Makalah Implementasi Menejemen Berbasis
Makalah Implementasi Menejemen Berbasis
AssalamualaikumWr.Wb
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT.bahwa kami telah
menyelesaikan tugas untuk mata kuliah Menejemen Berbasis Sekolah (MBS)
dengan judul Implementasi MBS
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi.Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidakl ainberkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen pengampun kami
sehingga kendala-kendala yang kami hadapiteratasi. Olehkarenaitu kami
mengucap kanterimakasih kepada :
1. BapakDosenbidang Study Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan
bias menyelesaikan tugas ini.
2. Semua pihak yang membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas inis elesai.
Walaupun kami sadar bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan tp kami
berdoa Semoga materi inidapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amiin.
WassalamualaikumWr.Wb
Ttd
(1 )
Pemakalah
DAFTAR ISI
katapengantar.....1
Daftarisi ..2
BAB I PENDAHULUAN......3
A.
B.
C.
D.
Latar belakang...3
Rumusan Masalah..3
Tujuan.4
Manfaat...4
BAB II PEMBAHASAN
A. ImplementasiManajemenBerbasisSekolah.....5
B. Pentahapan implementasi ManajemenBerbasisSekolah6
C. Perangkat implementasi Menejemen Berbasis Sekolah.7
BAB III Penutup8
A. Kesimpulan....8
DAFTAR PUSTAKA....9
(2 )
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya UU. No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, serta UU.No.
25 tentang perimbangan keuangan pusat dandaerah yang membawa konsekuensit
erhadap bidang-bidang kewenangan daerah sehingga lebih otonom termasuk
dalam bidang pendidikan.Sehingga penyelenggaraan yang bersifat terpusat atau
sentralis berganti kearah desentralisasi.
Pengelolaan pendidikan yang diarahkan pada desentralisasi menuntut
partisipasi masyarakat secara aktif untuk merealisasikan otonomi daerah. Karena
itu memerlukan kesiapan sekolah sebagai ujung tombak operasional pendidikan
pada level bawah. Pendidikan yang selama ini dikelola pusat (sentral) harus di
ubah sesuai dengan perkembangan sistem yang bersifat desentraliasi. Otonomi
daerah sebagai kebijakan politik makro akan member imbas terhadap otonomi
sekolah sebagai sub system pendidikan.
Dengan adanya kebijakan tersebut maka pengelolaan pendidikan
dilakukan secara otonomya itu dengan model Manajemen berbasis sekolah atau
school based management. Manajemen berbasis sekolah sendiri merupakan suatu
konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan
agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin
kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah sedikit kami singgung diatas kiranya
pemakalah ingin lewat makalah ini ingin memaparkan beberapa hal yang
berkaitan dengan rumusan masalah sewbagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi MBS?
2. Bagaimana tahapan Implementasi MBS?
3. Apa perangkat Implementasi MBS?
(3 )
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengimplikasikan
MBS sesuai dengan untuk apa MBS ini muncul,tentu untuk meningkatkan mutu
D.
BAB II
(4 )
PEMBAHASAN
A. Implementasi Manajemen BerbasisSekolah
Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila
didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoprasikan
sekolah, dan yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan
fungsinya, sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar
mengajar, serta dukungan orang tua siswa atau masyarakat yang tinggi.
Menurut Nurkolis, pada dasarnya tidak ada satu strategi khusus yang jitu dan bisa
menjamin keberhasilan Implementasi MBS di semua tempat dan kondisi. Namun
secara umum dapat disimpulkan bahwa implementasi MBS akan berhasil melalui
strategi-strategi sebagai berikut1:
a) Sekolah harus memiliki otonomi terhadap empat hal, yaitu: otonomi dalam
kekuasaan dan kewenangan, pengembangan pengetahuan dan keterampilan
secara berkeseimbangan, akses informasi ke segala bagian, dan pemberian
penghargaan kepada setiap pihak yang berprestasi atau berhasil.
b) Adanya peran serta masyarakat secara aktif dalam hal pembiayaan, proses
pengambilan keputusan terhadap kurikulum dan interuksional serta noninstruksional
c) Adanya kepemimpinan sekolah yang kuat sehingga mampu menggerakkan
dan mendayagunakan setiap sumber daya sekolah secara efektif terutama
kepala sekolah harus menjadi sumber inspirasi atas pembangunan dan
pengembangan sekolah secara umum.
d) Adanya proses pengambilan keputusan yang demokratis dalam kehidupan
dewan sekolah yang aktif.
e) Semua pihak harus menyadari peran serta tanggung jawabnya secara sunggusungguh.
f) Adanya quidelines dari Departemen pendidikan terkait sehingga mampu
mendorong proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien.
g) Sekolah harus memiliki transparansi dalam laporan pertanggung jawaban
setiap tahunnya.
Implementasi diawali dengan sosialisasi dari konsep MBS, identifikasi peran
masing-masing, pembangunan kelembagaan, mengadakan pelatihan-pelatihan
1 Mulyasa E,Rosdakaryabandung 2004:81
(5 )
efektivitas
pendidikan
pada
umumnya,
berarti
bagaimana
perubahan-perubahan
mendasar
terhadap
aspek-aspek
yang
(6 )
Tahap
diseminasi
merupakan
tahapan
memasyarakatkan
model
Menejemen
Berbasis
Sekolah
(MBS)
memerlukan
(7 )
BAB III
PENUTUP
(8 )
Kesimpulan
A. Implementasi Manajemen BerbasisSekolah
Implementasi MBS tentunya memiliki strategi dan tahap tahapan pada
pelaksanaannya dan memberikan hasil kepada sekolah.Untuk itu, ada beberapa
strategi Implementasi MBS, strategi tersebut diantaranya ialah:
berkeseimbangan
peran serta masyarakat secara aktif
kepemimpinan sekolah yang kuat
pengambilan keputusan yang demokratis
perandantanggungjawabsemuapihakdalamSekolah
adanya dukungan dan hubungan yang baik dari Departemen
pendidikan terkait
transparansi:
B. Pentahapan implementasi menejemen berbasis sekolah (MBS)
sedang dalam implementasi MBS ada beberapa pentahapan yaitu:
a) Tahap sosialisasi merupakan tapahan penting mengingat masyarakat
Indonesia pada umumnya tidak mudah menerima perubahan
b) Tahap poling merupakan tahap uji-coba agar penerapan konsep MBS
tidak mengandung risiko.
c) Tahap diseminasi merupakan
tahapan
memasyarakatkan
model
Menejemen
Berbasis
Sekolah
(MBS)
memerlukan
(9 )
DAFTAR PUSTAKA
E.Mulyasa, ManajemenBerbasisSekolah, Bandung: Remajarosdakarya 2011
Nurkolis,: MBS,Jakarta grasindo 2005.
(10 )