Anda di halaman 1dari 21

ALIRAN DALAM PIPA

MODUL 3
Nama Praktikan

: Sando Alexander Simbolon

NIM

: 15315037

Kelompok

:3

Tanggal Praktikum

: Kamis, 6 Oktober 2016

Jam

: 11.00 12.30 WIB

PJ Modul

: Ika Artika

Asisten

(15313049)

Dian Putri Retnosari

(15314093)

: Kenny Wonosantoso

(15312053)

Pinandito Wisambudi

(15314090)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

I.

Tujuan Praktikum
Praktikum yang dilasanakan pada modul 3 memiliki tujuan:
1. Menentukan perbedaan tinggi tekan pada pipa Piezometer Water
Manometer dan U-tube Mercury Manometer.
2. Menentukan koefisien friksi, koefisien Hazen-Williams (c) , dan koefisien
kekasaran Chezy ( C ) perpipaan.
3. Menentukan pengaruh debit fluida terhadap koefisien friksi.

II.

Prinsip Percobaan
Aliran air pada pipa dengan panjang dan diameter tertentu akan mengalami
perubahan tinggi tekan. Perubahan tinngi tekan dapat diukur dengan piezometer
Water Manometer dan U-tube Mercury Manometer. Perbedaan ketinggian pipa
Piezometer dan Utube digunakan untuk menentukan koefisien friksi (f) , koefisien
Hazen-Williams (c) oleh koefisien kekasaran Chezy ( C ) dalam pipa dengan
mengalirkan dan mengatur debit air dengan hydraulic bench.
III.
Teori Dasar
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk
memindahkan fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat
ke tempat yang lain. Pada praktikum ini, fluida yang akan ditinjau dialirkan melalui
pipa kecil dengan menggunakan Hydraulic Bench serta Piezometer Water Manometer
dan U-tube Mercury Manometer sebagai alat ukur tekanan pada fluida.
1. Piezometer Water Manometer
Piezometer terdiri dari tabung gelas yang di masukkan ke dalam dinding dari
sebuah wadah atau pipa. Tabung tersebut memanjang secara vertikal ke atas. Tekanan
fluida pada titik yang segaris dengan tabung dapat diindikasikan oleh ketinggian dari
fluida pada tabung tersebut

Gambar 3.1 Ilustrasi Piezometer Water Manometer

2. U-tube Mercury Manometer


2

U-tube Manometer adalah pipa berbentuk U yang diisi cairan setengahnya


(biasanya berisi air raksa) untuk mengukur tekanan fluida. U-tube Mercury
Manometer menggunakan air raksa sebagai fluida pengukur. Tekanan yang ada
membuat ada perbedaan ketinggingan raksa, sehingga perbedaan tinggi dapat terukur

Gambar 3.2 Ilustrasi U-tube Mercury Manometer

Persamaan yang digunakan dalam praktikum ini :


1. Persamaan Darsy-Weisbach
Persamaan Darcy-Weisbach adalah persamaan yang berkaitan dengan head
loss, atau kehilangan tekanan, akibat gesekan sepanjang pipa terhadap kecepatan
aliran rata-rata. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
2

h L=f

L v
D 2g

dimana: hL

= head loss / kerugian gesekan dalam pipa (m)

= faktor gesekan

= panjang pipa (m)

= diameter dalam pipa (m)

= kecepatan aliran rata-rata fluida dalam pipa (m/s)

= percepatan gravitasi (m/s2)

2. Persamaan Hazen-Williams
3

Rumus ini dipakai untuk menghitung kerugian head dalam pipa yang relatif
sangat panjang seperti jalur pipa penyalur air minum. Persamaan ini tidak dapat
digunakan untuk cairan lain selain air dan digunakan khusus untuk aliran yang
bersifat turbulen. Bentuk umum persamaan Hazen-Williams yaitu:
hf=

10,666 Q1,85
1,85 4,85
c d

dimana: hf

= kerugian gesekan dalam pipa (m)

= laju aliran dalam pipa (m3/s)

= panjang pipa (m)

= koefisien kekasaran pipa Hazen-Williams

= diameter dalam pipa (m)

Namun, jika persamaan tersebut diubah untuk memecahkan permasalahan


debit dari fluida akan didapat persamaan berikut:
Q=0,2785 c d

dimana: A
s

2,63 0,54

= luas penampang pipa (m2)


= slope dari gradien energi (head loss / panjang pipa)

3. Persamaan Chezy
Fluida yang melalui saluran terbuka akan menimbulkan tegangan geser
(tahanan) pada dinding saluran, dan akan diimbangi oleh komponen gaya berat yang
bekerja pada fluida dalam arah aliran. Di dalam aliran seragam, komponen gaya berat
dalam arah aliran adalah seimbang dengan tahanan geser, dimana tahanan geser ini
tergantung pada kecepatan aliran. Setelah melalui beberapa penurunan rumus, akan
didapatkan persamaan umum:
v =C Rs

dimana: v

= kecepatan aliran (m/s)

= koefisien Chezy

= jari-jari hidrolik (m)

= kemiringan dasar saluran


4

IV.

Data Awal
Suhu awal

= 26

Diameter pipa

=3

Suhu akhir

= 26

Volume air

= 100 mL

C
C

mm

Panjang pipa = 524 mm


Massa jenis air yang digunakan bergantung pada temperaturnya ketika
praktikum dilaksanakan. Hubungan antara massa jenis air dan temperatur dapat dilihat
pada data berikut:
Tabel 4.1 Hubungan antara
temperatur dengan massa jenis air
Temperatur
( oC)
0
5
10
15
20
25
30

Massa jenis air


(kg/m3 )
999,8
1000
999,7
999,1
998,2
997
995,7

Temperatur (
o
C)
40
50
60
70
80
90
100

Massa jenis air


(kg/m3 )
992,2
988
983,2
977,8
971,8
965,3
958,4

1010
1000

f(x) = - 0x^2 - 0.07x + 1000.58


R = 1

990
980

Massa Jenis Air (kg/m3)

970
960
950
940
930

20

40

60

80

Temperatur (oC)

100

120

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara temperatur dengan massa


jenis air

Dari tabel dan grafik dan di atas, dapat diukur massa jenis air di suhu 26C
y (x)=0,0036 x 20,0675 x +1000,6
2

y (26)=0,0036(26) 0,0675(26)+1000,6
y (26 )=966,4114 kg m 3

Suhu (oC)

Viskositas
Kinematis

0
5
10
15
20
30
40
50
60
70
80
90
100

1.792
1.519
1.308
1.141
1.007
0.801
0.61
0.556
0.466
0.415
0.367
0.328
0.296

Tabel 4.2 Viskositas Kinematis Air

2
1.8
f(x) = - 0x^3 + 0x^2 - 0.05x + 1.76
R = 1

1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0

20

40

60

80

100

120

Grafik Viskositas Kinematis Air

Tabel 4.3 Data awal praktikum


Varia
si
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V.

h Piezometer
(mm)
A
B
340
300
349
279
368
258
378
245
402
217
408
217
415
202
418
184
450
150
465
146

h U-tube
(mm)
X
Y
235
240
230
243
235
244
234
244
232
241
230
247
230
246
229
248
227
252
221
252

Waktu (s)
t1
57,31
31,93
25,28
22,81
20,25
19,97
18,54
17,36
15,57
15,13

t2
55,84
31,53
24,72
21,43
19,95
20,16
19,13
17,27
15,52
15,3

t3
54,58
30,98
24,55
21,52
20,41
20,31
18,68
17,63
15,65
15,46

Pengolahan Data
Pengolahan data diawali dengan perhitungan perbedaan ketinggian dari

permukaan fluida pada piezometer dan U-tube. Misal kita menggunakan data pada
variasi ke-2 sebagai contoh.
Perbedaan ketinggian permukaan fluida pada piezometer
h piezometer =h AhB =349279=70 mm

Perbedaan ketinggian permukaan fluidanya pada U-tube


hU tube =hY h X =243230=13 mm

Setelah menemukan perbedaan ketinggian permukaan fluida dari masingmasing alat pengukur, kita akan menentukan waktu rata-rata yang digunakan dalam
mengalirkan air ke dalam gelas ukur dengan volume 100 mL.
t ratarata=

t 1 +t 2 +t 3 31,93+31,53+30,98
=
=31,48 s
3
3
7

D aktual air yang dialirkan ke dalam gelas ukur pada tiap variasinya.
0,1
V 1000
6 3
Q= =
=3,17662 x 10 m /s
t 31,48
Nilai debit yang ditemukan dapat digunakan untuk menghitung kecepatan air
yang mengalir melalui persamaan:
Q
3,17662 x 106
v= =
=0,449628 m/s
A ( 0,25 ) ( 3,14 ) ( 0,003 )2
Setelah mendapatkan semua elemen yang diperluka, kita dapat menggunakan
persamaan Darsy-Weisbach untuk menentukan koefisien friksi dari air.
h L=f

L v2
D 2g

0,44628

( 0,524 )
0,007=f

( 0,003 )
f =0,038894

Ada perbedaan antara nilai koefisien friksi pada satu variasi debit dengan
variasi yang lain. Misalkan persentase perubahan nilai koefisien pada variasi pertama
dengan kedua:

Persentase=

f 1f 2
0,070105530,038894
x 100 =
x 100 =44,52101441
f1
0,07010553

Untung menghitup slope ( Variasi ke 2) dapat menggunakan rumus :


s=

h L 40
=
=0,07634
L 524

VI.

Data Akhir
Data hasil yang diperoleh dari pengolahan data sebelumnya dapat dilihat pada

tabel berikut:
Tabel 6.1 Data hasil
Vari
asi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

h
Piezometer
(m)

h Utube (m)

0,04

0,063

0,07

0,1638

0,11

0,1134

0,133

0,126

0,185

0,1134

0,191

0,2142

0,213

0,2016

0,234

0,2394

0,3

0,315

0,319

0,3906

(Sumber : Pengukuran di Laboratorium)

tratarata (s)
55,91
31,48
24,85
21,92
20,20
33
20,14
67
18,78
33
17,45
15,58
15,29
67

Qaktual
(m3/s)
1,78859E06
3,17662E06
4,02414E06
4,56204E06
4,94968E06
4,9636E06
5,32387E06
5,73066E06
6,41849E06
6,53737E06

v
(m/s
)
0,25
32
0,44
96
0,56
96
0,64
57
0,70
06
0,70
26
0,75
36
0,81
11
0,90
85
0,92
53

Selain data hasil di atas, kita juga menemukan pesentase perbedaan koefisien
friksi dari variasi debit yang berbeda pada Piezometer Water Manometer dan U-tube
Mercury Manometer.
1. Piezometer Water Manometer
Berikut adalah persentase perbedaan nilai koefisien friksi yang didapat pada
masing-masing variasi debit jika dibandingkan dengan variasi debit pertama pada
piezometer.

Tabel 6.2 Persentase perbedaan nilai koefisien friksi pada


piezometer
Vari
asi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Qaktual
(m /s)
1,78859E06
3,17662E06
4,02414E06
4,56204E06
4,94968E06
4,9636E-06
5,32387E06
5,73066E06
6,41849E06
6,53737E06

Koefisien
friksi
0,0701055
3
0,0388938
37
0,0380854
22
0,0358299
37
0,0423380
73
0,0434663
4
0,0421345
38
0,0399502
98
0,0408290
68
0,0418502
05

Persentas
e (%)
44,521014
41
45,674154
34
48,891425
88
39,608083
6
37,998700
33
39,898410
36
43,014056
37
41,760560
65
40,303988
8

(Sumber : Pengukuran di Laboratorium)


2. U-tube Mercury Manometer
Begitu juga pada U-tube, berikut adalah persentase perbedaan nilai koefisien
friksi yang didapat pada masing-masing variasi debit jika dibandingkan dengan
variasi debit pertama.
Tabel 6.3 Persentase perbedaan nilai koefisien friksi pada U-tube
Vari
asi
1
2
3

Qaktual
(m /s)
1,78859E06
3,17662E06
4,02414E-

10

Koefisien
friksi
0,0087631
91
0,0072231
41
0,0031160

Persentas
e (%)
17,574078
56
64,441264

4
5
6
7
8
9
10

06
4,56204E06
4,94968E06
4,9636E-06
5,32387E06
5,73066E06
6,41849E06
6,53737E06

8
0,0026939
8
0,0020596
9
0,0038687
32
0,0031650
36
0,0032438
28
0,0034024
22
0,0040669
48

66
69,258000
53
76,496119
02
55,852477
72
63,882612
8
62,983489
61
61,173707
1
53,590561
83

(Sumber : Pengukuran di Laboratorium)


VII.

Analisis A
Percobaan ini diawali dengan mengukur suhu awal fluida untuk menentukan

nilai massa jenis air pada praktikum ini. Kemudian, outlet hydraulic bench
dihubungkan ke sebuah pipa kecil yang telah dipasang piezometer dan U-tube
manometer, dan outlet pipa ini juga dihubungkan ke dalam gelas ukur untuk
menentukan besar volume air yang telah mengalir. Waktu yang diperlukan untuk
mengisi gelas ukur dari kosong hingga ke volume yang diinginkan (pada praktikum
ini 100 mL) dihitung menggunakan stopwatch. Sembari mengisi gelas ukur,
ketinggian permukaan fluida pada tabung piezometer (A dan B) dan U-tube (X dan Y)
juga dicatat oleh praktikan. Perhitungan waktu dilakukan sebanyak tiga kali untuk
setiap variasi debit untuk mendapatkan data waktu yang lebih akurat. Pemcararan
ketinggian permukaan fluida pada tabung hanya dilakukan sekali setiap variasi debit.
Setelah itu, suhu akhir fluida diukur lagi dan hydraulic bench dapat dimatikan.

1. Piezometer Water Manometer


Piezometer Water Manometer memberikan nilai lebih akurat dalam
mengukur air dengan perbedaan tekanan yang kecil karena perbedaan
tingginya akan lebih signifikan di banding U-tube Mercury Manometer.

11

Tekanan yang diukur harus rendah karena jka tekanan terlalu tinggi, air bisa
meluap dari tabung. Respon permukaan piezometer butuh waktu stabil lebih
lama ketika terjadi fluktuasi tekanan fluida, mengakibatkan sulit untuk
membaca ketinggian permukaannya.
Perhitungan Friksi Piezometer

0.35
0.3

f(x) = 0.37x
R = 1

0.25
0.2
hL (mm) 0.15
0.1
0.05
0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

v2 (m/s)

Gambar 7.1 Grafik hubungan antara hL dengan v2 dari piezometer

Sesuai dengan grafik di atas dan persamaan

L v2
h L=f
D 2 g , maka nilai dari koefisien

friksi pada pipa dapat dihitung:


L 1
m=f
D 2g
0,3655=f

0,524
1
0,003 ( 2 )( 9,8 )

f =0,04105597328

Perhitungan Koefisien Hazen-Williams Piezometer

12

0
f(x) = 0x
R = 1

0
0
0
Qaktual (m3/s) 0
0
0
0
0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

s0,54 (m)

Gambar 7.2 Grafik hubungan antara Qaktual dengan s0,54 dari


piezometer

Sesuai dengan grafik di atas dan persamaan

Q=0,2785 c d 2,63 s 0,54 , maka

nilai dari koefisien Hazen-Williams pipa dapat dihitung menurut persamaan:


m=0,2785 c d 2,63
9 x 106 =0,2785 c ( 0,003 )2,63
c=139,504562

Perhitungan Koefisien Chezy Piezometer


1
0.9
0.8
0.7
0.6
v (m/s)

f(x) = 1.19x
R = 1

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

s0,5 (m)

Gambar 7.3 Grafik hubungan antara v dengan s0,5 dari piezometer

Sesuai dengan grafik di atas dan persamaan


koefisien Chezy-nya:
13

v =C Rs , maka nilai dari

0.9

m=C R
1,1948=C

1,1948

A
P

( 3,14)(0,003)
=C
( 0,25 ) ( 3,14 ) ( 0,003 )2
43,62792745=C

Hasil yang diperoleh pada praktikum ini berdasarkan pada data yang
diperoleh dari Piezometer Water Manometer, dimana nilai koefisien friksi pipa 0,04,
koefisien Hazen-William-nya 139,5, dan koefisien Chezy-nya 43,62792745

2. U-tube Mercury Manometer


Kelebihan dari U-tube Mercury Manometer adalah dapat digunakan
untuk mengukur perbedaan tekanan yang tinggi karena perbedaan tinggi yang
tidak sebesar pada piezometer water manometer. Selain itu, respon permukaan
U-tube yang lebih cepat stabil ketika terjadi fluktuasi pada tekanan pompa
mengakibatkan mudah untuk membaca ketinggian permukaannya. Hal ini
dikarenakan massa jenis raksa yang lebih besar dari air lebih kuat dalam
menerima tekanan. U-tube Mercury Manometer kurang cocok untuk debit
rendah karena perbedaan tingginya tidak terlihat jelas.
Perhitungan Friksi U-tube Mercury Manometer

14

0.45
0.4
0.35
f(x) = 0.39x
R = 0.96

0.3
0.25
hL (m)

0.2
0.15
0.1
0.05
0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

v2 (m/s)

Gambar 7.4 Grafik hubungan antara v2 dengan hL dari U-tube

Menurut grafik yang didapat dari U-tube di atas, nilai dari koefisien friksi pada pipa
dapat dihitung dengan persamaan:
L 1
m=f
D 2g
0,3876=f

0,524
1
0,003 ( 2 ) ( 9,8 )

f =0,0434940458

Perhitungan Koefisien Hazen-Williams U-tube Mercury Manometer

15

f(x) = 0x
R = 0.98

0
0
0
Qaktual (m3/s) 0
0
0
0
0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

s0,54 (m)

Gambar 7.5 Grafik hubungan antara Qaktual dengan s0,54 dari U-tube

Berdasarkan grafik di atas, nilai dari koefisien Hazen-Williams dapat


dihitung:
m=0,2785 c d 2,63
6

8 x 10 =0,2785 c ( 0,003 )

2,63

c=120,1221891

Perhitungan Koefisien Chezy U-tube Mercury Manometer

1
0.9
0.8
0.7
0.6
v (m/s)

f(x) = 1.14x
R = 0.98

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

s 0,5 (m)

Gambar 7.6 Grafik hubungan antara v dengan s0,5 dari U-tube

16

0.9

Nilai dari koefisien Chezy pipa dapat ditentukan dengan persamaan:


m=C R
Sesuai dengan grafik di atas dan persamaan

v =C Rs , maka nilai dari koefisien

Chezy-nya:
m=C R
1,1382=C

1,1948

A
P

( 3,14)(0,003)
=C
( 0,25 ) ( 3,14 ) ( 0,003 )2
4 1,561187=C

Hasil yang diperoleh pada praktikum ini berdasarkan pada data yang diperoleh dari
Piezometer Water Manometer, dimana nilai koefisien friksi pipa 0,0435, koefisien
Hazen-William-nya 120,1222, dan koefisien Chezy-nya 41,561187
Untuk U-tube Mercury Manometer , data yang ada menghasilkan grafik yang tidak
teratur sehingga tidak dapat digunakan menjadi acuan
Nilai koefisien friksi pipa menurut referensi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7.1 Nilai dari koefisien Hazen-William, Darcy-Weisbach dan Chezy-Manning


pada pipa menurut referensi

17

Dari perbandingan hasil Hazen Williams pada piezometer dengan table


referensi, bisa diambil kesipulan bahwa jenis pipanya adalah plastic atau besi (hasil
percobaan 139,5 dengan refrensi besi/plastic sekitar 130-140).
Kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum ini adalah kesalahan
pengelihatan beda tinggi pada piezometer water manometer dan U-tube Mercury
Manometer. Selain itu, kesalahan juga terjadi saat perhitungan waktu ( Terlambat
memberhentikan stopwatch) di mana hal tersebut akan sangat berpengaruh ke
penghitungan debit di percobaan.
Dari praktikum yang dilakukan kali ini, hasil perbedaan nilai friksi tidak
memberikan nilai yang teratur dengan meningkatnya debit air sehingga tidak dapat
mmemberikan kesimpulan. Nilai friksi seharusnya berbanding terbalik dengan
headloss per kuadrat dari kecepatan air. (untuk D,L,g yang konstan) .
Hl

D 2g
x
=f
L v2

Hl
V2

VIII. Analisis B
Piezometer water manometer dan U-tube Mercury manometer merupakan
alat yang digunakan untuk mengekur beda tekanan pada titik tertentu. Di dalam
bidang teknik lingkungan, Piezometer water manometer dan U-tube Mercury
manometer dapat digunakan untuk pemantauan pengendalian stabilitas konstruksi
pada timbunan dan reservoir pada perpipaan air minum dan tekanan dalam sistem
drainasi bawah tanah. Piezometer water manometer dan U-tube Mercury manometer
juga bisa digunakan untuk investigasi hidrologi dan suplai air untuk mengetahui
kebocoran Untuk skala bendungan, Piezometer water manometer dan U-tube Mercury
manometer juga bisa digunakan untuk mengetahui karakteristik fisik bendungan.

18

IX.

Kesimpulan
1. Dari percobaan, perbedaan tinggi tekan masing masing alat sebagai berikut :
a. Piezometer Water Manometer
hl 1= 0,04 m
h l 2= 0,07 m
h l 3 = 0,11 m
h l 4 = 0,133 m
h l 5 = 0,185 m
h l 6 = 0,191 m
h l 7 = 0,213 m
h l 8 = 0,234 m

19

h l 9 = 0,3 m
h l 10 = 0,319 m
b. U-Tube Mercury Manometer
hl 1=
hl 2=

hl 3=
hl 4=

hl 5=
hl 6=

0,063 m
0,1638 m
0,1134 m
0,126 m
0,1134 m
0,2142 m

hl 7= 0,2016 m
hl 8= 0,2394 m
hl 9=

0,315 m

hl 1 0= 0,3906 m

Dari hasil percobaan juga dapat disimpulkan bahwa Piezometer Water


Manometer lebih cocok untuk mengukur tekananpada debit yang rendah karena
perbedaan tinggi nya terlihat jelas, sementara itu U-Tube Mercury Manometer lebih
cocok untuk debit tinggi karena akan memperlihatkan beda tinggi yang jelas tanpa
butuh pipa panjang.
2. Koefisien pada masing-masing alat sebagai berikut :
a. Piezometer Water Manometer
- Friksi : 0,04,
- koefisien Hazen-William = 139,5
- koefisien Chezy = 43,62792745
b. U-Tube Mercury Manometer
- Friksi : 0,0435
- koefisien Hazen-William = 120,1222
- koefisien Chezy = 41,561187
Dari hasil perbandingan koefisien Hazen Williams pada piezometer dengan
refrensi, bisa dilihat diambil kesimpulan bahwa pipa yang digunakan pada
percobaan adalah pipa plastic ataupun besi (139,5 pada percobaan dan 140
pada refrensi)
3. Dari hasil percobaan kami, hubungan antara koefisien friksi dan debit tidak dapat
ditentukan karena data yang kami dapatkan tidak sesuai dengan hipotesis awal kamu,
sehingga grafiknya tidak beraturan.
20

Namun, secara teori, melalui

: Hl

D 2g
x
=f
L v2

Hl
2
V

bisa disimpulkan bahwa debit yang tinggi akan berpengaruh kepada kecepatan aliran,
dimana Q = AxV (kecepatan berbanding lurus dengan debit untuk A konstan),
semakin besar V nya, maka nilai friksi akan semakin kecil (tidak memberi pengaruh)
sehingga dapat disimpulkan jika debit semakin besar, semakin kecil nilai dari
koefisien friksi

X.

Daftar Pustaka
Damanhuri, Enri. 2011. Statistika Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB
Finnemore, John. 2002. Fluid Mechanics with Engineering Application. New York:
Mc Graw Hill. Hal 14-15.
Giles, Ranald V. 196. Seri Buku Schaum. Mekanila Fluida dan Hidraulika. Guildford:
Erlangga.
Brater E, King H, Lindell J, Wei C (Seventh Edition). Handbook of Hydraulics. :
McGraw-Hill. 6.2-6.54

21

Anda mungkin juga menyukai