2.1 Pengkajian
2.1.1
biodata
Penyakit ini sebagian besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan merupakan kelainan tunggal.
Jarang pada bayi prematur atau bersamaan dengan kelainan bawaan lain. Pada segmen
aganglionosis dari anus sampai sigmoid lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan
anak perempuan. Sedangkan kelainan yang melebihi sigmoid bahkan seluruh kolon atau usus
halus ditemukan sama banyak pada anak laki-laki dan perempuan (Ngastiyah, 1997).
2.1.2
a.
Riwayat kesehatan
Keluhan utama.
Obstipasi merupakan tanda utama dan pada bayi baru lahir.Trias yang sering ditemukan adalah
mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam setelah lahir), perut kembung dan muntah
berwarna hijau. Gejala lain adalah muntah dan diare.
b.
c.
d.
2.1.3
Pemeriksaan fisik.
a.
Sistem integument
Kebersihan kulit mulai dari kepala maupun tubuh, pada palpasi dapat dilihat capilary refil, warna
kulit, edema kulit.
b.
Sistem respirasi
Sistem kardiovaskuler
Kaji adanya kelainan bunyi jantung (mur-mur, gallop), irama denyut nadi apikal, frekuensi
denyut nadi / apikal.
d.
Sistem penglihatan
Kaji adanya konjungtivitis, rinitis pada mata
e.
Sistem Gastrointestinal
Kaji pada bagian abdomen palpasi adanya nyeri, auskultasi bising usus, adanya kembung pada
abdomen, adanya distensi abdomen, muntah (frekuensi dan karakteristik muntah) adanya keram,
tendernes.
2.1.4
a.
b.
Pemeriksaan dengan barium enema ditemukan daerah transisi, gambaran kontraksi usus yang
tidak teratur di bagian menyempit, enterokolitis pada segmen yang melebar dan terdapat retensi
barium setelah 24-48 jam.
c.
d.
e.
Pemeriksaan aktivitas enzim asetilkolin esterase dimana terdapat peningkatan aktivitas enzim
asetilkolin eseterase.
2.1.5
Analisa data
DS :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
symtom
etiologi
Spinter rectum tdk
dpt relaksasi
anaknya
dengan
Perut
kembung
Ortu klien biasanya
mengeluh
anaknya
DO :
Klien
biasanya
tampak Obstipasi
Biasanya
Mekonium
Tampak
yang
lambat keluar
Biasanya
tampak
klien
selama
minggu/
Akumuulasi benda
padat, gas, cair
problem
Konstipasi
Obstruksi di kolon
Pelebaran kolon
Peristaltic abnormal
DS :
Ibu klien biasanya
mengatakan
kurang dari
Muntah
kebutuhan tubuh
berwarna hijau
Ortu klien biasanya
mengatakan Diare
DO :
Klien
biasanya
Biasanya
Peristaltic tdk
sempurna
tampak Obstipasi
ada
Gangguan nutrisi
tampak
Refluk peristaltic
DS :
Ibu klien biasanya
mengeluh
Perasaan penuh
Usus spasis dan daya
Gangguan rasa
nyaman
anaknya
Demam
Ibu klien biasanya
mengeluh
anaknya
Sesak nafas
Ibu klien biasanya
mengeluh
anaknya
Obstipasi
Tidak nyaman
Ortu klien biasanya
mengeluh
anaknya
biasanya
Distress
Distensi abdomen
pernafasan
Biasanya
Akral
hangat
Post operasi
no
Symptom
DS :
Biasanya ibu klien
Etiologi
Problem
Nyeri
mengatakan anaknya
dengan Perut
kembung
Ortu klien biasanya
mengeluh anaknya
Nyeri saat di pegang
DO :
Biasanya
meconium
Distensi abdomen
Biasanya
tampak
Distensi abdomen
hebat
Mual, muntah
DS :
Biasanya ortu klien
mengatakan
pengetahuan
bahwa
petugas
kesehatan lakukan
Kurang
Pembedahan
Rumusan diagnose :
1.
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Peristaltic abnormal, Peristaltic tdk
sempurna, Obstruksi parsial, Refluk peristaltic, Perasaan penuh d.d Muntah berwarna hijau,
Diare, Obstruksi usus akut, Obstipasi, Obstruksi usus yang fungsional
2.
Konstipasi b.d Spinter rectum tdk dpt relaksasi, Feses tdk mampu melewati spinkter ani,
Akumuulasi benda padat, gas, cair, Obstruksi di kolon, Pelebaran kolon d.d Perut kembung,
Nyeri, Obstipasi, Mekonium yang lambat keluar, Distensi abdomen, Konstipasi selama beberapa
minggu/ bulan
3.
Gangguan rasa nyaman b.d usus spasis dan daya dorong tdk ada, obstipasi, distensi abdomen,
d.d Sesak nafas, Tidak nyaman, Nyeri, Demam, Distress pernafasan, Akral hangat
4.
Nyeri b.d usus spastic dan daya dorong tidak ada, obstipasi, tidak ada meconium, distensi
abdomen hebat d.d Biasanya ibu klien mengatakan anaknya dengan Perut kembung, Ortu klien
biasanya mengeluh anaknya Nyeri saat di pegang, Biasanya tampak Distensi abdomen, Biasanya
tampak Obstruksi usus akut
5.
Kurang pengetahuan b.d mual, muntah, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, pembedahan, d.d
Biasanya ortu klien mengatakan bahwa mereka tidak tau apa-apa tentang penyakit anaknya, Ortu
klien tampak bertanya tentang apa yang petugas kesehatan lakukan
Konstipasi b.d Spinter rectum tdk dpt relaksasi, Feses tdk mampu melewati spinkter ani,
Akumuulasi benda padat, gas, cair, Obstruksi di kolon, Pelebaran kolon d.d Perut kembung,
Nyeri, Obstipasi, Mekonium yang lambat keluar, Distensi abdomen, Konstipasi selama beberapa
minggu/ bulan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3X24 jam anak dapat melakukan
eliminasi dengan beberapa adaptasi sampai fungsi eliminasi secara normal dan bisa dilakukan
Keiteria Hasil
a)
b)
Defekasi lancer
c)
Rasional
Untuk mengosongkan usus
Untuk
tanda-tanda syok
Untuk mengetahui pengeluaran
dan jumlah
Untuk mengetahui intake yang
mempengaruhi
konsistensi feses
Respon pengobatan
telah dianjurkan
Kolaborasi dengan dokter tentang
mengetahui
adanya
pola
dan
rencanan pembedahan
selanjutnya
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Peristaltic abnormal, Peristaltic tdk
sempurna, Obstruksi parsial, Refluk peristaltic, Perasaan penuh d.d Muntah berwarna hijau,
Diare, Obstruksi usus akut, Obstipasi, Obstruksi usus yang fungsional
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3X24 jam diharapkan pasien menerima
asupan nutrisi yang cukup
Kriterian Hasil
a)
BB seimbang 3,25
b)
penurunan BB
gunakan sute alternatif (NGT Nutrisi parenteral dibutuhkan jika
dan parenteral)
3.
Gangguan rasa nyaman b.d usus spasis dan daya dorong tdk ada, obstipasi, distensi abdomen,
d.d Sesak nafas, Tidak nyaman, Nyeri, Demam, Distress pernafasan, Akral hangat
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3X24 jam diharapkan kebutuhan rasa
nyaman terpenuhi
Kriteria Hasil
Tenang, tidak menangis, tidak mengalami gangguan pola tidur
Intervensi
sarankan orang tua
Rasional
hadir Untuk kenyamanan anak
selama prosedur
berikan tindakan kenyamanan Untuk menyediakan manajemen nyeri
sesuai usia
kaji terhadap tanda nyeri
ciptakan
lingkungan
nonpharmacological
untuk mrngetahui tingkat nyeri dan
yang
Post operasi
1.
intervensi
dan monitoring Mengetahui
Rasional
tingkat
nyeri
dan
seperti
teknik
punggung dansentuhan
Kolaborasi dalam pemberian Mengurangi persepsi terhadap nyeri
analgetik
dimungkinkan
2.
Kriteria Hasil
1.
ibu mengungkapkan suatu pemahaman yang baik tentang proses penyakit ananknya
2.
yang
anaknya
2.
berikan
di
ibu
Rasional
mengetahui perkembangan
derita anaknya
jadwal Mengurangi kecemasan
pemeriksaan diagnostik
3. berikan informasi tentang Mengurangi resiko terjadinya infeksi
rencana operasi
4. berikan penjelasan pada ibu Untuk meningkatkan pengetahuan ibu
tentang
operasi
perawatan
setelah