Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
ASMA BRONKHIAL
I.
Latar Belakang
Asma Bronkhial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta memahami
tentang cara penanganan serangan Asma bronkhial.
2.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75 % peserta dapat:
a.
b.
c.
d.
e.
III.
Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penanganan Asma Bronkhial.
2. Sasaran dan target
Sasaran
Target
3. Materi
Terlampir
4. Metoda
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
5. Media dan Alat
Leaflet
6. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal
b. Waktu
: 10.00 WIB
c. Tempat
IV.
N
: 18 Oktober 2016
Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Therapis
Kegiatan Peserta
o
5 menit
Pembukaan:
Salam
Perkenalan.
Memperhatikan.
20 menit
Menjelaskan tujuan.
Memberikan
n pendapat
reinforcement
faktor-faktor
Memberikan
memperhatikan.
pencetus
Mendengarkan
dan
Mendengarkan
.
Asma Bronkhial.
Mengemukaka
Mengemukaka
n pendapat.
reinforcement
Mendengarkan
.
dan
memperhatikan.
Memberikan
reinforcement
terjadinya
serangan
Mengemukaka
n pendapat.
Asma
Bronkhial.
Mendengarkan
Mendengarkan
.
Memberikan
reinforcement
Mendengarkan
dan
memperhatikan.
Mengemukaka
n pendapat.
Bronkhial.
Mendengarkan
terjadinya
serangan
Asma
Bronkhial.
Memberikan
reinforcement
dan
Mendengarkan
memperhatikan
Mengemukaka
n pendapat.
Mendengarkan
.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
10 menit
Penutup:
Meminta
memberikan
peserta
pertanyaan
untuk
atas
Memberikan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan.
Memperhatika
n
Menyimpulkan diskusi.
Berpartisipasi
Melakukan evaluasi.
Menjawab
Mengucapkan salam.
pertanyaan
Menjawab
salam
V.
Kriteria Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
2.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
3.
Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a.
b.
c.
d.
e.
MATERI PENYULUHAN
Menurut United States Nasional Tuberculosis Assosiation (1967), asma
bronkhial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh peningkatan reaksi trakea
dan bronki terhadap berbagai macam rangsangan yang manifestasinya berupa
kesukaran bernapas, karena penyempitan yang menyeluruh dari saluran napas.
Penyempitan ini bersifat dinamis dan derajad penyempitannya dapat berubahubah, baik secara spontan maupun karena pemberian obat-obatan. Kelainan
dasarnya adalah tampaknya suatu perubahan status imunologis sipenderita.
(http://www.jevuska.com).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asma bronkhial
memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
1.
2.
3.
Peningkatan
respon
saluran
nafas
terhadap
berbagai
rangsangan/stimulus.
FAKTOR-FAKTOR
PENCETUS
TERJADINYA SERANGAN
ASMA
BRONKHIAL
Serangan Asma Bronkhial dapat timbul karena beberapa keadaan, yaitu:
1.
Faktor alergi
Alergen pencetus serangan asma dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
a.
b.
c.
2.
Perubahan cuaca
Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Stress juga
bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma
yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum
bisa diobati.
4.
Sesak napas/dispnea.
2.
3.
Nyeri dada.
4.
5.
Gelisah.
6.
banyak dan makin berat, antara lain : barrel chest, sianosis, gangguan kesadaran,
takikardi, peningkatan tekanan darah, dan pernafasan yang cepat dan dangkal.
2.
3.
Menghindari stress.
4.
5.
2.
3.
4.
Longgarkan pakaian.
5.
6.
Jika nafas semakin sesak dan kondisi anak semakin parah, segera
bawa ke puskesmas/rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA