
proyek
serta saat
konstruk
si proyek
berlangs
ung
akibat
berkuran
gnya
kapasitas
jalan
yang ada
akibat
kegiatan
proyek (
adanya
hambata
n
samping
penanam
an pipa
gas)
sehingga
dapat
menimbu

b.

c.

d.

e.

003/T/BNKT/1
990 tentang
Petunjuk
Perambuan
Sementara
Selama
Pekerjaan Jalan
dan Peraturan
Menteri
Perhubungan
No. 13 tahun
2014 tentang
Rambu Lalu
Lintas.
Penempatan
petugas dalam
pengaturan lalu
lintas keluar
masuk
kendaraan
proyek oleh
petugas proyek.
Pengaturan
waktu
(penjadwalan)
kegiatan
pengangkutan
peralatan dan
bahan material
proyek, yaitu
dilakukan diluar
jam sibuk lalu
lintas atau pada
malam hari.
Memperbaiki
kerusakan
infrastruktur
(jalan) apabila
disebabkan dari
kegiatan proyek
ini (mobilisasi
material dan
peralatan).
Membatasi
muatan
angkutan
material sesuai
dengan JBI

perhitungan dari
pedoman MKJI
1997.
c. Teknik yang
dipergunakan
adalah dengan
menghitung nilai
kinerja jalan dan
dibandingkan
dengan tingkat
LOS yang
diberikan didalam
standard MKJI
tahun 1997.

Kaltim, BLH Kab.


Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

berat/materi
al lainnya
pada lokasi
yang
berdekatan
sungai
Mahakan
atau anak
sungai
Mahakam
bisa juga
dilakukan,
sehingga
mengurangi
gangguan
transportasi
daray.
Misalnya
dari
pelabuhan
PLTGU
Tanjung
Batu,
Pelabuhan
NGL Gas
Plant
Pertamina
EP,
pelabuhan
VICO di
Seliki,
Pelabuhan
Samarinda
masuk via
jalan
SamarindaMuara
Badak Desa
Seliki.
AAlternatif
ini masih
perlu
dipelajari
lebih lanjut
dan
koordinasi
dengan

lkan
antrian
perjalana
n.
c. Dipredik
si dapat
terjadi
perubaha
n LOS
(Level
Of
Service)
tingkat
pelayana
n jalan.

2.2.4
Mobilisasi
Material.

Banyaknya
ceceran
material
yang
dihasilkan

Tumpahan
atau
ceceran
serta
kotoran
saat
pengangkut
an.

(Jenis Berat
yang di Ijinkan)
yang diijinkan.
f. Meminimalisir
hambatan
samping yang
terjadi dengan
meminimalkan
tumpukan
material pada
jalan dan
kegiatan yang
diharapkan
tidak melebihi
danri bahu jalan
atau ROW,
apabila
gkegiatan
melebihi bahu
jalan/ROW ada
petugas yang
mengatur
kelancaran arus
lalu lintas.
g. Koordinasi
dengan instansi
terkait sperti
Dishubkominfo,
Bina Marga dan
Satlantas
Kabupaten
Kukar dan Kota
Samarinda.
a.Mencuci roda
kendaraan
apabila dinilai
relative kotor
pada
rodakendaraan.
b.Mencuci dan
membersihkan
sisa material
tanki seperti
apabila truk
tersebut
mengangkut
adonan

instansi
yang
bersangkuta
n
(Pertamina
EP, Vico,
PLTGU
Tanjung
Batu).

Sepanjang jalan
yang dilalui pipa.

Setiap ada aktivitas


mobilisasi dan
kegiatan penanaman
pipa pada masa
konstruksi.

a.Pengambilan data
dengan
pengamatan dan
traffic counting.
b.Diskriptif,
kuantitatif dan
kualifitatif.
c.Pencatatan kejadian
kecelakaan.
d.Pemeriksaan
ceceran material

Jalan, ROW yang


dilalui pipa.

Satu kali sebulan.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda. Dinas
PU, Bina Marga
provinsi Kaltim

beton/semen.

dijalan.

Penerima:

c.Mengangkut
dihindari untuk
melebihi
kapasitas bak
truk agar tidak
tertumpah/tercece
r.

BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda. Dinas
PU, Bina Marga
Provinsi Kaltim.

d.Ceceran material
pada galian tanah
penanaman pipa
dan material
lainnya untuk
segera
dibersihkan dan
dijaga untuk
tidak ke jalan.
2.3.1
Penggalian
jalur Pipa
gas.

2.3.2
Pengggalia
n Jalur Pipa
gas.

Terjadinya
longsor
lahan pada
tepi jalan
atau ROW.

Limbah
padat tanah.

Longsor
lahan pada
tepi jalan
atau ROW.

Volume
tanah
130.000
m3.

Penggalian,
pemasangan dan
pengurugan
dilakukan
dengan cepat
dan tidak
berlangsung
lama.

Pembuangan tanah
ketempat lain
dengan angkutan
truk.

Lokasi penggalian
tanah jalur pipa gas
di tepi jalan dan
sepanjang ROW
Pertamina EP dan
VICO..

Selama kegiatan
Konstruksi
berlangsung.

Pengamatan langsung
adanya gejala retak
dan longsor
sepanjang lubang
galian

Lokasi penggalian
tanah jalur pipa
gas ditepi jalan
dan ROW
Pertamina EP dan
VICO

Selama kegiatan
konstruksi dan
operasi
berlangsung setiap
satu bulan sekali.

Pelaksana:
PT. PLN (persero)
Pengawas :
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Lokasi pengurukan
tanah sepanjang 50
km

Selama kegiatan
konstruksi
berlangsung.

Pengamatan langsung
adanya gejala tanah
tidak rata dijalur
pipa.

Lokasi
pengurukan
sepanjang 50 km.

Selama kegiatan
konstruksi dan
operasi
berlangsung setiap
satu bulan sekali.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda. Dinas
PU, Bina Marga
provinsi Kaltim

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda. Dinas
PU, Bina Marga
Provinsi Kaltim.
2.3.3
Penggalian
Jalur Pipa
gas.

Genangan di
lubang
galian.

Besaran
dampak
genangan
air dengan
lebar 0,5 m
X 1,00 m
dan
sepanjang
50 km.

Penggalian pada
musim kemarau dan
pemompaan dan
buangan air
genangan.

Lokasi penggalian
tanah sepanjang 50
km.

Selama kegiatan
konstruksi
berlangsung

Pengamatan langsung
adanya gejala
genangan air dijalur
pipa gas.

Lokasi penggalian
tanah sepanjang
50 km

Selama kegiatan
konstruksi dan
operasi
berlangsung setiap
satu bulan sekali.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda. Dinas
PSDA Provinsi
Kaltim.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

2.3.4
Penggalian
Jalur Pipa
gas.

Penurunan
Kualitas Air
(Parameter
padatan
tersuspensi).

Terjadi
pada daerah
lintasan
penggalian
jalur pipa
gas.

a. Menyediakan
petugas untuk
mengawasi agar
timbunan
material tidak
masuk ke badan
air.
b. Mengatur lalu
lintas sekitar
lokasi
penggalianjalur
pipa gas.
c. Penggunaan alat
kerja maksimal 7
tahun pembuatan.

Badan air dilintasan


penggalian jalur
pipa gas.

Selama kegiatan
penggalian jalur
pipa gas
berlangsung.

Pengambilan smaple
air dengan Water
Sampler untuk
mengambil sample
air dan kemudian
dilakukan analisis di
laboratorium.

Lokasi penggalian
jalur pipa gas.

Satu kali selama


kegiatan
penggalian jalur
pipa gas
berlangsung.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

2.3.5
Penurunan
Kualitas
Udara
(Parameter
debu)

Penurunan
kualitas
uadara
(parameter
debu).

Terjadi
pada daerah
lintasan
penanaman
pipa dan
penimbuna
n.

a. Menyediakan
petugas untuk
membantu
mengatur lalu
lintas.

Lokasi penanaman
pipa dan
penimbunan.

Selama kegiatan
penanaman pipa
dan penimbunan
berlangsung.

Pengambilan sample
debu.

Lokasi penanaman
pipa dan
penimbunan.

Sekali selama
kegiatan
penanaman pipa
dan penimbunan
berlangsung.

b. Mengatur
kecepatan truk
pengangkut
maksimal 20
km/jam pada
lokasi penanaman
pipa dan
penimbunan.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:

c. Penggunaan alat
umur maksimal 7
(tujuh) tahun
pembuatan.

2.3.6
Penggalian
Jalur Pipa
Gas

Penurunan
keaneka
ragaman dan
kelimpahan
jenis flora.

Kecil,
galian
berada di
pinggir
jalan dan
ROW,
vegetasi
jarang.

Revegetasi pada
daerah bekas galian
pipa gas adalah di
jalur pipa gas
existing milik
VICO dan
Pertamina EP.

BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Pada sepanjang
jalur pipa/ROW
existing.

Setelah kegiatan
pemasangan pipa
gas berakhir.

Pemantauan secara
langsung pada lahan
bekas galian pipa gas.

Lahan bekas
galian pipa gas.

Tiga bulan sekali,


tiga kali
pemantauan.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Lokasilokasi yang
ada
tanaman
tumbuh
(Cabe,
Katuk,
Pepaya,
Pisang,
Buah Naga,
dll) yang di
tanam
penduduk
pada jalur
ROW
memerluka
n perhatian
penuh
untuk
menangani
nya.

2.3.7
Penggalian
Jalur Pipa
Gas.

Penurunan
keaneka
ragaman dan
kelimpahan
jenis biota
air (plankton
dan bentos)

Kecil, bila
kualitas
perairan
sungai
menurun.

Pemantauan secara
berkala kualitas
perairan dengan
pengamatan
keanekargaman
biota air (plankton
dan bentos)

Perairan sungai
yang dilewati jalur
pipa gas antara lain
anak sungai
Mahakam.

Pada saat tahap


konstruksi dan
setelah tahap
konstruksi selesai.

Pemantauan secara
berkala biota air
(plankton dan bentos)
dengan analisa di
laboratorium.

Perairan yang
dilewati jaringan
pipa yaitu anak
sungai Mahakam.

Tiga bulan sekali


pada tahap
kegiatan
konstruksi dan
setelah konstruksi.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

2.3.8
Penanaman
pipa dan
penimbuna
n.

Persepsi
masyarakat
dan
keresahan
masyarakat.

Jumlah
masyarakat
terkena
dampak
disekitar
jalur
pembangun
an pipa gas.

Sosialisasi kepada
masyarakat
disekitar jalur
pembangunan pipa,
dalam
pelaksanaannya
melibatkan instansi
terkait.

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu;
Kab. Kukar, Kec.
Tenggarong
Seberang, Desa
Tanjung Batu, Bukit
Raya, Manunggal
Jaya. Kota
Samarinda, Kec.
Samarinda Utara,
Kelurahan Sungai
Siring, Tanah
Merah, Lempake,
Sempaja Utara.

Selama tahap
konstruksi
berlangsung.

Pengumpulan data
dilakukan melalui
observasi dan
wawancara secara
langsung.

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu:
Kab. Kukar, Kec.
Tenggarong
Seberang, Desa
Tanjung Batu,
Bukit Raya,
Manunggal Jaya.
Kota Samarinda,
Kec. Samarinda
Utara, Kelurahan
Sungai Siring,
Tanah Merah,
Lempake,
Sempaja Utara.

Selama tahap
konstruksi
berlangsung.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Dampak
terhadap
biota air
terjadi bila
ada
penurunan
kualitas
perairan
sungai
karena
material
galian/tana
h mengalir
ke badan
air dengan
kuantitas
dan kualitas
yang cukup
besar.

Dampak
bersifat
sementara.

2.3.9
Penggalian
Jalur Pipa

2.3.10
Penggalian
Jalur Pipa

Kesempatan
kerja.

Terjadinya
kecelakaan
kerja dan
masyarakat.

Diperkiraka
n jumlah
tenaga
kerja yang
dapat
diserap
sebanyak
100 s/d 145
orang yang
berupa
tenaga
helper,
tenaga gali
dan urug
serta
security.

Besaran
dampak
diperkiraka
n kecil
hingga
sedang
terjadi
disepanjang
jalur
pembangun
an pipa.

a. Pembahasan
tenaga kerja yang
berasal
kontraktor
pelaksana dengan
mengutamakan
tenaga kerja local
yang berasal dari
masyarakat
sesuai dengan
kualifikasi tenaga
kerja yang
dibutuhkan.
b. Menginformasika
n kepada
masyarakat
kebutuhan tenaga
kerja dan
kualifikasinya.
Informasi
ditempatkan pada
lokasi yang
mudah diakses
masyarakat
(kecamatan.
Kelurahan, dll.)
dengan
melibatkan
perangkat
wilayah.
a. Pemasangan
tanda pada lokasi
galian tanah dan
pekerjaan
pemasangan pipa.
b. Pemasangan
tanda berjarak
setiap 50 meter
dengan ukuran
dan huruf yang
memandai.
c. Bila diperlukan
dapat dibuat
pagar pembatas
disepanjang
lokasi galian.

Desadesa/Kelurahankelurahan yang
dilalui jalur
pemasangan pipa
yang berdekatan
dengan pemukiman.

Satu kali selama


tahap konstruksi
berlangsung.

Pemantauan
dilakukan dengan
cara memantau
jumlah serapan
tenaga kerja local
pada tahap kegiatan
konstruksi melalui
wawancara dan
pencatatan data
sekunder dari
pemerintah
desa/kelurahan
setempat.

Desadesa/Kelurahankelurahan yang
dilalui yaitu
pemasangan/pemb
angunan pipa yang
berdekatan dengan
pemukiman.

Satu kali selama


konstruksi
berlangsung.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Dampak
bersifat
sementara.

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa.

Selama
berlangsungnya
kegiatan konstruksi.

Pengamat
dilapangan,
wawancara dengan
masyarakat disekitar
lokasi proyek serta
data sekunder dari
pmrakarsa.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa.

Satu kali diakhir


kegiatan
konstruksi proyek.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Dampak
yang terjadi
dapat
bersifat
sementara
maupun
lama/perma
nen
tergantung
tingkat
kecelakaan
kerja yang
terjadi.

2.3.11
Penggalian
Jalur Pipa

2.3.12
Penggalian
Jalur Pipa

Konflik
kepentingan.

Gangguan
kesehatan
akibat debu
galian.

Dampak
diperkiraka
n potensial
disepanjang
jalur
pembangun
an/pemasan
gan pipa,
karena
kegiatan
tersebut
berada di
berem jalan
besar yang
padat lalu
lintas
sehingga
menimbulk
an
kemacetan

Melakukan
koordinasi dengan
instansi terkait
Dishubkominfo dan
kepolisian setempat.

Dampak
terjadi pada
masyarakat
yang
berada pada
sekitar
lokasi
penggalian
pipa.

a. Menyiram
jalan/lokasi
penggalian (saat
dilakukan
penggalian
ataupun
pengeboran jalan,
lokasi tetap
dalam keadaan
basah untuk
menghindari
debu).
b. Sosialisasi pada
penduduk supaya
menutup pintu
rumah dan
jendela,
khususnya yang
menghadap ke
lokasi
pengeboran dan
penggalian
(terutama saat
dilakukan
pengeboran dan
penggalian jalan)
untuk sementara

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa.

Selama
berlangsungnya
kegiatan konstruksi.

Pengamatan
dilapangan,
wawancara dengan
masyarakat disekitar
lokasi proyek serta
data sekunder dari
pemrakarsa.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa.

Satu kali diakhir


kegiatan
konstruksi proyek.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Penduduk di
sepanjang lokasi
pengeboran dan
penggalian jalan.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian jalan.

a. Melakukan
pengamatan dan
evaluasi terhadap
banyaknya
penyiraman yang
dilakukan,
banyaknya debu
secara kualitatif.
b. Melakukan
pengamatan dan
evaluasi dengan
cara melakukan
wawancara pada
penduduk tentang
efektivitas
penutupan pintu
dan jendela serta
kegiatan lain
terhadap
banyaknya debu
yang masuk ke
rumah penduduk
akibat kegiatan
konstruksi.
c. Peninjauan
langsung
kelapangan

Penduduk
disepanjang lokasi
pengeboran dan
penggalian jalan.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian pipa.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

waktu dan
menutup
makanan.
c. Bekerja sama
dengan
Puskesmas
setempat untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan pada
penduduk yang
mengalami
keluhan saluran
nafas.

2.3.13
Penggalian
Jalur Pipa

Gangguan
kesehatan
khususnya
penyakit
psikosomat
akibat
kebisingan.

Dampak
terjadi pada
masyarakat
yang
berada pada
sekitar
lokasi
penggalian
pipa.

a. Sosialisasi
kegiatan, baik
sebelum seluruh
kegiatan dimulai
serta diulangi
saat kegiatan
pemboran akan
dilaksanakan.
b. Bekerja sama
dengan
Puskesmas atau
instansi
kesehatan lain
untuk melakukan
terapi apabila
dari warga
masyarakat ada
yang terkena
dampak
kebisingan akibat
kegiatan
pemboran.

Penduduk beresiko
di sepanjang lokasi
pengeboran dan
penggalian jalan.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian jalan.

kemudian
dilanjutkan
wawancara
terstruktur dan
apabila diperlukan
dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan
penunjang dengan
masyarakat yang
terkena dampak
untuk mencari
penyakit ISPA
(mulai dari
itsinitispneumonia) yang
disebabkan oleh
kegiatan tersebut.
a. Evaluasi sosialisasi
dengan
menggunakan
checklist.
b. Melakukan
pemantauan
kesehatan terutama
pada penduduk
yang mempunyai
gangguan
kesehatan antara
lain penyakit
jantung dan
hipertensi serta
pada usia lanjut
dan bayi balita.

Penduduk
disepanjang lokasi
pengeboran dan
penggalian jalan.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian pipa.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

2.3.14
Penggalian
Jalur pipa

Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja.

Dampak
terjadi pada
pekerja
pemboran
dan
penggalian
serta
pemasanga
n pipa.

a. Melakukan
penyuluhan pada
pekerja tentang:
Posisi kerja
sesuai dengan
sikap
argonomis.
Diet tinggi
kalori, tinggi
protein dan
tinggi serat
dan konsumsi
air minum.
Pemakaian
APD seperti
misalnya ear
plug atau ear
muff saat
kegiatan
pemboran
dilakukan,
pakaian,
masker, sepatu
dan topi kerja,
dll).
Pemasangan
rambu2 lalu
lintas pada
lokasi
kegiatan.
b. Bekerjasama
dengan
Puskesmas
setempat untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan pada
penduduk yang
mengalami
penyakit akibat
kerja.

Tenaga kerja pada


lokasi kegiatan.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian jalan.

Evaluasi kegiatan
dengan menggunakan
checklist.
Melakukan
pemantauan
kesehatan terutama
pada pekerja yang
mempunyai
pengalami
kecelakaan kerja,
mempunyai penyakit
kerja.

Tenaga kerja pada


lokasi kegiatan.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian jalan.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

2.3.15
Penggalian
jalur Pipa

Kecelakaan
lalu lintas
akibat
pekerjaan
galian pipa.

Dampak
terjadi pada
masyarakat
pengguna
jalan
tersebut.

2.3.16
Penggalian
Jalur Pipa

a. Konflik
lalu lintas
pada akses
masukkeluar
kendaraan
proyek
(baik
pengangk
utan
material
atau
pekerja
proyek)

a.

b. Terjadinya
berkurang
nya
kapasitas
jalan
(adanya
hambatan
samping
akibat
kegiatan
penanama
n pipa
gas).
c.
Kemaceta

Dipredik
si dari
mobilisa
si
volume
kendaraa
n proyek
di dalam
pengang
kutan
material
dengan
estimasi
sebanyak
20
kendaraa
n/hari.
b.
Kemacet
an lalu
lintas
sekitar
proyek
yang di
estimasik
an
volume
kendaraa
n yang

a. Melakukan
pemasangan
rambu-rambu
pada lokasi
galian dan
pemasangan
lampu
penerangan.
b. Pengaturan
material tanah
akibat proses
penggalian.
c. Pembenahan
kembali lokasi
apabila proses
penggalian telah
selesai dilakukan.
a. Pemasangan
rambu-rambu lalu
lintas sementara
selama kegiatan
konstruksi sesuai
dengan pedoman
Bina Marga
nomor:
003/T/BNKT/199
0 tentang
petunjuk
Perambuan
Sementara
Selama Kegiatan
Jalan dan
Peraturan
Menteri
Perhubungan
Nomor: 60 tahun
2006 Tentang
Rambu-rambu
Lalu Lintas Jalan.
b. Penempatan
petugas dalam
pengaturan lalu
lintas keluar
masuk kendaraan
proyek oleh
petugas proyek.
c. Pengaturan waktu
(penjadwalan)

Pada lokasi
kegiatan penggalian
pipa gas.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian jalan.

Evaluasi kegiatan
dengan menggunakan
checklist.

Pada lokasi
kegiatan
penggalian pipa
gas.

Selama kegiatan
pengeboran dan
penggalian jalan.

Disepanjang jalur
jalan dan ROW
yang dilalui pipa
gas.

Selama kegiatan
konstruksi.

a. Pemantauan
dilakukan dengan
cara meakukan
survey volume lalu
lintas pada ruas
jalan dan ROW
Pertamina EP dan
VICO.
b. Metode yang
digunakan
berdasarkan
perhitungan dari
pedoman MKJI
tahun 1997.
c. Teknik yang
dipergunakan
adalah dengan
menghitung nilai
kinerja jalan dan
dibandingkan
dengan tingkat
Level Of Service
(LOS) yang
diberikan didalam
standard MKJI
tahun 1997

Disepanjang jalur
jaringan jalan dan
ROW yang dilalui
pipa gas.

Minimal satu
minggu sekali
dalam masa
konstruksi pada
titik lokasi
kegiatan.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

n lalu
lintas dan
ketidak
nyamanan
pengguna
jalan.

lewat
sekitar
disekitar
proyek
serta saat
konstruk
si proyek
berlangs
ung
akibat
berkurqa
ngnya
kapasitas
jalan
yang ada
akibat
proyek
(adanya
hambata
n
samping
penanam
an pipa
gas).
Sehingga
dapat
menimbu
lkan
antrian
perjalana
n.

d. Adanya
kerusakan
terhadap
struktur
pekerjaan
jalan dan
infrastrukt
ur lainnya.

d.
Dipredik
si dapat
terjadi
perubaha
n LOS
(Level
Of
Service)/
tingkat
pelayana
n jalan.

kegiatan
pengangkutan
peralatan dan
bahan material
proyek, yaitu
dilakukan diluar
jam sibuk lalu
lintas atau pada
malam hari.
d. Memperbaiki
kerusakan
infrastruktur
(jalan) apabila
disebabkan dari
kegiatan proyek
ini (mobilisasi
material dan
peralatan)
e. Membatasi
muatan angkutan
material sesuai
dengan JBI yang
diizinkan.
f. Meminimalisir
hambatan
samping yang
terjadi dengan
minimalkan
tumpukan
material pada
jalan dan
kegiatan
diharapakan tidak
melebihi dari
bahu jalan,
apabila kegiatan
melebihi bahu
jalan ada petugas
yang mengatur
kelancaran arus
lalulintas.

2.4.1
Penanaman
pipa dan
penimbuna
n.

Penurunan
kualitas
udara
(parameter
debu).

g. Koordinasi
dengan instansi
terkait sperti
Dishubkominfo,
Bina Marga dan
Satlantas
Kabupaten Kukar
dan Kota
Samarinda.
Terjadi
a. Menyediakan
pada daerah
petugas untuk
lintasan
membantu
penanaman
mengatur lalu
pipa dan
lintas.
penimbunan b. Mengatur
.
kecepatan truk
pengangkut
maksimal 20
km/jam pada
lokasi penanaman
pipa dan
penimbunan.
c. Penggunaan alat
umur maksimal 7
(tujuh) tahun
pembuatan.

Lokasi penanaman
pipa gas dan
penimbunan.

Selama kegiatan
penanaman pipa gas
dan penimbunan
berlangsung.

Pengambilan sample
debu dibawa ke
laboratorium untuk
diperiksa untuk
ditimbang beratnya
kemudian dibagi
dengan volume udara
yang di hisap oleh
High Volume
Sampler.

Lokasi penanaman
pipa dan
penimbunan
berlangsung.

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu:
Kab. Kukar. Kec.
Tenggarong
Seberang, Kec.
Anggana dan Kec.
Muara Badak.
Kota Samarinda.
Kec. Samarinda
Utara, Kel. Sungai
Siring, Kel. Tanah
Merah, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

2.4.2
Penanaman
pipa dan
penimbuna
n.

Persepsi
masyarakat
dan
keresahan
masyarakat.

Jumlah
masyara
kat
terkena
dampak
disekitar
jalur
pemasan
gan pipa.

a.Sosialisasi kepada
masyarakat
disekitar jalur a.
pemasangan pipa,
dalam
pelaksanaannnya
melibatkan
instansi terkait.
Sosialisasi
dilakukan dengan
menggunakan
bahasa yang

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu
Kab. Kukar. Kec.
Tenggarong
Seberang, Kec.
Anggana dan Kec.
Muara Badak.
Kota Samarinda.
Kec. Samarinda

Selama tahap
konstruksi
berlangsung.

Pengumpulan data
melalui observasi
dan wawancara
secara langsung.
Data hasil
pemantauan/obser
vasi yang
terkumpul
selanjutnya di
analisis secara
kualitatif.

Satu kali selama


kegiatan
penanaman pipa
dan penimbunan
pipa.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda

Difokuskan pada
lokasi yang
berdekatan dengan
pemukiman yaitu:

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Kab. Kukar. Kec.


Tenggarong
Seberang, Kec.
Anggana dan Kec.
Muara Badak.

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan, Desa,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota

Kota Samarinda.

Dampak
bersifat
sementara.

2.4.3
Penanaman
pipa dan
penimbuna
n.

Terjadinya
kecelakaan
kerja dan
masyarakat.

Besaran
dampak
diperkiraka
n kecil
hingga
sedang
terjadi
disepanjang
jalur
pembangun
an/pemasan
gan pipa
gas.

mudah
dimengerti.
b.Melaksanakan
Corporate Social
Responsibility
dan
pemberdayaan
masyarakat
terhadap
masyarakat
didesa yang
dilalui jalur
pemasangan pipa.
c.Melakukan segala
bentuk
pengelolaan
dampak terhadap
komponen fisikkimia, biologi
dan kesehatanmasyarakat.
a. Pemasangan
tanda pada lokasi
galian tanah dan
pekerjaan
pemasangan pipa.
b. Pemasangan
tanda berjarak
setiap 50 m
dengan ukuran
dan huruf yang
memadai.
c. Bila diperlukan
dapat dibuatkan
pagar pembatas
disepanjang
lokasi galian.

Utara, Kel. Sungai


Siring, Kel. Tanah
Merah, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

Samarinda.

Kec. Samarinda
Utara, Kel. Sungai
Siring, Kel. Tanah
Merah, Kel.
Lempake, Kel.
Sempaja Utara.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa
gas.

Selama
berlangsungnya
kegiatan konstruksi.

Pengamatan
dilapangan,
wawancara dengan
masyarakat disekitar
lokasi proyek serta
data sekunder dari
pemrakarsa.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa
gas.

Satu kali diakhir


kegiatan
konstruksi proyek.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Dampak
yang terjadi
dapat
bersifat
sementara
maupun
lama/prema
nen
tergantung
tingkat
kecelakaan
kerja yang
terjadi.

2.4.4
Penanaman
Pipa dan
Penimbuna
n.

2.5.1 Test
Hydrostatic
.

Konflik
kepentingan.

Penurunan
kualitas air

Dampak
diperkiraka
n potensial
disepanjang
jalur
pembangun
an pipa,
karena
kegiatan
tersebut
berada di
beberapa
titik lokasi
crossing
jalan besar
yang padat
lalu lintas
sehingga
menimbulk
an
kemacetan.

Melalui koordinasi
dengan instansi
terkait
Dishubkominfo dan
kepolisian setempat.

Terjadi
pada daerah
sepanjang
penanaman
pipa gas.

a. Membuat bak
penampung
sementara untuk
waktu tinggal air
uji selama 4 jam.
b. Menyiapkan pipa
untuk
mengalirkan air.
c. Pengunaan
pompa maksimal
3 tahun
pembuatan.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa
gas.

Selama berlangsung
kegiatan konstruksi.

Pengamatan
dilapangan,
wawancara dengan
masyarakat disekitar
lokasi proyek serta
data sekunder dari
pemrakarsa.

Disepanjang lokasi
penggalian dan
penanaman pipa.

Satu kali diakhir


kegiatan
konstruksi proyek.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).
Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Terjadi pada
lintasan penanaman
pipa gas.

Selama test
hydrostatic
berlangsung.

Pengambilan sample
dilokasi pembuangan
dan analisis kadar
TSS di laboratorium.

Badan air
penerima limpasan
uji hydrostatic.

Satu kali selama


kegiatan uji coba
hydrostatic
berlangsung.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kabupaten Kukar,
Pemerintah Kota
Samarinda.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Crossing
pipa
dengan
jalan yang
ramai/padat
di lokasi
jalan
SamarindaSebulu dan
jalan
SamarindaMuara
Badak.

2.5.2 Test
Hydrostatic
.

III.
3.1
Penyaluran
Gas

Keresahan
masyarakat.

Dampak
yang
diakibatkan
kegiatan
tersebut
diperkiraka
n kecil
karena
lokasi
discharge
air dan
udara bias
dilakukan
dengan
memilih
lokasi di
KP. 0
(VICO
area) atau
dilokasi
PLTGU
Tanjung
Batu.

Informasi kepada
masyarakat,
Pertamina EP dan
VICo terkait dengan
kegiatan test
hydrostatic yang
meliputi tahapan
kegiatan yang
dilakukan, cairan
yang di gunakan
dan dampak yang
dihasilkan.

Disepanjang lokasi
jalur pipa gas.

Satu kali pada tahap


konstruksi.

Pemantauan
dilakukan dengan
cara pengamatan
dilapangan.

Disepanjang lokasi
jalur pipa gas.

Satu kali pada


tahap konstruksi.

Pelaksana: PT. PLN


(Persero).

Pengawas:
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa/Kelurahan,
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

TAHAP OPERASI
Persepsi dan
Keresahan
Masyarakat

Dampak
yang terjadi
diperkiraka
n kecil jika
sudah ada
SOP-nya.

a. Pemrakarsa wajib
mengikuti
pengoperasian da
pemeliharaan
pipa sesuai Kep.
Mentamben
300K-38-M PE
1997.
b. Pemrakarsa
wajib memiliki
prosedur
tentulis tentang:

Pengelolaan
dilakukan di
sepanjang jalur pipa
gas.

Selama operasi
berlangsung

Pemantauan
dilakukan sepanjang
jalur pipa gas.

Pemantauan
dilakukan
disepanjang
pembangunan
jalur pipa gas.

Selama
operasional
berlangsung

Pelaksana:
PT. PLN (persero).
Pengawas
Pemerintah Kec.
Pemerintah
Desa/Kelurahan.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

3.2
Perawatan
Pipa.

Persepsi dan
Keresahan
Masyarakat

Dampak
yang terjadi
diperkiraka
n kecil jika
sudah ada
SOP-nya.

a. Pemrakarsa
wajib mengikuti
pengoperasian
dan
pemeliharaan
pipa sesuai Kep
mentamben
300K-38_M PE
1997.
b. Pemrakarsa
wajib memiliki
prosedur tertulis
tenatang:
Pengoperasian
dan
pemeliharaan
pipa penyalur
dalam kondisi
normal, reparasi
penanganan
khusus atau luar
biasa,
Pengawasan
pipa penyalur
secara periodic,
Pencegahan
kerusakan pipa
penyalur.
Prosedur
keadaan darurat,
pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran serta
pencemaran
lingkungan
(pasal 19 Kep
Mentamben
300K-38-M
tandPE 1997).
c. Menyediakan
Marka tiap 100
meter dan
Rambu tiap 500
meter
peringatan
dan/atau tanda
batas yang jelas.
d. Sludge dan

Pengelolaan
dilakukan sepanjang
jalur pipa gas.

Selama operasional
berlangsung.

Pemantauan
dilakukan sepanjang
jalur pipa gas.

Pemantauan
dilakukan
disepanjang
pembangunan
jalur pipa gas.

Selama
operasional
berlamgsung.

Pelaksana:
PT. PLN (persero).
Pengawas
Pemerintah Kec.
Pemerintah
Desa/Kelurahan.
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.
Penerima:
BLH Provinsi
Kaltim, BLH Kab.
Kukar, BLH Kota
Samarinda.

bahan B3
lainnya
ditampung di
tampung di
drum/penampungan
sementara dan
selanjutnya
dikelola oleh
pihak ketiga
yang sudah
memiliki ijin
pengelolaan
sludge dan
bahan B3 atau
ditampung di
fasilitas milik
PT. PLN
(persero) bila
ada.

Anda mungkin juga menyukai