Anda di halaman 1dari 5

RESENSI

Judul

: Insurance In Islam : Asuransi Dalam Islam

Penulis

: Dr. Mohammad Muslehuddin

Cetakan

: Ketiga, Desember 2005

Penerbit

: Bumi Aksara, Jakarta

Tebal Buku

: 165 Halaman

Oleh

: Asri Marlina

Nim

: 14423171

A. PENDAHULUAN
Masyarakat muslim sekarang sangat memerlukan asuransi untuk melindungi harta
dan keluarga mereka dari akibat musibah. Usaha yang sudah maju dan
menguntungkan mungkin bisa bangkrut dalam seketika ketika kebakaran melanda
tempat usahanya. Keluarga yang terlantar ditinggal pemberi nafkah, dan usaha yang
bangkrut karena kebakaran sebenarnya tidak perlu terjadi kalau saja ada perlindungan
dari asuransi. Asuransi memang tidak bisa mencegah musibah, tapi setidaknya bisa
menanggulangi akibat keuangan yang terjadi.
Persoalan yang hangat dibicarakan di dunia islam dewasa ini adalah persoalan
asurans, apakah asuransi itu haram atau halal. Berbagai pendapat telah dikemukakan
untuk menanggapi persoalan ini, ada yang berpendapat bahwa asuransi boleh dalam
semua bentuk namun ada yang berpendapat lain mengenai penggunaan asuransi ini.
Buku ini ditulis oleh bapak Dr. Mohammad Muslehuddin dengan penerjemah
bapak Drs. Wardana yang berjudul Asuransi dalam Islam yang memiliki judul asli
yaitu Insurance In Islam. Dr. Mohammad Muslehuddin telah memilih judul ini untuk
disertasi doktornya, dan dia telah membuat kajian kritis dan terperinci tentang
masalah ini dalam kaitan dengan Hukum Islam.
Dalam buku yang di tulis oleh bapak Dr. Mohammad Muslehuddin ini
menjelaskan tentang Asuransi dalam Islam, yang diidalamnya terdapat 3 bagian dan
terdiri dari beberapa bab diantaranya Sejarah Perkembangan Asuransi yang
menjelaskan tentang latar belakang dan sifat asuransi, perjanjian Asuransi, Analisis
Perjanjian Asuransi Modern. Kemudian terdapat Hukum islam yang menjelaskan
tentang ciri-ciri hukum islam, Aliran Modern dan Ijtihad, Hubungan hukum islam dan
1

Perniagaaan, dan terakhir tentang Riba. Bagian terakhir yakni membahas Penelitian
Terhadap Perjanjian Asuransi Modern yang didalamnya meliputi Pro dan Kontra
terhadap Perjanjian Asuransi, Status perjanjian Asuransi Modern Menurut Hukum
Islam dan Asuransi Bersama.
B. POKOK-POKOK PEMIKIRAN
Tujuan Asuransi adalah untuk mengadakan persiapan dalam menghadapi
kemungkinan kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan, seperti dalam
kegiatan perdagangn mereka. Sebenarnya, bahaya kerugian itulah yang mendorong
manusia berupaya dengan bersungguh-sungguh mendapatkan cara-cara yang aman
untuk melindungi diri dan kepentingan mereka. Cara-cara itu berbeda sesuai dengan
bentuk kerugiannya. Seandainya kerugian itu disadari lebih awal, maka seseorang itu
akan mengatasinya denghan langkah pencegahan, dan seandainya kerugian itu sedikit,
seseorang itu akan menanggungnya sendiri. Tetapi seandainya kerugian itu tidak dapat
diduga dengan lebih awal serta banyak jumlahnya sampai tidak dapat dicegah atau di
atasi sendiri, tentunya itu akan menimbulkan kesulitan baginya. Oleh karena itu,
mencegah kerugian atau mengatasi dan menanggung kerugian sendiri tidak dapat
dipraktekan secara luas.
Ada titik perbedaan diantara institusi asuransi bersama yang sebenarnya dengan
bentuk asuransi lain. Berdasarkan bentuk asuransi bersama pada masa dahulu,
kerugian tidak dihitung terlebih dahulu sebelum suatu musibah terjadi, sebaliknya ia
ditanggung setelah musibah itu benar-benar terjadi. Sedangkan berdasarkan bentuk
asuransi lainnya, kerugian tidak langsung ditanggung bersama tetapi dibentuk dana
untuk menampung kerugian yang dihitung terlebih dahulu dengan berpedoman pada
pengalaman yang lalu.(hlm-12)
a. Asuransi bentuk sekarang
Pada bab ketiga menjelaskan tentang tujuan semua asuransi adalah untuk
mengadakan persiapan menghadapi kemungkinan kemungkinan bahaya dalam
kehidupan dan hubungan perdagangan manusia. Mereka yang menjalankan usaha
akan berupaya untuk menghindari dari bencana yang melanda mereka dengan
mengalihkan kerugian sedapat mungkin kepada tanggungan orang lain yang
sanggup membayar uang ganti rugi karena mengambil alih tanggungan risiko itu,
dan berkenaan dengan asuransi jiwa, mereka itu berikhtiar untuk menentukan
suatu bekal bagi mereka yang bergantung kepadanya seandainya mereka itu mati,
2

atau untuk menyediakan suatu dana dari pemiutangan mereka yang dapat
meyakinkan. Mereka yang menjamin asuransi setuju dengan risiko atas satu nilai
dan telah mengambil perkiraan keuntungan yang wajar setelah disisihkan untuk
semua kemungkinan.
Perjanjian asuransi dibentuk atas dasar memberi dan menerima sama seperti
perjanjian-perjanjian lain. Pemberian umumnya dibuat atas cadangan atau
permohonan (kecuali mengenai asuransi yang terjadi pada Lloyds), dengan
memberi keterangan tentang risiko yang akan ditanggung pemohon asuransi dan
sementara menunggu penerimaan dan sebelum menerbitkan satu polis, maka
sertifikat sementara yang disebut sebagai nota perlindungan lazimnya diberi oleh
mereka kepada pemohon. Polis akan diterbitkan seandainya cadangan diterima
dan akan memuat keterangan-keterangan perjanjian diantara dua pihak.(hlm-31)
b. Jaminan terhadap kerugian
Perjanjian asuransi sebagaimana yang telah kita catat di atas adalah biasanya
ditafsirkan sebagai perjanjian jaminan terhadap kerugian. Satu dari prinsip
asuransi yaitu yang diasuransikan harus mendapatkan tidak lebih dari kerugian
yang dideritanya, tetapi mungkin pula diubah dengan kenyataan-kenyataan yang
ada pada polis itu. Jadi tidak ada apa-apa yang dapat mencegah kedua pihak itu
menyetujui dalam polis itu menilai barang yang diassuransikan dan dalam
masalah ini yang diasuransikan akan berhak mendapat ganti rugi sebagaimana
nilai yang disetujui.
Perjanjian asuransi jiwa dan kecelakan adalah berbeda sifatnya, yaitu
tanggung jawab penanggung asuransi untuk membayar atas berlakunya suatu
peristiwa tidak dilihat dari segi kerugian, sebab itu bukanlah satu asuransi jaminan
kerugian. Oleh karena polis asuransi jiwa bukanlah satu perjanjian jaminan
terhadap kerugian, seorang pemiutang yang mengasuransikan jiwa yang berutang
untuk melindungi pembayaran utang, mungkin dapat diperoleh dari polis itu,
apakah utang itu telah selesai dibayar atau belum. (hlm 33)
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Buku yang di tulis oleh bapak bapak Dr. Mohammad Muslehuddin dengan
penerjemah bapak Drs. Wardana yang mempunyai banyak kelebihan yaitu:
pertama, buku ini membahas tentang Asuransi syariah yang di dalamnya terdapat
pembahasan tentang Istilah, Latar belakang, sifat asuransi, analisis perjanjian
asuransi modern serta pro dan kontra terhadap perjanjian asuransi.
Kedua, pada bab 9 yang berjudul Pro dan Kontra terhadap perjanjian asuransi
disana dijelaskan adanya penentangan dari para ulama yang berpendapat lain
3

terhadap adanya asuransi dan dibandingkan pula dengan pendapat yang


mendukung adanya asuransi dengan beberapa alasan yang kuat.
Ketiga, pada bab yang sama ada sebuah buletin ekonomi yang dibahas disana .
menyusun jawaban para fuqaha terhadap persoalan-persoalan yang diajukan
kepada mereka tentang asuransi dan pasar modal.
Keempat, pengembangan buku ini sangat baik dan di dalamnya ada potongan
ayat Al-Quran yang menegaskan suatu teori tersebut sehingga meningkatkan
kepercayaan kepada pembaca.(hlm-68)
Selain dari kelebihan isi buku yang cukup banyak, tentunya buku ini pasti
mempunyai kekurangan isi buku sehingga dengan kekurangan isi buku tersebut
bisa di jadikan penulis sebagai bahan intropeksi atau perbaikan buku yang
kedepannya bisa di tulis lebih baik lagi. Kekurangan isi buku ini yaitu: pertama
karena buku ini merupakan buku terjemahan sehingga bahasanya kurang efektif
dan sulot dimengerti untuk bahan pembelajaran. Kedua, dalam buku ini tidak di
contohkan akad atau transaksi akuntansi yang di gunakan. Ketiga, buku ini tidak
mencamtumkan sumber referensi gambar yang lengkap. Keempat, di dalam buku
ini tidak terdapat gambar skema akad dalam Asuransi Syariah. Kelima, buku ini
tidak memiliki footnote.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LAY OUT
Buku ini memang tidak terlalu tebal sehingga masyarakat kita yang pada
dasarnya malas membaca ketika melihat buku yang tebal. Dengan adanya buku ini
yang tidak terlalu tebal bisa menjadi kelebihan buku tersebut yang berjudul
Asuransi dalam Islam ini untuk diminati masyarakat dalam membacanya. Namun
pada tampilan covernya mungkin lebih diperbaiki lagi, karena menurut saya
kurang berwarna dan kurang menarik, tidak memiliki gambar yang memberikan
makna yang menjukan isi buku tersebut. Hanya terdapat bentuk segitiga dan
background yang berwarna hijau, biasanya salah satu alasan masyarakat minat
membaca karena tampilan cover yang menarik.

E. KESIMPULAN
Sesungguhnya, asuransi sangat penting bagi individu dan negara, malahan
seluruh ekonomi dunia mengakui kepentingannya dan peranannya yang sangat
4

luas. Perkembangannya agak lemah dan bertingkat-tingkat pada beberapa abad


yang lalu dan asuransi terus berkembang sampai ke masa sekarang dengan
perkembangan yang sangat pesat.
Asuransi jiwa dan kecelakaan dianggap paling penting ditinjau dari aspek
akibat yang berat menyebabkan kematian atau kehilangan daya untuk bekerjanyaa
seseorang. Untuk meringankan akibat tersebut, islam telah memberikan peruntukan
melalui sistem Baitul mal dan zakat sebagai peruntukan untuk meringankan beban
kemiskinan atau penderitaan yang disebabkan oleh berbagai benncana.

Anda mungkin juga menyukai